Efek Blog

Friday 18 July 2014

Obat Herbal Penyakit Osteoporosis

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, asteo artinya tulang dan porous berarti berlubang-lubang atauu keropos. Kadi osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunanan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tualng. Tualng yang rapuh dan keropos ini mudah patah atau fraktur (fracture). Masalah osteoporosis pada lansia ditandai oleh dua hal, ayitu pertama densitas (kepadatan) tulang berkurang, dan kedua kualitas tulang juga menurun. Densitas tulang adalah kepadatan tulang, yaitu berupa gram mineral per volume tulang. Sedangkan kualitas tulang menyangkut arsitektur, penghancuran, da pembentukan kembali (mineralisasi) tulang. Densitas tulang bisa diukur dengan berbagai alat, sedangkan kualitas tulang tidak dqapat dihitung dengan angka.

Osteoporosis adalah : 1). penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang (WHO 1994); 2). kondisi yang menyebabkan penipisan dan pelemahan pada tulang. Tulang yang rapuh lebih rentan patah.

Puncak kepadatan tulang kita berusia sekitar 30 tahun. Ketika kita mencapai usia ini tanpa gizi yang cukup dan olahraga teratur, tulang dapat menjadi kehilangan kepadatan atau melemah yang dapat menyebabkan osteoporosis. Pada sekitar usia 40, tingkat resorpsi tulang pada manusia mulai melebihi tingkat pembentukan tulang. Wanita mengalami pengeroposan tulang yang lebih cepat setelah menopause, ketika tingkat estrogen menurun. Ketika massa tulang turun di bawah ambang batas tertentu, patah tulang terjadi dengan sedikit atau tanpa trauma.

Insidensi
Di seluruh dunia, 200 juta wanita menderita osteoporosis dan risiko patah tulang panggul pada wanita sama dengan risiko total terkena kanker payudara, rahim, dan indung telur. Di Singapura, jumlah patah tulang terkait osteoporosis pada wanita berusia di atas 50 tahun 8 kali lebih besar daripada kasus kanker payudara.

Penelitian terbaru Yayasan Osteoporosis Internasional (IOF) mengungkapkan satu dari empat perempuan Indonesia usia 50-80 berisiko terkena osteoporosis. Risiko pada perempuan empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Temuan lainnya, selama 30 tahun terakhir, insiden patah tulang pinggul meningkat dua hingga tiga kali lipat di sebagian besar negara-negara Asia.

Penelitian dengan dukungan Fonterra ini bertujuan menghasilkan pemahaman lebih baik tentang kesehatan tulang di Asia Pasifik. Laporan penelitian berjudul: Asia Pacific Regional Audit: Epidemiology, Costs and Burden of Osteoporosis in 2013, dikeluarkan pada 12 Desember 2013.
Departemen Kesehatan RI, wanita memiliki resiko osteoporosis lebih tinggi yaitu 21,7%, dibandingkan dengan laki-laki yang hanya berisiko terkena osteoporosis sebanyak 14,8%. Hal ini dikarenakan wanita mengalami proses kehamilan dan menyusui serta terjadinya penurunan hormon estrogen pada saat pre menopause, menopause, dan pasca menopause.
Menurut hasil analisa data yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes pada 14 provinsi menunjukkan bahwa masalah osteoporosis di Indonesia telah mencapai pada tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7%. Itulah sebabnya angka osteoporosis di Indonesia 6 kali lebih besar dari pada negara Belanda. Lima provinsi dengan resiko osteoporosis lebih tinggi adalah Sumatera Selatan (27,7%), Jawa Tengah (24,02%), Yogyakarta (23,5%), Sumatera Utara (22,82%), Jawa Timur (21,42%) dan Kalimantan Timur (10,5%).

Osteoporosis merupakan masalah kesehatan dunia (global issue). Hal ini dikarenakan meskipun prevalensi osteoporosis tertinggi di derita oleh wanita usia lanjut, namun berdasarkan penelitian ditemukan bahwa prevalensi kejadian osteoporosis pada pria meningkat dibandingkan sebelumnya. Selain itu diketahui bahwa osteoporosis kini diderita pada kelompok usia yang lebih muda. umlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan monopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Angka ini menunjukkan besarnya populasi yang terancam osteoporosis.

Penyebab dan Faktor Risiko terjadinya Osteoporosis
1. Penyebab Osteoporosis berdasarkan Jenisnya
a. Osteoporosis Primer- Osteoporosis postmenopausal
Terjadi karena turunnya kadar estrogen, hormon utama pada wanita yang menyebabkan osteoklas ( sel perusak tulang) menjadi lebih aktif dan pembentukan tulang menurun sehingga hilangnya massa tulang berlangsung dengan cepat. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. - senilis
Merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

b. Osteoporosis Secunder
Dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.

c. Osteoporosis Juvenile Idiopatik
Merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

2.Faktor Risiko terjadinya Osteoporosis
a. Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.[14] Pada wanita hamil juga sangat berisiko, karena proses pembentukan janin membutuhkan banyak kalsium.

b. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

c. Ras/ Suku
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

d. Riwayat Keturunan
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

e. Gaya hidup kurang baik
Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.

f. Minuman berkafein
Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak.[14] Hal ini disebabkan kafein dan alcohol menghambat proses pembentukan massa tulang(osteoblas) karena kafein dan alcohol bersifat toksin bagi tubuh. Akibatnya, kalsium untuk membentuk tulang terbuang bersama dengan air seni.

g. Malas Olahraga
Malas bergerak atau olahraga akan menghambat proses osteoblasnya (proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

h. Merokok
Ternyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.

i. Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.

j. Mengkonsumsi Obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

k. Kurus dan mungil
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

l.Stress
Kondisi stres akan meningkatkan produksi hormon stres yaitu kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kadar hormon kortisol yang tinggi akan meningkatkan pelepasan kalsium kedalam peredaran darah dan akan menyebabkan tulang menjadi rapuh dan keropos sehingga meningkatkan terjadinya osteoporosis.

m. Bahan Kimia
Bahan kimia seperti pestisida yang dapat ditemukan dalam bahan makanan (sayuran dan buah-buahan), asap bahan bakar kendaraan bermotor, dan limbah industri seperti organoklorida yang dibuang sembarangan di sungai dan tanah, dapat merusak sel-sel tubuh termasuk tulang. Ini membuat daya tahan tubuh menurun dan membuat pengeroposan tulang.

Gejala Osteoporosis
Gejala penyakit tulang osteoporosis biasanya ditunjukkan dengan kerapuhan tulang yang memudahkan terjadinya fraktur stress, yakni fraktur yang muncul dari tekanan pada tulang sewaktu melakukan kegiatan normal. Misalnya fraktur stress dapat terjadi pada kaki sewaktu berjalan atau melangkah turun dari tanjakan. Fraktur ini tidak luput sampai bertahun-tahun kemudian.

Gejala penyakit tulang osteoporosis tidak menimbulkan rasa nyeri karena pengeroposan tulang yang terjadi tampa menimbulkan sensasi apapun. Namun, tulang yang keropos oleh osteoporosis dan kemudian patah bisa menyebabkan rasa nyeri.

Penyebab paling umum dari nyeri osteoporosis adalah fraktur kompresi tulang belakang. Rasa nyeri yang ada di punggung terjadi secara tiba-tiba, biasanya seteah aktivitas rutin yang meregang atau menekan pungggung. Nyeri biasanya memancar ke sekeliling punggung di kedua sis tubuh, yang memburuk ketika berdiri atau berjalan. Rasa nyeri juga terasa saat berbaring dan memutar atau menekuk punggung.

Gejala penyakit tulang osteoporosis dengan rasa nyeri yang terjadi dan muncul akan bertahap menghilang seiring dengan proses penyembuhan fraktur, yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Namun pada sebagian orang nyeri osteoporosis berlanjut menjadi kronis.

Pencegahan Osteoporosis
1. Pencegahan Primer
- Hindari konsumsi kafein karena kafein mempermudah pengeluaran kalsium dari tubuh
- Konsumsi bawang. Pada penelitian pd tikus yang diberi bawang , mengalami penurunan 20% resiko pengeroposan tulang.
- Kurangi konsumsi protein yang berlebihan
- Intinya menerapkan pola hidup sehat : diet dengan makan buah, sayur, biasakan berolahraga, tidak merokok
- Biasakan perilaku (lifestyle) yang sehat
- Perbanyak konsumsi sumber kalsium seperti susu, keju rendah lemak, skim, yogurt tanpa lemak, makarel dan ikan
- Hindari stress dan selalu bergembira dalam setiap situasi dan tidak loyo dalam berusaha.
- Makan sayuran hijau yang banyak mengandung kalsium dan ditambah dengan kalium dan vitamin K untuk memblokir hilangnya kalsium dari tulang.

2. Pencegahan Secunder
Saat seseorang terkena osteoporosis :
- Pemeriksaan rontgen tulang yang dilihat dari penipisan korteks (lapisan keras tulang) dan lapisan keras bagian luar tulang (periosteum) kelihatan lebih halus
- Pada tahap awal kejadian osteoporosis , yang diperiksa adalah : kadar Ca dan P, serta laju endap darah, kadar alkalin phosphatase darah
- Pada wanita penderita osteoporosis seriud ditambahkan hormon estrogen 0.25
– 1.25 mg/hari - Obat yang sesuai petunjuk dokter : golongan Bifosfonat , pemberian SERM ( Selective Estrogen Receptor Modulator) sebagai alternatif estrogen, metabolit vitamin D (kalsitriol), Strontium Ranelate - Tindakan operasi tulang (Bones Surgery) yang banyak dilakukan di negara maju jika sudah terjadi patah tulang

3. Pencegahan Tersier
- Pemberian kursi roda (wheelchair) bagi penderita cacat
- Melakukan check-up yang rutin
- Pemberian suplemen penguat tulang (penambah kalsium)
- Membiasakan berolahraga walau dalam skala yang kecil
- Pemberian gips / pen pada tulang yang rusak (patah

Diagnosis
Osteoporosis dapat terdeteksi melalui Tes Kepadatan Tulang yang umumnya dilakukan menggunakan pemindaian DEXA. Tes ini dapat menentukan apakah Anda menderita osteoporosis dengan mengukur kepadatan mineral tulang atau kekuatan tulang pada panggul dan tulang belakang.
Tes ini cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit seperti sinar-X tetapi dengan radiasi jauh lebih sedikit.
Pengobatan Medis Osteoporosis
Teriparatide disetujui untuk mengobati osteoporosis pada pria dan wanita yang berada pada peningkatan risiko fraktur dan pengobatan juga mungkin termasuk nutrisi, olahraga, dan pedoman gaya hidup untuk mencegah keropos tulang.

Jika keropos tulang karena penggunaan glukokortikoid, dokter mungkin meresepkan bifosfonat (misalnya, alendronate atau risedronate), memonitor kepadatan tulang dan tingkat testosteron, dan menyarankan menggunakan dosis efektif minimum glukokortikoid - dokter juga mungkin menyarankan penghentian obat ketika praktis , dan / atau pemberian topically (melalui kulit).

Lain yang mungkin pendekatan pencegahan atau pengobatan termasuk kalsium dan / atau suplemen vitamin D dan aktivitas fisik secara teratur.

Jika osteoporosis adalah hasil dari kondisi lain (seperti defisiensi testosteron) atau paparan terhadap obat tertentu lainnya, dokter mungkin merancang rencana perawatan untuk mengatasi penyebab yang mendasari.

Para ahli menyarankan osteoporosis dapat dicegah dan kesehatan tulang diawetkan oleh: - tidak merokok, mengurangi konsumsi alkohol, meningkatkan tingkat aktivitas fisik, memastikan kalsium sehari-hari dan asupan vitamin D yang memadai untuk usia Anda (biasanya, tubuh membuat cukup vitamin D dari paparan sesedikit 10 menit sinar matahari per hari) jika paparan sinar matahari tidak cukup, diet asupan vitamin D harus antara 200 dan 600 IU (International Unit) per hari - jumlah vitamin D ditemukan pada 1 liter susu dan multivitamin yang paling adalah 400 IU.

Melakukan rejimen teratur menahan beban latihan di mana tulang dan otot bekerja melawan gravitasi yang mungkin meliputi berjalan, jogging, olahraga raket, menaiki tangga, olahraga tim, latihan beban, dan menggunakan mesin perlawanan.

Seorang dokter harus mengevaluasi program latihan dari siapapun yang telah didiagnosis dengan osteoporosis untuk menentukan apakah gerakan memutar dan kegiatan dampak, seperti yang digunakan dalam golf, tenis, atau basket, perlu dibatasi.

Latihan namun hanya akan meningkatkan kekuatan tulang jika ia meningkatkan loading di atas tingkat normal dan latihan beban seperti jogging dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kepadatan tulang di tulang belakang dan pinggul, saat latihan memuat lengan seperti latihan beban dapat meningkatkan kepadatan tulang di pergelangan tangan - latihan beban berarti setiap latihan di mana Anda mendukung berat tubuh Anda sendiri.

Salah satu cara yang paling efektif loading tulang adalah dengan melakukan serangan singkat dari latihan dampak tinggi seperti jogging atau berlari rata-rata penerbangan tangga - ini menyediakan 10 goncangan setiap kali Anda naik dan 10 goncangan setiap kali Anda turun - setengah sebuah joging jam menyediakan sekitar 2.000 goncangan.

Lama latihan tidak perlu dalam rangka untuk merangsang tulang dan latihan seperti berjalan menaiki tangga hanya harus berusaha jika seseorang merasa cukup fit untuk bisa melakukannya.

Joging intermiten juga baik, terutama bagi orang yang menemukan terus menerus joging terlalu berat dan bahkan berjalan sangat cepat bisa baik bagi tulang Anda.

Angkat, lambat dikendalikan berat, paling baik dilakukan dalam olahraga yang tepat akan meningkatkan kepadatan tulang dan membuat otot lebih kuat jika Anda melatih tiga kali seminggu non-berturut-turut hari.

Tenis merupakan olahraga dampak tinggi yang membangun kepadatan tulang dan olahraga untuk kelas musik, seperti aerobik, rangkaian pelatihan dan boxercise akan membantu meningkatkan kedua tulang dan jantung.

Bagi mereka yang telah didiagnosis dengan osteoporosis rujukan ke fisioterapi dapat membantu terutama jika fraktur kerapuhan telah terjadi dan perlu hati-hati harus diambil dengan latihan dampak tinggi.

Risiko fraktur akan selalu perlu seimbang terhadap manfaat dari latihan dampak tinggi yang membangun tulang yang kuat paling efektif.

Perubahan gaya hidup dan pengobatan medis merupakan bagian dari program keseluruhan untuk mencegah patah tulang masa depan. Diet kaya kalsium, latihan sehari-hari, dan terapi obat pilihan pengobatan. Postur yang baik dan pencegahan jatuh dapat menurunkan kesempatan Anda terluka.

Pengobatan Alternatif Penyakit Osteoporosis dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Peranan Tahitian Noni Bioactive Beverages (TNBB) dalam menyembuhkan Osteoporosis. Osteoporosis di kalangan masyarakat sering disebut sebagai keropos tulang. Sebutan ini memang ada benarnya di mana menurut istilah osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan kelainan mikro arsitektur jaringan tulang. Jika ini terjadi terus menerus akan berakibat terjadinya kerapuhan tulang dan bisa terjadi fraktur tulang.Osteoporosis penyakit yang umum terjadi pada usia tua, walaupun sebenarnya juga dapat terjadi pada segala umur. Di Indonesia satu dari dua wanita akan mengalami osteoporosis. Kasus osteoporosis pada wanita lebih banyak daripada laki-laki, hal ini berkaitan erat dengan fase menopause. Sedangkan pada laki-laki hanya satu kasus osteoporosis dari 50 laki-laki. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan (DEPKES) tahun 2006, satu dari lima orang Indonesia rentan terhadap osteoporosis.

Peranan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) yaitu :
TNBB merupakan sumber nutrisi yang kaya akan vitamin dan mineral yang dapat mencegah terjadinya Osteoporosis (Kerapuhan Tulang). TNBB merupakan anti inflamasi (anti peradangan). Vitamin dan Mineral yang terdapat di dalam TNBB dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga tulang tidak mudah rapuh.
TNBB dapat mengatasi peradangan dan berperan sebagai anti nyeri. Mekanismenya yaitu menghambat enzim Cox-2 inhibitor dan enzim Lox-5 inhibitor.

Sumber Vitamin D
Vitamin D2 (ergocalciferol) terdapat pada jamur, ikan cod, tuna dan salmon. Vitamin D yang berasal dari makanan, suplemen dan paparan sinar matahari bersifat inaktif dan diproses pertama di organ hati kemudian di Hati dirubah menjadi–>Calcidiol yang banyak tersedia di dalam tubuh. Selanjutnya, proses kedua terjadi terutama di ginjal–> vitamin D aktif –> calcitriol –> vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Proses pengubahan calcidiol menjadi calcitrol–>hormon paratiroid (PTH)-lah yang merangsang ginjal. Bila banyak calcidiol di dalam Tubuh–> banyak hormon paratiroid yang dilepaskan–>hormon paratiroid merangsang pembentukan osteoclast –>menyebabkan pengeroposan tulang.

0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment