Efek Blog

Sunday 18 May 2014

Pengobatan Alternatif Carsinoma Mammae (Kanker Payudara)

Menurut data The American Cancer Society (2008), diketahui bahwa sekitar 178.000 perempuan Amerika didiagnosis terkena kanker payudara setiap tahun. Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian perempuan berusia 40—55 tahun, serta penyebab terbesar kedua kematian perempuan setelah kanker paru-paru. Nah, pada tahun 2008, tingkat kematian lantaran kanker payudara telah menurun dengan dikembangkan dan disosialisasikannya program deteksi awal, serta semakin efektifnya penanganan kanker payudara.

Sekitar 60%, kanker payudara terjadi pada perem­puan berusia di atas 50 tahun. Berdasarkan sifat serangannya, kanker payudara dibedakan menjadi dua. Pertama, kanker payudara invasif. Pada jenis kanker ini, sel kankernya merusak saluran dan dinding kelenjar susu, serta menyerang lemak dan jaringan konektif payudara di sekitarnya. Kanker tersebut bersifat invasif (menyerang) tanpa menyebar (metastatik) ke simpul limfa ataupun organ lain dalam tubuh.

Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol lantaran perubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab atas pengaturan pertumbuhan sel. Secara normal, sel payudara yang tua akan mati, lalu digantikan oleh sel baru yang lebih ampuh. Regenerasi sel seperti ini berguna untuk mempertahankan fungsi payudara. Pada kasus kanker payudara, gen yang bertanggung jawab terhadap pengaturan pertumbuhan sel termutasi. Kondisi itulah yang disebut kanker payudara.

Kanker payudara merujuk pada tumor ganas yang berkembang dari sel-sel dalam payudara. Pada umum-nya, payudara terdiri dari dua tipe jaringan, yakni jaringan kelenjar (glandular) dan jaringan penopang (stromal). Jaringan kelenjar mencakup kelenjar susu (lobules) dan saluran susu (the milk passage dan milk duct). sementara itu, jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan serat konektif. Payudara juga oleh jaringan lymphatic, yaitu jaringan yang berisi sistem kekebalan yang bertugas mengeluarkan cairan dan kotoran.

Deteksi Dini Kanker Payudara

Istilah ini mengacu pada serangkaian test dan pemeriksaan yang digunakan untuk menemukan penyakit kanker payudara. Tujuan skrining adalah untuk mendeksi sedini mungkin kanker payudara sebelum mereka mulai menimbulkan gejala. Semakin dini kanker payudara ditemukan, maka semakin besar peluang keberhasilan pengobatan.

Ikutilah Panduan berikut ini untuk deteksi dini kanker payudara pada wanita :

  • Mamografi : Wanita berusia 40 dan lebih tua harus menjalani pemeriksaan mamografi setiap tahun dan harus tetap melakukannya selama kesehatan mereka baik.
  • Uji Payudara Klinis (UPK) : Perempuan berusia 20 hingga 30-an tahun harus menjalani uji payudara klinis (UPK) sebagai bagian dari general check up regular oleh ahli kesehatan, setidaknya setiap 3 tahun sekali. Setelah usia 40 tahun, CBE disarankan dilakukan setiap tahun. Sebaiknya dilakukan sesaat sebelum mamografi dilakukan.
UPK ini merupakan pelengkap mamografi dan merupakan kesempatan untuk berdiskusi dengan dokternya tentang perubahan pada dada mereka, uji deteksi dini, dan faktor-faktor lain dalam sejarah wanita yang mungkin bisa meningkatkan resiko kanker payudara.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) :

SADARI sangat dianjurkan bagi para wanita, mulai usia 20-an. Segera periksa ke dokter jika Anda melihat perubahan ini pada payudara:
sebuah benjolan/pembengkakan, iritasi kulit, nyeri pada puting susu atau puting melesek ke dalam, puting susu atau kulit payudara berwarna kemerahan atau bersisik, atau pengeluaran cairan/darah (bukan ASI) dari payudara.

Gejala Kanker Payudara

Gejala klinis kanker payudara bisa berupa ada-nya benjolan pada payudara yang tidak terasa nyeri. Semula, benjolan itu kecil. Lama-kelamaan, benjolan ini semakin besar, lalu melekat pada kulit, sehingga menimbulkan perubahan pada kulit payudara dan puting payudara. Itulah yang membuat puting payu­dara tertarik ke dalam (retraksi), serta berwarna merah muda atau kecokelatan sampai menjadi oedema, sehingga terlihat seperti kulit jeruk, mengerut, atau timbul borok pada payudara. Semakin lama, borok membesar dan mendalam. Inilah yang akan menghancurkan seluruh payudara.

Dalam banyak kasus, gejala kanker payudara menunjukkan suatu benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan. Semakin lama, benjolan ini semakin mengeras dan bentuknya tidak beraturan. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap bentuk, ukuran, atau berat payudara. Selain itu, gejala lainnya ialah timbul benjolan kecil di bawah ketiak. Dan, gejala yang paling parah adalah keluarnya darah, nanah, atau cairan encer dari puting payudara. Kulit payudara pun bisa mengerut seperti kulit jeruk, serta bentuk dan arah puting pun dapat berubah, misalnya puting payudara tertekan ke dalam.

Penyebab dan Faktor Resiko Terkena Cancer Mammae



Adapun penyebab kanker payudara adalah :
  • Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 di antara 1000. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, namun beberapa faktor kemungkinannya adalah :
  • Usia :Penyakit kanker payudara meningkat pada usia remaja keatas.
  • Genetik : Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sagat mungkin sebagai resiko. Jika ibu atau saudara wanita mengidap penyakit kanker payudara, maka anda kemungkinan memiliki resiko kanker payudara 2 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada penderita satupun.
  • Pemakaian obat-obatan : Misalnya seorang wanita yang menggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone replacement therapy (HRT)} seperti Hormon eksogen akan bisa menyebabkan peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara.
Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah :
  • Tidak menikah.
  • Menikah tapi tidak punya anak.
  • Melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun.
  • Tidak pernah menyusui anak.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun.

Faktor risiko adalah segala sesuatu yang membuat anda lebih memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara. Tetapi memiliki satu atau bahkan beberapa faktor risiko tidak berarti anda akan mengalami kanker – beberapa wanita dengan kanker payudara tidak memiliki faktor risiko apapun yang diketahui daripada wanita lain.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara antara lain :
  • Wanita. Wanita lebih memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara daripada laki-laki.
  • Bertambahnya usia. Risiko anda mengalami kanker payudara meningkat seiring usia. Wanita yang berusia lebih dari 60 tahun memiliki risiko lebih besar daripada wanita dengan usia yang lebih muda.
  • Catatan pribadi dengan kanker payudara. Jika anda memiliki kanker pada satu payudara, anda memiliki peningkatan risiko mengalami kanker pada payudara yang lain.
  • Minum alkohol. Minum alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara
  • Sejarah keluarga dengan kanker payudara. Jika anda memiliki ibu, saudara perempuan atau anak perempuan dengan kanker payudara, anda memiliki peluang yang lebih besar terdiagnosa dengan kanker payudara. Tetapi secara umum mereka yang memiliki kanker payudara tidak memiliki sejarah keluarga dengan kanker payudara.
  • Gen keturunan yang meningkatkan risiko kanker. Mutasi gen tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara dapat menurun dari orang tua kepada anak. Mutasi gen yang dimaksud adalah BRCA1 dan BRCA2. Gen tersebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker lain, tetapi mereka tidak membuat kanker pasti terjadi.
  • Terkena radiasi. Jika anda menerima perawatan dengan radiasi pada dada saat anak-anak atau orang dewasa yang muda, anda lebih memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara di kemudian hari.
  • Obesitas. Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko anda mengalami kanker payudara.
  • Datang bulan yang dimulai pada usia lebih muda. Masa datang bulan yang dimulai sebelum usia 12 tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Menopause yang dimulai pada usia yang lebih tua. Jika masa menopause anda dimulai setelah usia 55 tahun, anda akan memiliki kemungkinan lebih mengalami kanker payudara.
  • Memiliki anak pertama pada usia yang lebih tua. Wanita yang baru memiliki anak setelah usia 35 dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Terapi hormon post menopausal. Mereka yang menggunakan pengobatan terapi hormon yang mengkombinasikan esterogen dan progesterone untuk mengobati tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
Cara Mencegah Penyakit Kanker Payudara

Walaupun semua wanita memiliki resiko untuk terkena penyakit ini, bukan berarti penyakit ini tidak bisa dicegah. Mengubah gaya hidup dan menerapkan pola hidup sehat adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kanker payudara. Banyak berolahraga dan mengkonsumsi makanan kaya serat seperti buah dan sayuran sangat dianjurkan. Kurangi mengkonsumsi gorengan dan makanan yang dibakar karena makanan tersebut mengandung zat karsinogen yang dapat merangsang pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh.

  • Menghindari menggunakan bra yang terlalu ketat.
  • Rutin melakukan pemeriksaan payudara.
  • Rajin berolahraga.
  • Mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, karena lemak dapat memicu kanker payudara. Lemak yang dapat memicu kanker antara lain lemak jenuh dalam daging, mentega, margarin. Lemak yang baik untuk mencegah kanker payudara yaitu minyak zaitun, ikan salmon dan sebagainya.
    Mengkonsumsi daging yang dimasak tidak terlalu matang, karena bila semakin lama dimasak dapat membentuk senyawa yang dapat memicu kanker.
  • Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah minimal 5 kali sehari.
  • Mengkonsumsi banyak serat sebagai antioksidan dalam tubuh yang dapat mencegah kerusakan sel sehingga dapat mencegah kanker.
  • Banyak mengkonsumsi makanan yang terbuat dari kedelai. Kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan yang dapat mengikat keluarnya sel peyudara, sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.
  • Banyak mengkonsumsi kacang-kacangan.
  • Menghindari minuman beralkohol, karena alcohol dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah yang dapat memicu kanker payudara.
  • Menjaga berat badan supaya tidak terkena obesitas dan tidak menimbunlemak dalam tubuh. lemak yang menumpuk dalam tubuh dapat memicu kanker payudara.
  • Berjemur di bawah matahari dan tidak merokok.
Pengobatan Medis (Konvensional) Cancer Mammae


Pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium kliniknya. Salah satu pengobatan kanker payudara ialah mastektomi, yaitu operasi pengangkatan payudara. Sebenarnya, ada tiga jenis mastektomi. Pertama, modified radical mastectomy, yakni operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. Kedua, total (simple) mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, tetapi bukan kelenjar di ketiak. Ketiga, radical mastectomy, yakni operasi pengangkatan sebagian payudara. Biasanya, radical mastectomy juga disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Pada umumnya, lumpectomy direkomendasikan kepada penderita yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

Selain mastektomi, kanker payudara juga bisa ditangani dengan penyinaran/radiasi, yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker meng-gunakan sinar-X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa dalam payudara setelah operasi. Efek penyinaran antara lain tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta faktor hemoglobin dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat radiasi.

Angka harapan hidup wanita yang mengidap kanker payudara

Setiap resiko kanker payudara pada wanita dapat mempunyau kemungkinan yang lebih tinggi atau lebih rendah, bergantung pada beberapa faktor yang meliputi riwayat keluarga, genetik, usia saat menstruasi pertama, dan faktor-faktor lainnya. Ketika wanita dengan usia muda terkena kanker payudara, maka ada kecenderungan perkembangan kanker tersebut lebih agresif dibandingkan wanita dengan usia yang lebih tua. Hal inilah yang mungkin menjelaskan mengapa angka harapan hidup pada wanita usia muda lebih rendah.

Angka harapan hidup berdasarkan usia ditemukannya kanker payudara :

  • Usia <45 81="" dari="" harapan="" hidup="" kanker="" li="" memiliki="" sekitar="" tahun="">
  • Usia 45-64 tahun, memiliki harapan hidup dari kanker sekitar 85%.
  • Usia 65 tahun atau lebih, memiliki harapan hidup dari kanker sekitar 86%

Pengobatan Herbal Alami, Terapi Tahitian Noni Juice Pada Kanker

  • Kandungan Alizarin : Secara alami akan mendeteksi sel kanker/tumor yang DNA-nya berbeda dengan DNA tubuh kita, selanjutnya Alizarin akan memutus aliran darah dan Nutrisi ke Sel Kanker/Tumor sehingga dalam waktu tertentu Jaringan kanker akan kering/mengecil/luruh dan mati.
  • Kandungan Damnacanthal : Zat Anti Kanker dan Anti Biotik alami berfungsi menjaga organ tubuh yg belum terserang kanker utk menolak kanker sehingga kanker tidak menyebar dan menghentikan perkembangan Kanker ke stadium lanjut.

TNBB mengandung zat yang disebut PROXERONINE yang merupakan bahan baku dari alkaloid XERONINE. PROXERONINE dalam TNBB diserap oleh tubuh dan diolah menjadi XERONINE dengan menggunakan enzim PROXERONINASE dan SEROTONIN yang ada di dalam tubuh.

XERONINE merupakan alkaloid hidup yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. XERONINE mengaktifkan kembali sel-sel yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan. Tahitian Noni Bioaktif akan menyeimbangkan atau menormalkan kembali fungsi tubuh.

Dalam riset Dr.Neil Solomon juga menemukan “RESEP NONI” yang telah digunakan oleh para pasien penderita kanker untuk meningkatkan energi tubuh mereka secara maksimal. Resep ini datang dari rekan sejawat dari profesional media, Orlando Pile, M.D. Resepnya sebagai berikut :
  • Tahap 1: 1 Liter Tahitian Noni perhari selama 4 hari pertama
  • Tahap 2: 1/2 Liter Tahitian Noni perhari selama 4 hari berikutnya
  • Tahap 3 : 240 cc Tahitian Noni sehari selama 30 hari berikutnya dan
  • Tahap 4: 105 cc untuk 1 sampai 2 bulan selanjutnya.
Dengan mengkonsumsi Tahitian Noni Bioaktif secara teratur, sel-sel tubuh kita menjadi sehat, umur sel bertambah menjadi 70%, terhindar dari berbagai penyakit, kita akan selalu segar dan awet muda.

  • Efek Preventif Morinda Citrifolia L terhadap Kanker: Radikal bebas SAR dan LPO dapat merusak lipid, protein dan DNA penyusun struktur sel tubuh. Akibatnya terjadi perubahan fungsi atau reproduksi sel, bahkan kematian sel. TNBB berfungsi memproteksi sel akibat inefisiensi pertahanan (sistem enzim antioksidan) pada kasus kanker WO/2002/045654.
  • Formula dasar Morinda Citrifolia L untuk Menginhibisi Metastasis Sel-Sel Karsinogenik:Mekanisme antiadesi memungkinkan mencegah ikatan sel-sel malignan, mencegah adesi migrasi, oraganisasi sitoskeleton WO/2004/098514.
  • Antiangiogenesis Morinda Citrifolia L : Formula ini dapat memblok pembetukan pembuluh darah baru di area tumor dengan cara menginhibisi elongase pembuluh dan migrasi sel endotel. Dan akhirnya dapat menghambat metastasis sel kanker WO/2004/041186.
  • Inhibisi Angiogenesis dan Destuksi Pembuluh Angiogenik dengan Morinda Citrifolia L:sangat efektif untuk mentritment kanker dan penyakit non kanker yang ditandai respon peningkatan angiogenesis, seperti retinopati prematur, neovaskularisasi glaukoma, retinopati diabetes, arthritis reumatoid dan psoriasis WO/2003/020296.
  • Ekstrak Noni untuk Pencegahan Penyakit (Kanker): Komposisi ini disajikan dari ekstrak pulp buah noni, ekstrak butanol dari buah noni mengandung komponen glikosida aktif yang bermanfaat untuk prevensi dan tritmen berbagai penyakit (terutama kanker)USPTO 20030004116.
  • Sinergitas Efek Prefentive Morinda Citrifolia L terhadap Kanker : Kombinasi Morinda Citrifolia L dan MSM (Metilsulfonilmetan) mampu menginhibis karsinogenesis tahap awal yang sinergis, bila diaplikasikan pada pasien kanker payudara secara alami, efektif, ekonomis, tanpa disertai toksisitas penggunaan dalam jangka panjang, serta untuk pemulihan sel-sel kelenjar mamari dari karsinogenesis USPTO 04/29896.
  • Efek Preventif dan Tritmen Morinda Citrifolia L sebagai Inhibitor Aromatase :Penemuan ini difokuskan untuk mentritmenn kanker dependen estrogen (menghinhibisi. mendestruksi, me-reverse sel-sel kanker ) seperti kanker payudara, kanker uterus, kanker ovarium USPTO 10/396868..
  • Efek Preventif Morinda Citrifolia L terhadap Kanker Payudara: Morinda Citrifolia L merupakan alternatif metode non-invasif untuk menginhibisi dan prevensi metastasis sel-sel karsinogenik di area kelenjar mamari serta mendestruksi sel kanker payudara yang telah bermetastasis WO/2005/048919.
  • Efek Preventif dan Tritmen Morinda Citrifolia L, sebagai Inhibitor Pertumbuhan Sel Kanker Kolon: Morinda Citrifolia L sebagai preventif dan tritment, inhibisi, mereduksi pertumbuhan sel kanker kolon serta mendestruksi sel kanker pada tahap awal di area kolon. Destruksi sel kanker tahap awal bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh di permukaan dalam kolon dan di dua lapisan pertama dinding kolon. Terapi konvensional untuk kanker tahap ini umumnya pembedahan (reseksi) atau pengangkatan area karsinogenesis. Sinergis dengan efek obat kemoterapi, tanpa memicu efek samping yang negatif. USPTO 7070813.


  

  

http://khasiattahitiannonijuice.blogspot.com/search/label/Join%20Bisnis%20And%20Member
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment