Efek Blog

Friday 4 July 2014

Pengobatan Gangguan Menstruasi Alami

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarche sampai terjadinya menopause. Menstruasi adalah wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil yang setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya (Bagian Obsgin FK UNPAD, 1983).

Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus haid), dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron (Hawari, 1997)

Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang perempuan sudah memasuki masa suburnya. Karena secara fisiologis menstruasi menandakan telah terbuangnya sel telur miliknya yang sudah matang.

Pengeluaran menstruasi terdiri dari sebagian besar darah, sekitar 2/3. Sisanya 1/3 adalah lendir, pecahan-pecahan lapisan uterus, dan sel-sel dari lapisan vagina. Darah menstruasi berbeda dari sirkulasi darah yang melalui tubuh wanita, yang terdiri dari lebih banyak zat kapur dan tidak memiliki kemampuan untuk membeku, karena darah tersebut harus melalui leher rahim dan mengalir keluar dari tubuh tanpa menggumpal.

Zat kapur akan menyebabkan darah menstruasi lebih cepat membusuk begitu sekali meninggalkan tubuh, sebagaimana yang diinginkan. Bisa juga terdapat mikroorganisme yang berada dalam darah menstruasi yang bisa menginfeksi tubuh wanita jika darah menstruasi tersebut tidak dibuang keluar dari uterus.

Siklus Menstruasi
Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang memiliki siklus 28 hari. Tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.

Lama haid biasanya antara 3 – 5 hari, ada yang 1 – 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 – 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi.

Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.

Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama 3 – 5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:
1. Fase FolikulerDimulai dari hari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar fsh sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 – 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. Fase ovulasiFase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3. Fase LutuelFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid:
1. Fase Menstruasi atau dekuamasiDalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dangan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan struma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3 – 4 hari.

2. Fase pasca haid atau fase regenerasi. Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel endometrium. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.

3. Fase Proliferasi. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:
a. Fase proliferasi dini (early proliferation phase) Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar.
b. Fase proliferasi madya (mid proliferation phase)
Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).
c. Fase proliferasi akhir (late proliferation)
Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

4. Fase pra haid atau fase sekresiFase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk-keluk, dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di dalam endimetrium tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

Kelainan/Gangguan MenstruasiKelainan menstruasi yang biasanya dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan. Kelainan menstruasi tersebut antara lain :

1. PMS (PRE MENSTRUAL SYNDROM )PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.
Penyebab
Sekresi estrogen yang abnormal
Kelebihan atau defisiensi progesteron
Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
Kelebihan hormon anti diuresis
Kelebihan atau defisiensi prostaglandinGejala-gejala yang sering ditemukan

Perasaan malas bergerak, badan terasa lemas
Kenaikan berat badan
Sukar berkonsentrasi
Kelelahan
Perubahan suasana hati




3. PSEUDOMENORROESuatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara.

Penyebab
Kongenital, yaitu suatu keadaan dimana selaput dara tidak berlubang
Acquisita, yaitu suatu keadaan dimana terjadi perlekatan saluran leher rahim atau vagina akibat adanya radang, gonorrhea, Diptheri.Tanda dan gejala

Nyeri + 5 hari tanpa pendarahan
Pada pemeriksaan terlihat sel darah menonjol berwarna kebiru-biruan karena adanya darah yang berkumpul dibelakangnya.Komplikasi

Hematokolpos, yaitu darah masuk dan berkumpul dalam vagina.
Hematometra, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam rahim.
Hematosalping, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam tubuh.

4. MENSTRUASI PRAECOX. Perdarahan pada anak muda kurang dari 8 – 10 tahun yang disertai dengan tumbuhnya rambut kelamin, pertumbuhan buah dada.

Klasifikasi dan penyebab
Pubertas praecox yang disertai terbentuknya hormon gonadotropin dan dapat menimbulkan kehamilan.
Pseudo pubertas praecox yaitu tidak adanya hormon gonadotropin.
5. HYPOMENORHOESuatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya.
Lama perdarahan
Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.Penyebab

Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
Tanda dan Gejala
Waktu haid singkat, perdarahan haid singkat6. OLIGOMENORRHOESuatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari
Penyebab
Perpanjangan stadium folikuler (lamanya 8-9 hari dimulai dari hari ke-5 menstruasi)
Perpanjangan stadium luteal (lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi)
Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haidTanda dan Gejala
Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
Perdarahan haid biasanya berkurang

7. HIPERMENORRHOE / MENORRHAGIA. Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal dan lebih lama disertai dengan adanya bekuan darah tetapi siklus teratur.
Penyebab
Terlalu lelah
Mioma uteri
Hipertensi
Penyakit jantung
Endometritis
Hemofili (penyakit darah)Tanda dan Gejala
Waktu haid panjang 7 – 8 hari
Perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah; Siklus haid teratur

8. POLIMENORRHOESuatu keadaan dimana haid sering terjadi karena siklus yang pendek kurang dari 21 hari.  
Penyebab
Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau masa subur
Kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis

9. METRORRHAGIASuatu keadaan dimana perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan masa haid karena terjadi diantara dua haid.
Penggolongan
a. Disebabkan oleh kehamilan seperti : abortus, kehamilan ektopik
b. Metrorrhagia di luar kehamilan:

Karena luka yang tidak sembuh: Pada wanita menopause, wanita tanpa anak dan pada wanita yang mempunyai anak banyak
Peradangan endometritis
Pengaruh hormonal
10. DISMENORRHOE. Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat kolik terus-menerus. Nyeri diduga karena kontraksi rahim.
Penggolongan
Dismenorrhoe primer, yaitu sejak menstruasi pertama kali, nyeri dan tidak ada kelainan dari alat kandungan.

Penyebab
Psikis
Anemia,Tbc, kelelahan
Servik sempit
EndokrinDismenorrhoe sekunder, yaitu nyeri haid yang terjadi kemudian, biasanya terdapat kelainan dari alat kandungan.

Penyebab
Terjadi pada
Infeksi: nyeri sudah terasa sebelum haid
Nyeri bersifat kolik
Nyeri disebabkan oleh tekanan tumor, nyeri masih ada setelah haid berhentiTanda dan gejala

Rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama haid, kadang-kadang menyebar ke daerah pinggang dan paha
Rasa mual, muntah
Sakit kepala
Diare
Rasa sakit seperti kejang berjangkit-jangkit

Pencegahan keram
Olah raga ringan
Tehnik Relaksasi

Mengapa beberapa perempuan mengalami masalah menstruasi yang parah sementara yang lain sepertinya tidak terpengaruh? Pertanyaan ini ternyata tidak dapat dijawab sepenuhnya oleh dokter. Para ilmuwan percaya bahwa ini akibat fluktuasi tingkat hormon. Hal ini disebut dominasi estrogen, dimana hormon estrogen lebih kuat daripada hormon progesteron. Dalam buku yang ditulis oleh dr. Neil Solomon, MD, PhD dan dr. Richard Passwater serta Rita Elkins M.H berjudul Soy Smart Health, dijabarkan secara detil bagaimana estrogen dan progesteron yang tidak seimbang dapat mempengarui menstruasi perempuan.

Hormon-hormon lain di luar itu juga berpengaruh dalam masalah menstruasi. Sebagai contoh, wanita yang mempunyai kista dalam indung telurnya memiliki kandungan hormon androgen (hormon laki-laki) yang lebih tinggi dalam sistem tubuhnya. Hormon prolactin yang tinggi pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui dapat memicu amenorrhea. Terlalu banyak/sedikit hormon thyroid juga dapat memnyebabkan masalah menstruasi.

Dalam penelitian dr. Neil Solomon, MD, PhD dari 4.008 perempuan yang mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk menormalkan gangguan menstruasi mereka, 80% melaporkan bahwa mereka sudah mendapatkan menstruasi yang normal.

Bagaimana TNBB dapat menormalkan gangguan menstruasi dijelaskan secara terperinci dalam hak paten efek terapeutik.

Hak Paten Efek Teraputik Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk menormalkan gangguan Mentruasi.
SELECTIVELY INHIBITING ESTROGEN PRODUCTION AND PROVIDING ESTROGENIC EFFECTS IN THE HUMAN BODY
PATEN (WO 2004/091545 A2) – 28 Oktober 2004
http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=41322428-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1426668&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2004009129&QUERY=%28WO+AND+2004%2F091545%29+
Inhibisi Produksi Estrogen dan Secara Selektif dan Efek Kontrol Estrogenik di dalam Tubuh Manusia
Estrogen merupakan hormon seks steroid yang diproduksi oleh ovarium, atau dikonversi dari korteks adrenal: berfungsi untuk perkembangan seks sekunder, siklus menstruasi, libido, dan menyiapkan kondisi gential untuk konsepsi.
Aromatase adalah kompleks enzim sitokrom P450, berfungsi mengkonversi adrogen C14 menjadi aromatik C18 (steroid estrogenik).
Morinda citrifolia L. dapat menginhibisi aromatisasi, sekaligus berperan sebagai fitoestrogen untuk memicu efek estrogenik secara selektif, sehingga Morinda citrifolia L. dapat diaplikasikan untuk terapi pemulihan hormon dan untuk tritmen atau prevensi berbagai penyakit dependen – estrogen.
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment