Efek Blog
Showing posts with label Pedriatrik. Show all posts
Showing posts with label Pedriatrik. Show all posts

Sunday, 23 November 2014

Obat Herbal Alami Radang Tenggorokan pada Anak/ Pharyngitis


Radang tenggorokan dan infeksi amandel memang banyak dialami anak-anak usia sekolah. Sekitar 85% radang tenggorokan pada anak disebabkan infeksi virus batuk-pilek atau virus lain. Penyebab lainnya adalah alergi dan bakteri streptokokus grup A atau bakteri lain.

Radang Tenggorokan atau FARINGITIS adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak dibagian belakang tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan.

Epidemiologi Radang Tenggorokan
Anak rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada orang dewasa hampir separuhnya. Kasus Faringitis akut di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2010 sebesar 5.305 kasus. Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. 

Sekitar 15 – 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 – 7 tahun, dan sekitar 10% nya diderita oleh dewasa. 

Patofisiologi Radang Tenggorokan/ Faringitis 
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak. Virus-virus seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresi nasal. Infeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat karena fragmen M protein dari Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.
Penyebab Radang Tenggorokan/ FaringitisRadang tenggorokan dan infeksi amandel memang banyak dialami anak-anak usia sekolah. Sekitar 85% radang tenggorokan pada anak disebabkan infeksi virus batuk-pilek atau virus lain. Penyebab lainnya adalah alergi dan bakteri streptokokus grup A merupakan penyebab terbanyak pada anak usia 5 – 15 tahun atau bakteri lain.

Gejala Pharyngitis/ Radang Tenggorokan
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. Gejala lainnya adalah :

  1. Demam 
  2. Pembesaran kelenjar bening
  3. Peningkatan jumlah sel darah putih
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. Kenali gejala umum radang tenggorokan akibat infeksi virus sebagai berikut :
  1. Rasa Pedih atau gatal dan kering 
  2. Batuk dan bersin
  3. Sedikit demam atau tanpa demam
  4. Suara serak atau parau
  5. Hidung meler dan adanya cairan dibelakang hidung
Cara Penularan Radang Tenggorokan/ Faringitis
Bila disebabkan virus, perpindahan virus bisa terjadi melalui percikan air liur penderita yang berada di sekeliling kita. Bakteri bisa masuk ke dalam tenggorokan melalui makanan, alat makan, atau tangan yang kotor.

Penatalaksanaan/ Cara Perawatannya
Banyak minum. Minuman hangat akan memberi rasa nyaman pada tenggorokan. Jika anak demam atau merasa tidak nyaman, berikan parasetamol. Kalau hidung tersumbat, berikan tetes hidung NaCl (bisa dibeli di apotik) dan menghirup uap air panas. Pengobatan dengan antibiotika hanya diperlukan bila radang disebabkan bakteri streptokokus atau bakteri lainnya; serta tidak untuk mengatasi virus.
Penicillin benzathine; diberikan secara IM dalam dosis tunggal. Penicillin; diberikan secara oral · Eritromisin, Penicillin profilaksis, yaitu penicillin benzathine G; diindikasikan pada pasien dengan risiko demam reumatik berulang Sedangkan, pada penyebab virus, penatalaksanaan ditujukan untuk mengobati gejala, kecuali pada penyebab virus influenza dan HSV. Beberapa obat yang dapat digunakan yaitu: · Amantadine. Rimantadine
, Oseltamivir. Zanamivir; dapat digunakan untuk penyebab virus influenza A dan B · Asiklovir; digunakan untuk penyebab.

Komplikasi Faringitis/ Radang Tenggorokan

  1. Penyumbatan jalan nafas 
  2. Demam scarlet, yang ditandai dengan demam dan bintik kemerahan ·Demam reumatik, yang dapat menyebabkan inflamasi sendi atau kerusakan pada katup jantung. Pada negar berkembang, sekitar 20 juta orang mengalami demam reumatik akut yang mengakibatkan kematian.Demam reumatik merupakan komplikasi yang paling sering terjadi dari faringitis.
  3. Glomerulonefritis; Komplikasi berupa glomerulonefritis akut merupakan respon inflamasi terhadap protein M spesifik. Kompleks antigen-antibodi yang terbentuk berakumulasi pada glomerulus ginjal yang akhirnya menyebabkan glomerulonefritis ini.
  4. Abses peritonsilar biasanya disertai dengan nyeri faringeal, disfagia, demam, dan dehidrasi.
  5. Shok
Pencegahan Faringitis/ Radang Tenggorokan
Menghindari kontak dengan penderita batuk-pilek, influenza, atau infeksi streprokokus, banyak minum, serta meningkatkan stamina dengan istirahat dan makan dengan baik.

Prognosis Pharyngitis
Umumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. Pasien dengan faringitis biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Tips untuk Bunda : Konsultasikan ke dokter jika anak demam di atas suhu 39°C, kesulitan menelan, mengeluarkan air liur, tampak bintik putih atau luka pada tenggorokan yang tampak merah, nyeri pada leher, dan suara serak yang berlangsung selama 2 minggu. 
Obat Tradisional Radang Tenggorokan/ Faringitis/ Pharyngitis dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Tahitian Noni Bioactive Beverage bisa dikombain dengan obat medis namun diberikan jarak 1 jam antara pemberian Tahitian Noni Bioactive Beverage dengan obat medis seperti pada pasien kami. Memberikan obat medis :
  • Cefadroxil Dry Syrup 2 x 2.5 ml
  • Starmuno Kids Sirup 2 x 5 ml
  • Celestamine Syrup 2 x 5 ml
  • Bufect Forte 3.5 ml tiap 6 jam
  • Ataroc Syirup 2 x 2.5 ml
  • Racikan Puyer 3 x 1 sachet
Tahitian Noni aman :
Aman Berdasarkan Standar Global
European Food Safety Authority (EFSA) dalam laporan ilmiah yang diberikan kepada European Commission – Scientific Committee on Food (BPOM Eropa) tertanggal 01 September 2006 aman dikonsumsi dan tidak mengandung zat berbahaya.
Berikut ini adalah hasil-hasil uji klinik TAHITIAN NONI Juice karya para  penelitu Departemen R&D Tahitian Noni International Inc. (mencapai 58 topik publikasi uji klinik):
TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Sumber Antioksidan Superior
Guna Membantu Tubuh mengatasi Radikal Bebas Berbahaya. Uji klinik pada  manusia double-blind dilakukan terhadap 68 perokok aktif. Hasilnya, efek  mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive Beverage (2 oz/hari) selama 1 bulan signifikan  mereduksi radikal bebas plasma untuk jenis SAR (27%) dan LPO (23%)  dibamdingkan plasebo (Wang, min-Yang et al. XI Biennial Meeting of the  Society for Free Radical Research International, 2002).
TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Energi dan Kekuatan Fisik.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 40 atlet terlatih  pemeriksaan treadmili dan darah. Hasilnya, efek mengkonsumsi TAHITIAN  NONI Bioactive (100 mL) selama 3 minggu meningkatkan time exhaustion (21%),  dan menurunkan semiluminesen darah (25%) (Palu, Afa K. et al. Journal of  Medicinal Plant Research, 2008).

TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Fungsi Sistem Imun.
Uji  klinik pada manusia dilakukan terhadap 12 relawan yang sehat. Hasilnya,  efek mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive (330 mL) selama 8 minggu  signifikan mereduksi MDA, meningkatkan aktivitas IL-2 dan sel NK, tanpa  memicu efek samping.
Selain uji klinik yang resmi diprogramkan Tahitian Noni International  Inc., efikasi Morinda citrifolia L. juga cukup menarik perhatian para  ilmuan biomedik dari berbagai negara. Misalnya, Departemen Kesehatan  Amerika menghibahkan dana penelitian untuk uji klinik fase- 1 mengenai  toleransi dosis dan toksisitas produk olahan Morinda citrifolia L. 2000  mg selama 28 hari.
Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg selama 28 hari.  Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg/hari, sampai  tercapai dosis maksimal 10 gram per hari (Isset et al. Qual Life Res,  2005). Dosis aman ini setara dengan 200 mL (secangkir) TAHITIAN NONI Bioactive. Berdasarkan uji klinik tahap- 1, maka jus noni dikategorikan aman  dijadikan sumber nutrisi untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Dan masih banyak lagi riset tentang Morinda citrifolia L. sebagai produk  naturaseutikal atau etnomedika terpopuler di dunia. Sampai akhir tahun  2008 saja diperkirakan lebih dari 300 Jurnal internasionlal telah  mempublikasikan keunggulan efek terapeutik Morinda citrifolia L.  sementara itu jus noni sebagai produk komersil nutrisi atau suplemen  dilaporkan telah memecahkan rekor penjualan tertinggi di Amerika, dan  dalam dua dekade terakhir tercatat sebagai produk botani yang paling  laris di dunia (News, Alternative Medicine, 2007). Jadi, sangat wajar  terjadi ledakan riset Morinda cifitrolia L. karena produk komersilnya  benar-benar digandrungi masyarakat global.
Terakhir, di bawah ini akan disarikan hasil-hasil riset biomolekuler  tentang Morinda cifitrolia L. (noni) karya para peneliti lintas negara  yang dipublikasikan melalui aneka jurnal internasional.
Puree buah Morinda cifitrolia L. berfungsi sebagai imunomodulator atau alternatif antibiotik nenatal.
Penelitian in vivo memakai uji bakterisida pada lembu neonatal yang  diminumkan puree Morinda cifitrolia L. sebanyak 25 mL dua kali dalam  sehari (pengganti susu) memperlihatkan signifikasi efek letal terhadap  Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis pada hari ke-14  dibandingkan kontrol (Schafer et al. 2007).

Saturday, 25 October 2014

Mata Berair dan Belekan pada Anak/ Gangguan pada Mata

Orangtua sering mengeluhkan gangguan mata bayinya yang tak kunjung sembuh berupa mata belekan dan air mata berlebihan yang lebih sering pada satu sisi. Bayi yang baru lahir dan bayi yang lebih muda umumnya memiliki beberapa gangguan pada mata yang sering masih belum jelas penyebabnya. Gangguan mata pada bayi tersebut adalah Sumbatan Ductus Nasolacrimalis, Epiphora, Hordeolum dan Pink Eye. 

Sampai saat ini masih banyak kontroversi yang terjadi antara beberapa dokter dalam memastikan penyebabnya. Selama ini sumbatan tersebut sering dianggap karena infeksi dan harus diberi antibiotika tetes mata. Ternyata berbagai laporan ilmiah kasus menunjukkan bahwa gangguan tersebut berkaitan dengan alergi. Saat dilakukan terapi dengan pemijatan, obat tetes antibiotika dan bahkan dengan operasi juga tidak membaik. Tetapi saat dilakukan penanganan alergi dengan melakukan eliminasi provokasi gangguan tersebut dapat membaik dengan cepat tanpa dilakukan pengobatan atau operasi.

Gangguan Mata Yang Sering Dikaitkan
  1. Dengan Alergi pada Bayi : Sumbatan Ductus Nasolacrimalis. Mata bayi tampak selalu berair (belekan), karena saluran air mata dari mata ke hidung tersumbat. Meskipun sering sulit dibedakan dengan Pink Eye, lebih sering disebabkan oleh saluran air mata tersumbat atau dacryostenosis. Saluran air mata tersumbat terjadi ketika saluran nasolacrimal yang mengeluarkan air mata dari mata ke dalam hidung, tersumbat karena berbagai hal mekanisme inflamasi seperti allergi, infeksi dan trauma. Diperkirakan hingga 30 persen bayi baru lahir dilahirkan dengan saluran air mata tersumbat. Beberapa dokter biasanya memberi obat tetes antibiotik untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi, dan orang tua diajari memijit-mijit pangkal hidung secara rutin setiap hari untuk membantu ‘membuka’ sumbatan. Jika masih tersumbat juga, kemungkinan dilakukan operasi kecil untuk membuka sumbatan tersebut. Kebanyakan sumbatan akan membuka spontan sebelum anak berusia 7 bulan. Apabila setelah dilakukan pijatan sumbatan menetap hingga anak berusia 12-18 bulan, perlu dilakukan tindakan yang lebih invasif menggunakan selang logam untuk mendorong sumbatan, atau dengan implan saluran air mata buatan yang disebut “Jonas tube”. Ternyata gangguan mata tersebut tidak banyak perbaikan dan manfaat pemberian antibiotika tetes mata dan pemijatan tidak terlalu bermakna. Bahkan setelah pemberian antibiotika dan pemijatan tidak membaik dilakukan operasi. Tetapi setelah dilakukan operasi gangguan membaik sesaat tetapi beberapa saat kemudian gangguan tersebut timbul lagi. Tetapi setelah dilakukan pengamatan bayi dengan gangguan tersebut juga mempunyai tanda dan gejala alergi lainnya. Saat dilakukan intervensi eliminasi provokasi makanan ternyata gangguan tersebut dapat hilang tanpa operasi. 
  2. Epiphora, dimana mata terus berair akibat air mata yang keluar berlebihan. Berkat adanya sistem lakrimal, kedua mata kita mata dipertahankan untuk selalu basah, tetapi bagaimana bila mata menjadi terlalu basah sehingga tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Sistem lakrimal terdiri atas kelenjar lakrimal dan saluran lakrimal. Kelenjar lakrimal terletak di antara alis dan sudut mata bagian luar, sedangkan saluran lakrimal ditemukan di sudut mata dalam dekat hidung. Epiphora juga dapat terjadi pada 5-6% anak. Namun 60-90% nya dapat sembuh spontan dalam satu tahun kehidupan .
  3. Pink Eye. Gangguan lain berupa mata sedikit merah dan belekan paling sering dialami oleh bayi sering disebut Pink Eye. Pink eye atau conjungtivitis adalah kemerahan dan bengkak pada selaput mata yang menutupi putih mata dan selaput pada bagian dalam kelopak mata. Pink Eye seringkali disebabkan karena virus, alergi atau iritasi. Paling kasus infeksi virus, sering gangguan ini disertai infeksi saluran napas atas lainnya seperti Common Cold, Flu atau Influenza. Pada penyakit flu yang sering mengalami tampilan gangguan mata seperti ini sering disebabkan karena virus berjenis norovirus. Ketika mata bayi atau anak belekan dan sedikit merah di ujungnya, meski ringan seringkali membuat orangtua panik. Tidak tanggung-tanggung selain dokter anak juga dikonsultasikan ke dokter ahli mata. Akhirnya ke dua dokter memberi obat yang berbeda. Sedangkan orangtua yang memperhitungkan biaya dalam menangani kesehatan anak, hanya membeli obat tetes mata antibiotika sendiri langsung ke apotik. Padahal sebagian besar kasus infeksi mata tersebut adalah “Pink Eye” yang bisa disebabkan alergi, iritasi atau virus flu yang menyertai gangguan saluran napas dan tidak memerlukan pengobatan khusus seperti antibiotika tetes mata atau antibiotika minum per oral. Penanganan Pink Eye pada umumnya cukup dibersihkan kapas atau kain basah hangat yang bersih bila timbul kotoran mata. 
  4. Hordeolum (stye/ bintitan atau timbilan). Hordeolum selamai ini masih dianggap karena infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll. Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis, (1) Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam). (2)Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra). Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar. Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah. Pada penelitian Judarwanto W, pada 33 kasus penderita hordeolum yang datang ke Children Allergy Clinic telah mengalami keluhan lebih dari 2 minggu. Dari sebagian penderita tersebut sebelum datang ke klinik 60% sudah diberikan antibiotika tetes dan salep mata, 10% dioperasi dan 30 % belum diobati. Pada pasien yang dioperasi semua penderita mengalami kekambuhan hordolum tempat yang sama atau di sekitarnya, bahkan terdapat 2 pasien yang sudah dioperasi 2 kali. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan mengetahui riwayat kesehatan sebelumnya ternyata semua pasien mengalami gejala dan tanda alergi. Saat dilakukan penanganan alergi dengan melalui eliminasi provokasi makanan tanpa pemberian obat 88% atau 29 penderita terdapat perbaikkan tanpa pemberian obat dan operasi selama 3 minggu. Sedangkan 5 penderita keluar dari penelitian karena tidak dapat memtuhi prosedur eliminasi provokasi makanan dengan disiplin.

Pengobatan Alamiah untuk Kesehatan Mata 
dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage

Hak Paten dari USPTO dan WIPO yang setiap tahun terus bertambah. Bahkan Ratusan Hak Paten Efek Terapeutik TAHITIAN NONI Juice itupun merupakan Hasil Riset yang Berkesinambungan.
Program Riset Berkesinambungan adalah KOMITMEN UTAMA Tahitian Noni International Inc. Untuk terus mengeksplorasi rahasia etnomedika warisan nenek bangsa Polinesia dan mempersembahkan produk olahan Morinda citrifolia L. Yang TERBAIK untuk MASYARAKAT DUNIA (Global). Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan statistik publikasi riset tahunan tentang Morinda citrifolia L. Pasca berdirinya Tahitian Noni International.

Sejauh ini hasil-hasil riset Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) telah dipublikasikan dalam sejumlah jurnal internasional. Banyaknya publikasi ini mengisyaratkan komunitas ilmiah internasional telah mengakui eksitensiTahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) pada khususnya, dan etnomedika Morinda citrifolia L. pada umumnya.

Noni, sebagai “tanaman untuk efek terapi” (medical plant), menurut penelitian telah ditemukan kandungan bioaktif dan ketersediaan hayati di dalamnya. Kandungan tersebut dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Sedangkan efektifitas dari “medical plant” yang terdapat dalam noni adalah luar biasa.

Seperti halnya vitamin dan mineral, bioaktif adalah senyawa kimia yang menghasilkan aktifitas biologi dalam tubuh. Sedang kan noni mengandung bioaktif yang beragam dan luar biasa, seperti iridoit, lignin, coumarin, polisakarida, flavonoid, dan asam lemak.

Bioavailability noni, menggambarkan jumlah suatu komposisi/senyawa yang mencapai system sirkulasi dan sel.
Sejumlah faktor mempengaruhi “bioavailability” dari suatu substansi, termasuk kest abilan dan kelarutan.
Semakin stabil suatu komposisi/senyawa, semakin baik ketahanan formasi molekulnya walaupun terekspos cahaya, panas, udara, penyimpanan dll.
Komposisi berdaya larut tinggi dengan cepat dibawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga lebih mudah diserap sel.

Tujuh manfaat jus noni
  1. Pendorong kekebalan: Noni dianggap sebagai salah satu buah yang paling bergizi. Banyak nutrisi yang dikenal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. 
  2. Pencernaan: Jus Noni secara tradisional telah digunakan sebagai obat cuci perut. 
  3. Anti- oksidan: Penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan Noni juice mempunyai peran yang lebih baik daripada ekstrak biji anggur dan pycnogenol. 
  4. Analgesik: Noni pohon juga tahu sebagai ‘ Painkiller dan Headache tree ‘. Dalam kandungan Noni telah ditemukan morfin sulfat yang bekerja efektif dapat mengurangi rasa nyeri sekitar 75 % tanpa efek samping. 
  5. Antibakteri, antijamur dan antiparasit: Dengan adanya senyawa aktif seperti antrakuinon, skopoletin dan terpene, Noni sangat efektif mengendalikan bakteri dan jamur. 
  6. Anti- inflamasi: Jus Noni telah menunjukkan hasil yang mirip dengan over-the -counter obat-obat baru anti – inflamasi, yang disebut obat anti – inflamasi non-steroid ( NSAID ). 
  7. Anti- tumor / anti- kanker: Jus Noni mengandung noni – ppt, yang telah menunjukkan aktivitas anti – tumor.

 

Thursday, 4 September 2014

Pola Buang Air Besar (BAB) dan Kecil (BAK) yang Normal pada Bayi

Bunda yang masih memiliki anak satu, pasti sangat bingung bila Bayinya tidak BAB beberapa hari. Nach....ini info bagus buat bunda mengenai frekuensi normal BAB dan BAK pada bayi.Bagi bunda yang sudah berpengalaman, ada baiknya juga bunda melihat frekuensi normal BAB dan BAK bayi, karena terkadang kita sering bertumpu pada pengalaman walaupun seringkali pengalaman tidak sesuai dengan keilmuannya.

Setiap bayi mengalami pola buang air kecil dan besar yang berbeda-beda hal ini dikarenakan berbedanya pola makan pada bayi. Bayi berusia 3 bulan setiap satu jam kemungkinan akan sering buang air kecil daripada bayi diatas usianya. Bersamaan dengan bertambahnya usia bayi, pada usia bayi 12 bulan waktu buang air kecilnya akan bertambah hingga 2-3 jam.

Frekuensi buang air besar (BAB) dan kecil (BAK) bayi berkaitan erat dengan asupan yang masuk. Buktinya, antara bayi yang mendapat ASI dan tidak, berbeda pula frekuensi pup dan pipisnya.

Yang harus diwaspadai adalah jika bayi anda mengalami kasus seperti ini :

1. Dalam kurun waktu 24 jam buang air kecil si bayi kurang dari 3 kali.
2. Warna dari urine menjadi pucat.
3. Pada urinenya terlihat ada darah.
4. Setiap kali buang air kecil si bayi tampak seperti kesakitan.

Usia
Frekuensi  Normal
BAK
BAB
0-6 Bulan:
Pada bayi sehat pipis bisa sampai 10 kali dan BAB-nya akan lebih sering sekitar 6 sampai 8 kali, hal tersebut disebabkan penyerapan saluran cernanya sedang berdaptasi.
Bayi yang meminum ASI alami akan berbeda dengan susu formula. ASI sangat mudah dicerna maka bayi akan lebih sering BAB dan pipis.

Hingga usia 3 bulan, biasanya bayi akan BAK setiap jam. Selanjutnya, hingga ia berusia 12 bulan, selang waktunya akan bertambah menjadi setiap 2-3 jam.
BAK tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Jika lebih dari itu oke-oke saja. Kecuali bila pipisnya sangat sering (lebih dari 10 kali/hari) atau jarang sama sekali. Dalam artian selama tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau bayi menjadi lesu dan rewel, tak perlu terlalu mempermasalahkannya. Apalagi sampai khawatir bayi terkena diabetes militus karena DM pada anak, apalagi bayi sangat jarang terjadi.
Namun waspadai bila frekuensi BAK bayi jarang/menjadi jarang. Misalnya, satu hari hanya sekali padahal biasanya bisa 4 kali. Atau sejak lahir si kecil memang jarang pipis padahal asupan cairannya mencukupi. Beberapa penyebab frekuensi BAK yang jarang adalah:
-    Bayi mengalami kekurangan cairan. Ini bisa karena ibu yang menyusui kurang banyak minum atau bayi sedang mengalami muntah-muntah atau berkeringat berlebihan. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan banyak memberi asupan cairan pada bayi. Ibu menyusui, misalnya, mesti banyak minum. Namun untuk kasus muntah-muntah, sebaiknya bayi segera dibawa ke dokter untuk mencari penyebabnya dan mencegahnya dari dehidrasi.
-    Pada bayi laki-laki, coba perhatikan ujung kulupnya apakah terlihat kecil atau tidak. Bila ya, bisa jadi ia mengalami phymosis (ujung kulup kecil) sehingga menyebabkannya jarang BAK. Sebagai solusi biasanya dokter akan melakukan pembesaran dengan cara sunat. Kondisi ini perlu diatasi segera karena jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing bayi.
-    Sukar pipis pada bayi perempuan bisa disebabkan infeksi pada organ intimnya meski bisa juga BAK-nya justru jadi lebih sering. Sebagai pecegahan, sehabis BAK, lubang kencing dan daerah sekitarnya mesti langsung dibersihkan. Sisa air seni bisa mengendap di lipatan-lipatan sekitar kelaminnya dan menimbulkan infeksi. Perha-tikan juga teknik menceboki. Jangan menceboki dari arah belakang ke depan namun dari depan kebelakang. Ini dimaksudkan agar kotoran dari anus tidak terbawa ke vagina.
ASI Ekslusif
Sehari 1-7 kali atau bahkan hanya 1-2 hari sekali. Dengan catatan berat badan bayi terus bertambah sesuai grafik normal yang tertera pada Kartu Menuju Sehat/KMS. Jika yang terjadi sebaliknya, si kecil harus menjalani pemeriksaan dokter.
Biasanya dokter akan melihat kondisi perut bayi, kembung atau tidak, keadaan feses, berat badan, dan tumbuh kembang bayi.
Beberapa kemungkinan penyebab bayi jarang BAB adalah :
-     Faktor makanan ibu. Misal, ibu menyusui sedang mengonsumsi obat-obatan/jamu. Akibatnya bayi yang memperoleh asupan makanan dari ASI ibu ikut “merasakan” dampak obat itu. Asal tahu saja, beberapa obat/jamu bisa membuat gerak/kerja usus menjadi lambat. Kondisi ini yang pada akhirnya membuat bayi mengalami sembelit.
-     Masalah pada sistem pencernaan bayi. Misal, ususnya tersumbat atau melintir.
-     Lebih dari 7 kali sehari. Frekuensi BAB yang lebih sering dari biasanya dapat disebabkan faktor makanan ibu. Contoh, ibu menyusui yang mengonsumi makanan pedas atau makan yang mengandung serat tinggi dapat membuat bayinya jadi lebih sering pup.
Frekuensi BAB bayi yang mendapat ASI eksklusif masih bisa ditoleransi hingga 10 hari. Frekuensi ini sangat dipengaruhi pergerakan makanan dari mulut ke anus yang semakin ke bawah semakin melambat. Waktu transit makanan di dalam perut sampai kembali keluar, pada bayi usia 1-3 bulan lamanya sekitar 8,5 jam. Lantaran itulah frekuensi BAB bayi usia ini paling lama bisa mencapai 4-6 kali sehari.
Tidak ASI Ekslusif
Frekuensi BAB yang normal:
-     Sekitar 3-4 kali sehari sampai hanya 1-2 hari sekali. Kenapa frekuensi BAB-nya lebih jarang dari bayi yang menyusu ASI? ASIseperti diketahui sangat mudah dicerna oleh bayi. Namun tidak begitu dengan susu formula yang lebih sulit dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan bayi. Inilah yang menyebabkan kenapa bayi yang menyusu ASI jarang mengalami kegemukan, sementara “bayi susu formula” kerap kelebihan berat badan.
Frekuensi BAB yang tidak normal:
-     Bila feses bayi encer dan frekuensinya lebih dari 10 kali per hari disertai penurunan berat badan.
Bayi Diatas 6 Bulan

Frekuensi BAB normal :
-     Biasanya 3-4 kali sehari atau 2 hari sekali. Setelah anak menginjak 4 tahun, frekuensi BAB-nya sudah seperti orangtuanya, yakni satu sampai dua kali sehari.
Pada bayi 4-24 bulan, waktu transit makanannya bertambah menjadi 16 jam dan pada usia 3-13 tahun waktunya mencapai 26 jam. Barulah pada saat dewasa menjadi 48 jam. Ini menjawab mengapa frekuensi BAB bayi yang sebelumnya lancar menjadi makin jarang.
Dengan adanya waktu transit yang lebih panjang, proses penyerapan zat-zat makanan jadi lebih optimal. Makanan yang masuk ke dalam usus halus setelah diproses dalam bentuk encer kemudian akan masuk ke usus besar. Nah, selama berproses di usus besar sampai ke anus, di situ terjadi kembali penyerapan (reabsorbsi). Pada akhirnya terkumpullah sisa penyerapan makanan dalam bentuk tinja dengan konsistensi agak padat namun tetap lunak dengan warna antara kuning, cokelat atau agak kehijauan.

Frekuensi BAB tidak normal:
-     Lebih dari 4 kali sehari disertai gejala-gejala lain. Misalnya, bayi BAB sampai 6 kali sehari. Ini bisa dijadikan alarm bagi orangtua bahwa kondisi si kecil sedang tidak sehat. Coba perhatikan apakah bayi juga rewel atau gelisah ? Jika ya, kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres pada pencernaannya. Untuk menelusuri penyebabnya, ingat-ingat apa menu makanannya hari itu hingga 2 hari sebelumnya; apakah terlalu banyak serat? Terlalu banyak diberi buah/sayuran mungkin. Bayi yang terlalu banyak mengonsumsi serat berpotensi untuk lebih sering BAB dan akhirnya menjadi kurus. Sebab apa yang dikonsumsinya lebih banyak yang dikeluarkan ketimbang yang diserap.
Dua kali dalam kurun waktu tujuh hari atau kurang. Kemungkinan bayi mengalami konstipasi/sembelit atau pemampatan feses di usus besar. Hati-hati, jika feses yang keras membuat anusnya luka dan si kecil mengalami trauma sehingga enggan untuk buang air besar yang berikutnya.


Feses berwarna abu-abu menandakan bayi terlalu banyak mengkonsumsi zat besi.

Kondisi feses bayi tidak selalu sama setiap harinya. Perubahan ini tergantung pada kondisi dan kesehatan si kecil. Karena itu saat mendapati feses bayi yang “mencurigakan”, salah satu hal yang bisa dilakukan orangtua adalah melakukan observasi menu makanan yang dikonsumsi bayi, tak hanya dalam satu hari tapi juga 2 hari sebelumnya. Kenapa? Sebab gerak usus pada bayi yang normal adalah selama 24 sampai 36 jam. Jadi, makanan yang dikonsumsi bayi sekarang akan keluar 24 atau 36 jam kemudian.

Sunday, 10 August 2014

Obat Herbal Penyakit Diabetes Mellitus/Kencing Manis/Sakit Gula

 
Indonesia kini telah menduduki rangking keempat jumlah penyandang diabetes terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penyadang diabetes pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta orang dan berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada 2030 akan ada 20,1 juta penyandang diabetes dengan tingkat prevalensi 14,7 persen untuk daerah urban dan 7,2 persen di rural.

Data yang dikumpulkan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak Mei 2009 hingga Februari 2011 menunjukkan terdapat 590 anak dan remaja berusia di bawah 20 tahun yang merupakan penyandang diabetes tipe 1 di seluruh Indonesia. “Data ini diperkirakan merupakan puncak gunung es sehingga jumlah penderita yang sesungguhnya di populasi tentu lebih banyak lagi yang masih belum terdeteksi," ujar dia.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, angka prevalensi diabetes mellitus tertinggi terdapat di provinsi Kalimantan Barat dan Maluku Utara (masing-masing 11,1 persen), diikuti Riau (10,4 persen) dan NAD (8,5 persen).

Sementara itu, prevalensi diabetes mellitus terendah ada di provinsi Papua (1,7 persen), diikuti NTT (1,8 persen), Prevalensi Toleransi Glukosa Terganggu tertinggi di Papua Barat (21,8 persen), diikuti Sulbar (17,6 persen) dan Sulut (17,3 persen), sedangkan terendah di Jambi (4 persen), diikuti NTT (4,9 persen). Angka kematian akibat DM terbanyak pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan sebesar 14,7 persen, sedangkan di daerah pedesaan sebesar 5,8 persen.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Sedangkan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009 memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030.

Diabetes mellitus (DM) (dari kata Yunani diabaínein,"tembus" atau"pancuran air", dan kata Latin mellitus, "rasa manis") yang umum dikenal sebagai kencing manis.

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yangdisebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan Sudart).

Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).

Klasifikasi Diabetes Mellitus/ Penyakit Kencing Manis
Klasifikasi diabetes mellitus meliputi :
1. Diabetes Mellitus Tipe I (DM Tipe I). Diabetes mellitus tipe 1
Dahulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM,"diabetes yang bergantung pada insulin"), atau diabetes anak-anak, dicirikandengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau- pulau Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Diet dan olah raga tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuhterhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.

2. Diabetes Mellitus Tipe II (DM Tipe II)
Diabetes mellitus tipe 2
Dahulu disebut non-insulin-dependent diabetesmellitus (NIDDM, "diabetes yang tidak bergantung pada insulin") - terjadi karena kombinasi dari "kecacatan dalam produksi insulin" dan "resistensi terhadap insulin" atau "berkurangnya sensitifitas terhadap insulin" (adanya defek respon jaringan terhadap insulin) yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. DM Tipe II adalah jenis yang paling banyak ditemukan (lebih dari 90%). Timbul makin sering setelah umur 40 dengan catatan pada dekade ketujuh diabetes mencapai 3 sampai 4 kali lebih tinggi dari pada rata-rata orang dewasa.

3. Diabetes Mellitus Tipe Lain
Ada beberapa tipe diabetes yang lain seperti efek genetik fungsi sel beta, efek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang dan sindroma genetik lain yang berkaitan dengan DM.
 
4. Diabetes Mellitus Tipe Gestasional
Diabetes mellitus gestasional (gestational diabetes mellitus, GDM) juga melibatkan suatu kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormoninsulin yang tidak cukup, sama dengan 2 jenis diabetes di beberapa penelitian ditemukan selama kehamilan, meningkat atau menghilang lenyap setelah persalinan, namun itu hanya penyakit sementara, gestational diabetes bisa merusak kesehatan dari janin atau ibu. Gestational diabetes mellitus (GDM) terjadi di sekitar 2% – 5% dari semua kehamilan. Hal ini bersifattemporer dan dapat dilakukan terapi tetapi tidak dapat dilakukan karena dapat menyebabkan permasalahan dengan kehamilan, termasuk macrosomia (bayi dengan berat lahir di atas rata-rata), kecacatan dan penyakit jantung sejak dini sehingga diperlukan pengawasan dari pihak tenaga kesehatan selama kehamilan.

Patofisiologi Penyakit Kencing Manis
Insulin merupakan hormon endokrin yang diproduksi dalam sel beta pulau langerhans pada pankreas. Hormon ini berperan utama dalam membolehkan sel-sel tubuh untuk menyimpan dan menggunakan karbohidrat, lemak, dan protein.Selain itu juga insulin berperan sebagai katalis untuk menstimulasi enzim dan bahan kimia lain untuk produksi energi. Sekresi hormon insulin distimulasi oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah yang dihasilkan dari makanan karbohidrat yang dikonsumsi. Sekresi ini terjadi biasanya 10 menit setelah makan.Glukosa merupakan sumber bahan bakar utama untuk reaksi metabolisme energi dalam tubuh. Glukosa ini diperoleh melalui ingesti, glukoneogenesis, dan glikogenolisis. Kadar glukosa dalam darah yaitu sekitar 70 –140 mg/dl yang mana dipertahankan dalam batas normal oleh regulasi dari hormon insulin dan glukagon. Defisiensi insulin yang bersifat absolut dan relatif pada diabetes mellitus akan mengakibatkan proses transportasi glukosa dalam darah kedalam sel terganggu, hal ini akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

Pada diabetes mellitus tipe I hiperglikemia akan mengakibatkan ginjal mengeksresikan glukosa tersebut kedalam urin yang biasanya tidak terjadi,sehingga akan ditemukan glukosa dalam urin atau glukosuria. Peningkatan glukosa dalam urin akan diikuti oleh peningkatan seksresi air sehingga terjadi peningkatan eksresi urin (poliuria). Peningkatan eksresi air melalui urin akan meningkatkan tekanan osmotik koloid plasma sehingga air dalam sel akantertarik kedalam intravaskuler yang akhirnya air dalam sel berkurang dan pusat rasa haus akan terangsang dan akan membuat klien diabetes mellitus melakukan banyak minum (Polidipsia). Defisiensi insulin absolut pada diabetes mellitus tipe I juga akan mengakibatkan glukosa dalam sel berkurang, sehingga mekanisme lapar terjadidan membuat klien diabetes ingin makan secara berlebihan (Poliphagia). Selain itu simpanan glukosa yang berkurang dalam sel akan mengganggu proses metabolisme energi, sehingga proses glukoneogenesis dan glikogenolisis dapat terjadi sebagai kompensasi tubuh dalam mendapatkan sumber bahan bakarcadangan untuk metabolisme energi. Proses peningkatan glukoneogenesis akan berakibat pada peningkatan akumulasi hasil akhir metabolisme yang dapat mengganggu fungsi tubuh, seperti zat-zat keton sebagai hasil akhir pemecahan asam lemak. Peningkatan akumulasi zat-zat keton dalam tubuh ini akan mengganggu keseimbangan asam dan basa dan klien pada saat ini jatuh pada kondisi diabetik ketosidosis.

Pada diabetes mellitus tipe II hiperglikemia sebagai akibat defisiensi insulin relatif terjadi karena dua faktor utama yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Hiperglikemia terjadi karena insulin yang disekresi tidak mampu untuk mentranspor glukosa kedalam sel, karena reseptor insulin dimembran sel jumlahnya berkurang, sehingga glukosa dalam darah tetap tinggi. Selain peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes mellitus tipe II juga terjadi peningkatan kadar insulin dalam darah atau dalam batas normal. Hal tersebut terjadi karena hiperglikemia akibat resistensi insulin akan terus menstimulasi sekresi insulin oleh pankreas.

Gejala pada diabetes mellitus tipe II berlangsung lambat dan progresif, dan jika klien mengalami gejalanya, hal ini karena kadar glukosanya sangat tinggi. Gejala yang dialami tersebut bersifat ringan yang meliputi kelelahan, iritabilitas,poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina, dan pandangan kabur. Sedangkan untuk kondisi diabetik ketoasidosis tidak akan terjadi pada klien diabetes mellitus tipe II, karena insulin dengan jumlah adekwat masih mampu mencegah pemecahan lemak dan produksi keton yang menyertainya. Meskipun demikian hiperglikemia yang tidak terkontrol akan membuat klien jatuh pada kondisi akut lain berupa sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK).

Penyebab Diabetes Mellitus/ Penyakit Kencing Manis
1. Diabetes Tipe I
a. Faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapimewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.

b. Faktor- faktor Immunologi
Adanya respons autotoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.Yaitu auto- antibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.

c. Faktor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.

2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.Faktor-faktor resiko :

a. Usia
b. Obesitas
c. Riwayat penyakit keluarga
Diabetes Mellitus mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagailesi dapat menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memgang peranan penting pada mayoritas DM. 
 
Faktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan penyebab Penyakit Kencing Manis yaitu :
a. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin.
b. Faktor –faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.
c. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh auto imunitas yang disertai pembentukan sel - sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel - sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
d. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang responsir terhadap insulin.

Manifestasi Klinis
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus pada tahap awal sering ditemukan :
1. Poli uri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.

2. Poli dipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.

3. Poli fagia (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.

4. Berat badan menurun, lemas, lekas, lelah, tenaga berkurang
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, makatubuh berusaha mendapat peleburan zat dari bagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus.

5. Mata Kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak

Pemeriksaan Penunjang Penyakit Kencing Manis

1. Glukosa darah sewaktu. Batasnya 200 mg/dl (11 mmol/l) untuk GDS.2.
Kadar glukosa darah puasa. Batasnya 120 mg/ml (7 mmol/l) untuk GDP.3.

Tes toleransi glukosa. Dengan tes ini diabetes mellitus dapat disingkirkan jika terdapat hiperglikemia atau glukosuria tanpa adanya penyebab tipikal (penyakit kronis, terapi steroid) atau saat kondisi pasien memang mengalami glukosuria. Tes ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan GDP kemudian memberikan glukosa oral (2 g/kg untuk anak <3 -="">10 tahun) dan dites dua jam kemudian. Angka GDP di atas 120 mg/dl (6,7 mmol/l) dan GDS 2 jam PP di atas 200 mg/dl (11 mmol/l) merupakan petanda diabetes mellitus.

Komplikasi Penyakit Kencing Manis/ Diabetes Mellitus

1. Akut
Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau menurun dengan tajam dalam waktu relative singkat.

a. Hipoglikemia
b. Ketoasidosis diabetik-koma diabetic
c. Koma Hiperosmoler non ketotik
d. Koma Lacto-acidosis

2. Kronis
a. Penyakit makrovaskuler adalah karena aterosklerosis. Ini terutama mempengaruhi pembuluh darah besar dan sedang. Pada keadaan kekurangan insulin, lemak diubah menjadi glukosa untuk energi. Perubahan pada sintesis dan katabolisme lemak mengakibatkan peningkatan kadar VLDL (Very Low-Density Lipoprotein) dan LDL(Low-Density Lipoprotein). Oklusi vaskuler dan aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, penyakit vaskuler perifer dan penyakit vaskuler serebral.

b. Penyakit mikrovaskuler terutama mempengaruhi pembuluh darah kecildan disebabkan oleh penebalan membrane dasar kapiler dari peningkatan kadar glukosa darah secara kronis. Ini menyebabkan diabetic retinopati, neuropati, dan nefropati.

c. Neuropati diyakini disebabkan oleh kerusakan kecepatan konduksi saraf karena konsentrasi glukosa tinggi dan penyakit mikrovaskuler. Neuropatimotorik sensorik berperan dalam ulkus dan infeksi kaki dan telapak kaki. Neuropati autonomic berperan dalam kandung kemih neurogenik, impotensi, konstipasi yang berubah-ubah dengan diare, penurunan keringat, gastroenteritis dan hipotensi ortostatik. ( Mirza, 2008 ;Baughman, 2000).

d.Rentan infeksi seperti tuberkulosis paru dan infeksi saluran kemih.

e. Ulcus diabeticum

Prognosis Penyakit Kencing Manis/ Diabetes Mellitus/Penyakit Gula
Kesehatan penderita usia 75 tahun mempunyai harapan hidup sekitar 10 tahun, oleh karena itu harus diterapi secara agresif seperti pada penderita usia muda untuk menurunkan resiko komplikasi. Bagaimanapun juga harapan hidup penderita lebih pendek, tujuan terapi adalah untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi akut, yang mana terutama terjadi pada penderita lanjut usia. Pada pasien ini, dari anamnesis yang mengarah ke gejala kencing manis hanya didapatkan keluhan poliuri (buang air kecil banyak). Dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan pemeriksaan yang mengarah pada gejala diabetes melitus, hanya didapatkan tanda komplikasi diabetes, yaitu infeksi saluran nafas (ronkhi basah halus) dan adanya infeksi saluran kemih (nyeri kostovertebra).
Penatalaksanaan Penyakit Kencing Manis secara Medis
Guna mengurangi faktor risiko diabetes tersebut, pemerintah telah mengeluarkan aturan tentang kandungan gula pada makanan ringan di Indonesia yang dimuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 208/1985 tentang Pemanis Buatan dan Permenkes No 722/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan.

Namun, kedua permenkes tersebut juga masih harus ditinjau ulang dan direvisi mengingat hanya empat jenis pemanis buatan yaitu aspartaam, sakarin, siklamat dan sarbitol yang diatur dalam produk pangan yang ternyata sudah diperuntukkan bagi pelaku diet rendah kalori dan penderita DM.

Semua penderita IDDM membutuhkan terapi insulin. Hanya anak-anak dengan dehidrasi berat, muntah terus-menerus, kelainan metabolik, atau anak dengan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dengan rehidrasi intravena. Pengobatan pun harus dilaksanakan secara terpadu; orangtua dan anak diajarkan untuk senantiasa mengecek sendiri kadar gula darah, menginjeksi insulin, serta untuk mengenali dan mengobati hipoglikemia. Diperlukan konsultasi ke ahli gizi, ahli diabetes, ahli oftalmologi, serta kadang psikolog. Diet untuk anak dengan IDDM merupakan komponen yang sangat esensial. Tujuan diet pada IDDM ialah menyeimbangkan asupan makanan dengan dosis insulin dan aktivitas dengan cara menjaga kadar glukosa dalam rentang normal. Sebaiknya dapat diperkirakan jumlah karbohidrat yang dikandung dalam suatu makanan terutama bagi yang menggunakan insulin kerja cepat secara injeksi atau pompa ketika makan. Karbohidrat kompleks (misalnya Sereal) dapat dikonsumsi sebelum tidur untuk mencegah terjadinya hipoglikemia nokturnal, terutama bagi yang mengkonsumsi insulin dua kali sehari. DM merupakan kelainan metabolisme energi sehingga asupan makanan harus dijaga agar sebisa mungkin membatasi nutrisi yang membutuhkan metabolisme energi. Saat ini makanan yang dianjurkan ialah tinggi serat dan karbohidrat namun rendah lemak. Karbohidrat sebaiknya 50-60% dari total asupan energi, tidak lebih dari 10% dari sukrosa. Lemak harus kurang dari 30% dan protein sebanyak 10-20%. Tidak ada pantangan untuk beraktivitas bagi penderita IDDM, namun kadang setelah melakukan aktivitas berat dapat terjadi hipoglikemia yang meliputi tungkai, menyebabkan sulit berjalan, lari, atau bersepeda. Setelah beraktivitas berat disarankan mengkonsumsi makanan dalam jumlah agak banyak sebelum tidur. Insulin mutlak diperlukan bagi penderita IDDM dengan rute pemberian yang beraneka macam. Januari 2006 lalu US-FDA telah menyetejui penggunaan insulin inhaler untuk dewasa yang diekstrak dari manusia, namun dicabut kembali karena harganya tidak dapat dijangkau semua kalangan. Terdapat tiga golongan insulin secara klinis, yakni short-acting (mis. Regular, soluble, lispro,aspart, glulisine), medium dan intermediate-acting (isophane, lente, dentemir),serta long-acting (ultralente, glargine). Selain insulin, obat-obatan lain yang perlu diwaspadai mengurangi efek hipoglikemik insulin ialah asetazolamid, ARV, asparaginase, fenitoin, isoniazid,diltiazem, diuretik, kortikosteroid, tiasid, estrogen tiroid, kalsitonin, kontrasepsioral, diazoxide, dobutamin, fenotiazin, siklofosfamid, litium karbonat, epinefrin,morfin, dan niasin. Sedangkan obat yang meningkatkan efek hipoglikemik insulin ialah ACE-inhibitor, alkohol, tetrasklin, penyekat beta, steroid anabolik,piridoksin, salisilat, MAO-inhibitor, mebendazole, sulfonamid, fenilbutazon,klorokuin, klofibrat, fenfluramin, guanethidine, octreotide, pentamidine, dan sulfinpyrazone.

Pengobatan Alternatif Diabetes Mellitus/ Penyakit Kencing Manis/ Penyakit Gula dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Karena penyakit ini berhubungan dengan fungsu pankreas, kami menyarankan bagi setiap pasien, untuk juga melakukan pemeriksaan HBA1C untuk melihat seberapa parah kerusakan pankreasnya, dan melihat apakah penatalaksanaan sudah adekuat atau belum. Sebaiknya, penentuan HbA1C ini dilakukan secara rutin tiap 3 bulan sekali.

HbA1C adalah komponen Hb yang terbentuk dari reaksi non-enzimatik antara glukosa dengan N terminal valin rantai b Hb A dengan ikatan Almidin. Produk yang dihasilkan ini diubah melalui proses Amadori menjadi ketoamin yang stabil dan ireversibel.
Jadi insyaalah dengan mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage, penderita dapat merasakan kembali hidup sehat tanpa rasa sakit.

Mekanisme Kerja Tahitian Noni Bioactive Beverage
Mekanisme kerja secara ilmiah mampu bekerja di tingkat molekular untuk :
1. meningkatkan dan merevitalisasi sistem kerja tubuh (self healing), bekerja melindungi, memperbaiki, mengaktifkan, meremajakan dan meregenerasi sel secara optimal.

2. Memberikan efek manfaat yang optimal serta aman dikonsumsi baik oleh wanita hamil, menyusui, bayi, anak-anak hinggak orang dewasa, yang mencakup segala kondisi kesehatan.

Sejak tahun 1950 telah ditemukan bahan dari alam yaitu Morinda citrifolia yang kemudian diolah menjadi produk Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) oleh perusahaan Tahitian Noni International.

Morinda citrifolia banyak sekali mengandung pytochemical yang sangat luar biasa untuk menyembuhkan banyak jenis penyakit yang salah satunya penyakit diabetes.

Berdasarkan penelitian secara medis, telah terbukti Tahitian Noni Bioactive Beverage mampu menyembuhkan penderita diabetes dengan cara:
Menyehatkan kembali Pankreas (sel β) agar kinerjanya bagus dalam menghasilkan insulin.

Menyehatkan Liver/Hati agar mampu mengatur jumlah glukosa yang dilepas dalam tubuh. Hak Paten USPTO 7,186,422 - 6 Maret 2007. http://patft.uspto.gov/netacgi/nph-Parser?Sect1=PTO1&Sect2=HITOFF&d=PALL&p=1&u=%2Fnetahtml%2FPTO%2Fsrchnum.htm&r=1&f=G&l=50&s1=7%2C186%2C422.PN.&OS=PN%2F7%2C186%2C422&RS=PN%2F7%2C186%2C422
Menyehatkan sel-sel tubuh agar kepekaan (respon) terhadap insulin meningkat.
Menyehatkan sel-sel usus kecil agar mampu mengatur jumlah karbohidrat yang diserap/dibutuhkan tubuh. HAK PATEN WO 2005/069844 A2 - 4 Agustus 2005. http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=11293450-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1462032&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2005001158&QUERY%28WO+AND+2005%2F069844%29+

Penelitian yang dilakukan oleh dr Neil Solomon, MD, PhD telah menunjukan bahwa Tahitian Noni Bioactive Beverage mampu bekerja pada pankreas (meningkatkan kerja sel beta dan sel alfa yang mana diketahui sebagai penghasil insulin) dan sistem kekebalan tubuh serta mampu mengatur kesehatan dengan meningkatkan kinerja sistem-sistem yang bekerja dalam tubuh.

Sebagai tambahan Tahitian Noni Bioactive Beverage sanggup memperkuat dan mempertahankan struktur selular.

Hal tersebut dapat dicapai dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage bertindak sebagai adaptogen yang akan membantu “sel-sel tubuh yang sakit” untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Dalam kasus Diabetes Mellitus maka Tahitian Noni Bioactive Beverage akan memperbaiki sel-sel beta pankreas yang tidak berfungsi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang tidak berhasil dalam usahanya untuk menerima dan menggunakan glukosa dalam darah.

Selain itu mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage juga dapat membantu meringankan gejala-gejala Diabetes Mellitus melalui kemampuannya untuk merangsang produksi scopoletin dalam tubuh dan produksi nitric oxide secara tidak langsung.

Keduanya merupakan faktor penting dalam meredakan gejala-gejala seperti peredaran darah dan penglihatan kurang baik.

Penanganan DM (Diabetes Mellitus/ Penyakit Kencing Manis) dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB)

1. TNBB Meningkatkan Produksi Insulin :
Menekan reaksi autoimun terhadap sel-sel beta (menghambat perusakan sel-sel beta).
Memperbaiki sel-sel beta yang tidak berfungsi. HAK PATEN WO 02/43664 A2 - 6 Juni 2002. http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=11293917-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1331808&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2001047203&QUERY%28WO+AND+2002%2F043664%29+
Meningkatkan kemampuan sel-sel beta untuk membuat dan melepaskan insulin --> HAK PATEN WO 2005/067489 A2 - 28 juli 2005. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?WO=2005067489
Meningkatkan efektivitas sekresi insulin ke darah --> HAK PATEN WO 2005/067489 A2 - 28 juli 2005. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?WO=2005067489

2. TNBB Meningkatkan pemakaian insulin :
Menurunkan resistensi insulin --> HAK PATEN WO 2005/067489 A2 - 28 juli 2005. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?WO=2005067489
Membantu sel-sel tubuh yang tidak berhasil menerima dan menggunakan glukosa dalam darah.

3. TNBB Meredakan gejala-gejala komplikasi :
Scopoletin dan Nitric Oxide meredakan gejala-gejala komplikasi pada pembuluh darah dan mata.
Katarak --> memperbaiki degradasi sel lensa mata --> HAK PATEN WO 2005/067489 A2 - 28 juli 2005. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?WO=2005067489
Retinopati diabetika --> menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru di retina, mencegah kebocoran pembuluh darah dan pendarahan di retina --> HAK PATEN WO 2008/098211 A1 - 14 Agustus 2008. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?WO=2008098211. HAK PATEN WO 03/020296 A1 - 13 Marets 2003. http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=11293583-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1362881&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2002027579&QUERY%28WO+AND+2003%2F020296%29+
Glaukoma --> menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru di ruang depan mata --> HAK PATEN WO 2008/098211 A1 - 14 Agustus 2008. http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?WO=2008098211
Diabetic neuropathy --> mempertahankan fungsi saraf (neuroproteksi) --> HAK PATEN WO 2007/064521 A2 - 7 Juni 2007. http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=11292292-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1718067&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2006044949&QUERY%28WO+AND+2007%2F064521%29+
Inflamasi dan Infeksi --> Memblok lipoksigenase sehingga meregulasi produksi leukotrien --> HAK PATEN WO 2005/120538 A1 - 22 Desember 2008. http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=11293280-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1437111&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2004019781&QUERY%28WO+AND+2005%2F120538%29+

Berdasarkan penelitian dr Neil Solomon, MD, PhD, dari 5.945 pengguna Tahitian Noni Juice yang menderita Diabetes Mellitus, 79% di antaranya melaporkan bahwa gejala-gejala Diabetes Mellitus mulai berkurang dan kesehatan mereka meningkat secara signifikan.