Efek Blog

Saturday 4 October 2014

Diit/ Makanan untuk Penderita Tifus

Diet demam thypoid adalah diet yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makan penderita thypoid dalam bentuk makanan lunak rendah serat. Tujuan utama diet demam thypoid adalah memenuhi kebutuhan nutrisi penderita demam thypoid dan mencegah kekambuhan. Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain:
  • Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein,
  • Tidak mengandung banyak serat,
  • Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas,.
  • Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Makanan dengan rendah serat dan rendah sisa bertujuan untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna. Pemberian bubur saring, juga ditujukan untuk menghindari terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus. Syarat-syarat diet sisa rendah adalah:
  1. Energi cukup sesuai dengan umur, jenis kelamin dan aktivitas,
  2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total,
  3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total,
  4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total,
  5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8 gr/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan,
  6. Menghindari susu, produk susu, daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan,
  7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam dan berbumbu tajam,
  8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin,
  9. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil 10. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai suplemen vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan parenteral.

Tabel 1. Diit yang dianjurkan untuk penderita Thypus Abdominalis
NO
Sumber makanan
Jenis Makanan
1
Karbohidrat
Beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding
2
Protein Hewani
Daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus,diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas per hari  
3
Protein Nabati
Tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pindakas; susu kedelai
4
Sayur-sayuran
Sayuran berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel  direbus, dikukus, ditumis
5
Buah-buahan
Semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak banyak menimbulkan gas seperti pepaya , pisang, jeruk, alpukat
6
Lemak Nabati
Margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan setup
7
Minuman
Teh encer
8
Bumbu
Garam, vetsin, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas 
9
Tahitian Noni JuiCe
Hak Paten Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk Penyembuhan Tifus

Hak Paten (WO 03/099310 A1) – 4 Desember 2003
"ANTIFUNGAL EFFECTS OF MORINDA CITRIFOLIA"

      Morinda citrifolia L. memiliki banyak komponen antimikrobial diantaranya etanol, metanol, dan etil asetat ekstrak Morinda citrifolia L. yang terbukti memiliki aktivitas antimikrobial ketika diuji melawan  bakteri dan jamur patogen (S. aureus, E. coli, C. albicans, T. Mentagrophytes, dan A. Niger).
       Hasil penelitian uji mikrobiologi memakai kultur mikroorganisme Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Salmonella choleraesuis seroti enteriditas, Listeria monocytogenes, Candida albicans, dan Sterptococcus mutans, memperlihatkan kapasitas inhibisi (MIC) oleh neutralisasi Morinda citrifolia L. terjadi dalam konsentrasi 1:2 dan pemulihan neutralisasinya mencapai 40%-97%.
       Efek antimikrobial Morinda citrifolia L. signifikan hampir pada semua mikroba.

Hak Paten (USPTO 7,048,952) – 23 Mei 2006
"Formulation For Inhibiting Fungal and Microbial Growth Comprising Morinda Citrifolia Puree Juice"
Jamur patogen diantaranya Trichophyton mentagrophytes, Aspergillus Niger dan Candida albicans. Ketiganya dapat menyebabkan infeksi mikosis pada manusia seperti kasus kandidiasis ditandai infeksi endogen, infeksi primer pada mukosa dan kulit dengan diseminasi sekunder; kasus aspergilosis ditandai infeksi pada saluran respirasi, endoftalmitis, infeksi sistem saraf pusat, dan septik aspergilosis; dermatomikosis ditandai dermatofit filamentosa, infeksi terjadi melalui kontak secara langsung maupun tidak pada spesies antrofilik, zoofilik dan geofilik. Infeksi mikosis (oportunis dan kutanus) umumnya pada pasien imunokompromis, sehingga naturaseutikal Morinda citrifolia L. sangat potensial untuk membangkitkan respon imun seluler maupun humoral yang akan berfungsi sebagai efektor terhadap infeksi jamur.
      Bakteri patogen diantaranya Staphylococcus aureus (penyebab infeksi pada jerawat, folikel rambut, abses, infeksi luka/bedah, serta bakterimia endokarditis dan meningitis) dan Escherichia  coli (penyebab diare).


Tabel 2. Diit yang tidak dianjurkan untuk penderita Thypus Abdominalis
NO
Sumber makanan
Jenis Makanan
1
Karbohidrat
Beras ketan, beras tumbuk/merah, roti whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-kue lain yang manis dan gurih
2
Protein Hewani
Daging berserat kasar (liat), serta daging, ayam, ikan diawetkan, telur mata sapi, didadar
3
Protein Nabati
Kacang merah serta kacang-kacangan kering seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tolo
4
Sayur-sayuran
Sayuran yang berserat tinggi seperti : daun singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah melinjo, oyong,timun serta semua sayuran yang dimakan mentah
5
Buah-buahan
Buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel, jambu biji,   jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti durian dan nangka
6
Lemak Nabati
Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan
7
Minuman
Kopi dan teh kental; minuman yang mengandung soda dan alkohol
8
Bumbu
Cabe dan merica 
0 Comments
Komentar

No comments:

Post a Comment