Efek Blog

Thursday 29 May 2014

Terapi Kanker Tulang Tanpa Operasi (Bone Cancer)

Di Indonesia, hasil survei Riset Kesehatan Dasar menunjukkan angka prevalensi penyakit tumor/kanker sebesar 4,3 per 1000 penduduk (Kementerian Kesehatan, 2007). Kanker sebagai penyebab kematian menempati urutan ke tujuh (5,7% dari seluruh penyebab kematian) setelah kematian akibat stroke, Tuberkulosis (TB), Hipertensi, Cidera, Perinatal, dan Diabetes Mellitus.

Tulang adalah bagian yang mendukung dan melindungi beberapa organ penting lainnya di tubuh manusia, misalnya paru-paru dan jantung. Tulang berperan aktif membantu memproduksi mineral dan sel darah merah serta sel darah putih pada tubuh. Namun tulang juga bisa terkena kanker.

Kanker Tulang adalah kanker yang menyerang pada jaringan tulang. Pada umumnya kanker tulang disebabkan oleh kanker pada organ lain. Misalnya organ paru-paru, kemudian merambat ke tulang.

Jenis Bone Cancer (Kanker Tulang)
  • Kanker tulang primer merupakan kanker yang berawal di tulang, termasuk dalam kategori ini adalah adalah: Mieloma multipel, Osteosarkoma, Fibrosarkoma dan Histiositoma Fibrosa Maligna, Kondrosarkoma, Tumor Ewing, Limfoma Tulang Maligna.
  • Kanker tulang sekunder terjadi akibat kanker di organ lain yang menyebar (metastasis) ke tulang.
Dari beberapa jenis tersebut, yang paling sering ditemukan adalah mieloma multiple yang merupakan tumor ganas pada tulang. Pada kanker ini seluruh sumsum tulanglah yang diserang. Karena itu, cara memperjelas diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan sumsum tulang. Kanker tulang mengganggu pambentukan sel darah pada sumsum tulang. Cara operasi pun tidak ada manfaatnya untuk penyembuhan kanker jenis ini.

Pada kasus sejenis, seperti pada mieloma multipel, kanker ditandai dengan pembelahan sel plasma secara abnormal. Lebih jauh lagi, sifat abnormal ini juga menimpa sel-sel plasma yang ada pada organ di luar tulang. Sel-sel plasma tersebut membentuk imunoglobulin abnormal. Mieloma multipel jarang terjadi pada orang berusia muda, melainkan pada usia 50-60 tahun. Gejala-gejalanya berupa anemia, cepat lelah, nyeri pada tulang, dan mudah sekali terjadi patah tulang.
  • Osteosarkoma atau yang lebih dikenal sebagai kanker tulang, merupakan suatu tumor tulang ganas yang bersifat sangat agresif. Ia dapat menyerang semua kalangan usia, tetapi paling sering didapati menyerang anak pada rentang usia 10 hingga 20 tahun. Beberapa literatur menyebutkan osteosarkoma menduduki peringkat tiga sebagai kanker yang paling sering menyerang anak. Namun, beberapa literatur lain menyebutkan bahwa penyakit ini menduduki posisi delapan.
  • Fibrosarcoma : Dibandingkan dengan penyakit kanker tulang lainnya, tumor tulang ini jarang ditemukan. Biasanya tumor ini terjadi pada bagian lunak seperti belakang lutut dan menyerang pria berusia 30-50 tahun. 
  • Malignant fibrous histiocytoma (MFH) : mempengaruhi jaringan-jaringan lunak temasuk otot-otot, ligamen-ligamen, tendon-tendon, dan lemak. Ia adalah keganasan jaringan lunak yang paling umum pada kehidupan kemudian daridewasa, biasanya terjadi pada orang-orang berumur 50-60 tahun. Ia paling umum mempengaruhi anggota-anggota tubuh (kaki dan tangan) dan adalah kira-kira dua kali lebih umum pada laki-laki daripada wanita-wanita. MFH juga mempunyai suatu batasan yang lebar dari keparahan. Angka kelangsungan hidup keseluruhan adalah kira-kira 35%-60%.
  • Chondrosarcoma : Merupakan penyakit kanker tulang yang tergolong agresif dan sering ditemukan khususnya bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Penyakit yang sering disebut sebagai tumor tulang ini menyerang bagian tulang rawan khususnya daerah pinggul.
  • Ewing;s Sarcoma : Hampir sama dengan osteosarcoma yang menyerang tulang-tulang yang panjang namun paling agresif dan menyerang pria di bawah 30 tahun.
  • Chordoma : Penyakit kanker tulang yang paling jarang ditemukan. Kanker ini menyerang bagian tulang belakang dan bisa menyerang pria dan wanita yang berusia 30 tahun ke atas.
Sebagai tambahan pada kanker tulang, ada beragam tipe-tipe dari tumor-tumor tulang yang jinak. Ini termasuk osteoid osteoma, osteoblastoma, osteochondroma, enchondroma, chondromyxoid fibroma, dan giant cell tumor (yang mempunyai potensi untuk menjadi ganas). Seperti dengan tipe-tipe lain dari tumor-tumor jinak, ini tidak bersifat kanker.

Ada dua tipe lain dari kanker yang relatif umum yang berkembang didalam tulang-tulang : lymphoma dan multiple myeloma. Lymphoma, suatu kanker yang timbul dari sel-sel sistim imun, biasanya mulai di simpul-simpul getah bening namun dapat mulai di tulang. Limfoma Tulang Maligna biasanya menyerang mereka yang berusia 40-50 tahun. Kanker ini berasal dari tulang manapun atau berasal dari tempat lain di tubuh, kemudian menyebar ke tulang. Biasanya tumor ini menimbulkan nyeri dan pembengkakan dan tulang yang rusak. Pengobatan terdiri dari kombinasi kemoterapi dan terapi penyinaran

Multiple myeloma mulai di tulang-tulang, namun ia biasanya tidak dipertimbangkan sebagai suatu tumor tulang karena ia adalah suatu tumor dari sel-sel sumsum tulang dan bukan dari sel-sel tulang. Biasanya kanker tulang jenis ini dialami oleh orang dewasa. Kanker ini dapat mengenai 1 atau lebih tulang sehingga nyeri bisa muncul di lebih dari 1 tempat.

Penyebab Kanker Tulang

Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kanker tulang, namun ditemukan beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko kanker tulang, seperti warisan sindrom genetik, Paget’s disease pada tulang, dan efek terapi radiasi untuk kanker.

Faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit kanker tulang memang belum diketahui secara pasti, namun para ahli medis menyimpulkan bahwa faktor genetik bisa mempengaruhi seseorang terkena penyakit ini. Faktor genetik yang menyebabkan kanker tulang adalah sebagai berikut :
  • Multiple exostoses.
  • Rothmund-Thomson sindrom.
  • Retinoblastoma genetik.
  • Li-Fraumeni sindrom
Gejala Kanker Tulang
Gejala kanker tulang meliputi:
  • Nyeri tulang.
  • Pembengkakan dan nyeri di dekat daerah yang terkena.
  • Patah tulang.
  • Sering kelelahan.
  • Penurunan berat badan
Diagnosa Kanker Tulang

Untuk menegakkan diagnosis biasanya dilakukan beberapa rangkaian pemeriksaan :
  • Tes pencitraan: bone scan, computerized tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), positron emission tomography (PET), dan sinar X.
  • Biopsi
Pencegahan Kanker Tulang

Cara Pencegahan Umum Penyakit Kanker :
  1. Pola hidup sehat.
  2. Olah raga teratur.
  3. Hindari merokok.
  4. Hindari makanan tinggi lemak.
  5. Konsumsilah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah.
  6. Menjaga berat badan ideal
Obat Tradisional Alami Kanker Tulang (Bone Cancer)
  • Meningkatkan dan merevitalisasi sistem kerja tubuh (self healing), bekerja melindungi, memperbaiki, mengaktifkan, meremajakan dan meregenerasi sel secara optimal.
  • Memberikan efek manfaat yang optimal serta aman dikonsumsi baik oleh wanita hamil, menyusui, bayi, anak-anak hinggak orang dewasa, yang mencakup segala kondisi kesehatan.
  • Patent Terapi dan Studi Klinis Tahitian Noni Bioactive Beverage yang berhubungan dengan Pengobatan Kanker
Patent Terapi yang dimiliki Tahitian Noni Juice :
  • Paten Fungsi Xeronine : Xeronine adalah senyawa alkaloid yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik dalam sel-sel tubuh manusia. Dengan demikian, xeronin ini dapat bermanfaat dalam bidang kedokteran, makanan, dan industri. Menurut Dr. Raphl Heinicke seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melakukan penelitian sejak 1972, di dalam Tahitian Noni terkandung Xeronin dan Proxeronin (zat pembentuk Xeronin) dalam jumlah besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal sel-sel yang abnormal. Fungsi Xeronin yang berhasil dipatenkan adalah mampu mempertahankan Homoestasis dan aneka efek terapeutik. Paten ini bisa kita lihat di USPTO 4,543,212.
  • Paten Antioksidan : SAR dan LPO (radikal bebas) jika diproduksi secara berlebihan di dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi dan reproduksi seluler, dan dapat pula merusak biomolekul sel sebagai awal terjadinya penyakit degeneratif, kanker, metabolik dan lain-lain. Di dalam Tahitian Noni terkandung antioksidan yang mampu mengatasi masalah radikal bebas berlebihan. Aktifitas antioksidan Tahitian Noni sangat signifikan menetralisir SAR dan LPO tubuh. Paten ini dapat dilihat di WO 2005/048919.
  • Paten Refungsionalisasi sel : Tahitian Noni dapat me-refungsionalisasi sel yang positif, meningkatkan daya absorbsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler, menstimulasi produksi sel Limfosit T, dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR, LPO, HPETEs), meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat, lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). Intinya, paten ini menegaskan keunggulan Tahitian Noni dalam mereduksi kerusakan seluler di dalam tubuh manusia. Paten ini dapat dilihat di WO 02/43664 A2.
  • Paten efek inhibisi dan preventif terhadap mutagenesis dan karsinogenesis : Morinda Citrifolia L dapat menurunkan frekuensi mutasi sel secara kumulatif (mutasi akibat bakteri, obat/antibiotik, mutasi penyebab kanker, penyakit genetik, dan aging) Naturaseutikal Morinda Citrifolia L dapat memperbaiki kerusakan DNA pada kasus kanker atau penyakit kronis lainnya. Dan dapat mencegah mutasi akibat gangguan fungsi enzim sitokrom yang dipicu pemakaian obat. Paten ini belum dipublikasi, tapi dapat dilihat aplikasi pendaftaran paten dengan nomornya: United States Patent Application 20030157205.


  

  

http://khasiattahitiannonijuice.blogspot.com/search/label/Join%20Bisnis%20And%20Member
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment