Efek Blog

Monday, 28 July 2014

Kehamilan Anggur (mola Hydatidosa)


Mola berasal dari bahasa latin yang berarti massa dan hidatidosa berasal dari kata Hydats yang berarti tetesan air. Mola Hidatidosa merupakan bagian dari penyakit tropoblas dan dimasukan dalam Gestasional Trophoblastic Disease. Sel trofoblas hanya ditemukan pada wanita hamil, apabila ditemukan pada wanita tidak hamil pada teratoma ovarium disebut Non Gestasional Trophoblastic Disease. Pada umumnya kehamilan diharapkan berakhir dengan sempurna tetapi sering kali terjadi kegagalan, maka dapat kita simpulkan bahwa penyakit trofoblas dimana Mola Hidatidosa termasuk di dalamnya pada hakekatnya adalah kegagalan konsepsi kehamilan.



Mola hidatidosa adalah kehamilan yang berkembang tidak wajar ( konsepsi yang patologis) dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalalami perubahan hidropik. Dalam hal demikian disebut Mola Hidatidosa atau Complete mole sedangkan bila disertai janin atau bagian janin disebut sebagai Mola Parsialis atau Partial mole.

Insidensi Kehamilan Anggur
Mola Hidatidosa yang dikenal awam sebagai hamil anggur, mempunyai frekuensi insiden yang cukup tinggi. Frekuensi insiden di Asia menunjukan lebih tinggi daripada di negara barat. Di Indonesia 1:51 sampai 1:141 kehamilan, di Jepang 1: 500 kehamilan, di USA 1:1450 sementara itu di Inggris 1:1500. Secara umum sebagian besar negara di dunia 1: 1000 kehamilan. Hal ini mungkin dikarenakan sebagian besar negara Asia mempunyai jumlah penduduk yang masih di bawah garis kemiskinan ( status sosio ekonomi yang rendah ) yang menyebabkan tingkat gizi yang rendah khususnya defisiensi protein, asam folat dan karoten. Menurut penelitian umur memegang peranan, umur di bawah 20 tahun dan diatas 40 tahun mempunyai resiko lebih tinggi menderita kehamilan mola ini.

Patogenese
Ada beberapa teori yang dapat menerangkan patogenesis penyakit ini.
1. Teori missed abortion.
Kematian mudigah pada usia kehamilan 3-5 minggu saat dimana seharusnya sirkulasi fetomaternal terbentuk menyebabkan gangguan peredaran darah. Sekresi dari sel-sel yang mengalami hiperplasia dan menghasilkan substansi-substansi yang berasal dari sirkulasi ibu diakumulasikan ke dalam stroma villi sehingga terjadi kista villi yang kecil-kecil. Cairan yang terdapat dalam kista tersebut menyerupai cairan ascites atau edema tetapi kaya akan HCG.

2. Teori neoplasma dari park
Teori ini mengemukakan bahwa yang abnormal adalah sel-sel trofoblas, yang mempunyai fungsi yang abnormal pula, dimana terjadi resorpsi cairan yang berlebihan ke dalam vili sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah. Sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung yang berisi cairan jernih. Biasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsial kadang-kadang ditemukan janin. Gelembung-gelembung ini sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur. Gelembung ini dapat mengisi seluruh kavum uterus.

Hispatologi
Pada mola komplit didapatkan gambaran histologi berupa pembengkakan stroma vili, avaskular vili, proliferasi trofoblas sedangkan pada mola parsial bisa didapatkan stroma vili yang mengalami pembengkakan maupun stroma vili yang berukuran normal, fibrosis stroma vili-vili kecil dan invaginasi trofoblas ke dalam stroma vili.

Patofisiologi
Pada Mola Hidatidosa atau Complete mole tidak ada jaringan fetus/janin. 90% merupakan kromosom 46,XX dan 10% merupakan kromosom 46, XY. Semua kromosom berasal dari paternal. Sebuah enukliasi telur dibuahi oleh sperma haploid (yang kemudian berduplikasi menjadi masing-masing kromosom), atau sel telur dibuahi oleh dua sperma. Pada mola hidatidosa, vili korion menyerupai anggur dan hiperplasia trofoblastik muncul. Pada Mola parsialis atau Partial mole jaringan fetus/janin dapat ditemukan. Eritrosit dan pembuluh darah janin pada vili dapat ditemukan. Komplemen kromosom nya 69,XXX atau 69 XXY. Kromosom tersebut merupakan hasil dari pembuahan sel telur haploid dan duplikasi dari kromosom haploid paternal. Seperti pada Complete mole, jaringan hiperplasia trofoblastik dan vili korion yang lunak pun muncul pada mola ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur
Penyebab dari mola belum sepenuhnya diketahui dengan pasti tetapi ada beberapa dugaan yang bisa menyebabkan terjadinya mola :
1) Faktor ovum memang sudah patologik, tetapi terlambat untuk dikeluarkan
2) Imunoselektif dari trofoblas
3) Keadaan sosioekonomi yang rendah
4) Malnutrisi, defisiensi protein, asam folat, karoten, vitamin, lemak hewani
5) Paritas tinggi
6) Umur, resiko tinggi kehamilan dibawah 20 atau diatas 40 tahun
7) Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
8) Suku bangsa ( ras ) dan faktor geografi yang belum jelas

Klasifikasi Hamil Anggur
Ada 4 tipe Gestasional Trophoblastic Disease / Penyakit Trofoblas menurut ACS (American Cancer Society) yaitu:
Mola hidatidosa (komplit dan parsial)
Mola invasiv / koriokarsinoma villosum
koriokarsinoma / koriokarsinoma non villosum
placental site trophoblastic disease

Ada berbagai macam klasifikasi dalam kepustakaan dunia, salah satu-nya adalah :
Penyakit trofoblas jinak
mola hidatidosa/komplit
mola hidatidosa parsial
Penyakit trofoblas ganas
Non metastase
Metastase

Gejala Klinik Hamil Anggur (Molahydatidosa)
Perdarahan vaginal
Perdarahan vaginalmerupakan gejala yang mencolok dan dapat bervariasi mulai spotting sampai perdarahan yang banyak. Biasanya terjadi pada trisemester pertama dan merupakan gejala yang paling banyak muncul pada lebih dari 90% pasien mola. Tiga perempat pasien mengalami gejala ini sebelum usia kehamilan 3 bulan. Hanya sepertiga pasien yang mengalami perdarahan hebat. Sebagai akibat dari perdarahan tersebut, gejala anemia agak sering dijumpai lebih jauh. Kadang-kadang terdapat perdarahan tersembunyi yang cukup banyak di dalam uterus. Pembesaran uterus yang tumbuh sering lebih besar dan lebih cepat daripada kehamilan normal, hal ini ditemukan pada setengah kasus pasien mola. Adapula kasus-kasus yang uterusnya lebih kecil atau sama dengan besarnya kehamilan normal walaupun jaringan belum dikeluarkan.

Hiperemesis gravidarum
Pasien biasanya mengeluh mual muntah hebat. Hal ini akibat dari proliferasi trofoblas yang berlebihan dan akibatnya memproduksi terus menerus B HCG yang menyebabkan peningkatan B HCG hiperemesis gravidarum tampak pada 15 -25 % pasien mola hidatidosa. Walaupun hal ini sulit untuk dibedakan dengan kehamilan biasa. 10% pasien mola dengan mual dan muntah cukup berat sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan

Kecurigaaan biasanya terjadi pada minggu ke 14 – 16, dimana kita dapat melihat adanya tanda-tanda seperti ini : hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tropoblastik yang berlebihan, volume vesikuler vilii yang besar rasa tidak enak pada uterus akibat regangan miometrium yang berlebihan. Pada sebagian besar pasien ditemukan tanda ini tetapi pada sepertiga pasien uterus ditemukan lebih kecil dari yang diharapkan.

Aktifitas janin
Meskipun uterus cukup besara untuk mencapai simfisis secara khas tidak ditemukan aktifitas janin sekalipun dideteksi dengan instrumen yang paling sensitif tidak teraba bagian janin dan tidak teraba gerakan janin.

Pre-eklamsia
Tanda tanda pre-eklamsia selama trisemester pertama atau awal trisemester kedua muncul pada 10-12%. Pada trisemester kedua sekitar 27 % pasien mola hidatidosa komplit berlanjut dengan toksemia yang dicirikan oleh tekanan darah > 140 /90 proteinuria > 300 mg/dl dan edema generalisata dengan hiperrefleksi. Pasien dengan konvulsi jarang.

Hipertiroid
Kadar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola sering meningkat (10%), namun gejala hipertiroid jarang muncul. Terjadinya tirotoksikosis pada mola hidatidosa berhubungan erat dengan besarnya uterus. Makin besar uterus makin besar kemungkinan terjadi tirotoksikosis. Oleh karena kasus mola dengan uterus besar masih banyak ditemukan, maka dianjurkan agar pada setiap kasus mola hidatidosa dicari tanda-tanda tirotoksikosis secara aktif dan memerlukan evakuasi segera karena gejala-gejala ini akan menghilang dengan menghilangnya mola.

Mola yang disertai tirotoksikosis mempunyai prognosis yang lebih buruk, baik dari segi kematian maupun kemungkinan terjadinya keganasan. Biasanya penderita meninggal karena krisis tiroid. Peningkatan tiroksin plasma mungkin karena efek dari estrogen seperti yang dijumpai pada kehamilan normal. Serum bebas tiroksin yang meningkat sebagai akibat thyrotropin – like effect dari Chorionic Gonadotropin Hormon. Terdapat korelasi antara kadar hCG dan fungsi endogen tiroid tapi hanya kadar hCG yang melebihi 100.000 iu/L yang bersifat tirotoksis. Sekitar 7 % mola hidatidosa komplit datang dengan keluhan seperti hipertensi, takikardi, tremor, hiperhidrosis, gelisah emosi labil dan warm skin

Kista teka lutein
Diameter kista ovarium lebih dari 6 cm dan menyertai pembesaran ovarium. Kista ini biasanya tidak dapat dipalpasi dengan manual tetapi diidentifikasi dengan USG pasien dapat memberikan tekanan dan nyeri pada pelvik karena peningkatan ukuran ovarium dapat menyebabkan torsi ovarium. Kista ini terjadi akibat respon BHCG yang sangat meningkat dan secara spontan mengalami penurunan (regresi) setelah mola dievakuasi, rangsangan elemen lutein yang berlebih oleh hormon korionik gonadotropin dalam jumlah besar yang disekresi oleh trofoblas yang berproliferasi.

Kista teka lutein multipel yang menyebabkan pembesaran satu atau kedua ovarium terjadi pada 15-30% penderita mola. Umumnya kista ini menghilang setelah jaringan mola dikeluarkan tetapi ada juga kasus dimana kista lutein baru ditemukan pada saat follow up. Kasus mola dengan kista lutein mempunyai resiko 4 kali lebih besar untuk mendapatkan degenerasi keganasan di kemudian hari. Pada setengah jumlah kasus, kedua ovarium membesar dan involusi dari kista terjadi setelah beberapa minggu, biasanya seiring dengan penurunan kadar βHCG. Tindakan bedah hanya dilakukan bila ada ruptur dan perdarahan atau pembesaran ovarium tadi mengalami infeksi.

Embolisasi
Sejumlah trofoblas dengan atau tanpa stroma vili keluar dari uterus ke vena pada saat evakuasi. Sebetulnya pada setiap kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke peredaran darah kemudian ke paru tanpa memberi gejala apapun. Tetapi pada kasus mola kadang-kadang sel trofoblas ini sedemikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru akut yang dapat menyebabkan kematian. Jumlah dan volume akan menentukan gejala dan tanda dari emboli paru akut bahkan akibat yang fatal, walaupun kefatalan jarang terjadi.

Diagnosis Hamil Anggur
Berdasarkan gejala- gejala yang telah disebutkan ditambah dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan

inspeksi
- muka dan kadang –kadang badan kelihatan pucat kekuning-kunigan yang disebut sebagai mola face
- gelembung mola yang keluar
palpasi 

- uterus lembek dan membesar tidak sesuai kehamilan

- adanya fenomena harmonika kalau darah dan gelembung mola keluar maka tinggi fundus uteri akan turun lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.

- Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen yang gerak janin
auskultasi

- Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin (pada mola hidatidosa parsial mungkin dapat didengar BJJ)

- Terdengar bising dan bunyi khas

Pemeriksaan dalam

- Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian-bagian janin, terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, serta evaluasi keadaan serviks.

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Karakteristik yang terpenting pada penyakit ini adalah kemampuan dalam memproduksi hCG, sehingga jumlahnya meningkat lebih tinggi dibandingkan kadar β-hCG seharusnya pada usia kehamilan yang sama.

Hormon ini dapat dideteksi pada serum maupun urin penderita dan pemeriksaan yang lebih sering dipakai adalah β-hCG kuantitatif serum. Pemantauan secara hati-hati dari kadar β-hCG penting untuk diagnosis, penatalaksanaan dan tindak lanjut pada semua kasus penyakit trofoblastik. Jumlah β-hCG yang ditemukan pada serum atau pada urin berhubungan dengan jumlah sel-sel tumor yang ada.

Untuk pemeriksaan Gallli mainini 1/300 suspek mola hidatiosa dan jika 1/200 kemungkinan mola hidatidosa atau gemelli. Pengukuran β-hCG pada urin dengan kadar >100.000 mIU /ml/24 jam (exuberant trophoblastic growth) dapat dianggap sebagai mola.

Foto rontgen abdomen
Tidak tampaknya tulang janin pada kehamilan 3-4 bulan

USG
Gambaran berupa badai salju tanpa disertai kantong gestasi atau janin USG ini merupakan pemeriksaan penunjang yang spesifik antar kehamilan dengan mola hidatiosa.

Pada kelainan mola, bentuk karakteristik berupa gambaran seperti badai salju dengan atau tanpa kantong gestasi atau janin. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada setiap pasien yang pernah mengalami perdarahan pada trimester awal kehamilan dan memiliki uterus lebih besar dari usia kehamilan. USG dapat menjadi pemeriksaan yang spesifik untuk membedakan antara kehamilan normal dengan mola hidatidosa.

Pada 20-50% kasus dijumpai adanya massa kistik di daerah adneksa. Massa tersebut berasal dari kista teka lutein.

Amniografi
Penggunaan bahan radiopak yang dimasukkan ke dalam uterus secara trans abdominal akan memberikan gambaran radiografik khas pada kasus mola hidatidosa kavum uteri ditembus dengan jarum untuk amniosentesis. 20 ml Hypaque disuntikkan segera dan 5-10 menit kemudian dibuat foto anteroposterior. Pola sinar X seperti sarang tawon, khas ditimbulkan oleh bahan kontras yang mengelilingi gelombang-gelombang korion. Dengan semakin banyaknya sarana USG yang tersedia teknik pemeriksaan amniografi ini sudah jarang dipakai lagi. Bahan radiopaq yang dimasukan ke dalam uterus akan memberikan gambaran seperti sarang tawon.

Uji sonde Hanifa
Sonde dimasukan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis dan cavum uteri . bila tidak ada tahanan sonde diputar setelah ditarik sedikit bila tetap tidak ada tahanan maka kemungkinan adalah mola.

Foto thorax
Untuk melihat metastase (penyebaran).

T3dan T4
Untuk membuktikan gejala tirotoksikosis.

Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada pasien dengan gangguan mola hidatidosa adalah :
• Perforasi uterus saat melakukan tindakan kuretase (suction curettage) terkadang terjadi karena uterus luas dan lembek (boggy). Jika terjadi perforasi, harus segera diambil tindakan dengan bantuan laparoskop.
• Perdarahan (hemorrhage) merupakan komplikasi yang sering terjadi saat pengangkatan (evacuation) mola. Oleh karena itu, oksitosin intravena harus diberikan sebelum evakuasi mola. Methergine dan atau Hemabate juga harus tersedia. Selain itu, darah yang sesuai dan cocok dengan pasien juga harus tersedia.
• Penyakit trofoblas ganas (malignant trophoblastic disease) berkembang pada 20% kehamilan mola. Oleh karena itu, quantitative HCG sebaiknya dimonitor terus-menerus selama satu tahun setelah evakuasi (postevacuation) mola sampai hasilnya negatif.
• Pembebasan faktor-faktor pembekuan darah oleh jaringan mola memiliki aktivitas fibrinolisis. Oleh karena itu, semua pasien harus diskrining untuk disseminated intravascular coagulopathy (DIC).
• Emboli trofoblas dipercaya menyebabkan acute respiratory insufficiency. Faktor risiko terbesar adalah ukuran uterus yang lebih besar dibandingkan usia kehamilan (gestational age) 16 minggu. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Penanganan Medik Kehamilan Anggur
Terapi mola hidatidosa terdiri dari 4 tahap yaitu
Perbaiki keadaan umum
Pengeluaran jaringan mola
Terapi dengan profilaksis dengan sistostatika
Follow up

Pengobatan Kehamilan Anggur dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Sebaiknya melakukan pemeriksaan kebidanan pada masa pranatal untuk mempersiapkan kondisi kesehatan ibu, dan melakukan pemeriksaan setelah mengetahui adanya keterlambatan haid/ haid tidak datang. Dan dampingi pengobatan medis dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage.



Saturday, 26 July 2014

Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester II (Second Trimester Pregnancy)

 
Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester II, yaitu sebagai berikut :
1. Perut semakin membesar
Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.

2. Sendawa dan Buang Angin
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angin/kentut pada saat yang tidak seharusnya jangan bingung anda tak sendirian mengalami masalah ini. Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung.

Pada saat hamil proses pencernaan menjadi agak lambat dari biasanya, keuntungannya terhadap anda adalah nutrisi menjadi bisa diserap secara lebih maksimal tapi sayangnya hal ini membuat rasa tidak nyaman pada perut dan menyebabkan kembung. Cara yang paling baik untuk mengatasinya adalah makanlah dengan porsi yang lebih sedikit namun frekuensinya ditambah, konsumsi makanan yang mengandung lebih banyak serat, dan minum banyak air. Apabila anda sebelumnya bermasalah dengan pencernaan, bisa 3 atau 4 hari baru bisa buang air besar, ini tidak bagus, coba minum Tahitian Noni Bioactive Beverage.

Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar akan membuang anda kembung dan tak nyaman, dan hindari makanan yang menyebabkan banyak gas seperti jagung, permen, bawang merah.

3. Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran. Tak perlu terpengaruh dengan hal ini sediakan catatan kecil unutk membantu anda. Dan beristirahalah sedapat mungkin.
 
4. Rasa Nyeri di Ulu Hati
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak. Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala anda sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.

5. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir.

6. Sakit perut dibagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri hanya sebentar dan tak menetap. Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.

7. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.

8. Mendengkur
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.

9. Hidung dan Gusi Berdarah
Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.

10. Nafas yang lebih pendek
Paru-paru pada seorang hamil bersirkulasi dengan lebih cepat bersamaan dengan kontraksi otot jantung untuk mensuplai oksigen lebih banyak, ini akan membuat kinerja paru-paru meningkat dan napas menjadi lebih pendek.

11. Perubahan kulit
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara. Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.

12. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit.

13. Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila anda terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.

14. Pembengkakan sedikit
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki, tangan. Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

15. Merasakan gerakan bayi anda
Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

Bunda juga Bisa Mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk mengatasi masalah kesehatan selama kehamilan bahkan mencegah terjadinya komplikasi kehamilan
1. Paten fungsi Xeronin
Xeronin adalah senyawa alkaloid yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik dalam sel-sel tubuh manusia. Dengan demikian, xeronin ini dapat bermanfaat dalam bidang kedokteran, makanan, dan industri. Menurut Dr. Raphl Heinicke seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melakukan penelitian sejak 1972, di dalam Tahitian Noni terkandung Xeronin dan Proxeronin (zat pembentuk Xeronin) dalam jumlah besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal sel-sel yang abnormal. Fungsi Xeronin yang berhasil dipatenkan adalah mampu mempertahankan Homoestasis dan aneka efek terapeutik. Paten ini bisa kita lihat di USPTO 4,543,212

2. Paten Antioksidan
SAR dan LPO (radikal bebas) jika diproduksi secara berlebihan di dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi dan reproduksi seluler, dan dapat pula merusak biomolekul sel sebagai awal terjadinya penyakit degeneratif, kanker, metabolik dan lain-lain. Di dalam Tahitian Noni terkandung antioksidan yang mampu mengatasi masalah radikal bebas berlebihan. Aktifitas antioksidan Tahitian Noni sangat signifikan menetralisir SAR dan LPO tubuh. Paten ini bisa kita lihat di WO 2005/048919

3. Paten refungsionalisasi sel
Tahitian Noni dapat me-refungsionalisasi sel yang positif, meningkatkan daya absorbsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler, menstimulasi produksi sel Limfosit T, dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR, LPO, HPETEs), meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat, lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). Intinya, paten ini menegaskan keunggulan Tahitian Noni dalam mereduksi kerusakan seluler di dalam tubuh manusia. Paten ini dapat dilihat di WO 02/43664 A2

4. Paten efek inhibisi dan preventif terhadap mutagenesis dan karsinogenesis
Morinda Citrifolia L dapat menurunkan frekuensi mutasi sel secara kumulatif (mutasi akibat bakteri, obat/antibiotik, mutasi penyebab kanker, penyakit genetik, dan aging) Naturaseutikal Morinda Citrifolia L dapat memperbaiki kerusakan DNA pada kasus kanker atau penyakit kronis lainnya. Dan dapat mencegah mutasi akibat gangguan fungsi enzim sitokrom yang dipicu pemakaian obat. Paten ini belum dipublikasi, tapi kita bisa lihat aplikasi pendaftaran paten ini, nomornya: United States Patent Application 20030157205

Tahitian Noni Bioactive Beverage akan memperbaiki sel-sel tubuh yang bermasalah atau berpotensi mendatangkan masalah. Tahitian Noni Bioactive Beverage sangat tepat dikonsumsi masa, pra, ante, intra dan pasca natal.

Perubahan,Adaptasi Fisiologis Kehamilan Trimester I (First Trimester Pregnancy)


Kehamilan mempengaruhi tubuh wanita secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan fisiologis yang pada hakekatnya terjadi di seluruh sistem organ.

Tubuh seorang wanita hamil harus :
- Melindungi embrio/janin yang sedang berkembang
- Memberikan semua yang diperlukan embrio/janin
- Beradaptasi untuk menyediakan tempat bagi pertumbuhan embrio/janin
- Mempersiapkan pemberian makanannya ketika janin lahir
Sebagian besar perubahan pada tubuh seorang wanita hamil bersifat temporer dan kebanyakan dipengaruhi oleh kerja hormonal (Helen, 2001).

Beberapa perubahan fisiologis yang timbul selama masa hamil dikenal sebagai tanda kehamilan. Ada tiga kategori yaitu presumsi, kemungkinan, dan pasti. Presumsi yaitu perubahan yang dirasakan wanita hamil (misalnya amenore, keletihan, perubahan payudara). Kemungkinan yaitu perubahan yang diobservasi pemeriksa (misalnya tanda Hegar, ballottement, tes kehamilan. Pasti misalnya ultrasonografi, bunyi denyut jantung janin (Bobak, dkk., 2005).

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kehamilan akan mempengaruhi sistem-sistem organ pada tubuh. Berikut akan dijelaskan perubahan-perubahan pada sistem organ wanita hamil khususnya pada trimester I :
1. Sistim Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.

2. Sistim Reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima konsepsi sampai persalinan. Uterus memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti alvokad.

Selain bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi, uteris berbentuk seperti buah pir terbalik

Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks, dan istmus melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke-8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut: istmus melunak dan dapat ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), dan fundus pada serviks mudah fleksi (tanda McDonald). Ini adalah tanda kemungkinan kehamilan. Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan (Bobak, dkk., 2005)
Pada usia kehamilan 12 minggu uterus berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar. Uterus tidak lagi tranteversi dan antefleksi serta menonjol ke luar dari pelvis dan menjadi tegak lurus. Fundus dapat di palpasi dari abdomen di atas simfasis pubis (Miller dan Henretty, 1997). Uterus biasanya condong dan berotasi ke kanan sehingga tepi kiri uterus berada pada posisi anterior, kemungkinan disebabkan oleh adanya kolon rektosigmoid pada disi kiri pelvis.

Ukuran Fundus Uteri (TFU) pada trimester ini adalah : a). pada kehamilan 1 bulan ukuran fundus sebesar telur ayam; b). pada usia 2 bulan sebesar telur angsa; 3). pada usia 3 bulan setinggi symphisis pubis.

b. Serviks
Serviks manusia merupakan organ yang komplek dan heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Serviks bersikap seperti katub yang bertanggung jawab menjaga janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan.

Selama kehamilan, serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus (Pollar, 1994). Panjangnya tetap 2,5 cm selama kehamilan tapi menjadi lebih lunak dan membengkak di bawah pengaruh estradiol dan progresteron. Peningkatan vaskularitas membuatnya berwarna kebiruan.

c. Vagina
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda). Warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron. Sekresi vagina yang normalnya bersifat asam meningkat secara bermakna (Helen, 2001).
Peningkatan keasaman (pH) mengakibatkan wanita hamil lebih rentan terkena infeksi vagina, khususnya infeksi jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina cocok untuk infeksi jamur (Bobak, dkk., 2005).

Stimulasi estrogen menyebabkan deskuamasi (eksfoliasi) sel-sel vagina yang kaya glikogen. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan, disebut leukore (Bobak, dkk., 2005).

3. Payudara (Mammae)
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesteron, laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran pada payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami, khususnya oleh primigravida, pada kehamilan minggu ke-4 (Helen, 2001).

Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri yang tajam. Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areola, dan puting susu menjadi lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea yang muncul di areola primer dan disebut tuberkel Montgomery dapat terlihat di sekitar puting susu. Kelenjar sebasea ini mempunyai peran protektif sebagai pelumas puting susu. Kelembutan puting susu terganggu, jika lemak pelindung ini dicuci dengan sabun (Bobak, dkk., 2005).

Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di bawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida (Bobak, dkk., 2005).

4. Sistim Cardiovasculer
Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan perubahan sistem kardiovaskuler yang ekstensif, baik aspek anatomis maupun fisiologis. Adaptasi kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologi normal wanita, memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.

Adaptasi kehamilan pada sistem kardiovaskuler meliputi hemodilusi, tekanan darah, dan daya pembekuan darah (Helen, 2001).
a. Hemodilusi
Volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak 40-50% untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Peningkatan volume mulai terjadi pada sekitar minggu ke-10 sampai ke-12. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif. Keadaan ini sangat penting untuk siistem vaskular yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran uterus, hidrasi jaringan janin dan ibu yang adekuat saat berdiri atau terlentang, dan cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang selama proses melahirkan dan puerperium (Bobak, dkk., 2005). Volume plasma meningkat lebih banyak daripada volume sel darah merah. Karena itu, terjadi keadaan hemodilusi dengan penurunan kadar hemoglobin yang menyolok. Keadaan ini disebut anemia fisiologis kehamilan dan mungkin menyebabkan keluhan mudah lelah serta perasaan akan pingsan seperti yang dialami sebagian wanita hamil (Helen, 2001).

b. Tekanan Darah
Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah. Jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar, khususnya pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. Progesteron akan menimbulkan relaksasi otot-otot polos dan menyebabkan dilatasi dinding pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan kekuatan dari jantung. Dengan demikian, tekanan darah harus mendekati nilai pada keadaan tidak hamil. Walau demikian, seorang wanita hamil cenderung mengalami hipotensi supinasio jika berbaring terlentang, karen vena kava inferior akan tertekan oleh isi uterus (Helen, 2001).

c. Daya Pembekuan Darah
Daya pembekuan darah atau koagubilitas mengalami peningkatan selama kehamilan. Hal ini dapat berakibat terjadinya trombosis vena. Jika koagubilitas ini tidak berhasil ditingkatkan, maka pada saat melahirkan akan terdapat ancaman perdarahan yang hebat (Helen, 2001).

d. Sistim Integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Akibat yang ditimbulkan oleh peningkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada wajah (kloasma), garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis: linea nigra), puting dan areola mammae (Helen, 2001).

e. Sistim Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan oksigen ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen uterus dan payudara. Janin memerlukan oksigen dan suatu cara membuang karbondioksida.

Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi meningkat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang diperlukan. Keadaan ini dapat menimbulkan sedikit hiperventilasi.

Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan ambang karbondioksida. Progesteron dan estrogen diduga menyebabkan peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida. Beberapa wanita mengeluh mengalami dispnea saat istirahat.

f. Sistim Perkemihan
Perubahan pada traktus urinarius disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis. Dengan pembesaran yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Dengan demikian, tempat bagi pembesaran kandung kemih akan berkurang dan tekanan pada kandung kemih semakin sering dirasakan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih (Helen, 2001).

g. Sistim Pencernaan
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual dan muntah. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak. Jika berlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemesis), maka keadaan ini dianggap abnormal (Helen, 2001).

Masalah/ gangguan yang sering dialami pada trimester I
a. Perdarahan Vagina
Kondisi tersebut punya banyak penyebab dan bisa terjadi di trimester manapun dalam kehamilan. Meskipun sebagian perempuan hamil yang mengalami pendarahan di trimester pertama bisa menyelesaikan periode kehamilan utuh dan akhirnya melahirkan bayi yang sehat, tapi beberapa kasus pendarahan vaginal membawa risiko buruk bagi janin.

American Congress of Obstetricians and Gnynecologist (ACOG) memberi rekomendasi tegas bahwa Anda harus segera menghubungi dokter ketika terjadi pendarahan semasa hamil. Studi yang dipublikasikan oleh American Pregnancy Association menyebutkan bahwa 20-30 persen perempuan mengalami pendarahan dengan level berbeda di awal kehamilan. Anda memerlukan penangangan khusus jika mengalami pendarahan. Sesedikit apapun darah keluar dari vagina semasa hamil, harus segera konsultasi ke dokter kandungan,” kata spesialis obstetric dan ginekologi RS Cipto Mangunkusumo, Kalarta, DR. Dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K). Risiko yang mungkin terjadi jika pendarahan terjadi di trimester pertama.

Keguguran yang bisa terjadi karena ada gangguan kehamilan. Pendarahan tidak selalu berarti bahawa perempuan hamil akan mengalami keguguran. Sekitar 50 persen perempuan hamil yang mengalami pendarahan pada trimester pertama tidak berujung pada kegururan. ACOG menyebutkan, keguguran umumnya terjadi sepanjang 13 minggu pertama kehamilan dan terjadi pada 15 sampai 20 persen kehamilan. Selain pendarahan vaginal, gejala yang sering menjadi indikasi keguguran adalah neyeri di perut bagian bawah dan ada jaringan yang keluar dari vagina.

Kehamilan ektopik atau biasa disebut hamil di uar kandungan. Kehamilan ektopik menyebabkan rasa sakit dan pendarahan di trimester pertama. Hamil anggur yaitu kehamilan abnormal yang membuat jaringan hasil pembuahan sel telur berisi gelembung-gelembung cairan yang menyerupai anggur. Pada kasus hamil anggur yang kini semakin jarang ditemukan, pendarahan vaginal yang terjadi pada trimester utama merupakan gejala utama.

b. Mual- Muntah Berlebihan
Mual dan muntah adalah keluhan paling umum di trimester pertama karena meningkatnya kadar hormom beta HCG dalam darah. Namun jika mengalami mual muntah berat, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan. Mual dan muntah berlebihan bisa menyebabkan asupan nutrisi tidak tercukupi bahkan bisa berakibat penurunan berat badan yang berbahaya di masa kehamilan. Jika perempuan hamil sama sekali tidak bisa makan dan minum, maka dia harus dirawat di rumah sakit. Namun selama makanan masih bisa masuk, dokter akan memberikan obat anti mual dan pasien tidak perlu dirawat.

c. Demam Tinggi
Suhu tubuh perempuan hamil memang cenderung lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak sedang hamil, tapi kenaikan suhu itu normal dan tidak tergolong demam. Namun jika demam terjadi, yaitu suhu sudah mencapai 38 derajat celcius atau lebih, harus segera dibawa ke dokter. Demam adalah pertanda adanya infeksi maka dokter perlu mencari tahu penyebab demam. Ada infeksi tertentu yang memengaruhi perkembangan janin sehingga tindakan pencegahan menjadi sangat penting. Jangan sembarangan meminum obat bebas atau obat herbal. Sebaiknya obat didapat dari resep dokter. Hal yang bisa Anda lakukan sendiri adalah banyak minum dan beristirahat cukup.

d. Keputihan disertai Gejala lain
Jika sebatas lendir dari vagina Anda, hal itu normal. namun jika keputihan disertai rasa gatal, panas, atau perih saat buang air kecil , berbau, dan lendir berwarna, itu perlu diwaspadai. Kondisi tersebut merupakan indikasi infeksi jamur atau bakteri. Beberapa infeksi bisa mengakibatkan kelahiran prematur atau infeksi pada janin. Jangan ragu menghubungi dokter karena tindakan selanjutnya bisa menyelamatkan Anda dan si calon bayi.

Hal yang Bisa dilakukan untuk menangani masalah kesehatan di trimester I Kehamilan
Adanya perubahan hormonal pada tubuh ibu juga menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikis. Akibatnya, kerap ibu hamil pada trimester ini merasakan ketidaknyamanan. Mual, muntah, mudah lelah, dan pusing merupakan keluhan yang sering dirasakan di masa ini. Ibu pun harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Untuk itu, penting melakukan siasat agar ibu dapat menikmati kehamilannya. Berikut di antaranya:

a. Cukup istirahat
Kebanyakan calon ibu merasakan trimester satu lebih melelahkan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Rasa letih ini lantaran peningkatan hormon progesteron yang mempunyai efek depresan pada susunan saraf sehingga menyebabkan kantuk secara alami. Akibatnya, ibu hamil sering mengantuk dan membutuhkan tidur lebih banyak daripada biasanya.
 Untuk mengatasi, cobalah mulai mencermati pemakaian waktu sehari-hari. Kurangi aktivitas yang terlalu melelahkan. Sempatkan pula untuk melakukan tidur siang. Jangan terlalu memikirkan berbagai pekerjaan rumah tangga yang tidak tertangani. Saatnya Anda mengomunikasikan pada pasangan bahwa Anda membutuhkan dukungan dan pertolongan terutama ketika tubuh merasa sangat lelah. Yang paling penting, ketika tubuh sudah memberikan tanda-tanda letih, segeralah beristirahat.

b.Buat perencanaan
Carilah orang yang sementara waktu dapat menggantikan melakukan tugas-tugas yang melelahkan, seperti, memasak, berbelanja atau bersih-bersih rumah. Untuk memudahkan buatlah perencanaan tugas harian rumah tangga yang biasa Anda lakukan sehari-hari. Berikan catatan itu kepada orang yang membantu melakukan tugas rumah tangga sehari-hari. Khusus memasak, buatlah daftar makanan untuk beberapa hari. Mintalah bantuan untuk menyiapkan makanan dengan berpedoman pada daftar yang telah dibuatkan. Pilihlah makanan yang praktis. Bila perlu mintalah bantuan pasangan untuk sesekali menyiapkan makam malam bagi keluarga.

c. Cermati makanan yang dikonsumsi
Trimester pertama adalah masa penting dalam pembentukan organ-organ pada janin. Untuk itu penting mencermati makanan yang dikonsumsi. Utamakan bahan-bahan makanan yang memiliki kandungan bermanfaat untuk perkembangan janin, seperti asam lemak omega-3 dan 6 untuk pembentukan saraf dan jaringan otak (lihat boks). Selain itu, tak ada salahnya untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar di akhir pekan ketika ibu banyak melakukan aktivitas bersama anak yang lebih tua. Untuk mendapatkan energi tambahan itu, siapkan makanan sepinggan kaya energi, seperti lasagna, kaserol, atau bubur kacang hijau.

d. Cerdik menyiasati mual-muntah
Munculnya mual disebabkan adanya peningkatan hormon estrogen pada awal kehamilan. Peningkatan hormon ini membuat kadar asam lambung meningkat, hingga muncullah keluhan rasa mual. Keluhan ini paling parah biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu dalam keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam lambung. Namun, rasa mual bisa saja muncul pada siang, sore, atau malam hari, bergantung pada kondisi ibu yang satu sama lain tentu berbeda-beda. Perubahan metabolisme tubuh di awal kehamilan menyebabkan proses pengosongan lambung berlangsung lebih lambat, sehingga menyebabkan perut terasa penuh dan memunculkan rasa mual.

Untuk mengurangi ketidaknyamanan itu, setiap ibu dapat melakukan siasat berdasarkan kebiasaan masing-masing. Ibu yang suka biskuit sebaiknya selalu punya persediaan sekotak biskuit di rumah atau di dalam tas ketika sedang bepergian. Untuk mengurangi mual pagi hari, makanlah biskut kraker sesaat setelah bangun sebelum turun dari tempat tidur. Pilihan lain tentu saja boleh disesuaikan dengan selera, misalnya minum air jahe yang dapat mengurangi rasa mual, makan roti tangkup keju panggang, minum air jeruk, atau makanan ringan lain yang disukai.

Kalau ibu lebih suka camilan buah, hati-hati dengan buah yang rasanya asam dan bumbu rujak yang pedas karena justru dapat merangsang peningkatan asam lambung. Buah asam seperti mangga muda memang enak dimakan dengan bumbu rujak yang pedas ketika perut terasa mual atau penuh. Sedapat mungkin, buah asam dan bumbu pedas tidak dikonsumsi saat perut kosong untuk mencegah peningkatan asam lambung.

e. Mencermati Sumber Informasi Pengetahuan tentang Kehamilan
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang kehamilan. Namun, jangan mudah meyakini informasi yang diperoleh. Bila perlu, cobalah mengonfirmasikan informasi yang membingungkan kepada ahli atau dokter, sehingga tidak terjadi kesalahan.

f. Bersantailah
Memang tidak mudah menyesuaikan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Akibatnya, kondisi emosi pun kerap naik turun. Untuk itu, luangkan waktu sebanyak mungkin untuk bersantai. Lakukan hal-hal sederhana yang menyenangkan. Misalnya, menonton film komedi atau sekadar mendengarkan alunan musik sambil bersantai. Ketegangan dan stres yang dialami oleh ibu yang sedang hamil dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.

g. Berolahraga




Lakukan olahraga ringan seperti biasa. Ada baiknya, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter olahraga apa yang ibu pilih. Kebanyakan calon ibu pada trimester pertama melakukan program jalan sehat. Olahraga ini bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi oksigen pada tubuh, sehingga dapat membantu mengendalikan emosi atau mood yang kadang-kadang naik turun. Selain juga bermanfaat untuk mengendalikan berat badan.













h. Mencari dokter kandungan yang tepat




Bila belum menemukan dokter yang mengerti keinginan Anda, teruslah mencari hingga menemukan dokter yang dirasa cocok. Penting mencari dokter kandungan yang dapat melakukan konsultasi dengan baik (menjawab pertanyaan dan rasa ingin tahu pasien hingga tuntas). Jika ibu merasa kurang cocok dengan dokter selama ini, tidak ada larangan untuk berganti dokter kapan saja. Namun sebaiknya pilihan sudah ditentukan di trimester pertama agar dokter dapat mengikuti perkembangan kehamilan ibu dengan baik dari awal sampai akhir.

Bunda juga Bisa Mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk mengatasi masalah kesehatan selama kehamilan bahkan mencegah terjadinya komplikasi kehamilan
1. Paten fungsi Xeronin
Xeronin adalah senyawa alkaloid yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik dalam sel-sel tubuh manusia. Dengan demikian, xeronin ini dapat bermanfaat dalam bidang kedokteran, makanan, dan industri. Menurut Dr. Raphl Heinicke seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melakukan penelitian sejak 1972, di dalam Tahitian Noni terkandung Xeronin dan Proxeronin (zat pembentuk Xeronin) dalam jumlah besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal sel-sel yang abnormal. Fungsi Xeronin yang berhasil dipatenkan adalah mampu mempertahankan Homoestasis dan aneka efek terapeutik. Paten ini bisa kita lihat di USPTO 4,543,212

2. Paten Antioksidan
SAR dan LPO (radikal bebas) jika diproduksi secara berlebihan di dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi dan reproduksi seluler, dan dapat pula merusak biomolekul sel sebagai awal terjadinya penyakit degeneratif, kanker, metabolik dan lain-lain. Di dalam Tahitian Noni terkandung antioksidan yang mampu mengatasi masalah radikal bebas berlebihan. Aktifitas antioksidan Tahitian Noni sangat signifikan menetralisir SAR dan LPO tubuh. Paten ini bisa kita lihat di WO 2005/048919

3. Paten refungsionalisasi sel



Tahitian Noni dapat me-refungsionalisasi sel yang positif, meningkatkan daya absorbsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler, menstimulasi produksi sel Limfosit T, dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR, LPO, HPETEs), meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat, lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). Intinya, paten ini menegaskan keunggulan Tahitian Noni dalam mereduksi kerusakan seluler di dalam tubuh manusia. Paten ini dapat kita lihat di WO 02/43664 A2

4. Paten efek inhibisi dan preventif terhadap mutagenesis dan karsinogenesis
Morinda Citrifolia L dapat menurunkan frekuensi mutasi sel secara kumulatif (mutasi akibat bakteri, obat/antibiotik, mutasi penyebab kanker, penyakit genetik, dan aging) Naturaseutikal Morinda Citrifolia L dapat memperbaiki kerusakan DNA pada kasus kanker atau penyakit kronis lainnya. Dan dapat mencegah mutasi akibat gangguan fungsi enzim sitokrom yang dipicu pemakaian obat. Paten ini belum dipublikasi, tapi kita bisa lihat aplikasi pendaftaran paten ini, nomornya: United States Patent Application 20030157205

Tahitian Noni Bioactive Beverage akan memperbaiki sel-sel tubuh yang bermasalah atau berpotensi mendatangkan masalah. Tahitian Noni Bioactive Beverage sangat tepat dikonsumsi masa, pra, ante, intra dan pasca natal.

Friday, 18 July 2014

Obat Herbal Penyakit Osteoporosis

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, asteo artinya tulang dan porous berarti berlubang-lubang atauu keropos. Kadi osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunanan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tualng. Tualng yang rapuh dan keropos ini mudah patah atau fraktur (fracture). Masalah osteoporosis pada lansia ditandai oleh dua hal, ayitu pertama densitas (kepadatan) tulang berkurang, dan kedua kualitas tulang juga menurun. Densitas tulang adalah kepadatan tulang, yaitu berupa gram mineral per volume tulang. Sedangkan kualitas tulang menyangkut arsitektur, penghancuran, da pembentukan kembali (mineralisasi) tulang. Densitas tulang bisa diukur dengan berbagai alat, sedangkan kualitas tulang tidak dqapat dihitung dengan angka.

Osteoporosis adalah : 1). penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang (WHO 1994); 2). kondisi yang menyebabkan penipisan dan pelemahan pada tulang. Tulang yang rapuh lebih rentan patah.

Puncak kepadatan tulang kita berusia sekitar 30 tahun. Ketika kita mencapai usia ini tanpa gizi yang cukup dan olahraga teratur, tulang dapat menjadi kehilangan kepadatan atau melemah yang dapat menyebabkan osteoporosis. Pada sekitar usia 40, tingkat resorpsi tulang pada manusia mulai melebihi tingkat pembentukan tulang. Wanita mengalami pengeroposan tulang yang lebih cepat setelah menopause, ketika tingkat estrogen menurun. Ketika massa tulang turun di bawah ambang batas tertentu, patah tulang terjadi dengan sedikit atau tanpa trauma.

Insidensi
Di seluruh dunia, 200 juta wanita menderita osteoporosis dan risiko patah tulang panggul pada wanita sama dengan risiko total terkena kanker payudara, rahim, dan indung telur. Di Singapura, jumlah patah tulang terkait osteoporosis pada wanita berusia di atas 50 tahun 8 kali lebih besar daripada kasus kanker payudara.

Penelitian terbaru Yayasan Osteoporosis Internasional (IOF) mengungkapkan satu dari empat perempuan Indonesia usia 50-80 berisiko terkena osteoporosis. Risiko pada perempuan empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Temuan lainnya, selama 30 tahun terakhir, insiden patah tulang pinggul meningkat dua hingga tiga kali lipat di sebagian besar negara-negara Asia.

Penelitian dengan dukungan Fonterra ini bertujuan menghasilkan pemahaman lebih baik tentang kesehatan tulang di Asia Pasifik. Laporan penelitian berjudul: Asia Pacific Regional Audit: Epidemiology, Costs and Burden of Osteoporosis in 2013, dikeluarkan pada 12 Desember 2013.
Departemen Kesehatan RI, wanita memiliki resiko osteoporosis lebih tinggi yaitu 21,7%, dibandingkan dengan laki-laki yang hanya berisiko terkena osteoporosis sebanyak 14,8%. Hal ini dikarenakan wanita mengalami proses kehamilan dan menyusui serta terjadinya penurunan hormon estrogen pada saat pre menopause, menopause, dan pasca menopause.
Menurut hasil analisa data yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes pada 14 provinsi menunjukkan bahwa masalah osteoporosis di Indonesia telah mencapai pada tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7%. Itulah sebabnya angka osteoporosis di Indonesia 6 kali lebih besar dari pada negara Belanda. Lima provinsi dengan resiko osteoporosis lebih tinggi adalah Sumatera Selatan (27,7%), Jawa Tengah (24,02%), Yogyakarta (23,5%), Sumatera Utara (22,82%), Jawa Timur (21,42%) dan Kalimantan Timur (10,5%).

Osteoporosis merupakan masalah kesehatan dunia (global issue). Hal ini dikarenakan meskipun prevalensi osteoporosis tertinggi di derita oleh wanita usia lanjut, namun berdasarkan penelitian ditemukan bahwa prevalensi kejadian osteoporosis pada pria meningkat dibandingkan sebelumnya. Selain itu diketahui bahwa osteoporosis kini diderita pada kelompok usia yang lebih muda. umlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan monopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Angka ini menunjukkan besarnya populasi yang terancam osteoporosis.

Penyebab dan Faktor Risiko terjadinya Osteoporosis
1. Penyebab Osteoporosis berdasarkan Jenisnya
a. Osteoporosis Primer- Osteoporosis postmenopausal
Terjadi karena turunnya kadar estrogen, hormon utama pada wanita yang menyebabkan osteoklas ( sel perusak tulang) menjadi lebih aktif dan pembentukan tulang menurun sehingga hilangnya massa tulang berlangsung dengan cepat. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. - senilis
Merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

b. Osteoporosis Secunder
Dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.

c. Osteoporosis Juvenile Idiopatik
Merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

2.Faktor Risiko terjadinya Osteoporosis
a. Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.[14] Pada wanita hamil juga sangat berisiko, karena proses pembentukan janin membutuhkan banyak kalsium.

b. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

c. Ras/ Suku
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

d. Riwayat Keturunan
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

e. Gaya hidup kurang baik
Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.

f. Minuman berkafein
Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak.[14] Hal ini disebabkan kafein dan alcohol menghambat proses pembentukan massa tulang(osteoblas) karena kafein dan alcohol bersifat toksin bagi tubuh. Akibatnya, kalsium untuk membentuk tulang terbuang bersama dengan air seni.

g. Malas Olahraga
Malas bergerak atau olahraga akan menghambat proses osteoblasnya (proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

h. Merokok
Ternyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.

i. Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.

j. Mengkonsumsi Obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

k. Kurus dan mungil
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

l.Stress
Kondisi stres akan meningkatkan produksi hormon stres yaitu kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kadar hormon kortisol yang tinggi akan meningkatkan pelepasan kalsium kedalam peredaran darah dan akan menyebabkan tulang menjadi rapuh dan keropos sehingga meningkatkan terjadinya osteoporosis.

m. Bahan Kimia
Bahan kimia seperti pestisida yang dapat ditemukan dalam bahan makanan (sayuran dan buah-buahan), asap bahan bakar kendaraan bermotor, dan limbah industri seperti organoklorida yang dibuang sembarangan di sungai dan tanah, dapat merusak sel-sel tubuh termasuk tulang. Ini membuat daya tahan tubuh menurun dan membuat pengeroposan tulang.

Gejala Osteoporosis
Gejala penyakit tulang osteoporosis biasanya ditunjukkan dengan kerapuhan tulang yang memudahkan terjadinya fraktur stress, yakni fraktur yang muncul dari tekanan pada tulang sewaktu melakukan kegiatan normal. Misalnya fraktur stress dapat terjadi pada kaki sewaktu berjalan atau melangkah turun dari tanjakan. Fraktur ini tidak luput sampai bertahun-tahun kemudian.

Gejala penyakit tulang osteoporosis tidak menimbulkan rasa nyeri karena pengeroposan tulang yang terjadi tampa menimbulkan sensasi apapun. Namun, tulang yang keropos oleh osteoporosis dan kemudian patah bisa menyebabkan rasa nyeri.

Penyebab paling umum dari nyeri osteoporosis adalah fraktur kompresi tulang belakang. Rasa nyeri yang ada di punggung terjadi secara tiba-tiba, biasanya seteah aktivitas rutin yang meregang atau menekan pungggung. Nyeri biasanya memancar ke sekeliling punggung di kedua sis tubuh, yang memburuk ketika berdiri atau berjalan. Rasa nyeri juga terasa saat berbaring dan memutar atau menekuk punggung.

Gejala penyakit tulang osteoporosis dengan rasa nyeri yang terjadi dan muncul akan bertahap menghilang seiring dengan proses penyembuhan fraktur, yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Namun pada sebagian orang nyeri osteoporosis berlanjut menjadi kronis.

Pencegahan Osteoporosis
1. Pencegahan Primer
- Hindari konsumsi kafein karena kafein mempermudah pengeluaran kalsium dari tubuh
- Konsumsi bawang. Pada penelitian pd tikus yang diberi bawang , mengalami penurunan 20% resiko pengeroposan tulang.
- Kurangi konsumsi protein yang berlebihan
- Intinya menerapkan pola hidup sehat : diet dengan makan buah, sayur, biasakan berolahraga, tidak merokok
- Biasakan perilaku (lifestyle) yang sehat
- Perbanyak konsumsi sumber kalsium seperti susu, keju rendah lemak, skim, yogurt tanpa lemak, makarel dan ikan
- Hindari stress dan selalu bergembira dalam setiap situasi dan tidak loyo dalam berusaha.
- Makan sayuran hijau yang banyak mengandung kalsium dan ditambah dengan kalium dan vitamin K untuk memblokir hilangnya kalsium dari tulang.

2. Pencegahan Secunder
Saat seseorang terkena osteoporosis :
- Pemeriksaan rontgen tulang yang dilihat dari penipisan korteks (lapisan keras tulang) dan lapisan keras bagian luar tulang (periosteum) kelihatan lebih halus
- Pada tahap awal kejadian osteoporosis , yang diperiksa adalah : kadar Ca dan P, serta laju endap darah, kadar alkalin phosphatase darah
- Pada wanita penderita osteoporosis seriud ditambahkan hormon estrogen 0.25
– 1.25 mg/hari - Obat yang sesuai petunjuk dokter : golongan Bifosfonat , pemberian SERM ( Selective Estrogen Receptor Modulator) sebagai alternatif estrogen, metabolit vitamin D (kalsitriol), Strontium Ranelate - Tindakan operasi tulang (Bones Surgery) yang banyak dilakukan di negara maju jika sudah terjadi patah tulang

3. Pencegahan Tersier
- Pemberian kursi roda (wheelchair) bagi penderita cacat
- Melakukan check-up yang rutin
- Pemberian suplemen penguat tulang (penambah kalsium)
- Membiasakan berolahraga walau dalam skala yang kecil
- Pemberian gips / pen pada tulang yang rusak (patah

Diagnosis
Osteoporosis dapat terdeteksi melalui Tes Kepadatan Tulang yang umumnya dilakukan menggunakan pemindaian DEXA. Tes ini dapat menentukan apakah Anda menderita osteoporosis dengan mengukur kepadatan mineral tulang atau kekuatan tulang pada panggul dan tulang belakang.
Tes ini cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit seperti sinar-X tetapi dengan radiasi jauh lebih sedikit.
Pengobatan Medis Osteoporosis
Teriparatide disetujui untuk mengobati osteoporosis pada pria dan wanita yang berada pada peningkatan risiko fraktur dan pengobatan juga mungkin termasuk nutrisi, olahraga, dan pedoman gaya hidup untuk mencegah keropos tulang.

Jika keropos tulang karena penggunaan glukokortikoid, dokter mungkin meresepkan bifosfonat (misalnya, alendronate atau risedronate), memonitor kepadatan tulang dan tingkat testosteron, dan menyarankan menggunakan dosis efektif minimum glukokortikoid - dokter juga mungkin menyarankan penghentian obat ketika praktis , dan / atau pemberian topically (melalui kulit).

Lain yang mungkin pendekatan pencegahan atau pengobatan termasuk kalsium dan / atau suplemen vitamin D dan aktivitas fisik secara teratur.

Jika osteoporosis adalah hasil dari kondisi lain (seperti defisiensi testosteron) atau paparan terhadap obat tertentu lainnya, dokter mungkin merancang rencana perawatan untuk mengatasi penyebab yang mendasari.

Para ahli menyarankan osteoporosis dapat dicegah dan kesehatan tulang diawetkan oleh: - tidak merokok, mengurangi konsumsi alkohol, meningkatkan tingkat aktivitas fisik, memastikan kalsium sehari-hari dan asupan vitamin D yang memadai untuk usia Anda (biasanya, tubuh membuat cukup vitamin D dari paparan sesedikit 10 menit sinar matahari per hari) jika paparan sinar matahari tidak cukup, diet asupan vitamin D harus antara 200 dan 600 IU (International Unit) per hari - jumlah vitamin D ditemukan pada 1 liter susu dan multivitamin yang paling adalah 400 IU.

Melakukan rejimen teratur menahan beban latihan di mana tulang dan otot bekerja melawan gravitasi yang mungkin meliputi berjalan, jogging, olahraga raket, menaiki tangga, olahraga tim, latihan beban, dan menggunakan mesin perlawanan.

Seorang dokter harus mengevaluasi program latihan dari siapapun yang telah didiagnosis dengan osteoporosis untuk menentukan apakah gerakan memutar dan kegiatan dampak, seperti yang digunakan dalam golf, tenis, atau basket, perlu dibatasi.

Latihan namun hanya akan meningkatkan kekuatan tulang jika ia meningkatkan loading di atas tingkat normal dan latihan beban seperti jogging dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kepadatan tulang di tulang belakang dan pinggul, saat latihan memuat lengan seperti latihan beban dapat meningkatkan kepadatan tulang di pergelangan tangan - latihan beban berarti setiap latihan di mana Anda mendukung berat tubuh Anda sendiri.

Salah satu cara yang paling efektif loading tulang adalah dengan melakukan serangan singkat dari latihan dampak tinggi seperti jogging atau berlari rata-rata penerbangan tangga - ini menyediakan 10 goncangan setiap kali Anda naik dan 10 goncangan setiap kali Anda turun - setengah sebuah joging jam menyediakan sekitar 2.000 goncangan.

Lama latihan tidak perlu dalam rangka untuk merangsang tulang dan latihan seperti berjalan menaiki tangga hanya harus berusaha jika seseorang merasa cukup fit untuk bisa melakukannya.

Joging intermiten juga baik, terutama bagi orang yang menemukan terus menerus joging terlalu berat dan bahkan berjalan sangat cepat bisa baik bagi tulang Anda.

Angkat, lambat dikendalikan berat, paling baik dilakukan dalam olahraga yang tepat akan meningkatkan kepadatan tulang dan membuat otot lebih kuat jika Anda melatih tiga kali seminggu non-berturut-turut hari.

Tenis merupakan olahraga dampak tinggi yang membangun kepadatan tulang dan olahraga untuk kelas musik, seperti aerobik, rangkaian pelatihan dan boxercise akan membantu meningkatkan kedua tulang dan jantung.

Bagi mereka yang telah didiagnosis dengan osteoporosis rujukan ke fisioterapi dapat membantu terutama jika fraktur kerapuhan telah terjadi dan perlu hati-hati harus diambil dengan latihan dampak tinggi.

Risiko fraktur akan selalu perlu seimbang terhadap manfaat dari latihan dampak tinggi yang membangun tulang yang kuat paling efektif.

Perubahan gaya hidup dan pengobatan medis merupakan bagian dari program keseluruhan untuk mencegah patah tulang masa depan. Diet kaya kalsium, latihan sehari-hari, dan terapi obat pilihan pengobatan. Postur yang baik dan pencegahan jatuh dapat menurunkan kesempatan Anda terluka.

Pengobatan Alternatif Penyakit Osteoporosis dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Peranan Tahitian Noni Bioactive Beverages (TNBB) dalam menyembuhkan Osteoporosis. Osteoporosis di kalangan masyarakat sering disebut sebagai keropos tulang. Sebutan ini memang ada benarnya di mana menurut istilah osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan kelainan mikro arsitektur jaringan tulang. Jika ini terjadi terus menerus akan berakibat terjadinya kerapuhan tulang dan bisa terjadi fraktur tulang.Osteoporosis penyakit yang umum terjadi pada usia tua, walaupun sebenarnya juga dapat terjadi pada segala umur. Di Indonesia satu dari dua wanita akan mengalami osteoporosis. Kasus osteoporosis pada wanita lebih banyak daripada laki-laki, hal ini berkaitan erat dengan fase menopause. Sedangkan pada laki-laki hanya satu kasus osteoporosis dari 50 laki-laki. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan (DEPKES) tahun 2006, satu dari lima orang Indonesia rentan terhadap osteoporosis.

Peranan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) yaitu :
TNBB merupakan sumber nutrisi yang kaya akan vitamin dan mineral yang dapat mencegah terjadinya Osteoporosis (Kerapuhan Tulang). TNBB merupakan anti inflamasi (anti peradangan). Vitamin dan Mineral yang terdapat di dalam TNBB dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga tulang tidak mudah rapuh.
TNBB dapat mengatasi peradangan dan berperan sebagai anti nyeri. Mekanismenya yaitu menghambat enzim Cox-2 inhibitor dan enzim Lox-5 inhibitor.

Sumber Vitamin D
Vitamin D2 (ergocalciferol) terdapat pada jamur, ikan cod, tuna dan salmon. Vitamin D yang berasal dari makanan, suplemen dan paparan sinar matahari bersifat inaktif dan diproses pertama di organ hati kemudian di Hati dirubah menjadi–>Calcidiol yang banyak tersedia di dalam tubuh. Selanjutnya, proses kedua terjadi terutama di ginjal–> vitamin D aktif –> calcitriol –> vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Proses pengubahan calcidiol menjadi calcitrol–>hormon paratiroid (PTH)-lah yang merangsang ginjal. Bila banyak calcidiol di dalam Tubuh–> banyak hormon paratiroid yang dilepaskan–>hormon paratiroid merangsang pembentukan osteoclast –>menyebabkan pengeroposan tulang.

Monday, 14 July 2014

Penyakit Rubella pada Kehamilan/ Obat Herbal Alami

Rubella, juga dikenal sebagai campak Jerman, adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan munculnya ruam merah, biasanya berukuran 1 sampai 4 milimeter, dan sembuh dalam waktu 3 hari. Gejala yang mungkin menyertainya antara lain pembengkakan kelenjar getah bening dan demam, dengan ruam terasa gatal pada orang dewasa. Kondisi ini sangat jarang terjadi di negara-negara yang memiliki program vaksinasi dan sebagian besar kasus terjadi pada mereka yang berusia diatas 20 tahun. Rubella adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan sembuh tanpa intervensi kecuali seseorang sedang hamil yang mana kasus ini dinamakan sebagai rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrom/CRS).

Virus Rubella dapat ditularkan melalui udara yang akhirnya melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan, air liur, Ibu Hamil kepada Janin. Anak-anak biasanya akan sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa yang terinfeksi virus Rubella.

EpidemiologiBerdasarkan data dari WHO, paling tidak 236.000 kasus Sindrom Rubella Kongenital terjadi setiap tahun di negara-negara berkembang dan dapat meningkat 10 kali lipat pada saat terjadi epidemi. Tidak semua janin akan tertular. Jika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya < 12 minggu maka risiko janin tertular 80-90 persen. Jika infeksi dialami ibu saat usia kehamilan 15-30 minggu, maka risiko janin terinfeksi turun yaitu 10-20 persen. Namun, risiko janin tertular meningkat hingga 100 persen jika ibu terinfeksi saat usia kehamilan > 36 minggu. Untungnya, Sindrom Rubella Kongenital biasanya terjadi hanya bila ibu terinfeksi pada saat umur kehamilan masih kurang dari 4 bulan. Bila sudah lewat 5 bulan, jarang sekali terjadi infeksi. Tetapi, sekali terjadi Sindrom Rubella Kongenital akibatnya mengerikan. Bayi mengalami katarak pada lensa mata, gangguan pendengaran atau tuli, gangguan jantung, dan kerusakan otak. Di samping itu, bayi juga berisiko lebih besar untuk terkena diabetes melitus, gangguan tiroid, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf (pan-encephalitis).

Gejala Virus Rubella
Susahnya, sebanyak 50% lebih ibu yang mengalami Rubella tidak merasa apa-apa. Sebagian lain mengalami dema, hanya demam ringan (37,5°C), tulang ngilu, kelenjar belakang telinga membesar dan agak nyeri. Setelah 1-2 hari muncul bercak-bercak merah seluruh tubuh yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Dokter tentunya juga tidak curiga bila tidak mendapat laporan dari ibu. Walaupun ibu tidak merasa apa-apa, tetapi akibatnya dapat fatal bagi janin.

Pada dewasa gejala awal tersebut sifatnya ringan bahkan sama sekali tidak timbul. Ruam (kemerahan pada kulit) pada awalnya muncul di wajah dan leher lalu menyebar ke seluruh badan, dan berlangsung 3 hari. Dan Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.

Dampak Rubella Pada Ibu Hamil
Rubella berbeda dengan campak biasa yang hanya menyerang saluran pernapasan dan terkadang menyerang sel saraf juga. Rubella dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti campak biasa.Virus Rubella biasanya hidup didaerah tropis, subtropis, atau juga pada daerah yang memiliki musim semi. Virus ini akan mati pada suhu dingin yaitu -20 derajat celcius dan masa inkubasi virus ini dari gejala flu ringan hingga muncul bintik-bintik merah dapat terjadi pada kurun waktu 7 sampai 20 hari.

Virus ini tidak memerlukan perantara dalam penularannya, tetapi melalui percikan ludah penderita atau kontak langsung dengan penderita, dapat menular lewat udara. Virus ini juga bisa menular melalui cairan tubuh seperti keringat. Jika daya tahan tubuh kuat maka virus tersebut akan mati, dan sebaliknya jika daya tahan tubuh lemah maka virus ini akan bertahan dalam tubuh.

Rubella yang menyerang anak-anak tidak sebahaya bila menyerang ibu hamil, dampakannya akan secara langsung mengancam perkembangan janin, bahkan bisa mengakibatkan kecacatan fisik.

Rubela Pada Ibu Hamil
Rubella yang juga sangat berbahaya bagi ibu hamil. Virus Rubella memang tidak hanya menyerang ibu hamil, tetapi efek yang diakibatkan virus ini patut diwaspadai oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran, terganggunya perkembangan pada janin, hingga terjadinya kelainan saat proses kelahiran. Dan terakhir, ada dugaan sementara bahwa Virus Rubella yang menyerang ibu hamil dapat menyebabkan anak mengalami autisme.

Untuk itu sebelum merencanakan kehamilan ada baiknya Anda mendeteksi terlebih dahulu ada tidaknya virus ini dalam tubuh dengan melakukan serangkaian tes yang disebut tes TORCH. Namun bagi seorang ibu yang sudah terkena Virus Rubella sebelum hamil maka ketika hamil ia malah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, kekebalan tubuh si ibu terhadap Virus Rubella itu akan ikut masuk ketubuh janin dengan begitu, janin tidak akan terkena Rubella hingga kemudian si anak lahir dan berusia satu tahun.

Pencegahan Penyakit Rubella pada Kehamilan
Mencegah Rubella Pada Kehamilan
- Vaksinasi sejak kecil atau sebelum hamil. Untuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan gondongan, dikenal sebagai vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). Vaksin Rubella diberikan pada usia 15 bulan. Setelah itu harus mendapat ulangan pada umur 4-6 tahun. Bila belum mendapat ulangan pada umur 4-6 tahun, harus tetap diberikan umur 11-12 tahun, bahkan sampai remaja. Vaksin tidak dapat diberikan pada ibu yang sudah hamil.
- Deteksi status kekebalan tubuh sebelum hamil. Sebelum hamil sebaiknya memeriksa kekebalan tubuh terhadap Rubella, seperti juga terhadap infeksi TORCH lainnya.
- Jika anti-Rubella IgG saja yang positif, berarti Anda pernah terinfeksi atau sudah divaksinasi terhadap Rubella. Anda tidak mungkin terkena Rubella lagi, dan janin 100% aman.
- Jika anti-Rubella IgM saja yang positif atau anti-Rubella IgM dan anti-Rubella IgG positif, berarti anda baru terinfeksi Rubella atau baru divaksinasi terhadap Rubella. Dokter akan menyarankan Anda untuk menunda kehamilan sampai IgM menjadi negatif, yaitu selama 3-6 bulan.
- Jika anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM negatif berarti anda tidak mempunyai kekebalan terhadap Rubella. Bila anda belum hamil, dokter akan memberikan vaksin Rubella dan menunda kehamilan selama 3-6 bulan. Bila anda tidak bisa mendapat vaksin, tidak mau menunda kehamilan atau sudah hamil, yang dapat dikerjakan adalah mencegah anda terkena Rubella

Bila sudah hamil padahal belum kebal, terpaksa anda berusaha menghindari tertular Rubella dengan cara berikut:
Jangan mendekati orang sakit demam Jangan pergi ke tempat banyak anak berkumpul, misalnya Playgroup, sekolah TK dan SD Jangan pergi ke tempat penitipan anak Sayangnya, hal ini tidak dapat 100% dilaksanakan karena situasi atau karena orang lain yang terjangkit Rubella belum tentu menunjukkan gejala demam. Kekebalan terhadap Rubella diperiksa ulang lagi umur 17-20 minggu.
Bila ibu hamil mengalami Rubella, periksalah darah apa benar terkena Rubella.
Bila ibu sedang hamil mengalami demam disertai bintik-bintik merah, pastikan apakah benar Rubella dengan memeriksa IgG danIgM Rubella setelah 1 minggu. Bila IgM positif, berarti benar infeksi Rubella baru.
Bila ibu hamil mengalami Rubella, pastikan apakah janin tertular atau tidak
Untuk memastikan apakah janin terinfeksi atau tidak maka dilakukan pendeteksian virus Rubella dengan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Bahan pemeriksaan diambil dari air ketuban (cairan amnion). Pengambilan sampel air ketuban harus dilakukan oleh dokter ahli kandungan & kebidanan, dan baru dapat dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 22 minggu.

Bagi wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk Rubella. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika si ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun penyinaran. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.

Pengobatan Tahitian Noni Bioactive Beverage terhadap Virus Rubella

Tahitian Noni mempunyai kandungan IRIDOIDnya yang banyak yang mampu untuk mencegah,memperbaiki & mempunyai kemampuan bersifat anti->Anti Inflamasi(radang), anti mikroba/jamur(desifektan), Anti Cancer, Anti Virus, Anti Bakteri, Mengontrol & meregulasi semua fungsiorgan.


Prognosis

Haid tidak muncul setelah melahirkan (amenorrhoe pasca post partum)/ obat herbal amenorrhoe



Tidak datangnya haid pada ibu- ibu usai menjalani masa nifas, akan menimbulkan kekhawatiran dan bertanya- tanya. Ada juga setelah lahirnya anak kedua belum mendapat menstruasi juga.

Terjadinya menstruasi pada ibu setelah melahirkan itu berbeda- beda satu sama lain. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4- 10 bulan. Namun ada juga yang mencapai 15- 18 bulan setelah melahirkan.

Hal utama yang mempengaruhi durasi menstruasi setelah menstruasi adalah hormon progesteron dan hormon prolaktin. Sedangkan faktor utama penyebab gangguan menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon. Apalagi bila ibu menyusui dengan ASI Full tanpa MPASI, menstruasi tidak akan terjadi karena hiperprolaktin.

Dalam buku yang ditulis oleh dr. Neil Solomon, MD, PhD dan dr. Richard Passwater serta Rita Elkins M.H berjudul Soy Smart Health, dijabarkan secara detil bagaimana estrogen dan progesteron yang tidak seimbang dapat mempengarui menstruasi perempuan.

Hormon-hormon lain di luar itu juga berpengaruh dalam masalah menstruasi. Sebagai contoh, wanita yang mempunyai kista dalam indung telurnya memiliki kandungan hormon androgen (hormon laki-laki) yang lebih tinggi dalam sistem tubuhnya. Hormon prolactin yang tinggi pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui dapat memicu amenorrhea. Terlalu banyak/sedikit hormon thyroid juga dapat memnyebabkan masalah menstruasi.

Dalam penelitian dr. Neil Solomon, MD, PhD dari 4.008 perempuan yang mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk menormalkan gangguan menstruasi mereka, 80% melaporkan bahwa mereka sudah mendapatkan menstruasi yang normal.

Bagaimana TNBB dapat menormalkan gangguan menstruasi dijelaskan secara terperinci dalam hak paten efek terapeutik.

Hak Paten Efek Teraputik Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk menormalkan gangguan Mentruasi.

SELECTIVELY INHIBITING ESTROGEN PRODUCTION AND PROVIDING ESTROGENIC EFFECTS IN THE HUMAN BODY

PATEN (WO 2004/091545 A2) – 28 Oktober 2004

http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=41322428-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1426668&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2004009129&QUERY=%28WO+AND+2004%2F091545%29+

Inhibisi Produksi Estrogen dan Secara Selektif dan Efek Kontrol Estrogenik di dalam Tubuh Manusia




Estrogen merupakan hormon seks steroid yang diproduksi oleh ovarium, atau dikonversi dari korteks adrenal: berfungsi untuk perkembangan seks sekunder, siklus menstruasi, libido, dan menyiapkan kondisi gential untuk konsepsi.

Aromatase adalah kompleks enzim sitokrom P450, berfungsi mengkonversi adrogen C14 menjadi aromatik C18 (steroid estrogenik).

Morinda citrifolia L. dapat menginhibisi aromatisasi, sekaligus berperan sebagai fitoestrogen untuk memicu efek estrogenik secara selektif, sehingga Morinda citrifolia L. dapat diaplikasikan untuk terapi pemulihan hormon dan untuk tritmen atau prevensi berbagai penyakit dependen – estrogen.

Bagi kebanyakan Ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi setelah usai nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan. Begitu pula saya. Setelah melahirkan putra ke 2, sudah 24 bulan pasca melahirkan belum juga mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada kelahiran putra pertama saya, 6 bulan setelah melahirkan saya sudah mendapatkan menstruasi.
Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap wanita berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya-pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang mempengaruhi, berikut ini rangkuman yang telah bisa disimpulkan oleh penulis dari beberapa sumber yang relevan.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelah melahirkan.
- See more at: http://id.theasianparent.com/menstruasi-setelah-melahirkan/#sthash.IPVYdQu4.dpuf
Bagi kebanyakan Ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi setelah usai nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan. Begitu pula saya. Setelah melahirkan putra ke 2, sudah 24 bulan pasca melahirkan belum juga mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada kelahiran putra pertama saya, 6 bulan setelah melahirkan saya sudah mendapatkan menstruasi.
Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap wanita berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya-pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang mempengaruhi, berikut ini rangkuman yang telah bisa disimpulkan oleh penulis dari beberapa sumber yang relevan.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelah melahirkan.
- See more at: http://id.theasianparent.com/menstruasi-setelah-melahirkan/#sthash.IPVYdQu4.dpuf
Bagi kebanyakan Ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi setelah usai nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan. Begitu pula saya. Setelah melahirkan putra ke 2, sudah 24 bulan pasca melahirkan belum juga mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada kelahiran putra pertama saya, 6 bulan setelah melahirkan saya sudah mendapatkan menstruasi.
Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap wanita berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya-pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang mempengaruhi, berikut ini rangkuman yang telah bisa disimpulkan oleh penulis dari beberapa sumber yang relevan.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelah melahirkan.
- See more at: http://id.theasianparent.com/menstruasi-setelah-melahirkan/#sthash.IPVYdQu4.dpuf
Bagi kebanyakan Ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi setelah usai nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan. Begitu pula saya. Setelah melahirkan putra ke 2, sudah 24 bulan pasca melahirkan belum juga mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada kelahiran putra pertama saya, 6 bulan setelah melahirkan saya sudah mendapatkan menstruasi.
Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap wanita berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya-pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang mempengaruhi, berikut ini rangkuman yang telah bisa disimpulkan oleh penulis dari beberapa sumber yang relevan.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelah melahirkan.
- See more at: http://id.theasianparent.com/menstruasi-setelah-melahirkan/#sthash.IPVYdQu4.dpuf
Kapan waktu terjadinya lagi menstruasi setelah melahirkan
Bagi kebanyakan Ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi setelah usai nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan. Begitu pula saya. Setelah melahirkan putra ke 2, sudah 24 bulan pasca melahirkan belum juga mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada kelahiran putra pertama saya, 6 bulan setelah melahirkan saya sudah mendapatkan menstruasi.
Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap wanita berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya-pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang mempengaruhi, berikut ini rangkuman yang telah bisa disimpulkan oleh penulis dari beberapa sumber yang relevan.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelah melahirkan.
- See more at: http://id.theasianparent.com/menstruasi-setelah-melahirkan/#sthash.IPVYdQu4.dpuf