Efek Blog

Tuesday 1 July 2014

Menyusui Saat Hamil- Hamil Saat Menyusui (Tandem Nursing/Nursing While Pregnant)

Banyak yang berpendapat menyusui saat hamil sangat berbahaya bagi janin, ibu dan juga bayi yang sedang disusui.

Menurut Robert Zurawin, spesialis anak sekaligus spesialis kesuburan, hamil saat menyusui bayi bisa saja terjadi. Secara umum, ibu menyusui memang menjadi kurang subur selama masa menyusui, tapi bukan berarti dia tidak subur. Meski menstruasi bisa saja tidak hadir selama beberapa bulan setelah melahirkan, tubuh ibu menyusui biasanya melepaskan sel telur pertama setelah melahirkan sebelum ia mendapat menstruasi kembali, sehingga, bisa jadi ibu menyusui tidak sadar sel telurnya sedang dibuahi.

Menyusui di kala sedang hamil (nursing while pregnant) bisa dilakukan asalkan ibu tidak ada riwayat keguguran, kelahiran prematur dan ibu serta janin dalam keadaan sehat.

Ketika bayi lahir ibu bisa melakukan tandem nursing, yaitu menyusui kakak dan adik secara bersamaan, sehingga memperkenalkan konsep berbagi, berlaku adil sejak sedini mungkin serta mengurangi sibling rivalry atau persaingan antar kakak dan adik

Berdasarkan penelitian medis, kegiatan menyusui saat hamil (Tandem Nursing) relatif aman dan tidak berbahaya selama ibu mematuhi beberapa rambu-rambu terutama pemenuhan gizi selama melakukan Tandem Nursing.

Beberapa hal yang perlu dijelaskan, terkait Tandem Nursing adalah :

Menyusui saat hamil bisa membuat rahim berkontraksi dan berakibat pada keguguran. Dasar pemahaman ini adalah pada saat menyusui hormon bernama oksitosin turut diproduksi. Hormon ini memang menyebabkan kontraksi di bagian payudara juga rahim ibu. Akan tetapi, kontraksi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan bagi janin yang dikandung oleh ibu yang menyusui. Kontraksi rahim pada saat menyusui sama dengan kontraksi rahim saat berhubungan intim dengan suami, dan tidak mengakibatkan keguguran. Meski demikian, ibu yang melakukan Tandem Nursing juga harus hati-hari. Jika pada bagian rahim terasa nyeri maka jauh lebih baik jika ibu mengehentikan kegiatan menyusui.
Alasan kedua mengapa kegiatan menyusui saat hamil tidak dibolehkan adalah kekhawatiran akan gizi yang kurang. Hal ini memang ada benarnya, namun jika ibu bisa memenuhi kebutuhan super extra gizinya, mengapa tidak? Tandem Nursing memerlukan asupan makanan yang penuh dengan protein dan juga karbohidrat. Jumlahnya lebih tinggi lagi dari biasanya sebab ada janin dan bayi menyusui. Sementara ini, kalsium dan kebutuhan vitamin juga harus diperhatikan. Kombinasikan suplemen dan juga makanan alami adalah taktik terbaik. Nutrisi yang baik itu adalah Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB), karena TNBB banyak mengandung vitamin dan mineral serta nutrisi yang dibutuhkan oleh sel- sel tubuh.

Hal lain yang membuat orang menghindari Tandem Nursing adalah isu ASI basi. Hal ini tidak benar sama sekali. Tidak ada ASI yang basi. Yang ada adalah semakin meningkatnya usia kehamilan maka produksi air susu ibu juga akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan kadar hormone estrogen sang ibu juga semakin meningkat. Hal ini juga menyebabkan rasa ASI sedikit berubah dan bayi yang menyusui kemungkinan besar akan memilih berhenti menyusui dengan sendirinya. Jadi poinnya adalah teruskan menyusui sampai bayi sendiri yang memilih berhenti.


0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment