Efek Blog

Saturday 3 May 2014

Pengobatan Alternatif Meningitis (Infeksi Pada Otak)

Meningitis adalah peradangan membran yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Peradangan dan infeksi meninges adalah sering hidup mengancam kondisi medis seperti itu dapat mengakibatkan otak infeksi dan infeksi aliran darah atau septicaemia yang dapat berakibat fatal.

Peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak.

Penyakit meningitis (radang selaput otak) umumnya menyerang anak-anak. Meningitis merupakan radang yang mengenai sebagian atau semua lapisan selaput otak sampai sumsum tulang belakang atau jaringan syaraf yang ada di dalam tulang belakang. Penyakit ini bisa menyerang semua usia, dari bayi hingga manula.

Penyebab Penyakit Meningitis

Umumnya penyebab adalah bakteri atau virus, kadang-kadang pula disebabkan jamur, protozoa maupun parasit. Dibandingkan dengan meningitis yang disebabkan virus, meningitis yang disebabkan bakteri agak jarang terjadi. Namun, meningitis yang disebabkan bakteri bisa mengakibatkan kondisi yang sangat serius jika tak ditangani dengan baik. Misalnya terjadi tuna ganda, seperti lumpuh dan gangguan mental.

Bakteri penyebab meningitis :

1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus)

Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus). Neisseria meningitis (meningococcus). Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.

2. Haemophilus influenzae (haemophilus)

Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.

3. Listeria monocytogenes (listeria)

Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).

4. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.

Ada berbagai macam penyebab meningitis, diantaranya dapat disebabkan karena jamur, protozoa, virus, dan bakteri. Meningitis yang disebabkan oleh jamur, protozoa, dan virus dikenal sebagai serosa. Sedangkan yang disebabkan oleh bakteri, dikenal dengan sebutan purulenta. Membedakan keduanya tergolong tidak sulit, hal itu dapat dilihat dari sumsum tulang berwarna jernih jika serosa, sedangkan pada purulenta sumsum tulang berwarna keruh.

5. Meningitis bisa juga terjadi karena adanya rambatan dari penyakit lain, misalnya infeksi pada telinga bagian dalam, radang paru, dan lain-lain. Anak-anak sangat berisiko terserang meningitis karena berkaitan dengan tingkatan higienis pribadi.

Cara Penularan Meningitis

Meningitis sangat menular, yaitu melalui cairan ludah atau ingus ketika anak bersin, bicara, tertawa maupun batuk dan terhirup oleg orang lain ketika mereka bernapas. Penularan juga dapat terjadi jika balita makan atau minum bersama penderita dari piring dan gelas yang sama. Bahkan, memakai handuk, memegang bekas tisu yang baru dipakai membersihkan hidung, juga bisa menjadi media penularan. Penderita meningitis masih akan menularkan penyakitnya selama mereka masih menunjukkan gejala penyakit tersebut. Bahkan, penderita menagitis yang penyebabnya bakteri, masih dapat menularkan penyakitnya sekitar 24 jam setelah mereka diberi antibiotik.

Masa Inkubasi

Masa inkubasi: 2-14 hari

Tanda dan Gejala Meningitis

Radang selaput otak pada anak harus diwaspadai karena gejalanya tidak jelas dan sulit dideteksi karena anak tidak bisa mengutarakan keluhannya. Hati-hati, karena penyakit ini bisa menular. Sedangkan meningitis yang terjadi pada orang dewasa biasanya terjadi akibat virus yang bernama hemophilus influenza type b (Hib), pneumococc dan meningococc.

Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari.
Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui.

Gejala utamanya mencakup 3 hal, yaitu panas, kejang, dan kesadaran anak menurun. Walau hanya dua gejala saja, semisal panas dan kejang,tetap segera bawa anak ke dokter.Gejala lain, sakit kepala yang pada anak balita sulit di ketahui karena keterbatasan bicara mereka. Wujudnya, anak rewel, menangis terus, dan gelisah. Istilahnya, jadi sensitif. Kadang disertai muntah, mengantuk, dan jadi pendiam.

Gejala lain yang agak barat timbul kejang dan keadaran menurun. Misal, anak jadi diam saja, tak mau minum, kuduknya kaku tak bisa ditekuk. Bila sudah berat sekali, terjadi kejang terus-menerus, bila kelainan neurologis yang tak hilang, koma, dan jika dilakukan scanning akan ditemui letak otaknya turun kebawah (hernia otak). Ini sudah termasuk stadium akhir dari meningitis.

Jenis penyakit meningitis, tergantung penyebabnya, kendati gejalanya sama. Paling berat adalah meningitis bakterialis dan meningitis tuberkulosa.

Gejala pada bayi

Pada bayi baru lahir, kerap gejala panas tak ditemui namun biasanya ada gejala lain misal muntah, gampang mengantuk, dan rewel. Lalu bila dilihat dari riwayat persalinan ibunya, ada faktor-faktor ke arah infeksi. Umpamanya, Ketuban pecah dini atau ibunya mengalami panas tinggi. Ini menjadi petunjuk ada infeksi.

Bayi bisa terkena dan akhirnya menjadi meningitis. Pada bayi lahir cukup bulan pun meningitis tetap bisa terjadi. Mungkin karena ketularan kuman penyakit dari ayah atau ibunya yang sedang sakit, sampai radang tenggorokan, sementara daya tahan tubuh mungkin sedang rendah. Bisa pula karena lingkungan sekitar tak bersih sehingga memungkinkan terkena infeksi, entah dari bakteri atau virus.

Jadi, jika si kecil menunjukkan gejala utama tadi, kemungkinan meningitis perlu dipertimbangkan. Untuk kepastiannya, perlu dilakukan diagnosa dengan cara mengambil cairan dari sumsum tulang belakang, kemudian dibiakkan. Jika penyebabnya virus, cairan akan tampak jernih atau kekuningan. Bila bakteri, cairan akan terlihat seperti nanah dan keruh sekali.

Penularan dan Pencegahan Virus Meningitis
  • Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati.
  • Penyakit ini menyerang pada anak dengan kekebalan yang tidak baik, seperti penderita malnutrisi, kegemukan, anak yang sering sakit dan sebaginya
  • Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan.
  • Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.
  • Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) Meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah :
  1. Haemophilus influenzae type b (Hib)
  2. Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)
  3. Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)
  4. Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)
Komplikasi

Meningitis termasuk penyakit berat. Apalagi bila kondisi tubuh anak sedang kurang bagus, hingga bisa saja terinfeksi dengan kuman lain, dan akhirnya terjadi komplikasi. Bila meningitis terinfeksi ke jaringan otak, misal, bisa mengakibatkan ensefalitis dan yang terkena seluruh jaringan otaknya. Jika sudah ensefalitis, komplikasinya lebih berat dan banyak, hingga bisa timbul CP. Berapa lamanya tergantung berat ringan penyakit. Jika komplikasi meningitis bisa sampai ke otak atau bahkan infeksinya menyebar ke seluruh tubuh.

Anak juga dapat mengalami gangguan keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh dan ada peninggian tekanan di otaknya. Ini juga yang menjadi salah satu penyebab mengapa anak jadi tak sadar. Bisa juga terjadi hidrosefalus atau kepala besar. Ini umumnya terjadi pada bayi yang ubun-ubunnya belum menutup.

Prognosis

Diperkirakan sekitar 10-20% anak telah menderita meningitis yang disebabkan oleh bakteri yang bisa bertahan hidup walau terkena berbagai macam komplikasi disepanjang sisa hidupnya. Komplikasi ini bisa berupa seringnya yang bersangkutan mengalamii kejang-kejang, kebutaan, ketulian, dan lambatnya perkembangan anak.

Bila meningitis tidak segera di obati, otak bisa membengkak. Ini biasanya terlihat dari scanning foto. Secara fisik, akan tampak dari adanya penurunan kesadaran anak. Jika matanya diperiksa, akan tampak tanda-tanda pembengkakan di pupil mata. Yang paling fatal, dapat menimbulkan kematian hanya dalam waktu 1-2 hari.

Keterlambatan perkembangan motorik bisa dilihat jika :
  • Pada usia 6 hingga 7 bulan, si anak belum bisa mengontrol kepalanya dengan sempurna atau memegang benda.
  • Kemudian pada usia 10 bulan tidak bisa merespons ke sumber suara ketika dipanggil.
  • Usia 11-12 bulan tidak dapat duduk tegak selama 5 hingga 10 menit.
  • Belum dapat berjalan sendiri atau dibantu pada usia 18 hingga 21 bulan.
  • Usia 15 bulan anak tidak mengerti kata-kata larangan seperti jangan atau tidak.
  • Usia 18 bulan tidak dapat mengucapkan 10 kata.
  • Usia 21 bulan tidak bereaksi terhadap perintah untuk duduk, dipanggil atau berdiri.
  • Usia 24 bulan tidak dapat menunjuk dan menyebutkan bagian tubuh, seperti mata, hidung, telinga dan mulut.
Dibutuhkan tindakan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan perkembangan saraf anak. Jika terlambat penanganan akan sulit diobati. Artinya, jika anak mengalami gangguan saraf lalu diberikan stimulus dan makanan yang baik, maka perkembangan otaknya dapat mencapai 90%. Sebaliknya, jika didiamkan saja, mungkin hanya dapat berkembang sebesar 50 %.
Berikan makanan bernutrisi tinggi dan rangsangan. Karena makanan yang baik dapat memperbaiki struktur otak. Stimulasi membuat otak aktif, berarti saraf berkembang lebih banyak dan sambungan antara sel-sel saraf menjadi baik.

Obat Herbal, Alternatif, Alami, Tahitian Noni Bioactive Beverages

Pengobatan alami radang otak/meningitis dengan TAHITIAN NONI ® Bioactive Beverage ™. TAHITIAN NONI ® merupakan pengobatan alami radangotak/meningitis, aman tanpa efek samping dalam proses penyembuhan nya. TAHITIAN NONI ® tidak saja mengusir penyakit, tetapi mampu mengembalikan sistem susunan syaraf yang rusak.

TAHITIAN NONI ® mampu meningkatkan aktifitas regenerasi sel, meningkatkan asupan nutrien di dalam sel otak, mampu membuang racun, membantu proses perbaikan, dan meningkatkan komunikasi sel.


Takaran Konsumsi Sakit Meningitis
  • Bayi dan Anak-anak : Dosis awal selama 3 hari 2 x BB bayi, selanjutnya bisa dinaikin menjadi 5-6 x BB badan bayi / hari.
  • Dewasa : Dosis awal  selama 3 hari 3 x 15ml, selanjutnya bisa ditingkatkan menjadi 4 x 60ml / hari.


  

  

http://khasiattahitiannonijuice.blogspot.com/search/label/Join%20Bisnis%20And%20Member
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment