Efek Blog

Saturday 9 August 2014

Pengobatan Herbal Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma) Alami

Akhir-akhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat. Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009).
Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu data empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, sekitar 5,7 % kematian semua umur disebabkan oleh kanker ganas. Menurut Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007).
Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).
Faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).
Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di Indonesia antara lain disebabkan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker, faktor-faktor resiko terkena kanker, cara penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker, datang berobat ketempat
yang salah dan baru memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan ketika stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengupayakan penanggulangan kanker dengan mengadakan berbagai program dan kegiatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan suportif serta menekankan pentingnya deteksi kanker secara dini.
Saat ini ada 10 jenis kanker yang menjadi prioritas garapan dari program dan kegiatan YKI yaitu :
1.    Kanker Payudara (Breast Cancer/ Ca Mammae)
2.    Kanker Leher Rahin (Ca Cervix)
3.    Kanker Paru
4.    Kanker kolorektal
5.    Kanker Nasofaring
6.    Kanker Hati
7.    Kanker Kulit
8.    Limfoma malignum atau Kanker kelenjar getah bening
9.    Kanker sel darah (Leucemia)
10.    Kanker Prostat

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah sejenis kanker pada sistem limfatik yang tumbuh akibat mutasi (terjadinya perubahan) sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal menjadi abnormal dan ganas.
Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limfa, sum-sum tulang, darah maupun organ lainnya.
Sistem limfatik merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mengalir ke seluruh tubuh dan berguna untuk melawan virus, bakteri dan jamur, yang dapat mengakibatkan timbulnya infeksi didalam tubuh kita.

Jenis Kanker Limfatik
Ada dua jenis kanker sistim limfatik yaitu :
1.    Penyakit Hodgkin
2.    Limfoma non-hodgkin (NHL)

Sistim Limfatik
Jenis tertentu sel darah putih, yang disebut limfosit, sangat penting untuk ketahanan tubuh Anda terhadap penyakit. Sel-sel ini terkena berbagai substansi bahkan tubuh dalam upaya untuk membangun kekebalan. Pada tempat-tempat tertentu sel-sel ini berkumpul untuk menyaring substansi-substansi yang disebut kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening ditemukan di mana saja dalam tubuh, terutama di leher, ketiak, selangkangan, di atas jantung, di sekitar pembuluh darah besar dalam perut. Limfosit juga berkelompok bersama pada limpa, tonsil, dan timus. Limfoma adalah jenis kanker yang berkembang pada limfosit pada daerah tersebut.
Cairan limfatik adalah cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein lemak dan limfosit yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh lewat pembuluh limfatik. Ada dua macam sel limfosit yaitu sel B dan T. Sel B berfungsi membantu melindungi tubuh melawan bakteri dengan membuat antibody yang memusnahkan bakteri. Gejala yang menyerang penyakit ini sangat banyak sekali, di bawah ini ada macam-macam gejalanya.
Jenis limfoma yang paling umum diketemukan adalah Limfoma Non- Hodgkin (LNH). LNH merupakan keganasan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel kelenjar getah bening secara tidak terkontrol. LNH dibedakan lagi menjadi tipe LNH indolen (low grade) yang berkembang secara perlahan dan LNH agresif (high grade) yang berkembang lebih cepat. Klasifikasi LNH ini membantu dokter untuk menentukan terapi yang tepat. Limfoma agresif sangat sensitif terhadap terapi sehingga memiliki potensi yang lebih besar untuk disembuhkan.

Patofisiologi Kanker Kelenjar Getah Bening
Proliferasi abmormal tumor dapat memberi kerusakan penekanan atau penyumbatan organ tubuh yang diserang. Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal) atau diluar kelenjar getah bening (ekstra nodal).
Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma. Namun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.
Beberapa penderita mengalami demam Pel-Ebstein, dimana suhu tubuh meninggi selama beberapa hari yang diselingi dengan suhu normal atau di bawah normal selama beberapa hari atau beberapa minggu. Gejala lainnya timbul berdasarkan lokasi pertumbuhan sel-sel limfoma. Terdapat 3 gejala spesifik pada Limfoma antar lain :
1.    Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 380C
2.    Sering keringat malam
3.    Kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan

Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
Banyak para penderita kanker kelenjar getah bening yang tak sadar dirinya terkena kanker kelenjar getah bening, dan akan sadar setelah masuk dalam stadium lanjut dengan kondisi yang lebih parah tentunya. Adapun penyebab kanker kelenjar getah bening adalah :
1.    Faktor keturunan
2.    Sistim Kekebalan tubuh yang lemah
3.    Toksin lingkungan atau makanan yang banyak mengadung herbisida serta pengawet makanan dan juga pewarna kimia.
4.    Kurang berolahraga
5.    Minum- minuman yang mengandung alcohol
6.    Kurang Minum air putih
7.    Merokok serta gaya hidup yang tidak sehat

Beberapa penyebab yang lainnya adalah :
1.    Infeksi => Mekanisme pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi adalah dengan cara peningkatan jumlah sel darah putih (limfosit) dengan cara multiplikasi sebagai respons atas adanya zat asing ke dalam tubuh (antigen)
2.    Virus => Reaksi pertahanan terhadap infeksi yang umum diakibatkan oleh virus biasanya berupa demam yang menyertai pembengkakan kelenjar getah beningnya.
3.    Peradangan => Mekanisme peradangan terjadi selama infeksi kelenjar getah bening oleh zat-zat asing. Peradangan merupakan suatu bentuk sel darah putih yang mati oleh zat asing.
4.    Kanker => Mekanisme penyusupan sel-sel kanker pada kelenjar getah bening juga sering menyebabkan pembengkakan. Bahkan, kelenjar getah bening yang bengkak bisa menjadi keras dan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di tempat-tempat yang lain.
5.    Kanker darah => Kanker darah mungkin tidak terlihat seperti kanker biasa yang membuat kelenjar getah bening bengkak. Akan tetapi, pada kanker darah, produksi limfosit di kelenjar getah bening sangat banyak dan tidak terkontrol. Keadaan ini kita sebut sebagai limfoma atau leucemia

Tanda dan Gejalan Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
1.     Pembengkakan kelenjar getah bening pada daerah leher, ketiak atau pangkal paha
2.     Penurunan berat badan secara drastis
3.     Rasa lelah yang terus menerus
4.     Batuk-batuk dan sesak napas
5.     Gatal-gatal
6.     Demam tanpa sebab
7.     Keringat dingin pada malam hari

Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening berdasarkan Jenisnya :
1.    Hodgkin’s
Merupakan jenis limfoma yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening dan limfa tanpa disertai rasa sakit. Kanker ini sangat progresif pada beberapa jaringan limfoid dan pertumbuhan abnormal sel terjadi secara cepat.
Faktor risiko menderita penyakit kanker kelenjar getah bening jenis ini adalah :
a.     Pria atau wanita usia 15-38 tahun dan usia di atas 50 tahun.
b.     Mempunyai kelainan dalam fungsi sistem kekebalan seluler tubuh (sel-T) meskipun produksi antibodi normal.

Gejala- gejalanya adalah :
Pembengkakan menyeluruh kelenjar getah bening di sekujur tubuh: Leher, ketiak, dan lipat paha (tidak terasa nyeri).
Demam, berkeringat pada malam hari, kurang nafsu makan, dan berat badan turun.
Pada beberapa orang, kadang-kadang menyerang dada yang menyebabkan gangguan pernafasan.
Semakin berkembang, sel-sel abnormal akan menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya dan mulai menyerang struktur lain termasuk paru-paru, hati, dan organ-organ abdominal (perut)

2.    Non Hodgkin
Merupakan kanker ganas yang berasal dari limfonodus dan jaringan limfa lainnya.

Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening Non Hodgkin adalah :
a.       Pembesaran kelenjar getah bening.
b.       Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid, limfonodus di leher dan sekitarnya menjadi kemerahan.
c.        Limfoma yang berkembang menunjukkan gejala demam, berkeringat pada malam hari, lelah, dan berat badan menurun.
Limfoma jenis ini lebih sering terjadi pada pria terutama pada usia di atas 50 tahun. Semakin tua usia seseorang semakin tinggi resiko terkena limfoma.

Stadium Limfoma
Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium. Stadium I dan II sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit, sementara stadium III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut.
1.    Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok yaitu kelenjar getah bening.
2.    Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada seluruh dada atau perut.
3.    Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut.
4.    Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-paru, atau otak

Diagnosis
Tes Diagnostik
Kondisi jinak juga dapat menyebabkan pembengkakan, sehingga diagnosis limfoma dibuat hanya setelah biopsi (pengangkatan sepotong jaringan) pembengkakan jaringan dilakukan dan diperiksa oleh ahli patologi (dokter yang memeriksa jaringan di bawah mikroskop).
Setelah limfoma dipastikan, pemeriksaan lebih lanjut, seperti scan, biopsi sumsum tulang dan tes darah mungkin diperlukan untuk melihat jangkauan limfoma tersebut. Tes fungsi jantung juga mungkin diperlukan untuk melihat apakah seseorang sehat untuk menjalani terapi.

Pengobatan Medis (Konvensional)
Pengobatan pada Limfoma Non Hodgkin dapat dilakukan melalui beberapa cara, sesuai dengan diagnosis dari beberapa faktor seperti apakah pernah kambuh, stadium berapa, umur, kondisi badan, kebutuhan dan keinginan pasien. Secara garis besar penyembuhan terjadi sekitar 93%, membuat penyakit ini sebagai salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan. Penatalaksanaan Berdasarkan Tipe Keganasan dan Stadium.

Prognosis
Pemeriksaan klinis, sinar X dan laporan patologi usia dan status kesehatan keseluruhan dari pasien membantu tim medis untuk memutuskan kemungkinan perkembangan kasus individu Limfoma. Kemudian, tentu saja pengobatan yang sesuai akan dilakukan. Strategi pengobatan bervariasi dari orang ke orang. Dengan pengobatan yang tepat dan sesuai, hasil seseorang dengan Limfoma adalah baik.

Pengobatan Alternatif Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma) dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Mekanisme Kerja TNBB (Tahitian Noni Bioactive Beverage)
Mekanisme kerja secara ilmiah mampu bekerja di tingkat molekular untuk :
1.    Meningkatkan dan merevitalisasi sistem kerja tubuh (self healing), bekerja melindungi, memperbaiki, mengaktifkan, meremajakan dan meregenerasi sel secara optimal.
2.    Memberikan efek manfaat yang optimal serta aman dikonsumsi baik oleh wanita hamil, menyusui, bayi, anak-anak hinggak orang dewasa, yang mencakup segala kondisi kesehatan.






 



1 comment: