Efek Blog

Sunday 23 November 2014

Obat Herbal Alami Radang Tenggorokan pada Anak/ Pharyngitis


Radang tenggorokan dan infeksi amandel memang banyak dialami anak-anak usia sekolah. Sekitar 85% radang tenggorokan pada anak disebabkan infeksi virus batuk-pilek atau virus lain. Penyebab lainnya adalah alergi dan bakteri streptokokus grup A atau bakteri lain.

Radang Tenggorokan atau FARINGITIS adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak dibagian belakang tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan.

Epidemiologi Radang Tenggorokan
Anak rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada orang dewasa hampir separuhnya. Kasus Faringitis akut di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2010 sebesar 5.305 kasus. Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. 

Sekitar 15 – 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 – 7 tahun, dan sekitar 10% nya diderita oleh dewasa. 

Patofisiologi Radang Tenggorokan/ Faringitis 
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak. Virus-virus seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresi nasal. Infeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat karena fragmen M protein dari Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.
Penyebab Radang Tenggorokan/ FaringitisRadang tenggorokan dan infeksi amandel memang banyak dialami anak-anak usia sekolah. Sekitar 85% radang tenggorokan pada anak disebabkan infeksi virus batuk-pilek atau virus lain. Penyebab lainnya adalah alergi dan bakteri streptokokus grup A merupakan penyebab terbanyak pada anak usia 5 – 15 tahun atau bakteri lain.

Gejala Pharyngitis/ Radang Tenggorokan
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. Gejala lainnya adalah :

  1. Demam 
  2. Pembesaran kelenjar bening
  3. Peningkatan jumlah sel darah putih
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. Kenali gejala umum radang tenggorokan akibat infeksi virus sebagai berikut :
  1. Rasa Pedih atau gatal dan kering 
  2. Batuk dan bersin
  3. Sedikit demam atau tanpa demam
  4. Suara serak atau parau
  5. Hidung meler dan adanya cairan dibelakang hidung
Cara Penularan Radang Tenggorokan/ Faringitis
Bila disebabkan virus, perpindahan virus bisa terjadi melalui percikan air liur penderita yang berada di sekeliling kita. Bakteri bisa masuk ke dalam tenggorokan melalui makanan, alat makan, atau tangan yang kotor.

Penatalaksanaan/ Cara Perawatannya
Banyak minum. Minuman hangat akan memberi rasa nyaman pada tenggorokan. Jika anak demam atau merasa tidak nyaman, berikan parasetamol. Kalau hidung tersumbat, berikan tetes hidung NaCl (bisa dibeli di apotik) dan menghirup uap air panas. Pengobatan dengan antibiotika hanya diperlukan bila radang disebabkan bakteri streptokokus atau bakteri lainnya; serta tidak untuk mengatasi virus.
Penicillin benzathine; diberikan secara IM dalam dosis tunggal. Penicillin; diberikan secara oral · Eritromisin, Penicillin profilaksis, yaitu penicillin benzathine G; diindikasikan pada pasien dengan risiko demam reumatik berulang Sedangkan, pada penyebab virus, penatalaksanaan ditujukan untuk mengobati gejala, kecuali pada penyebab virus influenza dan HSV. Beberapa obat yang dapat digunakan yaitu: · Amantadine. Rimantadine
, Oseltamivir. Zanamivir; dapat digunakan untuk penyebab virus influenza A dan B · Asiklovir; digunakan untuk penyebab.

Komplikasi Faringitis/ Radang Tenggorokan

  1. Penyumbatan jalan nafas 
  2. Demam scarlet, yang ditandai dengan demam dan bintik kemerahan ·Demam reumatik, yang dapat menyebabkan inflamasi sendi atau kerusakan pada katup jantung. Pada negar berkembang, sekitar 20 juta orang mengalami demam reumatik akut yang mengakibatkan kematian.Demam reumatik merupakan komplikasi yang paling sering terjadi dari faringitis.
  3. Glomerulonefritis; Komplikasi berupa glomerulonefritis akut merupakan respon inflamasi terhadap protein M spesifik. Kompleks antigen-antibodi yang terbentuk berakumulasi pada glomerulus ginjal yang akhirnya menyebabkan glomerulonefritis ini.
  4. Abses peritonsilar biasanya disertai dengan nyeri faringeal, disfagia, demam, dan dehidrasi.
  5. Shok
Pencegahan Faringitis/ Radang Tenggorokan
Menghindari kontak dengan penderita batuk-pilek, influenza, atau infeksi streprokokus, banyak minum, serta meningkatkan stamina dengan istirahat dan makan dengan baik.

Prognosis Pharyngitis
Umumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. Pasien dengan faringitis biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Tips untuk Bunda : Konsultasikan ke dokter jika anak demam di atas suhu 39°C, kesulitan menelan, mengeluarkan air liur, tampak bintik putih atau luka pada tenggorokan yang tampak merah, nyeri pada leher, dan suara serak yang berlangsung selama 2 minggu. 
Obat Tradisional Radang Tenggorokan/ Faringitis/ Pharyngitis dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Tahitian Noni Bioactive Beverage bisa dikombain dengan obat medis namun diberikan jarak 1 jam antara pemberian Tahitian Noni Bioactive Beverage dengan obat medis seperti pada pasien kami. Memberikan obat medis :
  • Cefadroxil Dry Syrup 2 x 2.5 ml
  • Starmuno Kids Sirup 2 x 5 ml
  • Celestamine Syrup 2 x 5 ml
  • Bufect Forte 3.5 ml tiap 6 jam
  • Ataroc Syirup 2 x 2.5 ml
  • Racikan Puyer 3 x 1 sachet
Tahitian Noni aman :
Aman Berdasarkan Standar Global
European Food Safety Authority (EFSA) dalam laporan ilmiah yang diberikan kepada European Commission – Scientific Committee on Food (BPOM Eropa) tertanggal 01 September 2006 aman dikonsumsi dan tidak mengandung zat berbahaya.
Berikut ini adalah hasil-hasil uji klinik TAHITIAN NONI Juice karya para  penelitu Departemen R&D Tahitian Noni International Inc. (mencapai 58 topik publikasi uji klinik):
TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Sumber Antioksidan Superior
Guna Membantu Tubuh mengatasi Radikal Bebas Berbahaya. Uji klinik pada  manusia double-blind dilakukan terhadap 68 perokok aktif. Hasilnya, efek  mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive Beverage (2 oz/hari) selama 1 bulan signifikan  mereduksi radikal bebas plasma untuk jenis SAR (27%) dan LPO (23%)  dibamdingkan plasebo (Wang, min-Yang et al. XI Biennial Meeting of the  Society for Free Radical Research International, 2002).
TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Energi dan Kekuatan Fisik.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 40 atlet terlatih  pemeriksaan treadmili dan darah. Hasilnya, efek mengkonsumsi TAHITIAN  NONI Bioactive (100 mL) selama 3 minggu meningkatkan time exhaustion (21%),  dan menurunkan semiluminesen darah (25%) (Palu, Afa K. et al. Journal of  Medicinal Plant Research, 2008).

TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Fungsi Sistem Imun.
Uji  klinik pada manusia dilakukan terhadap 12 relawan yang sehat. Hasilnya,  efek mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive (330 mL) selama 8 minggu  signifikan mereduksi MDA, meningkatkan aktivitas IL-2 dan sel NK, tanpa  memicu efek samping.
Selain uji klinik yang resmi diprogramkan Tahitian Noni International  Inc., efikasi Morinda citrifolia L. juga cukup menarik perhatian para  ilmuan biomedik dari berbagai negara. Misalnya, Departemen Kesehatan  Amerika menghibahkan dana penelitian untuk uji klinik fase- 1 mengenai  toleransi dosis dan toksisitas produk olahan Morinda citrifolia L. 2000  mg selama 28 hari.
Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg selama 28 hari.  Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg/hari, sampai  tercapai dosis maksimal 10 gram per hari (Isset et al. Qual Life Res,  2005). Dosis aman ini setara dengan 200 mL (secangkir) TAHITIAN NONI Bioactive. Berdasarkan uji klinik tahap- 1, maka jus noni dikategorikan aman  dijadikan sumber nutrisi untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Dan masih banyak lagi riset tentang Morinda citrifolia L. sebagai produk  naturaseutikal atau etnomedika terpopuler di dunia. Sampai akhir tahun  2008 saja diperkirakan lebih dari 300 Jurnal internasionlal telah  mempublikasikan keunggulan efek terapeutik Morinda citrifolia L.  sementara itu jus noni sebagai produk komersil nutrisi atau suplemen  dilaporkan telah memecahkan rekor penjualan tertinggi di Amerika, dan  dalam dua dekade terakhir tercatat sebagai produk botani yang paling  laris di dunia (News, Alternative Medicine, 2007). Jadi, sangat wajar  terjadi ledakan riset Morinda cifitrolia L. karena produk komersilnya  benar-benar digandrungi masyarakat global.
Terakhir, di bawah ini akan disarikan hasil-hasil riset biomolekuler  tentang Morinda cifitrolia L. (noni) karya para peneliti lintas negara  yang dipublikasikan melalui aneka jurnal internasional.
Puree buah Morinda cifitrolia L. berfungsi sebagai imunomodulator atau alternatif antibiotik nenatal.
Penelitian in vivo memakai uji bakterisida pada lembu neonatal yang  diminumkan puree Morinda cifitrolia L. sebanyak 25 mL dua kali dalam  sehari (pengganti susu) memperlihatkan signifikasi efek letal terhadap  Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis pada hari ke-14  dibandingkan kontrol (Schafer et al. 2007).

0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment