Efek Blog

Saturday 26 July 2014

Perubahan,Adaptasi Fisiologis Kehamilan Trimester I (First Trimester Pregnancy)


Kehamilan mempengaruhi tubuh wanita secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan fisiologis yang pada hakekatnya terjadi di seluruh sistem organ.

Tubuh seorang wanita hamil harus :
- Melindungi embrio/janin yang sedang berkembang
- Memberikan semua yang diperlukan embrio/janin
- Beradaptasi untuk menyediakan tempat bagi pertumbuhan embrio/janin
- Mempersiapkan pemberian makanannya ketika janin lahir
Sebagian besar perubahan pada tubuh seorang wanita hamil bersifat temporer dan kebanyakan dipengaruhi oleh kerja hormonal (Helen, 2001).

Beberapa perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil dikenal sebagai tanda kehamilan. Ada tiga kategori yaitu presumsi, kemungkinan, dan pasti. Presumsi yaitu perubahan yang dirasakan wanita hamil (misalnya amenore, keletihan, perubahan payudara). Kemungkinan yaitu perubahan yang diobservasi pemeriksa (misalnya tanda Hegar, ballottement, tes kehamilan. Pasti misalnya ultrasonografi, bunyi denyut jantung janin (Bobak, dkk., 2005).

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kehamilan akan mempengaruhi sistem-sistem organ pada tubuh. Berikut akan dijelaskan perubahan-perubahan pada sistem organ wanita hamil khususnya pada trimester I :
1. Sistim Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.

2. Sistim Reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima konsepsi sampai persalinan. Uterus memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti alvokad.

Selain bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi, uteris berbentuk seperti buah pir terbalik

Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks, dan istmus melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke-8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut: istmus melunak dan dapat ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), dan fundus pada serviks mudah fleksi (tanda McDonald). Ini adalah tanda kemungkinan kehamilan. Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan (Bobak, dkk., 2005)
Pada usia kehamilan 12 minggu uterus berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar. Uterus tidak lagi tranteversi dan antefleksi serta menonjol ke luar dari pelvis dan menjadi tegak lurus. Fundus dapat di palpasi dari abdomen di atas simfasis pubis (Miller dan Henretty, 1997). Uterus biasanya condong dan berotasi ke kanan sehingga tepi kiri uterus berada pada posisi anterior, kemungkinan disebabkan oleh adanya kolon rektosigmoid pada disi kiri pelvis.

Ukuran Fundus Uteri (TFU) pada trimester ini adalah : a). pada kehamilan 1 bulan ukuran fundus sebesar telur ayam; b). pada usia 2 bulan sebesar telur angsa; 3). pada usia 3 bulan setinggi symphisis pubis.

b. Serviks
Serviks manusia merupakan organ yang komplek dan heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Serviks bersikap seperti katub yang bertanggung jawab menjaga janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan.

Selama kehamilan, serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus (Pollar, 1994). Panjangnya tetap 2,5 cm selama kehamilan tapi menjadi lebih lunak dan membengkak di bawah pengaruh estradiol dan progresteron. Peningkatan vaskularitas membuatnya berwarna kebiruan.

c. Vagina
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda). Warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron. Sekresi vagina yang normalnya bersifat asam meningkat secara bermakna (Helen, 2001).
Peningkatan keasaman (pH) mengakibatkan wanita hamil lebih rentan terkena infeksi vagina, khususnya infeksi jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina cocok untuk infeksi jamur (Bobak, dkk., 2005).

Stimulasi estrogen menyebabkan deskuamasi (eksfoliasi) sel-sel vagina yang kaya glikogen. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan, disebut leukore (Bobak, dkk., 2005).

3. Payudara (Mammae)
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesteron, laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran pada payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami, khususnya oleh primigravida, pada kehamilan minggu ke-4 (Helen, 2001).

Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri yang tajam. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areola, dan puting susu menjadi lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea yang muncul di areola primer dan disebut tuberkel Montgomery dapat terlihat di sekitar puting susu. Kelenjar sebasea ini mempunyai peran protektif sebagai pelumas puting susu. Kelembutan puting susu terganggu, jika lemak pelindung ini dicuci dengan sabun (Bobak, dkk., 2005).

Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di bawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida (Bobak, dkk., 2005).

4. Sistim Cardiovasculer
Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan perubahan sistem kardiovaskuler yang ekstensif, baik aspek anatomis maupun fisiologis. Adaptasi kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologi normal wanita, memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.

Adaptasi kehamilan pada sistem kardiovaskuler meliputi hemodilusi, tekanan darah, dan daya pembekuan darah (Helen, 2001).
a. Hemodilusi
Volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak 40-50% untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Peningkatan volume mulai terjadi pada sekitar minggu ke-10 sampai ke-12. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif. Keadaan ini sangat penting untuk siistem vaskular yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran uterus, hidrasi jaringan janin dan ibu yang adekuat saat berdiri atau terlentang, dan cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang selama proses melahirkan dan puerperium (Bobak, dkk., 2005). Volume plasma meningkat lebih banyak daripada volume sel darah merah. Karena itu, terjadi keadaan hemodilusi dengan penurunan kadar hemoglobin yang menyolok. Keadaan ini disebut anemia fisiologis kehamilan dan mungkin menyebabkan keluhan mudah lelah serta perasaan akan pingsan seperti yang dialami sebagian wanita hamil (Helen, 2001).

b. Tekanan Darah
Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah. Jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar, khususnya pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. Progesteron akan menimbulkan relaksasi otot-otot polos dan menyebabkan dilatasi dinding pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan kekuatan dari jantung. Dengan demikian, tekanan darah harus mendekati nilai pada keadaan tidak hamil. Walau demikian, seorang wanita hamil cenderung mengalami hipotensi supinasio jika berbaring terlentang, karen vena kava inferior akan tertekan oleh isi uterus (Helen, 2001).

c. Daya Pembekuan Darah
Daya pembekuan darah atau koagubilitas mengalami peningkatan selama kehamilan. Hal ini dapat berakibat terjadinya trombosis vena. Jika koagubilitas ini tidak berhasil ditingkatkan, maka pada saat melahirkan akan terdapat ancaman perdarahan yang hebat (Helen, 2001).

d. Sistim Integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Akibat yang ditimbulkan oleh peningkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada wajah (kloasma), garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis: linea nigra), puting dan areola mammae (Helen, 2001).

e. Sistim Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan oksigen ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen uterus dan payudara. Janin memerlukan oksigen dan suatu cara membuang karbondioksida.

Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi meningkat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang diperlukan. Keadaan ini dapat menimbulkan sedikit hiperventilasi.

Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan ambang karbondioksida. Progesteron dan estrogen diduga menyebabkan peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida. Beberapa wanita mengeluh mengalami dispnea saat istirahat.

f. Sistim Perkemihan
Perubahan pada traktus urinarius disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis. Dengan pembesaran yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Dengan demikian, tempat bagi pembesaran kandung kemih akan berkurang dan tekanan pada kandung kemih semakin sering dirasakan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih (Helen, 2001).

g. Sistim Pencernaan
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual dan muntah. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak. Jika berlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemesis), maka keadaan ini dianggap abnormal (Helen, 2001).

Masalah/ gangguan yang sering dialami pada trimester I
a. Perdarahan Vagina
Kondisi tersebut punya banyak penyebab dan bisa terjadi di trimester manapun dalam kehamilan. Meskipun sebagian perempuan hamil yang mengalami pendarahan di trimester pertama bisa menyelesaikan periode kehamilan utuh dan akhirnya melahirkan bayi yang sehat, tapi beberapa kasus pendarahan vaginal membawa risiko buruk bagi janin.

American Congress of Obstetricians and Gnynecologist (ACOG) memberi rekomendasi tegas bahwa Anda harus segera menghubungi dokter ketika terjadi pendarahan semasa hamil. Studi yang dipublikasikan oleh American Pregnancy Association menyebutkan bahwa 20-30 persen perempuan mengalami pendarahan dengan level berbeda di awal kehamilan. Anda memerlukan penangangan khusus jika mengalami pendarahan. Sesedikit apapun darah keluar dari vagina semasa hamil, harus segera konsultasi ke dokter kandungan,” kata spesialis obstetric dan ginekologi RS Cipto Mangunkusumo, Kalarta, DR. Dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K). Risiko yang mungkin terjadi jika pendarahan terjadi di trimester pertama.

Keguguran yang bisa terjadi karena ada gangguan kehamilan. Pendarahan tidak selalu berarti bahawa perempuan hamil akan mengalami keguguran. Sekitar 50 persen perempuan hamil yang mengalami pendarahan pada trimester pertama tidak berujung pada kegururan. ACOG menyebutkan, keguguran umumnya terjadi sepanjang 13 minggu pertama kehamilan dan terjadi pada 15 sampai 20 persen kehamilan. Selain pendarahan vaginal, gejala yang sering menjadi indikasi keguguran adalah neyeri di perut bagian bawah dan ada jaringan yang keluar dari vagina.

Kehamilan ektopik atau biasa disebut hamil di uar kandungan. Kehamilan ektopik menyebabkan rasa sakit dan pendarahan di trimester pertama. Hamil anggur yaitu kehamilan abnormal yang membuat jaringan hasil pembuahan sel telur berisi gelembung-gelembung cairan yang menyerupai anggur. Pada kasus hamil anggur yang kini semakin jarang ditemukan, pendarahan vaginal yang terjadi pada trimester utama merupakan gejala utama.

b. Mual- Muntah Berlebihan
Mual dan muntah adalah keluhan paling umum di trimester pertama karena meningkatnya kadar hormom beta HCG dalam darah. Namun jika mengalami mual muntah berat, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan. Mual dan muntah berlebihan bisa menyebabkan asupan nutrisi tidak tercukupi bahkan bisa berakibat penurunan berat badan yang berbahaya di masa kehamilan. Jika perempuan hamil sama sekali tidak bisa makan dan minum, maka dia harus dirawat di rumah sakit. Namun selama makanan masih bisa masuk, dokter akan memberikan obat anti mual dan pasien tidak perlu dirawat.

c. Demam Tinggi
Suhu tubuh perempuan hamil memang cenderung lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak sedang hamil, tapi kenaikan suhu itu normal dan tidak tergolong demam. Namun jika demam terjadi, yaitu suhu sudah mencapai 38 derajat celcius atau lebih, harus segera dibawa ke dokter. Demam adalah pertanda adanya infeksi maka dokter perlu mencari tahu penyebab demam. Ada infeksi tertentu yang memengaruhi perkembangan janin sehingga tindakan pencegahan menjadi sangat penting. Jangan sembarangan meminum obat bebas atau obat herbal. Sebaiknya obat didapat dari resep dokter. Hal yang bisa Anda lakukan sendiri adalah banyak minum dan beristirahat cukup.

d. Keputihan disertai Gejala lain
Jika sebatas lendir dari vagina Anda, hal itu normal. namun jika keputihan disertai rasa gatal, panas, atau perih saat buang air kecil , berbau, dan lendir berwarna, itu perlu diwaspadai. Kondisi tersebut merupakan indikasi infeksi jamur atau bakteri. Beberapa infeksi bisa mengakibatkan kelahiran prematur atau infeksi pada janin. Jangan ragu menghubungi dokter karena tindakan selanjutnya bisa menyelamatkan Anda dan si calon bayi.

Hal yang Bisa dilakukan untuk menangani masalah kesehatan di trimester I Kehamilan
Adanya perubahan hormonal pada tubuh ibu juga menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikis. Akibatnya, kerap ibu hamil pada trimester ini merasakan ketidaknyamanan. Mual, muntah, mudah lelah, dan pusing merupakan keluhan yang sering dirasakan di masa ini. Ibu pun harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Untuk itu, penting melakukan siasat agar ibu dapat menikmati kehamilannya. Berikut di antaranya:

a. Cukup istirahat
Kebanyakan calon ibu merasakan trimester satu lebih melelahkan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Rasa letih ini lantaran peningkatan hormon progesteron yang mempunyai efek depresan pada susunan saraf sehingga menyebabkan kantuk secara alami. Akibatnya, ibu hamil sering mengantuk dan membutuhkan tidur lebih banyak daripada biasanya.
 Untuk mengatasi, cobalah mulai mencermati pemakaian waktu sehari-hari. Kurangi aktivitas yang terlalu melelahkan. Sempatkan pula untuk melakukan tidur siang. Jangan terlalu memikirkan berbagai pekerjaan rumah tangga yang tidak tertangani. Saatnya Anda mengomunikasikan pada pasangan bahwa Anda membutuhkan dukungan dan pertolongan terutama ketika tubuh merasa sangat lelah. Yang paling penting, ketika tubuh sudah memberikan tanda-tanda letih, segeralah beristirahat.

b.Buat perencanaan
Carilah orang yang sementara waktu dapat menggantikan melakukan tugas-tugas yang melelahkan, seperti, memasak, berbelanja atau bersih-bersih rumah. Untuk memudahkan buatlah perencanaan tugas harian rumah tangga yang biasa Anda lakukan sehari-hari. Berikan catatan itu kepada orang yang membantu melakukan tugas rumah tangga sehari-hari. Khusus memasak, buatlah daftar makanan untuk beberapa hari. Mintalah bantuan untuk menyiapkan makanan dengan berpedoman pada daftar yang telah dibuatkan. Pilihlah makanan yang praktis. Bila perlu mintalah bantuan pasangan untuk sesekali menyiapkan makam malam bagi keluarga.

c. Cermati makanan yang dikonsumsi
Trimester pertama adalah masa penting dalam pembentukan organ-organ pada janin. Untuk itu penting mencermati makanan yang dikonsumsi. Utamakan bahan-bahan makanan yang memiliki kandungan bermanfaat untuk perkembangan janin, seperti asam lemak omega-3 dan 6 untuk pembentukan saraf dan jaringan otak (lihat boks). Selain itu, tak ada salahnya untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar di akhir pekan ketika ibu banyak melakukan aktivitas bersama anak yang lebih tua. Untuk mendapatkan energi tambahan itu, siapkan makanan sepinggan kaya energi, seperti lasagna, kaserol, atau bubur kacang hijau.

d. Cerdik menyiasati mual-muntah
Munculnya mual disebabkan adanya peningkatan hormon estrogen pada awal kehamilan. Peningkatan hormon ini membuat kadar asam lambung meningkat, hingga muncullah keluhan rasa mual. Keluhan ini paling parah biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu dalam keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam lambung. Namun, rasa mual bisa saja muncul pada siang, sore, atau malam hari, bergantung pada kondisi ibu yang satu sama lain tentu berbeda-beda. Perubahan metabolisme tubuh di awal kehamilan menyebabkan proses pengosongan lambung berlangsung lebih lambat, sehingga menyebabkan perut terasa penuh dan memunculkan rasa mual.

Untuk mengurangi ketidaknyamanan itu, setiap ibu dapat melakukan siasat berdasarkan kebiasaan masing-masing. Ibu yang suka biskuit sebaiknya selalu punya persediaan sekotak biskuit di rumah atau di dalam tas ketika sedang bepergian. Untuk mengurangi mual pagi hari, makanlah biskut kraker sesaat setelah bangun sebelum turun dari tempat tidur. Pilihan lain tentu saja boleh disesuaikan dengan selera, misalnya minum air jahe yang dapat mengurangi rasa mual, makan roti tangkup keju panggang, minum air jeruk, atau makanan ringan lain yang disukai.

Kalau ibu lebih suka camilan buah, hati-hati dengan buah yang rasanya asam dan bumbu rujak yang pedas karena justru dapat merangsang peningkatan asam lambung. Buah asam seperti mangga muda memang enak dimakan dengan bumbu rujak yang pedas ketika perut terasa mual atau penuh. Sedapat mungkin, buah asam dan bumbu pedas tidak dikonsumsi saat perut kosong untuk mencegah peningkatan asam lambung.

e. Mencermati Sumber Informasi Pengetahuan tentang Kehamilan
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang kehamilan. Namun, jangan mudah meyakini informasi yang diperoleh. Bila perlu, cobalah mengonfirmasikan informasi yang membingungkan kepada ahli atau dokter, sehingga tidak terjadi kesalahan.

f. Bersantailah
Memang tidak mudah menyesuaikan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Akibatnya, kondisi emosi pun kerap naik turun. Untuk itu, luangkan waktu sebanyak mungkin untuk bersantai. Lakukan hal-hal sederhana yang menyenangkan. Misalnya, menonton film komedi atau sekadar mendengarkan alunan musik sambil bersantai. Ketegangan dan stres yang dialami oleh ibu yang sedang hamil dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.

g. Berolahraga




Lakukan olahraga ringan seperti biasa. Ada baiknya, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter olahraga apa yang ibu pilih. Kebanyakan calon ibu pada trimester pertama melakukan program jalan sehat. Olahraga ini bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi oksigen pada tubuh, sehingga dapat membantu mengendalikan emosi atau mood yang kadang-kadang naik turun. Selain juga bermanfaat untuk mengendalikan berat badan.













h. Mencari dokter kandungan yang tepat




Bila belum menemukan dokter yang mengerti keinginan Anda, teruslah mencari hingga menemukan dokter yang dirasa cocok. Penting mencari dokter kandungan yang dapat melakukan konsultasi dengan baik (menjawab pertanyaan dan rasa ingin tahu pasien hingga tuntas). Jika ibu merasa kurang cocok dengan dokter selama ini, tidak ada larangan untuk berganti dokter kapan saja. Namun sebaiknya pilihan sudah ditentukan di trimester pertama agar dokter dapat mengikuti perkembangan kehamilan ibu dengan baik dari awal sampai akhir.

Bunda juga Bisa Mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk mengatasi masalah kesehatan selama kehamilan bahkan mencegah terjadinya komplikasi kehamilan
1. Paten fungsi Xeronin
Xeronin adalah senyawa alkaloid yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik dalam sel-sel tubuh manusia. Dengan demikian, xeronin ini dapat bermanfaat dalam bidang kedokteran, makanan, dan industri. Menurut Dr. Raphl Heinicke seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melakukan penelitian sejak 1972, di dalam Tahitian Noni terkandung Xeronin dan Proxeronin (zat pembentuk Xeronin) dalam jumlah besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal sel-sel yang abnormal. Fungsi Xeronin yang berhasil dipatenkan adalah mampu mempertahankan Homoestasis dan aneka efek terapeutik. Paten ini bisa kita lihat di USPTO 4,543,212

2. Paten Antioksidan
SAR dan LPO (radikal bebas) jika diproduksi secara berlebihan di dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi dan reproduksi seluler, dan dapat pula merusak biomolekul sel sebagai awal terjadinya penyakit degeneratif, kanker, metabolik dan lain-lain. Di dalam Tahitian Noni terkandung antioksidan yang mampu mengatasi masalah radikal bebas berlebihan. Aktifitas antioksidan Tahitian Noni sangat signifikan menetralisir SAR dan LPO tubuh. Paten ini bisa kita lihat di WO 2005/048919

3. Paten refungsionalisasi sel



Tahitian Noni dapat me-refungsionalisasi sel yang positif, meningkatkan daya absorbsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler, menstimulasi produksi sel Limfosit T, dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR, LPO, HPETEs), meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat, lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). Intinya, paten ini menegaskan keunggulan Tahitian Noni dalam mereduksi kerusakan seluler di dalam tubuh manusia. Paten ini dapat kita lihat di WO 02/43664 A2

4. Paten efek inhibisi dan preventif terhadap mutagenesis dan karsinogenesis
Morinda Citrifolia L dapat menurunkan frekuensi mutasi sel secara kumulatif (mutasi akibat bakteri, obat/antibiotik, mutasi penyebab kanker, penyakit genetik, dan aging) Naturaseutikal Morinda Citrifolia L dapat memperbaiki kerusakan DNA pada kasus kanker atau penyakit kronis lainnya. Dan dapat mencegah mutasi akibat gangguan fungsi enzim sitokrom yang dipicu pemakaian obat. Paten ini belum dipublikasi, tapi kita bisa lihat aplikasi pendaftaran paten ini, nomornya: United States Patent Application 20030157205

Tahitian Noni Bioactive Beverage akan memperbaiki sel-sel tubuh yang bermasalah atau berpotensi mendatangkan masalah. Tahitian Noni Bioactive Beverage sangat tepat dikonsumsi masa, pra, ante, intra dan pasca natal.
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment