Efek Blog

Wednesday 10 December 2014

Sembuh dari leukemia- Tahitian Noni Bioactive Beverage Perpanjangan Tangan Tuhan.

Paulus Maria Bagus

NAMA SAYA Paulus Maria Bagus. Saya memiliki kesaksian, seputar pengalaman memerangi Leukimia yang saya derita sejak 2005 silam. Doa saya selama 3 tahun yang mengharapkan agar Tuhan YME, menyembuhkan penyakit Leukimia, akhirnya terjawab. Tahitian Noni Juice menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam pemberian berkat dan kesehatan bagi saya.

Ceritanya berawal pada bulan Agustus 2005. Saya merasa heran terhadap penyusutan berat badan saya. Lemas dan kurang nafsu makan menjadi pelengkap penderitaan saya. Anehnya saya tidak merasakan sakit di tubuh maupun organ dalam saya. Merasa aneh, saya memeriksakan darah saya ke sebuah laboratorium, pada 6 September 2005. Sore hari saya mengambil hasil laboratorium tes darah saya. Betapa kagetnya saat saya membaca bahwa Leukosit saya berada di angka 22.222, yang seharusnya normalnya berada dikisaran 4.000 – 10.000. saat itu menjadi momentum terberat bagi saya. Saya memutuskan untuk berobat secara medis. Menurut Dokter penyakit saya bisa disembuhkan, dengan catatan meminum obat setiap hari seumur hidup. Bayangkan saya harus minum obat yang sebutirnya berharga Rp 250.000,- dan saya harus meminumnya sehari 4 kali.

Suatu hari saat diadakan reuni jemaat pasca kepergian ke Israel, ada seorang jemaat yang menilai bahwa wajah saya semakin pucat dan badan terlihat kurus. Akhirnya saya ceritakan mengenai penyakit saya. Kemudian ia memberikan sebotol Tahitian Noni Juice untuk mengatasi masalah kesehatan saya. Dengan dosis 1 x 30cc sehari dan dibarengi dengan konsumsi obat medis, saya merasakan perubahan dalam tubuh saya. Hasil laboratorium saya kembali normal dan membaik. Stamina prima, dan napsu makan meningkat, Saya yakin bahwa TNJ benar-benar perpanjangan Tangan Tuhan dalam kesembuhan saya. Saya sarankan TNJ menjadi alternatif solusi masalah kesehatan yang bisa diandalkan.
 

Sembuh dari Sakit Leukimia Akut atau Myeloid Leukimia Acute (Testimoni)

I Gusti Ngurah Suamba

Tanggal 1 Januari 2011 tepatnya setahun yang lalu, saat bertugas di daerah Carribean-Belize, I Gusti Nurah Suamba yang berusia 34 tahun mengalami demam tinggi disertai dengan migren yang menyebabkan pendarahan di otak kiri.

Dari hasil pemeriksaan lab, diketahui trombositnya turun sekitar 13 sehingga langsung dirujuk ke ICU Miami Hospital. Dari hasil pemeriksaan diketahui ia menderita Myeloid Leukimia Acute dan harus menjalani kemoterapi secepatnya, tetapi kendala pada saat itu terjadi pendarahan di otak kiri dan harus segera di operasi.

Pasca operasi I Gusti malah lupa ingatan, namanya sendiripun ia lupa. Akhirnya tim Dokter dan keluarga memutuskan untuk dikirim pulang ke Bali-Indonesia dengan rujukan ke Prima Medika Hospital, saat itu kondisi trombositnya rendah. Sesampainya di Bali, tanggal 21 Januari 2011 langsung dilakukan operasi ke dua.

Setelah di operasi, I Gusti Ngurah Suamba langsung menjalani kemoterapi selama 9 hari. Pada hari terakhir kemoterapi, 30 Januari 2011, ia mengalami drop, kejang dan pendarahan di kepala, nilai PLT nya 10 (kritis) normalnya 150- 450 sehingga harus kembail ke ICU.

Ternyata terjadi lagi pendarahan di otak kiri, operasi kembali dilakukan. Diperlukan darah sebanyak 50 kantong untuk transfusi darah. Setelah transfusi, tanggak 1 Februari 2011 PLT nya bisa naik sampai 22. Tapi 2 hari kemudian tanggal 3 Februari 2011 turun lagi PLT nya hingga 12 dinyatakan koma di ICU.

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan pada tanggal 9 sampai 12 Februari 2011 nilai PLT nya bertahan di 16. Melihat kondisi yang tidak stabil, naik turun, tidak dapat menggerakan tubuh bagian kanan dan berbicara pelo, DR menyarankan transplantasi sumsum tulang belakang namun pihak keluarga tidak menyetujuinya.

Saat itulah Tahitian Noni Bioactive Beverage mulai diperkenalkan oleh Ibu Monica. Awalnya hanya diberikan diberikan dosis perkenalan dengan takaran sendok makan. Dengan dosis perkenalan PLT empat naik menjadi 23 di tanggal 13 Februari 2011, namun kembali menjadi 16.

Pada titik ini, masih diinfus dan transfuse trombosit 8 kantong. Dalam kondisi yang memprihatinkan saat itu, tanggal 15 Februari 2011, Jam 12 siang, Ibu Monica Diana dibantu Ibu Lili mulai memberikan Tahitian Noni Bioactive Beverage tiap 2 jam 100 ml atau kurang lebih 500 ml atau ½ liter perharinya. Setelah 3 hari mulai terlihat perubahan. PLT nya 104, pengunjung tidak perlu memakai masker, latihan berjalan, BAB lancar dan air seni bening karena sebelumnya berwarna keruh.

Yang paling membahagiakan tanggal 20 Februari 2011 nilai PLT 249, bersama istri sudah sampai berjalan ke ruang tunggu pasien dan sudah mulai belajar berbicara.

Dokterpun tidak percaya dengan perkembangan ini, sehingga dokterpun mengecek ulang keesok harinya hingga dokter bertanya pada istrinya apa yang diberikan kepada IGN Suamba. Setelah istrinya menjawab diberikan Tahitian Noni Bioactive Beverage dan akhirnya dokterpun menyarankan untuk meneruskan mengonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB)

Beberapa hari kemudian PLT nya menjadi 363 bahkan pernah sampai 400 setelah hari ke 17 minum Jus Tahitian Noni atau TNBB, dan saat menjalani kemotrapi efek buruknya tidak dirasakan.

Pada tanggal 9 Maret 2011 dokter menyatakan darah bapak I Gusti Ngurah Suamba normal dan sudah tidak terdektesi adanya sel kanker, karenanya tanggal 10 Maret 2011 Pak Suamba dinyatakan boleh pulang dan harus melakukan cek up yang dilakukan setiap bulannya hingga 5 tahun kedepan bebas kanker.

Hampir setahun bapak I Gusti Ngurah Suamba mengenal Jus Tahitian Noni atau TNBB serta kebesaran Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
 
Tiga Komponen Penting Tahitian Noni 
dalam Pemberantasan Kanker


Alizarin : Pemutus hubungan pembuluh darah & Nutrisi ke Sel Kanker/Tumor
[Jaringan kanker akan kering/luruh dan mati]

Damnacanthal : Anti Kanker dan Anti Biotik alami
[ menjaga organ tubuh yg belum terserang kanker utk menolak kanker ]

Proxeronine : Meregenerasi Sel yang rusak pada pada organ yang hancur karena kanker sehingga pulih kembali


Obat Herbal Alami Penyakit Malaria-Aman

Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles.

Penyebab Penyakit Malaria
Penyakit ini disebabkan oleh parsit yang terasuk dalam jenis plasmodium, yang media penyebarannya di tularkan oleh nyamuk anopheles betina. Nyamut ini terinfeksi oleh plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sebelumnya terjangkit parasit.

Jenis plasmodium terbagi menjadi 4 jenis plamodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya sebagai berikut:
  • Plasmodium malariae : Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari.
  • Plasmodium falciparum : Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian.
  • Plasmodium vivax : Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).
  • Plasmodium ovale : Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana. Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.

Dari keempat jenis plasmodium, plasmodium vivax merupakan jenis parasit yang sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini, sedangkan plasmodium falciparum ini merupakan jenis penyakit malaria yang merupakan penyebab terjadinya kematian yang terjadi hampir sekitar 90 % didunia.

Faktor Risiko Terkenan Penyakit Malaria
Mereka yang memiliki imunitas rendah terhadap malaria memiliki risiko yang lebih besar. Hal ini berlawanan dengan mereka yang tinggal di daerah endemik karena telah memiliki imunitas terhadap malaria.
Mereka yang berisiko mengalami malaria antara lain:
  • Anak-anak dan bayi
  • Pelancong yang datang dari wilayah tanpa malaria
  • Wanita hamil dan janinnya
Penularan Penyakit Malaria Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah. Malaria merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Dari pernyataan yang saya kutip dari Wikipedia, berdsarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya.

Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium. Selain melalui nyamuk, penyakit malaria juga dapat menyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi organ, jarum suntik yang sudah terkontaminasi. Ibu hamil juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya.

Tanda dan Gejala Penyakit Malaria

Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu sebagai berikut.
A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.

1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.

2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.

3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.

B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.

  • Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
  • Sering mengigau
  • Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
  • Kejang-kejang
  • Suhu tubuh sangat tinggi
  • Dehidrasi
  • Nafas cepat, sesak nafas
Cara Pencegahan Penyakit Malaria
Biasanya pemerintah melakukan foging (pengasapan) di tempat-tempat endemik malaria. Namun kita juga bisa melakukan pencegahan seperti berikut:
  • Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
  • Menggunakan krim anti nyamuk
  • Memasang kelambu anti nyamuk
  • Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
  • Jangan keluar rumah setelah senja
  • Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
  • Jangan lupa, jaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan olahraga teratur untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah serangan penyakit malaria!
Pengobatan Medis Penyakit MalariaTidak ada vaksin yang efektif untuk melawan malaria. Pada negara-negara endemik cara pencegahannya adalah dengan menjauhkan nyamuk dari manusia dengan memakai obat nyamuk atau jaring nyamuk.

Malaria ringan dapat diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis perdarahan harus di observasi di rumah sakit dengan pengobatan intra vena. Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin. Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.
Obat-obatan ini menyerang parasit malaria dalam darah dan hati
(liver) dapat merusakan sel hati yang sehat, sehingga kurang baik dan dapat membawa efek
samping yang buruk pada pasien jika digunakan dalam dosis berat atau dalam waktu yang
panjang, oleh karena itu konsultasikan dengan dokter.
 
Pengobatan Tradisional Penyakit Malaria dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage

Berikut ini adalah hasil-hasil uji klinik TAHITIAN NONI Juice karya para penelitu Departemen R&D Tahitian Noni International Inc. (mencapai 58 topik publikasi uji klinik) yang berhubungan dengan Penyakit Malaria :
• TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Energi dan Kekuatan Fisik.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 40 atlet terlatih pemeriksaan treadmili dan darah. Hasilnya, efek mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive (100 mL) selama 3 minggu meningkatkan time exhaustion (21%), dan menurunkan semiluminesen darah (25%) (Palu, Afa K. et al. Journal of Medicinal Plant Research, 2008)

• TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Fungsi Sistem Imun.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 12 relawan yang sehat. Hasilnya, efek mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive (330 mL) selama 8 minggu signifikan mereduksi MDA, meningkatkan aktivitas IL-2 dan sel NK, tanpa memicu efek samping.
Selain uji klinik yang resmi diprogramkan Tahitian Noni International Inc., efikasi Morinda citrifolia L. juga cukup menarik perhatian para ilmuan biomedik dari berbagai negara. Misalnya, Departemen Kesehatan Amerika menghibahkan dana penelitian untuk uji klinik fase- 1 mengenai toleransi dosis dan toksisitas produk olahan Morinda citrifolia L. 2000 mg selama 28 hari.
Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg selama 28 hari. Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg/hari, sampai tercapai dosis maksimal 10 gram per hari (Isset et al. Qual Life Res, 2005). Dosis aman ini setara dengan 200 mL (secangkir) TAHITIAN NONI Bioactive. Berdasarkan uji klinik tahap- 1, maka jus noni dikategorikan aman dijadikan sumber nutrisi untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Dan masih banyak lagi riset tentang Morinda citrifolia L. sebagai produk naturaseutikal atau etnomedika terpopuler di dunia. Sampai akhir tahun 2008 saja diperkirakan lebih dari 300 Jurnal internasionlal telah mempublikasikan keunggulan efek terapeutik Morinda citrifolia L. sementara itu jus noni sebagai produk komersil nutrisi atau suplemen dilaporkan telah memecahkan rekor penjualan tertinggi di Amerika, dan dalam dua dekade terakhir tercatat sebagai produk botani yang paling laris di dunia (News, Alternative Medicine, 2007). Jadi, sangat wajar terjadi ledakan riset Morinda cifitrolia L. karena produk komersilnya benar-benar digandrungi masyarakat global.
Terakhir, di bawah ini akan disarikan hasil-hasil riset biomolekuler tentang Morinda cifitrolia L. (noni) karya para peneliti lintas negara yang dipublikasikan melalui aneka jurnal internasional.

• Ekstrak Morinda cifitrolia L. secara in vitro memilki Aktivitas Antiviral, Antifungal, Anti Bakterial, serta aktivitas Anti Komplemen.
Penelitian ini memperkuat manfaat anti-infeksi Morinda cifitrolia L. yang secara tradisional diyakini oleh bangsa Polinesia (Locher et al. Journal of Ethnopharmacology, 1995).

Mengandung 230 senyawa yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, 157 senyawa adalah Micro Nutrisi Essensial (Super Nutrisi) antara lain ebelas (11) vitamin, sebelas (11) mineral, tujuh belas (17) asam amino, yang terpenting diantaranya adalah :

Vitamin A1*, B1, B6, B12, C*, E*, Dll
Mineral Magnesium, Calsium, Phosphor, Besi,
Selenium, Seng, Kalium, Natrium
Asam Amino Pencegahan degenerasi sel, diantaranya :
Arginine, Cystin, Glycine, dll
Nitric Oxide Sebagai Neuro Transmitter yaitu untuk
meningkatkan sinyal inter dan
intra celuler (NOBEL 1998)
Dammnacanthal Anti Kanker dan Anti Biotik alami
Alizarin Pemutus hubungan pembuluh darah ke tumor
Terpenoid Anti Mikroba: Eugenol – anti kanker
Asam Ursolic: Anti Kanker (Leukimia)
Anti Mikroba (AIDS), Anti Inflamasi,
Anti Histamin, Anti Alergi
Glycoside Perawat Jantung, Flavonol Glycoside
Scopoletin Menurunkan tekanan darah, Anti
Bakteri, Pneumonia, Anti Alergi
Proxeronine Sangat vital bagi penyehatan sel, Anti
Mikroba/ Anti Inflamasi/ Anti
Oksidan/ Anti kanker
Anggur OPC, EGCg, Resveratol, Pterostilbene
(AntiKolestrol) dan Anti Oksidan.
Polysaccharida Anti Mikroba, Anti Kanker, dll
Blueberry Anti Oksidan EGCg, Anti Kolestrol 
 




Tuesday 2 December 2014

PENGOBATAN ALTERNATIF PENYAKIT AUTOIMMUNE. SISTEMA LUPUS ERIMATOSUS (SLE)/ PENYAKIT SERIBU WAJAH

Kata lupus dari bahasa latin yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Anjing Hutan”. Istilah ini mulai dikenal satu abad silam.

LUPUS adalah Peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung dan paru-paru.

Insidensi
Penyakit yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.
Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Patofisiologi
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas. Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.

Jenis Penyakit Lupus
Ada empat jenis, yaitu :
1. Lupus -systemic lupus erythematosus,
Systemic lupus erythematosus adalah yang paling umum dan paling serius, menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru- paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak dan syaraf.

2. Discoid lupus erythematosus (Cutaneus Lupus)
Lupus ini berefek hanya pada kulit. Mereka dengan lupus discoid mengalami ruam pada wajah, leher dan kulit kepala.
Sejumlah kecil mereka dengan discoid lupus juga dapat mengalami systemic lupus erythematosus, meskipun tidak mungkin untuk memprediksi siapa saja yang akan mengalami bentuk lupus yang lebih serius.

3. Drug-induced lupus erythematosus (DIL)
Lupus ini terjadi setelah anda menggunakan obat tertentu. Tidak semua orang yang menggunakan obat tersebut mengalami lupus. Lupus jenis ini berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh. Tanda dan gejala biasanya hilang ketika anda berhenti menggunakan obat yang menyebabkan lupus jenis ini terjadi.

4. Neonatal lupus. Merupakan bentuk langka dari lupus yang berefek pada bayi yang baru lahir. Ibu degan antibody tertentu yang memiliki hubungan terhadap penyakit autoimun dapat menurunkannya pada bayi mereka –bahkan jika sang ibu tidak memiliki tanda maupun gejala penyakit autoimun tersebut. Neonatal lupus dapat hilang sebelum menunjukkan perkembangannya. Dalam kasus yang lebih serius dapat menyebabkan masalah pada sistem elektrik jantung (congenital heart block).

Penyebab (etiologi) Penyakit Lupus
Penyebab dari penyakit SLE belum diketahui dengan pasti. Selain factor keturunan (genetis) dan hormon, diketahui bahwa terdapat beberapa hal lain yang dapat menginduksi SLE, diantaranya adalah virus (Epstain Barr), obat (contoh : Hydralazin dan Procainamid), sinar UV, dan bahan kimia seperti hidrazyn yang terkandung dalam rokok, mercuri dan silica.

Hormon estrogen dapat meningkatkan ekspresi system imun, sedangkan androgen menekan ekspresi system imun. Hal ini menjelaskan mengapa SLE cenderung lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria. virus (Epstain Barr), obat obatan, dan bahan kimia dapat menyebabkan produksi antinuclear antibody (ANA) yang menjadi salah satu autoantibodi. Bagaimana sinar matahari dapat menyebabkan SLE masih belum dapat dimengerti sepenuhnya. Salah satu penjelasan adalah DNA yang tekena sinar UV secara normal akan bersifat antigenic, dan hal ini akan menimbulkan serangan setelah terkena paparan sinar.

Penyebab utama terjadinya SLE adalah karena produksi antibody dan pembentukan kompleks imun yang abnormal, sehingga dapat terbentuk antibody terhadap multiple nuclear, sitoplasmik, dan komponen permukaan sel dari berbagai tipe sel di berbagai system organ, dengan bantuan suatu penanda Ig G dan factor koagulan. Hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa SLE dapat menyerang berbagai system organ.

Pembentukan antibody yang berlebihan dapat dihasilkan oleh sel limfosit B yang hiperaktif. Hal-hal yang dapat menyebabkan hiperaktifnya sel limfosit B diantaranya adalah hilanya toleransi sel imun terhadap tubuh, bahan atau cemaran dari lingkungan yang bersifat antigenic, adanya antigen terhadap sel B dari sel B lainnya atau dari antigen pesaing cells (APCs), perubahan sel Th1 menjadi sel Th2 yang kemudian memicu produksi antibody sel B, dan supresi sel B yang tidak sempurna.

Auto-antibodi yang terbentuk umumnya menyerang bagian-bagian penyusun nucleus dalam sel yang sering disebut antinuclear antibody (ANA). Pada pasien SLE dapat ditemukan lebih dari satu macam ANA, yang dapat menyerang berbagai system organ. Antibody yang terbentuk juga dapat menyerang bagian fosfolipid dari activator kompleks protrombin (antikoagulan lupus) dan kardiolipin (antikardiolipin). Antikoagulan lupus dan antikardiolipin merupakan dua antibody yang termasuk kedalam golongan antibody antifosfolipid. Beberapa antibody tersebut dapat muncul bertahun-tahun sebelum diagnosis dapat ditegakkan, namun ada juga beberapa antibody yang muncul dalam hitungan bulan sebelumnya.

Serangkaian reaksi akibat kerusakan regulasi system imun yang kemudian memacu sel B untuk memproduksi autoantibodi, pembentukan kompleks imun yang diikuti oleh aktivasi komplemen, akan menyebabkan inflamasi dan kerusakan pada berbagai jaringan serta organ.

Faktor risiko terjadinya LUPUS (SLE)
Meskipun para doker tidak mengetahui apa yang menyebabkan lupus pada banyak kasus, mereka telah mengidentifikasi faktor apa saja yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:
1. Jenis kelamin : Lupus lebih umum pada wanita.
2. Usia : Meskipun lupus dapat berefek pada segala usia, termasuk bayi, anak dan orang dewasa, tetapi lupus paling umum terdiagnosis pada mereka yang berusia antara 15 sampai 40 tahun.
3. Ras : Lupus umumnya terdapat pada ras Afrika, Hispanics dan Asia.
4. Sinar matahari : Terkena sinar matahari dapat membawa pada lupus kulit atau memicu respon internal pada mereka yang rentan.
5. Obat tertentu : Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan drug-induced lupus. Banyak obat yang secara potensial dapat memicu lupus, sebagai contoh antara lain adalah antipsychotic chlorpromazine; obat tekanan darah tinggi, seperti hydralazine; obat tuberculosis isonoazid dan obat jantung procainamide. Biasanya membutuhkan jangka waktu penggunaan dalam beberapa bulan sebelum gejala timbul.

Terinfeksi virus Epstein-Barr
Merupakan virus yang biasanya tertidur di dalam sel dari sistem imun anda meskipun tidak jelas alasan mengapa dan apa yang membuat virus tersebut aktif kembali.

Terkena zat kimia
Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dan rentan terekspos merkuri dan silica memiliki peningkatan risiko lupus. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami lupus.

Gejala Penyakit Lupus
Lupus seringkali sulit untuk didiagnosa karena gejalanya yang mirip dengan penyakit umum lainnya, dan penyebab serta pengobatan dari penyakit itu belum diketahui dengan pasti.
Itulah sebabnya penyakit Lupus disebut sebagai "penyakit seribu wajah" karena gejalanya sama dengan gejala penyakit manapun pada umumnya. Bila penyakit ini menyerang organ jantung maka gejala penyakit akan seperti penyakit jantung. Beberapa gejala awal yang dialami pasien Lupus, antara lain sakit pada sendi dan tulang, demam berkepanjangan bukan karena infeksi, anemia, dan cepat lelah. Sedangkan gejala yang dialami pasien pada tahap lanjut penyakit Lupus, diantaranya bercak merah berbentuk seperti kupu-kupu (butterfly rash), ujung jari berwarna pucat kebiruan, kejang, sakit kepala, stroke, dan keguguran pada ibu hamil.

Apabila empat dari gejala tersebut terdapat pada seseorang maka segera periksa ke dokter. Jika tidak diketahui sejak dini, Lupus sama berbahayanya dengan kanker, penyakit jantung, maupun AIDS dan bisa menyebakan kematian. Hal itu karena Lupus dapat menyerang organ tubuh vital seseorang dengan sangat mudah, seperti jantung, ginjal, hati, paru-paru, selain itu, akibat sifat dan gejala dari Lupus yang menyerupai penyakit umum lain, diagnosa penyakit ini biasanya diperoleh setelah dokter secara bertahap mempelajari riwayat kesehatan pasien dan menggabungkan berbagai keluhan pasien.

Diagnosis
Adanya empat atau lebih dari 11 kriteria baik secara serial maupun simultan cukup untuk menegakkan diagnosis. Kriteria diagnosis untuk SLE diantaranya adalah :
  • ruam di daerah malar
  • ruam discoid 
  • fotosensitivitas 
  • ulkus pada mulut 
  • arthritis : tidak erosive, pada dua atau lebih sendi-sendi perifer 
  • serositis : pleuritis atau perikarditis 
  • gangguan pada ginjal ; proteinuria persisten yang lebih dari 0,5 g/hari 
  • gangguan neurulogik : kejang atau psikosis 
  • gangguan hematologik : anemia hemolitik, leukopenia, limfopenia, atau trombositopenia
  • gangguan imunologik : sel-sel lupus eritematosus (LE) positif, anti DNA 
  • antibody antinuclear (ANA)
Uji laboratorium
ANA positif pada lebih dari 95% pasien lupus. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya antibody yang mampu menghancurkan inti dari sel-sel tubuh sendiri. Selain mendeteksi adanya ANA, juga berguna untuk mengevaluasi pola dari ANA dan antibody spesifik. Pola ANA diketahui dari pemeriksaan preparat dibawah sinar UV. Pemeriksaan ini berguna untuk membedakan SLE dari tipe-tipe gangguan lainnya.
antibody terhadap dsDNA merupakan uji spesifik untuk SLE. Gangguan reumatologik lain dapat menyebabkan ANA positif, tetapi antibody anti DNA jarang ditemukan kecuali pada SLE.
laju enap darah pada pasien SLE biasanya meningkat. Ini adalah uji nonspesifik untuk mengukur peradangan dan tidak berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit.
uji factor LE. Sel LE dibentuk dengan merusak beberapa leukosit pasien sehingga sel-sel tersebut mengeluarkan nukleoproteinnya. Protein ini bereaksi dengan IgG, dan kompleks ini difagositosis oleh leukosit normal yang masih ada.
urin diperiksa untuk mengetahui adanya protein, laukosit, dan eritrosit. Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya komplikasi ginjal dan untuk memantau perkembangan penyakit.

Prognosis
Pada penyakit yang parah, resiko yang terbesar adalah iatrogenik obat, dimana akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Survival pasien SLE adalah sekitar 7 % dalam 10 tahun. Survival paling rendah terjadi pada pasien bukan kulit putih, pada kelompok dengan tingkat sosio-ekonomi rendah dan pada pasien dengan keterlibatan ginjal, otak, paru atau jantung yang parah. CAD, gagal ginjal dan infeksi adalah penyebab utama kematian pada pasien SLE.

OBAT ALTERNATIF, TRADISIONAL, HERBAL ALAMI, DAN TERAPI NATUROPATHY pada PENYAKIT SLE/ LUPUS/ PENYAKIT SERIBU WAJAH 
DENGAN TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE
Mekanisme kerja secara ilmiah TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE (TNBB) mampu bekerja di tingkat molekular untuk :
1. meningkatkan dan merevitalisasi sistem kerja tubuh (self healing), bekerja melindungi, memperbaiki, mengaktifkan, meremajakan dan meregenerasi sel secara optimal.
2. Memberikan efek manfaat yang optimal serta aman dikonsumsi baik oleh wanita hamil, menyusui, bayi, anak-anak hinggak orang dewasa, yang mencakup segala kondisi kesehatan.

Peranan Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) untuk Penyakit Lupus
  • Super antioksi dan sebagai antioksidan eksogenous atau disebut juga sebagai antioksidan di dalam tubuh.
  • Imunomodulator, yaitu mengandung bahan yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun.
  • Memiliki zat bioaktif utama yaitu iridoid. Zat ini bekerja di tingkat gen dan mampu memperbaiki kerusakan sel. Selain itu iridoid juga bersifa adaptogen.
  • TNBB bersifat autoimun yang dapat menormalkan sistem imunitas tubuh.
  • Sebagai anti inflamasi atau anti peradangan potensial, iridoid dapat memperbaiki kerusakan sel.
  • TNBB merupakan analgesik yang kuat (anti rasa sakit)

Terapi Supportif yang dapat di berikan adalah:
Berdoa adalah yang terbaik dilakukan sebagai sarana untuk aktivitas spiritual dalam rangka untuk menumbuhkan keyakinan.
Perbaikan Gaya Hidup menjadi keharusan agar lupus tidak sering kambuh.
Harus istirahat yang cukup.
Ketika lupus bisa dikontrol dengan baik, bekerjalah seperti biasa.
Menghindar dari paparan sinar matahari langsung, khususnya dari jam 08.00 wib pagi sampai dengan jam 15.00 wib siang.
Diet yang seimbang, harus bisa mengatur asupan nutrisi dengan baik.
Mengendalikan stres. Ini perlu dilakukan agar tercipta pikiran yang selaras

Patent terapi Tahitian Noni Bioactive Beverage sebagai pencegah dan memperbaiki penyakit autoimmunedengan baik :
a. mereduksi kerusakan selular didalam tubuh manusia
Tahitian Noni dapat me-refungsionalisasi sel yang positif, meningkatkan daya absorbsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler, menstimulasi produksi sel Limfosit T, dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR, LPO, HPETEs), meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat, lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). Intinya, paten ini menegaskan keunggulan Tahitian Noni dalam mereduksi kerusakan seluler di dalam tubuh manusia. Paten ini dapat kita lihat di WO 02/43664 A2

b.Formula Dasar dan Metode Aplikasi Morinda Citrifolia L sebagai Antiviral:Morinda Citrifolia L dapat menginhibisi dan mentritment serta prevensi terhadap penyakit yang berhubungan dengan kelebihan enzim Katepsin, Peptidase HIV-1 dan enzim NF-kB. Sebagai manajemen infeksi AIDS, Kanker, Autoimmune dan Degenerative. WO/2007/064601

c. Komposisi Dasar Morinda Citrifolia L, untuk Mentritmen Penyakit Inflamasi dengan cara menginhibisi COX-1, COX2, Interleukin -1, interleukin -6, TNF-a, HLE dan iNOS : Morinda Citrifolia L sebagai preventive dan tritmen penyakit Inflamasi, termasuk penyakit Infeksi, kanker kulit, nekrosis tumor, arthritis rheumatoid, sirosis alkoholik, lupus erithematosus, karsinoma, infeksi mikroba, parasit, crohn, emfisema pulmonal, kistik fibrosis, bronkhitis kronis, sindrom distres respirasi akut (ARDS), glomerulonefritis, Iskhemia serebal, syok septik, disfungsi miokadium, dan gangguan curah jantung) WO/2007/076024


d. Metode dan Komposisi Morinda Citrifolia L untuk Mentritmen Gangguan Dermatologi : mencakup kulit kering, ketombe, kutil, jerawat, kerapuhan rambut, infeksi kuku, kertosis, psoriasis, eksim, pruritus, noda penuaan, kurang lembab, vena laba-laba, purpura senil, lentiginis, melasmas, guratan kulit, bisul, mengkerut, atrofi, impetigo, lesi prakanker, hiperpigmentasi, hiperkeratotik dan inflamasi dermatosis USPTO 20030091666

Monday 1 December 2014

Hari AIDS Sedunia

INGAT !!! Jauhi Penyakitnya BUKAN orangnya...


Tuesday 25 November 2014

HIV Tanpa Gejala- Obat Herbal HIV-AIDS


Apakah Anda curiga telah terinfeksi HIV/AIDS? Atau apakah Anda sedang khawatir menanti gejala HIV/AIDS ?

Tidak semua gejala HIV terlihat dan terasa oleh penderita, hanya pemeriksaan Laboratorium yang dapat menunjukkannya...akan tetapi jangan terlena dengan fenomena ini...Kebanyakan dari penderita HIV memang mengalami tanpa gejala disebut Latent Periode, berlangsung 4 bulan- 10 Tahun, namun biasanya terjadi hanya sampai 5 tahun. Selanjutnya, memasuki tahap akhir dari perjalanan virus yaitu AIDS dimana kondisi pasien sudah sangat parah yang menunjukkan gejala- gejala penyakit oportunistik...

Oleh karena itu, kami menghimbau, memberi saran kepada Anda, Sahabat semua bahwa bila :

1. Melakukan hubungan sexual (free sex/ paid sex)

2. Kontak darah dari luka dengan orang yang sudah terpapar dengan HIV

3. Menggunakan jarum suntik/tindik secara bersama- sama dengan orang yang sudah terinfeksi khususnya pengguna NAPZA

4. dari Ibu hamil kepada janin yang dikandungnya

Maka, kondisi diatas menunjukkan berisikonya seseorang tertular penyakit ini. Anda harus melakukan pemeriksaan Laboratorium sesegera mungkin. Konsultasikan dengan dokter Anda, dan Anda juga dapat melakukan konsultasi kepada kami untuk penggunaan produk kami sebagai pendamping obat- obat medis. 
Ada beberapa cara untuk mendapatkan produk kami :
1. Beritahukan lokasi Anda (karena kami berada di kota Pekanbaru), kami bisa melakukan cek PUC terdekat dari kota tempat tinggal Anda. Pada saat membeli sendiri berikan no ID kami 3710019 sebagai sponsore Anda. Hal ini penting karena selama konsumsi obat maka kami merupakan konsultan pribadi Anda

2. Bila Anda ingin membelinya dari kami, maka Anda harus melakukan transaksi terlebih dahulu sehingga kemudian kami bisa memproses pengiriman
Segeralah Bebaskan diri Anda dari cengkraman Mematikan Virus ini...hubungi kami Ibu Noni/ 082187741616.

Sunday 23 November 2014

Obat Herbal Alami Radang Tenggorokan pada Anak/ Pharyngitis


Radang tenggorokan dan infeksi amandel memang banyak dialami anak-anak usia sekolah. Sekitar 85% radang tenggorokan pada anak disebabkan infeksi virus batuk-pilek atau virus lain. Penyebab lainnya adalah alergi dan bakteri streptokokus grup A atau bakteri lain.

Radang Tenggorokan atau FARINGITIS adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak dibagian belakang tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan.

Epidemiologi Radang Tenggorokan
Anak rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada orang dewasa hampir separuhnya. Kasus Faringitis akut di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2010 sebesar 5.305 kasus. Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. 

Sekitar 15 – 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 – 7 tahun, dan sekitar 10% nya diderita oleh dewasa. 

Patofisiologi Radang Tenggorokan/ Faringitis 
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak. Virus-virus seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresi nasal. Infeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat karena fragmen M protein dari Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.
Penyebab Radang Tenggorokan/ FaringitisRadang tenggorokan dan infeksi amandel memang banyak dialami anak-anak usia sekolah. Sekitar 85% radang tenggorokan pada anak disebabkan infeksi virus batuk-pilek atau virus lain. Penyebab lainnya adalah alergi dan bakteri streptokokus grup A merupakan penyebab terbanyak pada anak usia 5 – 15 tahun atau bakteri lain.

Gejala Pharyngitis/ Radang Tenggorokan
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. Gejala lainnya adalah :

  1. Demam 
  2. Pembesaran kelenjar bening
  3. Peningkatan jumlah sel darah putih
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. Kenali gejala umum radang tenggorokan akibat infeksi virus sebagai berikut :
  1. Rasa Pedih atau gatal dan kering 
  2. Batuk dan bersin
  3. Sedikit demam atau tanpa demam
  4. Suara serak atau parau
  5. Hidung meler dan adanya cairan dibelakang hidung
Cara Penularan Radang Tenggorokan/ Faringitis
Bila disebabkan virus, perpindahan virus bisa terjadi melalui percikan air liur penderita yang berada di sekeliling kita. Bakteri bisa masuk ke dalam tenggorokan melalui makanan, alat makan, atau tangan yang kotor.

Penatalaksanaan/ Cara Perawatannya
Banyak minum. Minuman hangat akan memberi rasa nyaman pada tenggorokan. Jika anak demam atau merasa tidak nyaman, berikan parasetamol. Kalau hidung tersumbat, berikan tetes hidung NaCl (bisa dibeli di apotik) dan menghirup uap air panas. Pengobatan dengan antibiotika hanya diperlukan bila radang disebabkan bakteri streptokokus atau bakteri lainnya; serta tidak untuk mengatasi virus.
Penicillin benzathine; diberikan secara IM dalam dosis tunggal. Penicillin; diberikan secara oral · Eritromisin, Penicillin profilaksis, yaitu penicillin benzathine G; diindikasikan pada pasien dengan risiko demam reumatik berulang Sedangkan, pada penyebab virus, penatalaksanaan ditujukan untuk mengobati gejala, kecuali pada penyebab virus influenza dan HSV. Beberapa obat yang dapat digunakan yaitu: · Amantadine. Rimantadine
, Oseltamivir. Zanamivir; dapat digunakan untuk penyebab virus influenza A dan B · Asiklovir; digunakan untuk penyebab.

Komplikasi Faringitis/ Radang Tenggorokan

  1. Penyumbatan jalan nafas 
  2. Demam scarlet, yang ditandai dengan demam dan bintik kemerahan ·Demam reumatik, yang dapat menyebabkan inflamasi sendi atau kerusakan pada katup jantung. Pada negar berkembang, sekitar 20 juta orang mengalami demam reumatik akut yang mengakibatkan kematian.Demam reumatik merupakan komplikasi yang paling sering terjadi dari faringitis.
  3. Glomerulonefritis; Komplikasi berupa glomerulonefritis akut merupakan respon inflamasi terhadap protein M spesifik. Kompleks antigen-antibodi yang terbentuk berakumulasi pada glomerulus ginjal yang akhirnya menyebabkan glomerulonefritis ini.
  4. Abses peritonsilar biasanya disertai dengan nyeri faringeal, disfagia, demam, dan dehidrasi.
  5. Shok
Pencegahan Faringitis/ Radang Tenggorokan
Menghindari kontak dengan penderita batuk-pilek, influenza, atau infeksi streprokokus, banyak minum, serta meningkatkan stamina dengan istirahat dan makan dengan baik.

Prognosis Pharyngitis
Umumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. Pasien dengan faringitis biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Tips untuk Bunda : Konsultasikan ke dokter jika anak demam di atas suhu 39°C, kesulitan menelan, mengeluarkan air liur, tampak bintik putih atau luka pada tenggorokan yang tampak merah, nyeri pada leher, dan suara serak yang berlangsung selama 2 minggu. 
Obat Tradisional Radang Tenggorokan/ Faringitis/ Pharyngitis dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage
Tahitian Noni Bioactive Beverage bisa dikombain dengan obat medis namun diberikan jarak 1 jam antara pemberian Tahitian Noni Bioactive Beverage dengan obat medis seperti pada pasien kami. Memberikan obat medis :
  • Cefadroxil Dry Syrup 2 x 2.5 ml
  • Starmuno Kids Sirup 2 x 5 ml
  • Celestamine Syrup 2 x 5 ml
  • Bufect Forte 3.5 ml tiap 6 jam
  • Ataroc Syirup 2 x 2.5 ml
  • Racikan Puyer 3 x 1 sachet
Tahitian Noni aman :
Aman Berdasarkan Standar Global
European Food Safety Authority (EFSA) dalam laporan ilmiah yang diberikan kepada European Commission – Scientific Committee on Food (BPOM Eropa) tertanggal 01 September 2006 aman dikonsumsi dan tidak mengandung zat berbahaya.
Berikut ini adalah hasil-hasil uji klinik TAHITIAN NONI Juice karya para  penelitu Departemen R&D Tahitian Noni International Inc. (mencapai 58 topik publikasi uji klinik):
TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Sumber Antioksidan Superior
Guna Membantu Tubuh mengatasi Radikal Bebas Berbahaya. Uji klinik pada  manusia double-blind dilakukan terhadap 68 perokok aktif. Hasilnya, efek  mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive Beverage (2 oz/hari) selama 1 bulan signifikan  mereduksi radikal bebas plasma untuk jenis SAR (27%) dan LPO (23%)  dibamdingkan plasebo (Wang, min-Yang et al. XI Biennial Meeting of the  Society for Free Radical Research International, 2002).
TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Energi dan Kekuatan Fisik.
Uji klinik pada manusia dilakukan terhadap 40 atlet terlatih  pemeriksaan treadmili dan darah. Hasilnya, efek mengkonsumsi TAHITIAN  NONI Bioactive (100 mL) selama 3 minggu meningkatkan time exhaustion (21%),  dan menurunkan semiluminesen darah (25%) (Palu, Afa K. et al. Journal of  Medicinal Plant Research, 2008).

TAHITIAN NONI Bioactive Beverage Meningkatkan Fungsi Sistem Imun.
Uji  klinik pada manusia dilakukan terhadap 12 relawan yang sehat. Hasilnya,  efek mengkonsumsi TAHITIAN NONI Bioactive (330 mL) selama 8 minggu  signifikan mereduksi MDA, meningkatkan aktivitas IL-2 dan sel NK, tanpa  memicu efek samping.
Selain uji klinik yang resmi diprogramkan Tahitian Noni International  Inc., efikasi Morinda citrifolia L. juga cukup menarik perhatian para  ilmuan biomedik dari berbagai negara. Misalnya, Departemen Kesehatan  Amerika menghibahkan dana penelitian untuk uji klinik fase- 1 mengenai  toleransi dosis dan toksisitas produk olahan Morinda citrifolia L. 2000  mg selama 28 hari.
Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg selama 28 hari.  Dosis ini terus ditingkatkan dengan penambahan 2000 mg/hari, sampai  tercapai dosis maksimal 10 gram per hari (Isset et al. Qual Life Res,  2005). Dosis aman ini setara dengan 200 mL (secangkir) TAHITIAN NONI Bioactive. Berdasarkan uji klinik tahap- 1, maka jus noni dikategorikan aman  dijadikan sumber nutrisi untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Dan masih banyak lagi riset tentang Morinda citrifolia L. sebagai produk  naturaseutikal atau etnomedika terpopuler di dunia. Sampai akhir tahun  2008 saja diperkirakan lebih dari 300 Jurnal internasionlal telah  mempublikasikan keunggulan efek terapeutik Morinda citrifolia L.  sementara itu jus noni sebagai produk komersil nutrisi atau suplemen  dilaporkan telah memecahkan rekor penjualan tertinggi di Amerika, dan  dalam dua dekade terakhir tercatat sebagai produk botani yang paling  laris di dunia (News, Alternative Medicine, 2007). Jadi, sangat wajar  terjadi ledakan riset Morinda cifitrolia L. karena produk komersilnya  benar-benar digandrungi masyarakat global.
Terakhir, di bawah ini akan disarikan hasil-hasil riset biomolekuler  tentang Morinda cifitrolia L. (noni) karya para peneliti lintas negara  yang dipublikasikan melalui aneka jurnal internasional.
Puree buah Morinda cifitrolia L. berfungsi sebagai imunomodulator atau alternatif antibiotik nenatal.
Penelitian in vivo memakai uji bakterisida pada lembu neonatal yang  diminumkan puree Morinda cifitrolia L. sebanyak 25 mL dua kali dalam  sehari (pengganti susu) memperlihatkan signifikasi efek letal terhadap  Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis pada hari ke-14  dibandingkan kontrol (Schafer et al. 2007).

Saturday 25 October 2014

Mata Berair dan Belekan pada Anak/ Gangguan pada Mata

Orangtua sering mengeluhkan gangguan mata bayinya yang tak kunjung sembuh berupa mata belekan dan air mata berlebihan yang lebih sering pada satu sisi. Bayi yang baru lahir dan bayi yang lebih muda umumnya memiliki beberapa gangguan pada mata yang sering masih belum jelas penyebabnya. Gangguan mata pada bayi tersebut adalah Sumbatan Ductus Nasolacrimalis, Epiphora, Hordeolum dan Pink Eye. 

Sampai saat ini masih banyak kontroversi yang terjadi antara beberapa dokter dalam memastikan penyebabnya. Selama ini sumbatan tersebut sering dianggap karena infeksi dan harus diberi antibiotika tetes mata. Ternyata berbagai laporan ilmiah kasus menunjukkan bahwa gangguan tersebut berkaitan dengan alergi. Saat dilakukan terapi dengan pemijatan, obat tetes antibiotika dan bahkan dengan operasi juga tidak membaik. Tetapi saat dilakukan penanganan alergi dengan melakukan eliminasi provokasi gangguan tersebut dapat membaik dengan cepat tanpa dilakukan pengobatan atau operasi.

Gangguan Mata Yang Sering Dikaitkan
  1. Dengan Alergi pada Bayi : Sumbatan Ductus Nasolacrimalis. Mata bayi tampak selalu berair (belekan), karena saluran air mata dari mata ke hidung tersumbat. Meskipun sering sulit dibedakan dengan Pink Eye, lebih sering disebabkan oleh saluran air mata tersumbat atau dacryostenosis. Saluran air mata tersumbat terjadi ketika saluran nasolacrimal yang mengeluarkan air mata dari mata ke dalam hidung, tersumbat karena berbagai hal mekanisme inflamasi seperti allergi, infeksi dan trauma. Diperkirakan hingga 30 persen bayi baru lahir dilahirkan dengan saluran air mata tersumbat. Beberapa dokter biasanya memberi obat tetes antibiotik untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi, dan orang tua diajari memijit-mijit pangkal hidung secara rutin setiap hari untuk membantu ‘membuka’ sumbatan. Jika masih tersumbat juga, kemungkinan dilakukan operasi kecil untuk membuka sumbatan tersebut. Kebanyakan sumbatan akan membuka spontan sebelum anak berusia 7 bulan. Apabila setelah dilakukan pijatan sumbatan menetap hingga anak berusia 12-18 bulan, perlu dilakukan tindakan yang lebih invasif menggunakan selang logam untuk mendorong sumbatan, atau dengan implan saluran air mata buatan yang disebut “Jonas tube”. Ternyata gangguan mata tersebut tidak banyak perbaikan dan manfaat pemberian antibiotika tetes mata dan pemijatan tidak terlalu bermakna. Bahkan setelah pemberian antibiotika dan pemijatan tidak membaik dilakukan operasi. Tetapi setelah dilakukan operasi gangguan membaik sesaat tetapi beberapa saat kemudian gangguan tersebut timbul lagi. Tetapi setelah dilakukan pengamatan bayi dengan gangguan tersebut juga mempunyai tanda dan gejala alergi lainnya. Saat dilakukan intervensi eliminasi provokasi makanan ternyata gangguan tersebut dapat hilang tanpa operasi. 
  2. Epiphora, dimana mata terus berair akibat air mata yang keluar berlebihan. Berkat adanya sistem lakrimal, kedua mata kita mata dipertahankan untuk selalu basah, tetapi bagaimana bila mata menjadi terlalu basah sehingga tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Sistem lakrimal terdiri atas kelenjar lakrimal dan saluran lakrimal. Kelenjar lakrimal terletak di antara alis dan sudut mata bagian luar, sedangkan saluran lakrimal ditemukan di sudut mata dalam dekat hidung. Epiphora juga dapat terjadi pada 5-6% anak. Namun 60-90% nya dapat sembuh spontan dalam satu tahun kehidupan .
  3. Pink Eye. Gangguan lain berupa mata sedikit merah dan belekan paling sering dialami oleh bayi sering disebut Pink Eye. Pink eye atau conjungtivitis adalah kemerahan dan bengkak pada selaput mata yang menutupi putih mata dan selaput pada bagian dalam kelopak mata. Pink Eye seringkali disebabkan karena virus, alergi atau iritasi. Paling kasus infeksi virus, sering gangguan ini disertai infeksi saluran napas atas lainnya seperti Common Cold, Flu atau Influenza. Pada penyakit flu yang sering mengalami tampilan gangguan mata seperti ini sering disebabkan karena virus berjenis norovirus. Ketika mata bayi atau anak belekan dan sedikit merah di ujungnya, meski ringan seringkali membuat orangtua panik. Tidak tanggung-tanggung selain dokter anak juga dikonsultasikan ke dokter ahli mata. Akhirnya ke dua dokter memberi obat yang berbeda. Sedangkan orangtua yang memperhitungkan biaya dalam menangani kesehatan anak, hanya membeli obat tetes mata antibiotika sendiri langsung ke apotik. Padahal sebagian besar kasus infeksi mata tersebut adalah “Pink Eye” yang bisa disebabkan alergi, iritasi atau virus flu yang menyertai gangguan saluran napas dan tidak memerlukan pengobatan khusus seperti antibiotika tetes mata atau antibiotika minum per oral. Penanganan Pink Eye pada umumnya cukup dibersihkan kapas atau kain basah hangat yang bersih bila timbul kotoran mata. 
  4. Hordeolum (stye/ bintitan atau timbilan). Hordeolum selamai ini masih dianggap karena infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll. Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis, (1) Hordeolum interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam). (2)Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra). Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar. Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah. Pada penelitian Judarwanto W, pada 33 kasus penderita hordeolum yang datang ke Children Allergy Clinic telah mengalami keluhan lebih dari 2 minggu. Dari sebagian penderita tersebut sebelum datang ke klinik 60% sudah diberikan antibiotika tetes dan salep mata, 10% dioperasi dan 30 % belum diobati. Pada pasien yang dioperasi semua penderita mengalami kekambuhan hordolum tempat yang sama atau di sekitarnya, bahkan terdapat 2 pasien yang sudah dioperasi 2 kali. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan mengetahui riwayat kesehatan sebelumnya ternyata semua pasien mengalami gejala dan tanda alergi. Saat dilakukan penanganan alergi dengan melalui eliminasi provokasi makanan tanpa pemberian obat 88% atau 29 penderita terdapat perbaikkan tanpa pemberian obat dan operasi selama 3 minggu. Sedangkan 5 penderita keluar dari penelitian karena tidak dapat memtuhi prosedur eliminasi provokasi makanan dengan disiplin.

Pengobatan Alamiah untuk Kesehatan Mata 
dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage

Hak Paten dari USPTO dan WIPO yang setiap tahun terus bertambah. Bahkan Ratusan Hak Paten Efek Terapeutik TAHITIAN NONI Juice itupun merupakan Hasil Riset yang Berkesinambungan.
Program Riset Berkesinambungan adalah KOMITMEN UTAMA Tahitian Noni International Inc. Untuk terus mengeksplorasi rahasia etnomedika warisan nenek bangsa Polinesia dan mempersembahkan produk olahan Morinda citrifolia L. Yang TERBAIK untuk MASYARAKAT DUNIA (Global). Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan statistik publikasi riset tahunan tentang Morinda citrifolia L. Pasca berdirinya Tahitian Noni International.

Sejauh ini hasil-hasil riset Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) telah dipublikasikan dalam sejumlah jurnal internasional. Banyaknya publikasi ini mengisyaratkan komunitas ilmiah internasional telah mengakui eksitensiTahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) pada khususnya, dan etnomedika Morinda citrifolia L. pada umumnya.

Noni, sebagai “tanaman untuk efek terapi” (medical plant), menurut penelitian telah ditemukan kandungan bioaktif dan ketersediaan hayati di dalamnya. Kandungan tersebut dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Sedangkan efektifitas dari “medical plant” yang terdapat dalam noni adalah luar biasa.

Seperti halnya vitamin dan mineral, bioaktif adalah senyawa kimia yang menghasilkan aktifitas biologi dalam tubuh. Sedang kan noni mengandung bioaktif yang beragam dan luar biasa, seperti iridoit, lignin, coumarin, polisakarida, flavonoid, dan asam lemak.

Bioavailability noni, menggambarkan jumlah suatu komposisi/senyawa yang mencapai system sirkulasi dan sel.
Sejumlah faktor mempengaruhi “bioavailability” dari suatu substansi, termasuk kest abilan dan kelarutan.
Semakin stabil suatu komposisi/senyawa, semakin baik ketahanan formasi molekulnya walaupun terekspos cahaya, panas, udara, penyimpanan dll.
Komposisi berdaya larut tinggi dengan cepat dibawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga lebih mudah diserap sel.

Tujuh manfaat jus noni
  1. Pendorong kekebalan: Noni dianggap sebagai salah satu buah yang paling bergizi. Banyak nutrisi yang dikenal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. 
  2. Pencernaan: Jus Noni secara tradisional telah digunakan sebagai obat cuci perut. 
  3. Anti- oksidan: Penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan Noni juice mempunyai peran yang lebih baik daripada ekstrak biji anggur dan pycnogenol. 
  4. Analgesik: Noni pohon juga tahu sebagai ‘ Painkiller dan Headache tree ‘. Dalam kandungan Noni telah ditemukan morfin sulfat yang bekerja efektif dapat mengurangi rasa nyeri sekitar 75 % tanpa efek samping. 
  5. Antibakteri, antijamur dan antiparasit: Dengan adanya senyawa aktif seperti antrakuinon, skopoletin dan terpene, Noni sangat efektif mengendalikan bakteri dan jamur. 
  6. Anti- inflamasi: Jus Noni telah menunjukkan hasil yang mirip dengan over-the -counter obat-obat baru anti – inflamasi, yang disebut obat anti – inflamasi non-steroid ( NSAID ). 
  7. Anti- tumor / anti- kanker: Jus Noni mengandung noni – ppt, yang telah menunjukkan aktivitas anti – tumor.

 

Saturday 4 October 2014

Diit/ Makanan untuk Penderita Tifus

Diet demam thypoid adalah diet yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makan penderita thypoid dalam bentuk makanan lunak rendah serat. Tujuan utama diet demam thypoid adalah memenuhi kebutuhan nutrisi penderita demam thypoid dan mencegah kekambuhan. Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain:
  • Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein,
  • Tidak mengandung banyak serat,
  • Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas,.
  • Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Makanan dengan rendah serat dan rendah sisa bertujuan untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna. Pemberian bubur saring, juga ditujukan untuk menghindari terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus. Syarat-syarat diet sisa rendah adalah:
  1. Energi cukup sesuai dengan umur, jenis kelamin dan aktivitas,
  2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total,
  3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total,
  4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total,
  5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8 gr/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan,
  6. Menghindari susu, produk susu, daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan,
  7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam dan berbumbu tajam,
  8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin,
  9. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil 10. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai suplemen vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan parenteral.

Tabel 1. Diit yang dianjurkan untuk penderita Thypus Abdominalis
NO
Sumber makanan
Jenis Makanan
1
Karbohidrat
Beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding
2
Protein Hewani
Daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus,diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas per hari  
3
Protein Nabati
Tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pindakas; susu kedelai
4
Sayur-sayuran
Sayuran berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel  direbus, dikukus, ditumis
5
Buah-buahan
Semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak banyak menimbulkan gas seperti pepaya , pisang, jeruk, alpukat
6
Lemak Nabati
Margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan setup
7
Minuman
Teh encer
8
Bumbu
Garam, vetsin, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas 
9
Tahitian Noni JuiCe
Hak Paten Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk Penyembuhan Tifus

Hak Paten (WO 03/099310 A1) – 4 Desember 2003
"ANTIFUNGAL EFFECTS OF MORINDA CITRIFOLIA"

      Morinda citrifolia L. memiliki banyak komponen antimikrobial diantaranya etanol, metanol, dan etil asetat ekstrak Morinda citrifolia L. yang terbukti memiliki aktivitas antimikrobial ketika diuji melawan  bakteri dan jamur patogen (S. aureus, E. coli, C. albicans, T. Mentagrophytes, dan A. Niger).
       Hasil penelitian uji mikrobiologi memakai kultur mikroorganisme Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Salmonella choleraesuis seroti enteriditas, Listeria monocytogenes, Candida albicans, dan Sterptococcus mutans, memperlihatkan kapasitas inhibisi (MIC) oleh neutralisasi Morinda citrifolia L. terjadi dalam konsentrasi 1:2 dan pemulihan neutralisasinya mencapai 40%-97%.
       Efek antimikrobial Morinda citrifolia L. signifikan hampir pada semua mikroba.

Hak Paten (USPTO 7,048,952) – 23 Mei 2006
"Formulation For Inhibiting Fungal and Microbial Growth Comprising Morinda Citrifolia Puree Juice"
Jamur patogen diantaranya Trichophyton mentagrophytes, Aspergillus Niger dan Candida albicans. Ketiganya dapat menyebabkan infeksi mikosis pada manusia seperti kasus kandidiasis ditandai infeksi endogen, infeksi primer pada mukosa dan kulit dengan diseminasi sekunder; kasus aspergilosis ditandai infeksi pada saluran respirasi, endoftalmitis, infeksi sistem saraf pusat, dan septik aspergilosis; dermatomikosis ditandai dermatofit filamentosa, infeksi terjadi melalui kontak secara langsung maupun tidak pada spesies antrofilik, zoofilik dan geofilik. Infeksi mikosis (oportunis dan kutanus) umumnya pada pasien imunokompromis, sehingga naturaseutikal Morinda citrifolia L. sangat potensial untuk membangkitkan respon imun seluler maupun humoral yang akan berfungsi sebagai efektor terhadap infeksi jamur.
      Bakteri patogen diantaranya Staphylococcus aureus (penyebab infeksi pada jerawat, folikel rambut, abses, infeksi luka/bedah, serta bakterimia endokarditis dan meningitis) dan Escherichia  coli (penyebab diare).


Tabel 2. Diit yang tidak dianjurkan untuk penderita Thypus Abdominalis
NO
Sumber makanan
Jenis Makanan
1
Karbohidrat
Beras ketan, beras tumbuk/merah, roti whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-kue lain yang manis dan gurih
2
Protein Hewani
Daging berserat kasar (liat), serta daging, ayam, ikan diawetkan, telur mata sapi, didadar
3
Protein Nabati
Kacang merah serta kacang-kacangan kering seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang tolo
4
Sayur-sayuran
Sayuran yang berserat tinggi seperti : daun singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah melinjo, oyong,timun serta semua sayuran yang dimakan mentah
5
Buah-buahan
Buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel, jambu biji,   jeruk yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti durian dan nangka
6
Lemak Nabati
Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan
7
Minuman
Kopi dan teh kental; minuman yang mengandung soda dan alkohol
8
Bumbu
Cabe dan merica