Efek Blog

Tuesday 20 May 2014

Tahitian Noni Obat Kanker Otak Eka Febrianti

Eka Febrianti sering merasakan sakit kepala sejak lama, biasanya dapat teratasi dengan minum obat yang dibeli di warung. Namun pada tanggal 29 Juli 2011 lalu, Eka kembali merasakan sakit kepala. Seperti biasa,cukup minum obat warung, tetapi kali ini tidak ada perubahan..

Selanjutnya Eka mengeluhkan hal ini pada suami, kok pusingnya tidak mereda juga. Sang Suami kemudian melakukan refleksi pada jempolnya. Namun sakitnya malah semakin menjadi – jadi. Saya hanya bisa pasrah karena tidak tahu harus bagaimana lagi, kata Eka, Besok malamnya saya kedokter dan hanya diberikan obat penenang.

Pada tanggal 31 Juli, sakit kepala kambuh lagi. Kali ini minta ampun sakitnya, rasanya seperti kepala ditekan keras sampai tidak kuat menahannya. Akhirnya keesokan harinya (1 Agustus 2011) Eka melakukan CT Scan pada kepala sesuai rekomendasi dokter. Berdasarkan hasil CT Scan, Eka divonis terkena kanker otak dengan diameter 3 cm. Kanker yang tadinya berada di sebelah kiri depan kepala, kini sudah mulai menyebar ke area otak sebelah kanan.Masya Allah, saya bagaikan terkena petir di siang hari.Saya dan suami berusaha untuk sabar dan tenang dan terus berupaya mencapi upaya untuk penyembuhan kanker otak.

Lalu kami bercerita kepada orangtua tentang keadaan saya, dan informasi keadaan saya diteruskan kepada tante saya yang sudah lebih dulu mengonsumsi Tahitian Noni. Selanjutnya saya dibawa oleh tante ke kantor Tahitian Noni di Jakarta. Ketika pertama kali kesana, kondisi saya sudah tidak ada keseimbangan untuk berdiri, syaraf mata sudah sakit, kuping berdengung dan terasa panas,Ujar Eka

Selanjutnya saya dianjurkan oleh dokter di kantor Tahitian Noni untuk minum Tahitian Noni. untuk penyembuhan kanker otak saya, 1 sloki (30ml) setiap 1 jam,dan harus mematuhi banyak pantangan makanan. Ternyata dosis tersebut tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan pada 1 minggu pertama. Saya mulai panik. Lalu suami berkonsultasi kembali. Akhirnya dosisnya dinaikkan menjadi 100ml per 3 jam. Pada pelaksanaannya saya justru minum 200ml per 3 jam. Hasilnya sangat luar biasa, saya mengalami detoks yang bervariasi. Dalam sehari saya bisa muntah beberapa kali dan air besar saya berwarna hitam pekat. Sempat saya patah arang tidak mau minum Tahitian Noni lagi karena efek detoks yang terlalu kuat. Untungnya saya dikelilingi oleh orang-orang yang sabar dan mau memberi pengertian pada saya, maka saya lanjutkan mengonsumsi Tahitian Noni karena saya ingin berjuang dan menemani orang-orang yang saya kasihi, saya tidak ingin membuat mereka bersedih.

Setelah 2 bulan mengonsumsi Tahitian Noni, Alhamdulillah membuahkan hasil. Keseimbangan saya sudah normal kembali, kuping sudah tidak lagi berdengung, dan syaraf mata kembali normal. Saya mulai bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Dan di bulan ke 3,saya bisa kembali masuk kerja.

Kami sungguh tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila kami tidak mengenal Tahitian Noni ini, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk penyembuhan kanker otak dengan operasi, kemoterapi, dan sebagainya. Alhamdulillah Allah mengirimkan pertolongannya melalui Tahitian Noni . Semua penyakit pasti ada obatnya, asalkan kita yakin Allah SWT selalu bersama kita. Kita harus punya semangat dan optimis yang tinggi dalam menghadapinya.

  



 
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment