Efek Blog

Monday 14 July 2014

Penyakit Rubella pada Kehamilan/ Obat Herbal Alami

Rubella, juga dikenal sebagai campak Jerman, adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan munculnya ruam merah, biasanya berukuran 1 sampai 4 milimeter, dan sembuh dalam waktu 3 hari. Gejala yang mungkin menyertainya antara lain pembengkakan kelenjar getah bening dan demam, dengan ruam terasa gatal pada orang dewasa. Kondisi ini sangat jarang terjadi di negara-negara yang memiliki program vaksinasi dan sebagian besar kasus terjadi pada mereka yang berusia diatas 20 tahun. Rubella adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan sembuh tanpa intervensi kecuali seseorang sedang hamil yang mana kasus ini dinamakan sebagai rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrom/CRS).

Virus Rubella dapat ditularkan melalui udara yang akhirnya melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan, air liur, Ibu Hamil kepada Janin. Anak-anak biasanya akan sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa yang terinfeksi virus Rubella.

EpidemiologiBerdasarkan data dari WHO, paling tidak 236.000 kasus Sindrom Rubella Kongenital terjadi setiap tahun di negara-negara berkembang dan dapat meningkat 10 kali lipat pada saat terjadi epidemi. Tidak semua janin akan tertular. Jika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya < 12 minggu maka risiko janin tertular 80-90 persen. Jika infeksi dialami ibu saat usia kehamilan 15-30 minggu, maka risiko janin terinfeksi turun yaitu 10-20 persen. Namun, risiko janin tertular meningkat hingga 100 persen jika ibu terinfeksi saat usia kehamilan > 36 minggu. Untungnya, Sindrom Rubella Kongenital biasanya terjadi hanya bila ibu terinfeksi pada saat umur kehamilan masih kurang dari 4 bulan. Bila sudah lewat 5 bulan, jarang sekali terjadi infeksi. Tetapi, sekali terjadi Sindrom Rubella Kongenital akibatnya mengerikan. Bayi mengalami katarak pada lensa mata, gangguan pendengaran atau tuli, gangguan jantung, dan kerusakan otak. Di samping itu, bayi juga berisiko lebih besar untuk terkena diabetes melitus, gangguan tiroid, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf (pan-encephalitis).

Gejala Virus Rubella
Susahnya, sebanyak 50% lebih ibu yang mengalami Rubella tidak merasa apa-apa. Sebagian lain mengalami dema, hanya demam ringan (37,5°C), tulang ngilu, kelenjar belakang telinga membesar dan agak nyeri. Setelah 1-2 hari muncul bercak-bercak merah seluruh tubuh yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Dokter tentunya juga tidak curiga bila tidak mendapat laporan dari ibu. Walaupun ibu tidak merasa apa-apa, tetapi akibatnya dapat fatal bagi janin.

Pada dewasa gejala awal tersebut sifatnya ringan bahkan sama sekali tidak timbul. Ruam (kemerahan pada kulit) pada awalnya muncul di wajah dan leher lalu menyebar ke seluruh badan, dan berlangsung 3 hari. Dan Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.

Dampak Rubella Pada Ibu Hamil
Rubella berbeda dengan campak biasa yang hanya menyerang saluran pernapasan dan terkadang menyerang sel saraf juga. Rubella dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti campak biasa.Virus Rubella biasanya hidup didaerah tropis, subtropis, atau juga pada daerah yang memiliki musim semi. Virus ini akan mati pada suhu dingin yaitu -20 derajat celcius dan masa inkubasi virus ini dari gejala flu ringan hingga muncul bintik-bintik merah dapat terjadi pada kurun waktu 7 sampai 20 hari.

Virus ini tidak memerlukan perantara dalam penularannya, tetapi melalui percikan ludah penderita atau kontak langsung dengan penderita, dapat menular lewat udara. Virus ini juga bisa menular melalui cairan tubuh seperti keringat. Jika daya tahan tubuh kuat maka virus tersebut akan mati, dan sebaliknya jika daya tahan tubuh lemah maka virus ini akan bertahan dalam tubuh.

Rubella yang menyerang anak-anak tidak sebahaya bila menyerang ibu hamil, dampakannya akan secara langsung mengancam perkembangan janin, bahkan bisa mengakibatkan kecacatan fisik.

Rubela Pada Ibu Hamil
Rubella yang juga sangat berbahaya bagi ibu hamil. Virus Rubella memang tidak hanya menyerang ibu hamil, tetapi efek yang diakibatkan virus ini patut diwaspadai oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran, terganggunya perkembangan pada janin, hingga terjadinya kelainan saat proses kelahiran. Dan terakhir, ada dugaan sementara bahwa Virus Rubella yang menyerang ibu hamil dapat menyebabkan anak mengalami autisme.

Untuk itu sebelum merencanakan kehamilan ada baiknya Anda mendeteksi terlebih dahulu ada tidaknya virus ini dalam tubuh dengan melakukan serangkaian tes yang disebut tes TORCH. Namun bagi seorang ibu yang sudah terkena Virus Rubella sebelum hamil maka ketika hamil ia malah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, kekebalan tubuh si ibu terhadap Virus Rubella itu akan ikut masuk ketubuh janin dengan begitu, janin tidak akan terkena Rubella hingga kemudian si anak lahir dan berusia satu tahun.

Pencegahan Penyakit Rubella pada Kehamilan
Mencegah Rubella Pada Kehamilan
- Vaksinasi sejak kecil atau sebelum hamil. Untuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan gondongan, dikenal sebagai vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). Vaksin Rubella diberikan pada usia 15 bulan. Setelah itu harus mendapat ulangan pada umur 4-6 tahun. Bila belum mendapat ulangan pada umur 4-6 tahun, harus tetap diberikan umur 11-12 tahun, bahkan sampai remaja. Vaksin tidak dapat diberikan pada ibu yang sudah hamil.
- Deteksi status kekebalan tubuh sebelum hamil. Sebelum hamil sebaiknya memeriksa kekebalan tubuh terhadap Rubella, seperti juga terhadap infeksi TORCH lainnya.
- Jika anti-Rubella IgG saja yang positif, berarti Anda pernah terinfeksi atau sudah divaksinasi terhadap Rubella. Anda tidak mungkin terkena Rubella lagi, dan janin 100% aman.
- Jika anti-Rubella IgM saja yang positif atau anti-Rubella IgM dan anti-Rubella IgG positif, berarti anda baru terinfeksi Rubella atau baru divaksinasi terhadap Rubella. Dokter akan menyarankan Anda untuk menunda kehamilan sampai IgM menjadi negatif, yaitu selama 3-6 bulan.
- Jika anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM negatif berarti anda tidak mempunyai kekebalan terhadap Rubella. Bila anda belum hamil, dokter akan memberikan vaksin Rubella dan menunda kehamilan selama 3-6 bulan. Bila anda tidak bisa mendapat vaksin, tidak mau menunda kehamilan atau sudah hamil, yang dapat dikerjakan adalah mencegah anda terkena Rubella

Bila sudah hamil padahal belum kebal, terpaksa anda berusaha menghindari tertular Rubella dengan cara berikut:
Jangan mendekati orang sakit demam Jangan pergi ke tempat banyak anak berkumpul, misalnya Playgroup, sekolah TK dan SD Jangan pergi ke tempat penitipan anak Sayangnya, hal ini tidak dapat 100% dilaksanakan karena situasi atau karena orang lain yang terjangkit Rubella belum tentu menunjukkan gejala demam. Kekebalan terhadap Rubella diperiksa ulang lagi umur 17-20 minggu.
Bila ibu hamil mengalami Rubella, periksalah darah apa benar terkena Rubella.
Bila ibu sedang hamil mengalami demam disertai bintik-bintik merah, pastikan apakah benar Rubella dengan memeriksa IgG danIgM Rubella setelah 1 minggu. Bila IgM positif, berarti benar infeksi Rubella baru.
Bila ibu hamil mengalami Rubella, pastikan apakah janin tertular atau tidak
Untuk memastikan apakah janin terinfeksi atau tidak maka dilakukan pendeteksian virus Rubella dengan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Bahan pemeriksaan diambil dari air ketuban (cairan amnion). Pengambilan sampel air ketuban harus dilakukan oleh dokter ahli kandungan & kebidanan, dan baru dapat dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 22 minggu.

Bagi wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk Rubella. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika si ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun penyinaran. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.

Pengobatan Tahitian Noni Bioactive Beverage terhadap Virus Rubella

Tahitian Noni mempunyai kandungan IRIDOIDnya yang banyak yang mampu untuk mencegah,memperbaiki & mempunyai kemampuan bersifat anti->Anti Inflamasi(radang), anti mikroba/jamur(desifektan), Anti Cancer, Anti Virus, Anti Bakteri, Mengontrol & meregulasi semua fungsiorgan.


Prognosis
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment