Efek Blog

Tuesday 1 July 2014

Berpuasa dengan Aman dan Nyaman saat Hamil


Melakukan ibadah puasa meski sedang hamil ternyata tidak akan memengaruhi kondisi kesehatan bayi yang Bunda kandung. Menurut Dr. Bambang Suyono, SpOG, perubahan pola makan si ibu tidak akan membuat bayi Bunda kekurangan persediaan gizi dan makanan. Mengapa? Karena bayi di kandungan mendapatkan asupan makanannya dari plasenta melalui aliran darah. Jadi meski pola makan Bunda berubah, asalkan Bunda tetap mengonsumsi makanan sehat yang dibutuhkan selama kehamilan ini, maka bayi di kandungan akan tetap mendapatkan kecukupan zat gizi dan mineral penting untuk pertumbuhannya.


Pada usia kehamilan trimester pertama, tubuh masih menyesuaikan diri dengan kehamilan, dan fluktuasi hormon (tubuh bunda dipengaruhi kuat oleh hormon kehamilan beta-HCG) bisa membuat Bunda mengalami morning sickness yang membuat Bunda merasa mual dan muntah di pagi hari. Saat berpuasa, Bunda bisa kekurangan cairan dalam tubuh yang akan keluar lewat muntah. Artinya, kurang minum akan membuat Bunda jarang buang air kecil secara teratur, sehingga kadar hormon beta-HCG dalam darah meningkat drastis.

Jadi, sebaiknya Bunda ’cuti’ berpuasa pada trisemester (tiga bulan) pertama kehamilan.

Begitu pula jika kehamilan sudah berada pada trimester ketiga. Pada usia kehamilan diatas tujuh bulan, janin membutuhkan asupan makanan lebih banyak, dan si ibu perlu menambah kalori sebanyak 300 kkal dari makanannya sehari-hari. Jika tidak, biasanya ibu yang hamil tua akan lebih cepat lemas dan letih. Namun, jika kondisi fisik si ibu memang memungkinkan, menjalankan ibadah puasa tidak akan menjadi masalah bagi bayi di usia kehamilan berapapun.

Tips Berpuasa Saat Hamil
Minum sebanyak- banyaknya setelah waktu berbuka puasa dan sahur untuk mencegah dehidrasi.
Mengusahakan untuk makan sahur menjelang waktu imsak (sekitar satu atau setengah jam sebelumnya).
Memperhatikan kecukupan gizi dan mineral pada makanan yang Bunda konsumsi, Dr. Bambang memberikan perhitungan sederhana yaitu: 50% karbohidrat, 25% lemak baik, dan 10-15% protein dan mineral. Masukkan Tahitian Noni Bioactive Beverage kedalam daftar menu Bunda, saat Berbuka dan Sahur.
Istirahat dengan cukup dan beraktivitas dengan bijak sesuai kondisi tubuh.
Memperhatikan kenaikan berat badan Bunda. Jika selama puasa berat badan Bunda justru menurun, maka Bunda perlu memperbaiki menu makanan ketika sahur dan berbuka.
Memeriksa kehamilan sesuai jadwal dan jika Bunda merasa ada perubahan yang berbeda seperti penurunan bobot tubuh, atau bila gerakan bayi dalam kandungan tidak se-aktif biasanya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter mungkin akan meminta Bunda menghentikan puasa atau memperbaiki konsumsi makanan, sampai kondisi Bunda kembali prima untuk berpuasa.
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment