Efek Blog

Friday 30 May 2014

Pengobatan Alternatif Alami Darah Rendah (Hipotensi)

Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh.

Patofisiologi Darah Rendah

Hipotensi timbul akibat penurunan curah jantung atau penurunan resitensi perifer. Penurunan curah jantung terjadi pada penyakit Addison, miokarditis, infrak miokard, dan perikarditis dengan efusi, tekanan darah rendah juga dapat terjadi setelah perdarahan.

Penurunan tekanan darah yang menyolok yang terjadi pada efusi perikardium merupakan tanda prognosis yang serius dan merupakan petunjuk untuk dilakukan perikardiosentesis.

Penurunan resistensi perifer yang mendadak (kolaps vasomotor) dapat terjadi pada pneumonia, septikemia, insufisiensi adrenal akut (sindroma Watrehouse-Priedrichsen) dan keracunan obat-obatan.

Penurunan tekanan darah pada saat berdiri mungkin cukup besar untuk menimbulkan iskemia otak dan sinkop. Hipotensi ortostatik ini sering kita jumpai pada penderita anemia berat dan pada orang yang telah berusia lanjut yang menderita arteriosklerosis parah yang tidak dapat memberi respon yang cepat atas perubahan posisi tubuh yang mendadak. Hipotensi mungkin merupakan tanda gangguan pengatauran otonom pada sindroma Shy-Drager.

Penyebab Darah Rendah (Hipotensi)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :

- Kurangnya pemompaan darah dari jantung

Semakin banyaknya darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya, maka semakin tinggi juga tekanan darahnya. Selain itu, seseorang yang memiliki kelainan atau penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung, maka akan berdampak juga pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh tubuh.
  • Tekanan darah rendah akibat penyakit jantung : Otot jantung yang melemah. Ini bisa terjadi karena matinya sejumlah otot jantung akibat serangan jantung. Selain itu obat tertentu yang melemahkan kemampuan pompa jantung bersifat toksik untuk jantung, infeksi otot jantung oleh virus (myokarditis) serta penyakit katup jantung seperti aorta stenosis.
  • Perikarditis. Perikarditis merupakan peradangan pada kantong penutup jantung yang bisa mengakibatkan cairan terakumulasi di perikardium dan menekan jantung, mengurangi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah.
  • Emboli pulmoner, dimana gumpalan darah pada vena yang kemudian lepas dan masuk ke jantung atau paru. Gumpalan atau bekuan darah besar bisa menyumbat aliran darah dari paru ke ventrikel kiri yang akan mengurangi kemampuan jantung memompa darah. Emboli paru merupakan keadaan yang mengancam jiwa.
  • Denyut jantung yang lambat (bradikardi) bisa menurunkan jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Denyut jantung yang normal pada orang dewasa adalah 50-100 kali/menit. Bradikardia tidak selamanya menyebabkan tekanan darah rendah. Pada atlet bahkan bisa ditemukan 40 dan 50 x/menit tanpa menimbulkan keluhan apapun. Pada pasien secara umum, bradikardi bisa mengakibatkan tekanan darah rendah, pusing, dan tak sadar. Penyebab umum bradikardi antara lain: keracunan obat, blokade jantung (heart block) dan sindrom penyakit sinus (sick sinus syndrome).
  • Takikardi atau denyut jantung cepat yang abnormal bisa mengakibatkan tekanan darah rendah. Contohnya adalah fibrilasi atrium. Ini merupakan gangguan jantung ditandai dengan kontraksi ventrikel yang cepat dan tidak teratur. 
- Pendarahaan yang hebat
  • Menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan juga menjadi faktor terjadinya penurunan tensi darah.
- Pelebaran pembuluh darah
  • Menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Obat seperti ca-channel blocker, beta blocker dan digoksin bisa memperlambat kontraksi jantung. Termasuk antara lain obat seperti ACE inhibitor dan angiotensin receptor blocker yang bisa menurunkan secara cepat tekanan darah. Diuretik seperti Lazix (HCT) bekerja menurunkan volume darah dengan cara meningkatkan pengeluaran urin.

Obat-obatan untuk mengatasi depresi seperti amitriptylin, penyakit parkinson seperti levodopa, disfungsi ereksi seperti sildenafil (viagra) saat digunakan bersamaan dengan nitrogliserin dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Selain itu alkohol dan narkotik bisa juga menyebabkan tekanan darah rendah.
Keadaan lainnya yang bisa mengakibatkan tekanan darah rendah adalah: reaksi vasopagal, hipotensi ortostatik, micturition syncope, insufficiency adrenal, septikemia dan syok anafilaksis.

Beberapa faktor penyebab terjadi rendahnya tekanan darah, yaitu :
  • Dehidrasi, umum ditemukan pada pasien dengan muntah lama, mual dan diare. Penyebab lain dehidrasi termasuk olahraga, keringat banyak, demam dan panas. Dehidrasi ringan ditandai dengan rasa haus dan mulut kering sedangkan dehidrasi sedang dan berat bisa mengakibatkan hipotensi ortostatik. Dehidrasi yang berkepanjangan akan mengakibatkan syok, gagal ginjal, koma, asam berlebih dalam tubuh sampai kematian.
  • Perdarahan sedang atau berat dapat secara cepat mengurangi darah tubuh mengakibatkan tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik. Perdarahan ini bisa diakibatkan oleh gangguan gastrointestinal seperti ulser, tumor atau divertikulosis. Perdarahan dapat menjadi parah misalnya pada ruptur aneurisma aorta yang mengakibatkan syok dan kematian segera.
  • Radang parah pada organ seperti pankreatitis akut bisa mengakibatkan hipotensi. Pada pankreatitis akut, cairan meninggalkan pembuluh darah dan masuk ke jaringan yang meradang, menyebabkan konsentrasi darah dan mengurangi volume darah.
Menentukan Tekanan Darah
Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor antara lain: jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel kiri jantung ke dalam arteri dan tahanan terhadap laju darah yang diakibatkan oleh dinding arteri kecil (arteriole). Biasanya tekanan darah cenderung tinggi jika lebih banyak darah dipompa ke dalam arteri atau jika arteriole sempit atau kaku. Arteriole yang kaku atau sempit meningkatkan tahanan laju darah yang meningkatkan tekanan darah. Arteriole ini bisa menjadi sempit saat otot yang mengelilinginya berkontraksi dan bisa menjadi kaku dan sempit saat terjadi proses atherosklerosis yang biasanya pada pasien usia tua. Sebaliknya, tekanan darah akan cenderung rendah bila darah yang dipompa ke dalam arteri kurang atau jika arteriole lebih besar dan lebih fleksibel sehingga tahanan lebih kurang terhadap laju darah.

Untuk menjaga tekanan darah tetap normal tubuh kita sudah dibekali dengan kemampuan untuk menjaga tekanan darah dan laju aliran darah. Terdapat sensor yang mendeteksi tekanan darah pada dinding arteri dan mengirimkan sinyal ke jantung, arterioles, vena dan ginjal yang kemudian mengatur apakah tekanan darah ditingkatkan atau diturunkan. Tubuh mampu menyesuaikan tekanan darah dengan cara mengatur jumlah darah yang dipompa oleh jantung ke arteri (cardiac output), mengatur jumlah darah yang terdapat pada vena, resistensi arteriolar dan volume darah. Jantung bisa berkontraksi lebih cepat yang meningkatkan laju darah ke dalam arteri dan meningkatkan tekanan darah, vena serta arteriole bisa melebar dan menyempit serta ginjal yang bisa merespon perubahan tekanan darah dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah urin yang diproduksi.

Kita bisa ambil contoh, misalnya pada perdarahan yang mengakibatkan volume darah berkurang (bisa diakibatkan perdarahan akibat radang lambung atau luka robek) yang menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi). Tubuh akan berespon dengan sigap untuk menjaga tekanan darah tetap normal dengan cara:
  • Kecepatan pompa dan kontraksi jantung akan ditingkatkan, darah yang dipompa jantung menjadi lebih banyak.
  • Vena menyempit untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung untuk dipompa.
  • Aliran darah ke ginjal menurun untuk mengurangi pembentukan urin yang selanjutnya meningkatkan volume darah di arteri dan vena.
  • Arteriole menyempit untuk meningkatkan tahanan laju aliran darah.

 
Jenis Hipotensi
- Hipotensi Postural (Postural Hypotension)/ Hypotensi Ortostatik

Pada jenis hipotensi ini, tekanan darah mungkin turun mendadak karena perubahan posisi tubuh, biasanya saat sedang berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring. Orang yang mengalami perasaan seperti mau pingsan, pusing dan pandangan kabur setiap kali ia berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring, mungkin mengalami hipotensi postural. Biasanya tubuh mengkompensasi penarikan darah ke arah bawah karena gaya grafitasi dengan cara meningkatkan laju detak jantung untuk memastikan distribusi darah ke otak dalam jumlah cukup. Pada hipotensi postural, tekanan darah turun karena jantung tidak memompa cukup darah sehingga terjadi kekurangan oksigen di otak, yang menyebabkan timbulnya gejala rasa pusing bahkan pingsan.

Orang lanjut usia biasanya mengalami hipotensi postural, khususnya mereka yang berusia diatas 60 tahun. Namun hipotensi ini juga dapat terjadi pada orang muda, tanpa bahaya tertentu karena sirkulasi darah yang kurang lancar akibat terlalu lama duduk atau jongkok. Dehidrasi, temperatur panas, kehamilan, saat-saat badan capek juga dapat menyebabkan hipotensi postural. Kadangkala obat-obat yang ditelan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) seperti beta blocker dan diuretic juga dapat menjadi salah satu penyebab hipotensi.

- Hipotensi Postprandial (Postprandial Hypotension)
Hipotensi postprandial adalah turunnya tekanan darah secara mendadak setelah mengkonsumsi makanan. Setelah makan, darah mengalir cepat ke saluran pencernaan, dan untuk mengkompensasi penurunan mendadak dalam pembuluh, laju detak jantung meningkat dan beberapa pembuluh darah menyempit. Ini merupakan respon yang otomatis, namun bagi sebagian orang dengan kelainan syarat tertentu seperti pada penderita penyakit Parkinson, tubuhnya tidak dapat segera mengatasi aliran darah mendadak ke perut. Akibatnya orang tersebut akan mengalami pusing dan kadang-kadang pingsan.
Seseorang yang mengalami hipotensi postprandial harus makan makanan dalam porsi-porsi yang sedikit supaya tidak memicu terjadinya penurunan tekanan darah secara mendadak. Kadang-kadang pengobatan hipertensi juga dapat menyebabkan hipotensi postprandial, sehingga dosis obat hipertensi perlu dikurangi agar kondisi tubuh membaik.

- Hipotensi Karena Syaraf (Neurally Mediated Hypotension)

Dalam kondisi normal, jika anda berdiri atau berjalan selama jangka waktu tertentu, gaya gravitasi menarik darah ke ujung-ujung bagian bawah tubuh anda, yang menyebabkan tekanan darah turun. Tubuh mengkompensasinya dengan meningkatkan laju detak jantung dan memompa lebih banyak darah untuk mensuplai otak dan organ-organ lainnya. Pada sebagian orang suplai darah tidak dapat terpenuhi karena adanya masalah komunikasi pada sistem syaraf yang menyampaikan perintah dari otak kepada jantung, sehingga jantung tidak segera meningkatkan laju detaknya dan terjadilah ketidak-seimbangan sirkulasi darah dan menyebabkan pusing bahkan pingsan.

Jika anda sering mengalami hipotensi, hal ini bisa jadi merupakan tanda adanya penyakit serius, sehingga anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan. Turunnya tekanan darah secara mendadak bukanlah kondisi yang baik bagi kesehatan dan dapat beresiko fatal sehingga perlu mendapat perhatian segera.

- Multiple systems atrophy with orthostatic hypotension (Shy-Drager)

Sindrom ini menyebabkan kerusakan agresif pada sistem saraf yang berfungsi mengendalikan tekanan darah, detak jantung, fungsi bernafas, dan pencernaan. Kondisi ini terbukti fatal dalam tujuh sampai 10 tahun setelah terdiagnosis.

Gejala Darah Rendah (Hipotensi)
  1. Bernafas dengan cepat.
  2. Kelelahan.
  3. Kulit yang dingin dan berkeringat.
  4. Kulit yang pucat.
  5. Memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi.
  6. Mual.
  7. Penglihatan kabur.
  8. Pusing.
  9. Rasa haus yang meningkat 

Pemeriksaa Penunjang Darah Rendah
Pada beberapa orang yang sehat, gejala yang ditemukan seperti kelemahan, pusing dan hilangnya kesadaran meningkatkan kecurigaan adanya tekanan darah rendah. Pada orang lain biasanya dihubungkan dengan kejadian yang bisa mengakibatkan tekanan darah rendah contohnya serangan jantung.

Tahap awal untuk menentukan tekanan darah rendah adalah dengan mengukur tekanan darah saat baring dan berdiri. Pada orang dengan tekanan darah rendah yang bergejala kadang ditandai dengan tekanan darah yang turun pada saat berdiri bahkan bisa mengalami gejala ortostatik. Biasanya denyut jantung meningkat drastis. Setelah didapatkan adanya tekanan darah rendah tujuan berikutnya adalah menentukan apa penyebabnya. Biasanya penyebabnya sudah muncul duluan seperti hilangnya darah karena trauma, syok setelah mendapat radiasi, dll. Pada beberapa kasus mesti diperiksa antara lain:
  • Darah lengkap, ini bisa mengungkap anemia dari berkurangnya komponen darah atau peningkatan sel darah putih (leukosit) akibat infeksi.
  • Elektrolit darah. Ini untuk membantu menentukan adanya dehidrasi dan hilangnya mineral tertentu, termasuk adanya gagal ginjal dan asidosis. 
  • Kortisol, diperiksa untuk mendianosa insufficiency adrenal dan penyakit Addison’s. 
  • Kultur darah dan urin untuk diagnosa septikemia dan infeksi kandung kemih. 
  • Pemeriksaan radiologi. Seperti foto rontgen x-rays, USG abdominal dan CT-scan untuk mendeteksi adanya pneumonia, gagal jantung, pankreatitis, dll. 
  • EKG. Ini untuk mendeteksi abnormalitas pada denyut jantung, perikarditis dan kerusakan otot jantung baik akibat serangan jantung sebelumnya atau berkurangnya suplai darah ke jantung yang belum mengakibatkan serangan jantung.
Pemeriksaan lain juga kadang diperlukan seperti Holter monitor recording, Patient-activated event recorder, Echocardiogram, Tilt-Table test dan pemeriksaan lainnya.

Penanganan Hipotensi

Pertolongan Pertama jika mengalami Hipotensi :
  • Berbaring secara perlahan untuk mengurangi tekanan gravitasi, agar aliran darah ke otak.
  • Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung agar darah mengalir ke tubuh bagian atas. Buka mata untuk mencegah pingsan.
  • Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya, agar darah mengalir ke arah kepala.
  • Konsumsi kalori, seperti minum teh manis atau roti.
  • Penderita hipotensi dianjurkan menambah konsumsi garam dapur, termasuk makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita hipotensi adalah 10-20 gram (1-2 sendok makan rata).
  • Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumi kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, keju dan jahe merah. Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun.
"Secara medis, tekanan darah rendah tidak memerlukan pengobatan dan nyaris belum ada obat untuk menyembuhkannya", namun Hipotensi dapat dicegah dengan cara :
  • Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi untuk memacu/meningkatkan degup jantung, sehingga tekanan darah meningkat.
  • Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.
  • Dianjurkan mengenakan stocking elastis,khususnya bagi wanita. Guna stocking ini untuk memperlancar aliran balik darah ke jantung terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang dipompakan ke seluruh tubuh mencukupi, dan tekanan darah dalam batas normal.
  • Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter hanya memberikan vitamin (support/placebo) serta beberapa saran agar penderita terhindar dari serangan hipotensi.
Karena obatnya tidak ada, maka penyembuhan Hipotensi ini tergantung dari penyebab hipotensi. Yang harus diperbaiki adalah kondisi yang menyebabkan turunnya tekanan darah, seperti :
  1. Jika penurunan tekanan darah akibat kadar Hemoglobin [Hb] rendah, maka yang harus diperbaiki adalah mengupayakan untuk meningkatkan kadar Hemoglobin hingga batas normal.
  2. Jika akibat dehidrasi, maka diberikan asupan cairan yang cukup.
  3. Jika akibat pemberian obat hipertensi, maka dosis dan pemilihan obat-obatan diatur kembali.
Dengan menangani kondisi sesuai dengan penyebabnya, diharapkan gangguan akibat penurunan tekanan darah dapat segera diatasi.

Terapi Herbal noni Juice Pada Penyakit Darah Rendah Hipotensi 

Prinsip kerjanya adalah meningkatkan sistem imun dan memperbaiki kerusakan sel langsung pada sasarannya.

  

  
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment