Efek Blog

Friday 22 August 2014

Methoda Amenorrhoe Lactasi/ Metoda Kontrasepsi Alami

Metode Amenorea Lactasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Metode Amenorea Lactasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM) dapat dikatakan sebagai Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) atau natural family planning, apabila tidak dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

Meskipun penelitian telah membuktikan bahwa menyusui dapat menekan kesuburan, namun banyak wanita yang hamil lagi ketika menyusui. Oleh karena itu, selain menggunakan Metode Amenorea Lactasi juga harus menggunakan metode kontrasepsi lain seperti metoda barier (diafragma, kondom, spermisida), kontrasepsi hormonal (suntik, pil menyusui, AKBK) maupun IUD.

Syarat kontrasepsi MAL (Kontrasepsi Alami)Metode Amenorea Lactasi (MAL) dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi, apabila:
    1. Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila diberikan minimal 8 kali sehari.
    2. Belum mendapat haid 
    3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

      Cara Kerja MAL (Kontrasepsi Alami)
      Cara kerja dari Metode Amenorea Lactasi (MAL) adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat laktasi/ menyusui, hormon yang berperan adalah PROLAKTIN dan OKSITOSIN. Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormogonadotropin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.


      Efektifitas MAL (Kontrasepsi Alami)
      Efektifitas MAL sangat tinggi sekitar 98% apabila digunakan secara benar dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapat haid pasca melahirkan dan menyusui secara eksklusif (tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan). Efektifitas dari metode ini juga sangat tergantung pada frekuensi dan intensitas menyusui.

      Manfaat MAL (Kontrasepsi Alami)
      Metode Amenorea Lactasi (MAL) memberikan manfaat kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
      Manfaat kontrasepsi dari MAL antara lain:
      Efektifitas tinggi (98 persen) apabila digunakan selama enam bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui eksklusif.
      Dapat segera dimulai setelah melahirkan
      Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun obat.
      Tidak memerlukan pengawasan medis.
      Tidak mengganggu senggama
      Mudah digunakan.
      Tidak perlu biaya.
      Tidak menimbulkan efek samping sistemik.
      Tidak bertentangan dengan budaya maupun agama.


      Manfaat Non Kontrasepsi MAL
      Manfaat non kontrasepsi dari MAL antara lain:
      Untuk bayi : Peningkatan gizi; Mengurangi resiko penyakit menular, Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu formula atau alat minum yang dipakai; mendapatkan kekebalan pasif.
      Untuk ibu : Mengurangi perdarahan post partum/setelah melahirkan; Membantu proses involusi (uterus/ rahim kembali normal); Mengurangi resiko anemia; Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi.

      Keterbatasan MAL
      Metode Amenorea Lactasi (MAL) mempunyai keterbatasan antara lain : 1). Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan; Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif; Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk Hepatitis B ataupun HIV/ AIDS; Tidak menjadi pilihan bagi wanita yang tidak menyusui/ Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.

      Kriteria Ibu Yang Dapat Menggunakan MAL
      Metode Amenorea Lactasi (MAL) dapat digunakan oleh ibu- ibu yang ingin menghindari kehamilan dan memenuhi kriteria sebagai berikut : 1). Ibu yang menyusui secara eksklusif; Ibu pasca melahirkan dan bayinya berumur kurang dari 6 bulan; Ibu yang belum mendapatkan haid pasca melahirkan.
      Ibu yang menggunakan Metode Amenorea Lactasi (MAL), harus menyusui dan memperhatikan hal-hal di bawah ini : 1). Dilakukan segera setelah melahirkan; 2). Frekuensi menyusui sering dan tanpa jadwal; 3). Pemberian ASI saja tanpa botol atau dot; 4). Tidak mengkonsumsi suplemen; 5). Pemberian ASI tetap dilakukan baik ketika ibu dan atau bayi sedang sakit.

      Ibu Yang Tidak Dapat Menggunakan MAL
      Metode Amenorea Lactasi (MAL) tidak dapat digunakan oleh : 1). Ibu pasca melahirkan yang sudah mendapat haid; 2). Ibu yang tidak menyusui secara eksklusif; 3). Ibu yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam; 4). Ibu yang harus menggunakan metode kontrasepsi tambahan; 5). Ibu yang menggunakan obat yang mengubah suasana hati; 6). Ibu yang menggunakan obat- obatan jenis ergotamine, anti metabolisme, cyclosporine, bromocriptine, obat radioaktif, lithium atau anti koagulan; 7). Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan; 8). Bayi yang mempunyai gngguan metabolisme.
      Metode Amenorea Lactasi (MAL) tidak direkomendasikan pada kondisi ibu yang mempunyai HIV/ AIDS positif dan TBC aktif. Namun demikian, MAL boleh digunakan dengan pertimbangan penilaian klinis medis, tingkat keparahan kondisi ibu, ketersediaan dan penerimaan metode kontrasepsi lain.

      Hal yang perlu diperhatikan oleh ibu dalam pemakaian Metode Amenorea Lactasi (MAL) agar aman dan berhasil adalah menyusui secara eksklusif selama 6 bulan. Untuk mendukung keberhasilan menyusui dan MAL maka beberapa hal penting yang perlu diketahui yaitu cara menyusui yang benar meliputi posisi, perlekatan dan menyusui secara efektif.

        

      Bila ibu mengalami masalah dalam produksi ASI, perhatikan asupan sayuran, buah dan mengkonsumsi air putih 2 liter/ sehari, bila produksi asi masih kurang bantu dengan mengkonsumsi Tahitian Noni Juice, mengapa ??? Karena Tahitian Noni Bioactive Beverage multi fungsi, memiliki kandungan nutrisi yang berfungsi untuk mengaktifkan sel- sel di sekitar payudara, dan membantu pemulihan fisik dan psikis ibu serta membantu tumbuh kembang bayi.



      0 Comments
      Komentar

      No comments:

      Post a Comment