Efek Blog

Sunday 10 August 2014

Obat Herbal untuk Penanganan Persalinan Prematur


Kelahiran prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.

Insidensi Kelahiran Prematur
Kejadian kelahiran prematur terdapat pada sekitar lima persen kehamilan.

Penyebab Kelahiran Prematur
Setengah dari kejadian bayi lahir prematur tidaklah diketahui secara pasti penyebab mereka lahir terlalu cepat

Faktor Risiko Kelahiran Bayi Prematur
Faktor risiko, seperti merokok, obesitas, penyakit yang diderita ibu (diabetes, hipertensi, infeksi saluran kemih), rahim yang tidak normal, dan pernah melahirkan prematur sebelumnya.
Kehamilan di usia muda (usia ibu kurang dari 18 tahun), pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur, golongan sosial-ekonomi rendah dan penyalahgunaan obat, keadaan gizi yang kurang atau anemia. Kondisi lain seperti janin dengan kelainan kongenital atau produksi cairan amnion berlebihan dapat merangsang ke persalinan yang lebih awal. Masalah pada ibu yang menjadi penyebab terjadinya prematuritas dapat berupa riwayat persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya, kadar alfa-fetoprotein tinggi pada trimester kedua yang penyebabnya tidak diketahui, penyakit atau infeksi yang tidak diobati (misalnya infeksi saluran kemih atau infeksi selaput ketuban), kelainan pada rahim atau leher rahim, ketuban pecah sebelum waktunya, plasenta previa, pre-eklamsi (suatu keadaan yang biasa terjadi pada trimester kedua kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, adanya protein dalam air kemih, dan pembengkakan pada tungkai), penyakit jantung dan diabetes melitus.

Tanda- tanda Persalinan Prematur
Tanda-tanda persalinan prematur, yaitu:
Kram seperti ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung. Kram perut, dengan atau tanpa diare. Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang dan kontraksi ini tidak harus terasa sakit. Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi yang mendorong ke bawah. keluar air atau cairan lainnya dari vagina.

Diagnosis Persalinan Prematur
Beberapa kriteria yang dipakai sebagai diagnosis ancaman persalinan preterm :
1. Kontraksi yang berulang sedikitnya tiap 7-8 menit sekali atau 2-3 kali dalam 10 menit
2. Nyeri Punggung bawah (Low Back Pain)
3. Perdarahan bercak
4. Perasaan menekan daerah servik
5. pemeriksaan servik menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm, dan penipisan hingga 80%
6. Presentasi janin rendah sampai mencapai spina ischiadica
7. Selaput ketuban pecah dapata merupakan tanda awal terjadinya persalinan preterm
8. Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu
Berbagai Indikator telah dikemukakan untuk pengenalan dini resiko terjadinya persalinan preterm antara lain 
Indikator klinik.
1. Timbulnya kontraksi dan pemendekan servik (secara manual atau USG)
2. Terjadi ketuban pecah dini
Indikator laboratorium. :
1. leukosit dalam air ketuban (20/ml atau lebih)
2. C-Reactive Protein lebih dari 0.7 mg /ml
3. Leukosit dalam serum ibu lebih dari 13.000/ml
Indikator Biokimia.
  1. Fibronektin janin : Kadar meningkat pada vagina, serviks, air ketuban memberikan indikasi adanya gangguan pada hubungan antara korion dan desidua. Pada kehamilan ≥ 24 minggu, kadar fibronektin janin ≥ 50 ng/ml mengindikasikan resiko preterm
  2. Corticotropin Releasing Hormon : Kasus-kasus persalinan preterm yang berkaitan dngan stress akan disertai dengan peningkatan kadar CRH pada serum ibu. Peningkatan dini / pada trimester kedua merupakan indikator kuat terjadinya persalinan preterm
  3. Sitokin inflamasi : Seperti IL-1β, IL-6, IL-8 dan TNFα telah di teliti sebagai indikator yang makin berperan pada PGE. IL-6 merupakan sitokin yang paling dominan diekspresikan dalam air ketuban. dengan nilai batas (cutoff) 3000pg/ml IL-6 dalam air ketuan akan beresiko untuk terjadinya persalinan preterm.
  4. Isoferitin Plasenta : Isoferritin Plasenta adalah protein yang diekspresi oleh sel limnfosit T (T-Cell/CD-4) pada plasenta. Penurunan kadar isoferritin dalam serum kurang dari 15,8 ± 15,7 U/ml akan beresiko untuk terjadinya persalinan preterm dengan nilai prediksi positip 59%
Bahaya/ Komplikasi Persalinan Prematur
Bahaya dari kelahiran prematur adalah lahirnya bayi yang belum sempurna pertumbuhannya dan beresiko tinggi untuk mengalami komplikasi. Sekitar 10% dari semua kehamilan berakhir dengan kelahiran prematur. Dan sekitar 60% komplikasi serius atau kematian bayi terjadi akibat kelahiran prematur.

Komplikasi Persalinan Prematur
Adapun komplikasi yang mungkin terjadi 10
o  Mengalami Kelainan Jangka Pendek
     -  RDS (Respiratory Distress Syndrom)
     -  Perdarahan Intra/periventrikuler
     -  NEC (Necrotizing Entero Cillitis)
     -  Displasi bronko pulmonar
     -  Sepsis
     -  Paten Ductus Arteriosus
o Mengalami Kelainan Jangka Panjang
     - Cerebral Palsy
     -  Retinopati
     -  Retardasi Mental
     -  Disfungsi Neurobehavioral dan prestasi sekolah yang kurang baik
o  Kematian Perinatal
Pencegahan Persalinan Prematur
Pada umumnya pencegahan persalinan prematur dapat dilakukan melalui tiga jenis upaya yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier'
Pencegahan primer : pencegahan melalui pendekatan pada faktor resiko untuk terjadinya persalinan prematur, faktor yang sering menimbulkan resiko kejadian persalinan prematur adalah merokok, mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol, serta faktor nutrisi
Pencegahan sekunder : pada tahap gejala klinis belum tampak nyata, tetapi proses secara patologis sudah berjalan, upaya pencegahan pada tahap ini dapat menghambat atau menghentikan proses patologis supaya tidak berkembang
Pencegahan tersier  : upaya pencegahan persalinan prematur pada saat gejala secara klinis sudah nyata didapatkan. tahap ini ditujukan untuk memperpanjang masa kehamilan dengan maksud memberikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas janin dan mempersiapkan persalinan yang memadai.
Upaya historis telah dilakukan terutama ditujukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan bayi prematur (tersier intervensi). Namun upaya-upaya tersebut tidak mengurangi kejadian kelahiran prematur. Peningkatan  intervensi utama yang diarahkan pada semua wanita, dan intervensi sekunder untuk mengurangi resiko yang ada, dipandang perlu sebagai langkah-langkah untuk dikembangkan dan dilaksanakan guna mencegah masalah kesehatan bayi prematur dan anak-anak.
Prakonsepsi
Meningkatkan kesadaran publik dan profesional mengenai ruang lingkup masalah dan maknanya sebagai penyumbang utama kematian bayi merupakan awal untuk mengurangi faktor risiko dapat dihindari. Di antara mereka adalah kebutuhan untuk mengurangi instrumentasi rahim berulang (yaitu bedah aborsi berulang) dan untuk menghindari pilihan yang berisiko dalam perawatan infertilitas. Adopsi kebijakan profesional tertentu dapat mengurangi risiko kelahiran prematur sebagaimana pengalaman dalam penangan kasus  reproduksi terbatas. Banyak negara telah membentuk program khusus untuk melindungi wanita hamil dari berbahaya terkait shift malam. pekerjaan, menyediakan mereka dengan waktu untuk kunjungan prenatal dan dibayar kehamilan-pergi. Penelitian menunjukkan bahwa kelahiran prematur tidak berhubungan dengan jenis pekerjaan, tapi untuk bekerja berkepanjangan (lebih dari 42 jam per minggu) atau berdiri terlalu lama (lebih dari 6 jam per hari). Juga, kerja malam telah dikaitkan dengan kelahiran prematur. Kebijakan kesehatan yang memperhitungkan hal ini dapat diharapkan untuk mengurangi tingkat kelahiran prematur. Penting menghindari berat badan ekstrim dan dukungan nutrisi yang baik.
Meskipun studi gagal untuk menunjukkan bahwa persiapan multivitamin diambil sebelum konsepsi mengurangi risiko kelahiran prematur, asupan asam folat prakonsepsi dianjurkan untuk mengurangi cacat lahir. Ada bukti yang signifikan bahwa jangka panjang (> satu tahun) penggunaan suplemen asam folat dapat mengurangi preconceptionally kelahiran prematur. Mengurangi merokok diharapkan dapat memberikan manfaat pada wanita hamil dan keturunan mereka.
Selama kehamilan
Intervensi yang seharusnya telah dimulai sebelum kehamilan masih dapat lakukan selama kehamilan, termasuk penyesuaian nutrisi, penggunaan suplemen vitamin, dan berhenti merokok, suplemen Kalsium serta asupan suplemen vitamin C dan E. Tidak dapat ditampilkan untuk mengurangi kelahiran prematur tarif. Strategi yang berbeda digunakan dalam administrasi perawatan prenatal, dan studi masa depan perlu untuk menentukan apakah harus fokus pada skrining bagi perempuan berisiko tinggi, atau melebar dukungan untuk perempuan berisiko rendah, atau untuk apa gelar pendekatan ini harus digabung. Sementara infeksi periodontal telah dikaitkan dengan kelahiran prematur, percobaan acak tidak menunjukkan bahwa perawatan periodontal selama kehamilan mengurangi tingkat kelahiran prematur
Screening perempuan berisiko rendah
Skrining untuk bakteriuria asimtomatik diikuti dengan pengobatan yang tepat mengurangi pielonefritis dan mengurangi risiko lahir prematur. studi ekstensif telah dilakukan untuk menentukan apakah bentuk lain dari skrining pada wanita berisiko rendah diikuti dengan intervensi yang tepat yang bermanfaat, termasuk: Skrining untuk. dan pengobatan Ureaplasma urealyticum, streptokokus grup B, Trichomonas vaginalis, dan vaginosis bakteri tidak mengurangi tingkat kelahiran prematur. USG rutin pemeriksaan dari panjang serviks mengidentifikasi pasien pada risiko,. tapi cerclage tidak terbukti berguna, dan penerapan progesteron yang berada di bawah studi. Skrining untuk kehadiran fibronektin dalam cairan vagina tidak dianjurkan saat ini pada wanita berisiko rendah.
Perawatan diri
Perawatan diri merupakan metode untuk mengurangi risiko kelahiran prematur meliputi nutrisi yang tepat, menghindari stres, mencari perawatan medis yang tepat, menghindari infeksi, dan kontrol faktor risiko kelahiran prematur (misalnya bekerja berjam-jam sambil berdiri, paparan karbon monoksida, kekerasan dalam rumah tangga , dan faktor lainnya). Pemantauan diri pH vagina diikuti dengan pengobatan yoghurt atau pengobatan klindamisin jika pH terlalu tinggi semua tampaknya efektif untuk mengurangi risiko lahir prematur 
Wanita diidentifikasi berada pada peningkatan risiko untuk lahir prematur berdasarkan riwayat masa lalu kandungan mereka atau adanya faktor risiko yang diketahui. Prakonsepsi intervensi dapat membantu pada pasien yang dipilih dalam beberapa cara. Pasien dengan anomali uterus tertentu mungkin memiliki koreksi bedah (pengangkatan yaitu dari septum uterus), dan mereka dengan masalah medis tertentu dapat dibantu dengan mengoptimalkan medis sebelum konsepsi, baik untuk asma, diabetes, hipertensi dan lain-lain
Bed Rest (istirahat)
Pengurangan dalam kegiatan ibu meliputi pengistirahatan panggul, kerja terbatas, istirahat di tempat tidur - sering dianjurkan meskipun tidak ada bukti yang jelas dari kemanjurannya. Juga, meningkatkan perawatan medis dengan kunjungan yang lebih sering dan lebih banyak pendidikan belum menunjukkan penurunan tingkat kelahiran prematur.  Penggunaan suplemen gizi seperti omega-3 asam lemak tak jenuh ganda didasarkan pada pengamatan bahwa populasi yang memiliki asupan tinggi agen tersebut berada pada risiko rendah untuk kelahiran prematur, mungkin sebagai agen-agen menghambat produksi sitokin pro inflamasi. Sebuah uji coba secara acak menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat kelahiran prematur,  dan studi lebih lanjut dalam pembuatan.
Antibiotik
Studi memeriksa penggunaan antibiotik telah memberi hasil beragam, sebuah tinjauan Cochrane dari 15 percobaan menunjukkan tidak ada manfaat besar, kontras review oleh Lamont menyarankan bahwa pengobatan vaginosis bakteri jika dimulai sebelum usia kehamilan 20 minggu menguntungkan. Ia telah mengemukakan bahwa kehadiran korioamnionitis kronis tidak mungkin dapat digunakan untuk antibiotik, sehingga kesulitan untuk menunjukkan efektivitas mereka.
Pada Ibu dengan ancaman persalinan prematur dan terdeteksi adanya vaginosis bakterial, pemberian klindamisin (2x300mg perhari selama 7 hari) atau Metronidazol (2x500mg perhari selama 7 hari) akan bermanfaat bila diberikan pada usia kehamilan <32 div="" minggu.="">
Progesteron
Progesteron, sering diberikan dalam bentuk 17-hidroksiprogesteron caproate, melemaskan otot-otot rahim, mempertahankan panjang serviks, dan memiliki sifat anti-inflamasi, dan dengan demikian diberikannya kegiatan diharapkan akan bermanfaat dalam mengurangi kelahiran prematur. Dua meta-analisis menunjukkan pengurangan dalam risiko kelahiran prematur pada wanita dengan kelahiran prematur berulang oleh 40-55%. Namun, progesteron tidak efektif dalam semua populasi, sebagai studi yang melibatkan kehamilan kembar gagal untuk melihat manfaat apapun.
Cerclage serviks
Dalam persiapan untuk persalinan, leher rahim wanita lebih pendek. Serviks memendek dikaitkan dengan kelahiran prematur dan dapat dideteksi dengan ultrasonografi. Cerclage serviks adalah intervensi bedah yang menempatkan jahitan sekitar leher rahim untuk mencegah pemendekan dan melebar. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menilai nilai cerclage serviks dan prosedur muncul membantu terutama untuk wanita dengan leher rahim pendek dan riwayat lahir prematur. Alih-alih cerclage profilaksis, wanita berisiko bisa dimonitor selama kehamilan oleh sonografi , dan ketika pemendekan serviks diamati, cerclage dapat dilakukan.
Hidrasi dan Sedasi
Hidrasi oral maupun intravena sering dilakukan untuk mencegah persalinan prematur. Mekanisme biologisnya belum diketahui pasti. Berdasarkan percobaan pada binatang menunjukkan bahwa hidrasi menghambat hormon antidiuresis (ADH) dan ekspansi volume plasma, karena pada ibu dengan ancaman persalinan prematur sering didapatkan  hipovolemi.  Hidrasi yang berlebihan disertai dengan pemberian tokolitik betamimetik dapat menimbulkan edema paru
Inhibisi kontraksi dengan tokolitik
Pencegahan tersier adalah intervensi yang dilakukan apabila persalinan prematur tidak dapat dicegah lagi. Tujuannya adalah untuk menurunkan morbiditasdan mortalitas akibat persalinan prematur dengan cara merujuk ibu dalam kehamilan ke tempat persalinan yang lebih baik
Obat-obatan tokolitik yang dimaksud antara lain
  1. Beta2-sympathomimetics : Preparat yang biasa dipakai adalah ritodrine, terbutaline, salbutamol, isoxsuprine, fenoterol dan hexoprenaline. Kontraindikasi pemberian adalah penyakit jantung pada ibu, hipertensi atau hipotensi, hipertiroid, diabetes. Efek samping yang dapat terjadi yaitu; palpitasi, mual, sakit kepala, nyeri dada, hipotensi, aritmia jantung, edema paru, hiperglikemi dan hipokalemi. Efek samping pada janin antara lain; fetal takhikardia, hipoglikemik, hipokalemi, hipotensi.
  2. Indomethacin : Indomethacin adalah golongan antiinflamasi nonsteroid yang akan menghambat enzym COX (cyclo-oxygenase) sehingga mempengaruhi metabolisme prostaglandin. Indomethacin jarang menyebabkan efek samping pada ibu hamil, namun apabila terjadi, efek samping dapat berupa ulkus peptikum, perdarahan gastrointestinal, trombositopeni, reaksi alergi, gagal ginjal dan hipertensi berat bia dipakai bersama betablockers.
  3. 3.  COX (cyclo-oxygenase)-2 inhibitors: Merupakan enzim spesifik yang berperan pada mekanisme persalinan prematur dan efek sampingnya akan lebih ringan dibandingkan dengan inhibitor COX yang tidak spesifik seperti indomethacin.
  4. Atosiban : Atosiban adalah suatu analog oksitosin yang bekerja pada reseptor oksitosin dan vasopresin. Diberikan secara parenteral. Meskipun lebih mahal dibandingkan nifedipin, namun lisensinya yang diperuntukkan pencegahan prematur dan keamanan pada ibu menyebabkan obat ini dipakai sebagai tokolitik lini pertama.
  5. Nifedipin : Nifedipin adalah antagonis kalsium yang diberikan peroral dan harganya murah. Menurut analisis Cochrane yang membandingkan nifedipin dengan tokolitik yang lain, juga membuktikan hambatan terhadap persalinan dan berkurangnya persalinan prematur < 34 minggu. Dosis yang diberikan 3x10mg per hari. Efek samping yang muingkin terjadi yaitu edema paru akut.
  6. Magnesium Sulfat : Magnesium sulfat dipakai sebagai tokolitik yang diberikan secara parenteral di USA. Mekanismenya belum jelas mungkin terlibat dalam kompetisi antara kalsium intraseluler dengan hiperpolarisasi membran sel. Terdapat berbagai macam efek samping yang ditemui seperti; sakit kepala, nistagmus, rasa kering pada mulut, rasa lelah dan pada pasien dengan gangguan ginjal dapat terjadi gangguan neuromuskuler.
Prognosis (Prediksi) Persalinan Prematur
Pada kehamilan umur 32 minggu dengan berat bayi > 1500 gr keberhasilan hidup sekitar 85%, sedang dengan berat bayi < 1500gr keberhasilan sekitar 80%. Pada Kehamilan umur < 32 minggu dengan berat bayi < 1500gr angka keberhasilan hanya 59%.
Penatalaksanaan Persalinan Prematur secara Medis
Beberapa langkah yang dapat dilakukan pada persalinan preterm, terutama mencegah morbiditas dan mortalitas neonatus preterm adalah7,8,9:
1. menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolisis
2. pematangan surfaktan paru janin dengan kortikosteroid
3. pencegahan terhadap infeksi dengan pemberian antibiotik
4. Emergency cerclage
5. Perencanaan persalinan
Pengobatan Alternatif/ Herbal Mencegah Persalinan Prematur atau Meningkatkan Harapan Hidup Neonatus/ Bayi (Bila Terjadi Persalinan Prematur) 
Manfaat Tahitian Noni Juice
1.Tahitian Noni Bioactive Beverage dapat meningkatkan system imunitas tubuh karena TNBB mengandung bioactive antraquinon dan terpenoidcompund (betacarotene)
2. Tahitian Noni Bioactive Beverage dapat menghambat radikal bebas karena TNBB berperan sebagai super antioksidan
3. Tahitian Noni Bioactive Beverage dapat menghambat proses aromaterase. Aromaterase adalah proses perubahan androgen adrenal menjadi estrogen sehibgga kadar estrogen didalam darah meningkat. Dengan dihambatnya proses aromaterase, maka kadar estrogen di dalam darah tidak meningkat.
4. Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung iridoid Aglikon yang dapat memulihkan fungsi dan struktur sel dengan cara menaktifkan dan meningkatkan fungsi berbagai protein seluler

Tahitian Noni Bioactive Beverage Kaya akan Vitamin dan Mineral  yang sangat bermanfaat untuk calon Ibu Hamil atau Ibu Hamil
Bagi ibu hamil bisa minum Tahitian Noni Original dan Maxidoid sebagai tambahan perlindungan bagi si bayi, dan nutrisi yang terkandung di dalam minuman ini sebanyak 230 macam, ikut mambantu kebutuhan nutrisi ibu maupun si bayi. Kandungan iridoid didalamnya  melindungi dari kerusakan DNA (lembar cetak tubuh kita) dari perusak atau radikal bebas. 

0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment