Gizi anak autis harus diperhatikan oleh orang tua agar anak mendapatkan nutrisi yang tepat dan seimbang untuk menunjang kegiatan dan penyembuhan diri secara alami melalui makanan sehat dan cocok yang dikonsumsinya. Menyajikan menu yang sehat dan aman untuk buah hati memang merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua dari anak autis. Dari berbagai sumber informasi mengatakan, bahwa anak yang terkena autisme tidak boleh sembarangan dalam memilih makanan. Hal ini juga dikarenakan anak autis mempunyai kondisi tubuh yang berbeda dari anak lain. Anak autis mempunyai beberapa masalah di saluran pencernaannya sehingga makanan yang dapat memicu gangguan tersebut patut dihindari.
Permasalahan Saluran Cerna Penderita Autis
- Kebocoran usus.
- Nyeri perut.
- Mual.
- Kembung.
- Diare.
- Sembelit (susah BAB).
- Pertumbuhan bakteri secara berlebihan.
- Gejala gastrointestinal : mual dan muntah.
Pola Makan Pada Penderita Autis
Tujuh Langkah pengaturan pola makan pada penderita autis :
Tujuh Langkah pengaturan pola makan pada penderita autis :
- Beralih pada makanan sehat.
- Penuhi kebutuhan nutrient dasar secara adekuat.
- Berikan tambahan vitamin/mineral.
- Berikan tambahan omega 3.
- Terapi gejala gastrointestinal.
- Kenali dan ketahui alergi pada makanan.
- Pikirkan terhadap pemberian diet khusus.
Diet Pada Penderita Autis
a. Diet bebas ikan
Sebisa mungkin hindari pemberian ikan-ikanan pada anak penderita autisme. hal ini disebabkan kandungan logam beratnya yang tinggi akibat pencemaran lingkungan yang terdapat pada ikan terutama ikan laut.jenis ikan yang dapat diberikan hanya : ikan salmon, ikan tuna, ikan makarel / tenggiri.
Sebisa mungkin hindari pemberian ikan-ikanan pada anak penderita autisme. hal ini disebabkan kandungan logam beratnya yang tinggi akibat pencemaran lingkungan yang terdapat pada ikan terutama ikan laut.jenis ikan yang dapat diberikan hanya : ikan salmon, ikan tuna, ikan makarel / tenggiri.
b. Diet bebas gula
Membatasi asupan gula baik asupan gula yang berasal dari gula murni maupun gula buatan.
Membatasi asupan gula baik asupan gula yang berasal dari gula murni maupun gula buatan.
Tabel 1. Diet
Penderita Autis Bebas Gula (Sugar Free)
Jenis Gula
|
Gula Yang tidak diberikan
|
Gula Pengganti
|
Gula
Murni
|
Gula Pasir,
sirup, minuman kaleng, dan jus buah dalam kemasan
|
Jus buah alami
tanpa gula, gula palem namun dengan jumlah yang sedikit dan hanya untuk
dicampur kedalam pembuatan kue, gula buah (fruktosa) namun tidak dalam
frekuensi serin
|
Gula
Buatan
|
Gula dari
saccharine, aspartame seperti Tropicana slim dan equal.
|
Gula stevia, gula
gyserin, dan gula jagung (gula sarbitol) dengan penggunaan seca.
|
c. Diet bebas jamur
Diet ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kembali infeksi jamur dalam usus. Sesuai dengan namanya, semua jenis makanan yang diolah dengan proses fermentasi tidak diberikan. Jenis makanan tersebut seperti :
- Kecap
- Tauco
- Keju
- Kue yang dibuat dengan menggunakan soda pengembang, vermipan, atau sejenisnya.
- Makanan yang sudah lama disimpan atau buah-buahan yang dikeringkan.
- Hindarkan makanan yang dibuat melalui peragian (tempe, roti, dan lain-lain)
d. Diet bebas GFCF (Gluten free – Casein free)
Diet ini adalah diet dengan menghindarkan semua produk yang mengandung gluten dan casein.
e. Diet bebas zat aditif
Selain kasein dan gluten, zat aditif makanan juga perlu dihindari oleh anak penyandang autis. Yang termasuk zat aditif adalah pengawet, pewarna, pemanis dan penyedap rasa. Pada dasarnya zat aditif dibagi menjadi dua macam yaitu zat aditif buatan dan alami. Zat aditif buatan inilah yang sering dituduh sebagai penyebab perilaku hiperaktif anak. Zat aditif buatan biasanya sering ditambahkan dalam makanan kemasan. Untuk lebih berjaga-jaga, kita haruslah benar-benar teliti memeriksa komposisinya sebelum memberikan pada anak. Jika di dalamnya tercantum sodium benzoat (pengawet), pewarna berupa tartrazine (E102), sunset yellow (E110), carmoizine (E122) atau ponceau 4R (E124), bisa jadi makanan tersebut kurang aman untuk dikonsumsi anak autis.
Jangan memberikan makanan dengan zat aditif atau makanan yang mengandung campuran bahan-bahan kimia.
Diet ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kembali infeksi jamur dalam usus. Sesuai dengan namanya, semua jenis makanan yang diolah dengan proses fermentasi tidak diberikan. Jenis makanan tersebut seperti :
- Kecap
- Tauco
- Keju
- Kue yang dibuat dengan menggunakan soda pengembang, vermipan, atau sejenisnya.
- Makanan yang sudah lama disimpan atau buah-buahan yang dikeringkan.
- Hindarkan makanan yang dibuat melalui peragian (tempe, roti, dan lain-lain)
d. Diet bebas GFCF (Gluten free – Casein free)
Diet ini adalah diet dengan menghindarkan semua produk yang mengandung gluten dan casein.
Tabel 2. Diet
Penderita Autis Bebas Glutein dan Casein
Diet
|
Makanan yang tidak diberikan
|
Makanan Pengganti
|
Bebas
gluten
|
Biscuit, mie,
roti, kue-kue, snack dan segala jenis makanan lain yang mengandung tepung
terigu. Hindarkan beras ketan karena mengandung gluten yang cukup tinggi.
|
Makanan atau
minuman yang mengandung susu sapi seperti: keju, mozzarella, butter, permen
susu, es krim, yoghurt, sancks dll.
|
Bebas
casein
|
Gula dari
saccharine, aspartame seperti Tropicana slim dan equal.
|
-
|
Selain kasein dan gluten, zat aditif makanan juga perlu dihindari oleh anak penyandang autis. Yang termasuk zat aditif adalah pengawet, pewarna, pemanis dan penyedap rasa. Pada dasarnya zat aditif dibagi menjadi dua macam yaitu zat aditif buatan dan alami. Zat aditif buatan inilah yang sering dituduh sebagai penyebab perilaku hiperaktif anak. Zat aditif buatan biasanya sering ditambahkan dalam makanan kemasan. Untuk lebih berjaga-jaga, kita haruslah benar-benar teliti memeriksa komposisinya sebelum memberikan pada anak. Jika di dalamnya tercantum sodium benzoat (pengawet), pewarna berupa tartrazine (E102), sunset yellow (E110), carmoizine (E122) atau ponceau 4R (E124), bisa jadi makanan tersebut kurang aman untuk dikonsumsi anak autis.
Jangan memberikan makanan dengan zat aditif atau makanan yang mengandung campuran bahan-bahan kimia.
Tabel 3. Diet
Penderita Autis Bebas Zat Addiktif
Zat aditif
|
Makanan yang dihindari
|
Makanan pengganti
|
Pengawet
(preservatives)
|
Makanan olahan :
sosis, kornet, nugget, bakso olahan dan makanan olahan lainnya.
|
Gunakan makan
yang dimasak secara alami. Gunakan pengganti warna makanan dengan bahan-bahan
alami seperti : daun pandan, daun suji, kunyit dan bit.
|
Pewarna
(colouring)
|
||
Penyedap
(flavouring)
|
||
Pengemulsi
|
g. Diet Bebas Fenol dan Salisilat
Tabel 4. Diet
Penderita Autis Bebas Fenol dan Salisilat
Jenis Diet
|
Makanan yang tidak diberikan
|
Makanan Pengganti
|
Diet
bebas fenol
|
Terkandung dalam
buah-buahan berwarna cerah seperti : anggur, ceri, plum, prun, apel, almond
dll.
|
Ganti buah-buahan
tersebut dengan buah-buahan yang betakaroten seperti : pepaya, mangga, bit,
kiwi, nanas dan wortel. Perbanyak memakan sayur-sayuran sebagai penambah
serat agar anak tidak susah buang air besar karena keterbatasan konsumsi
buah.
|
Diet
bebas salisilat
|
Terdapat pada
jeruk dan tomat
|
h. Diet rotasi dan eliminasi
Sebagian besar penderita autisme mempunyai alergi makanan akibat penumpukan makanan yang sama akibat konsumsi yang berlebihan, maka perlu dilakukan rotasi makanan dan eliminasi yakni dengan menggunakan Makanan yang bervariasi. Setelah di tes pada makanan, apabila IgG dalam kadar rendah, makanan tersebut dapat diberikan dengan minimal rotasi empat kali. Maka harus dibuat daftar susunan menu makanan bagi penderita autis.
i. Suplemen makanan
Penderita autis umumnya mengalami defisiensi vitamin dan mineral akibat perlakuan diet yang cukup ketat. Dengan demikian, dibutuhkan suplemen makanan seperti :
- Kalsium (calcium citrate)
- Magnesium (magnesium glycinate)
- Zinc
- Selenium
- Vitamin A
- Vitamin B kompleks
- Vitamin B6 dosis tinggi atau dalam bentuk jadi P5P
- Vitamin C dosis tinggi (bentuk esters) dan vitamin E
- Multimineral yang tidak mengandung copper dan manganese
- asam lemak esensial yang mengandung omega 3 & 6 dan asam amino
- kolostrum dan enzim probiotik
- methylsulfonylmethane dan ubiquinone
- yeast control, biotin, taurin, dan reduced L-glutathione.
j. Tahitian Noni Bioactive Beverage