Efek Blog

Tuesday 30 September 2014

Obat Herbal HIV/AIDS dengan tahitian Noni Bioactive Beverage


HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh → melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga muda terinfeksi.

AIDS adalah gejala dari berbagai penyakit akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV.

Penularan Penyakit HIV-AIDS
  1. Seksual (free or paid sex)
  2. Darah (suntik, transfusi),
  3. Ibu ke anak saat hamil (Vertikal)

Pemeriksaan: Elisa
Tes pertama HIV : Untuk deteksi antibodi dalam darah.
Ab (+) → lanjut ke tes kedua.
Tes dapat di lakukan bulan ke 3-6 dari mulai terpajan virus HIV.
(PERIODE JENDELA: 3 Minggu – 6 Minggu) : Periode Jendela, yaitu masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh hingga terbentuknya antibodi (zat tubuh untuk menangkal penyakit) terhadap HIV. Fase ini bisa menularkan HIV kepada orang lain walau hasil tesnya masih negatif. Fase ini antara 2 minggu – 6 bulan (3 bulan pada 95% kasus).

Western Bloting
Untuk memperkuat hasil tes Elisa.
Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV.
Hasil Elisa + western Bloting → 99.9% akurat deteksi infeksi HIV.
Untuk memperkuat hasil tes Elisa.
Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV

HIV Positip, yaitu fase tanpa gejala meski sudah terinfeksi HIV, tampak sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Periode jendela adalah bagian dari fase ini, karena meski antibodi HIV belum terdeteksi tapi virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh. Fase ini berlangsung rata-rata 3 – 10 tahun, masing-masing orang berbeda tergantung dari ketahanan tubuhnya.

Khusus pemeriksaan CD4 bermanfaat untuk mengetahui kondisi imunitas penderita dan kondisi perbaikan setelah mendapat terapi.

Menurut WHO gejala AIDS ada 4 stadium:
Stadium Pertama (I):
  1. Asimptomatik
  2. Limfadenopati
  3. Kondisi penderita baik, aktivitas seperti biasa.
Stadium Dua (II):
  1. BB menurun.
  2. Dermatitis, sariawan kronis, herpes zoster.
  3. Ispa, sinusitis kronis
  4. Limfadenopati generalisata persisten.
  5. Aktifitas normal.
Stadium Tiga (III):
Gejala AIDS Related Comples (ARC).
  1. BB menurun signifikan lebih 10% dalam 1 bulan.
  2. Demam berkepanjangan > 1 bulan.
  3. Diare kronis >1 bulan.
  4. Candidiasis oral.
  5. Penurunan sistem imun : mudah lelah, infeksi TBC atau infeksi bakteri lainnya.
Stadium Empat (IV):
  1. BB turun drastic.
  2. Demam >1 bulan.
  3. Diare kronis.
  4. Infeksi oportunistik: pneumonia, toksoplasmosis otak, infeksi cytomegalovirus hati dan limpan, herpes simpleks oral dan genital.
  5. Lifoma dan sarkoma Kaposi.
  6. Ensefalopati oleh HIV

DIAGNOSA HIV/AIDS
Diagnose ditegakkan berdasarkan :
GEJALA KLINIS.
Gejala-Gejala Mayor
  1. Berat badan menurun
  2. Diare kronis
  3. Demam berkepanjangan
  4. Penurunan kesadaran
  5. Demensia / HIV Ensefalopati
Gejala-Gejala Minor
  1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
  2. Dermatitis generalisata
  3. Herpes zoster multi segmental dan herpes Zoster berulang.
  4. Kandidias orofaringeal
  5. Herpes simpleks kronis progresif
  6. Limfadenopati generalisata
  7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
  8. Retinitis virus sitomegalo
Diagnosa positif AIDS apabila: penderita dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila tes HIV positif disertai sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.

TERAPI MEDIK HIV/AIDS
Hasil uji klinik terhadap 11 pasien yang terinfeksi HIV:
Setelah diberi obat antiretroviral selama 6 bulan → tidak memberikan hasil yang baik.
Setelah diberi kombinasi fitomedika Tahitian Noni Bioactive Beverage selama 16 minggu terjadi:
  • Peningkatan CD4 dari 184 sel/mmᶟ menjadi 250 sel/mmᶟ (35,86%)
  • Median HIV-1 RNA plasma 18.586 kopi/ml menjadi < 50 kopi/ml (85,71%)
  • Terjadi perbaikan gejala klinis pada semua pasien dan peningkatan kualitas hidup 94,59%
  • Tidak terjadi efek toksik.
SEL CD4, SEL – T Penolong (Helper) dan Sel T4, ANDA PERLU TAHU HAL INI !

Tiga nama diatas, CD4 Cells, Helper T- Cells dan T4 Cells. Sebenarnya merujuk kepada sel yang sama. Mengapa disebet Sel T ? Karena sel T di produksi di sum- sum tulang dan dimatangkan di kelenjar Thymus. T sel disebut juga HELPER karena perannya membantu sel- sel pertahanan tubuh lainnya. Namun saat ini lebih popular dengan nama CD4. CD (Cluster of Differentiation), merujuk pada cluster protein yang membentuk reseptor pada permukaan sel tersebut.
Sel darah putih bertanggung-jawab terhadap berfungsinya sistem kekebalan tubuh. Salah satu dari beberapa jenis sel darah putih adalah yang disebut Limfosit (Lymphocyte). Sel CD4 adalah salah satu bentuk dari Limfosit ini.

Ada dua jenis sel Limfosit, yaitu Sel B (B-cells) dan Sel T (T-cells).
Disebut Sel B karena diproduksi sekaligus dimatangkan di Bone Marrow (sumsum tulang). Sel B akan menghasilkan antibody guna melawan patogen yang memasuki tubuh manusia. Disebut Sel T karena produksinya di Bone Marrow tetapi pematangannya di kelenjar Thymus (T).
Jumlah sel CD4 menjadi indikator yang amat penting dalam menentukan tingkat kekebalan tubuh manusia. Manusia harus mampu mempertahankan “jumlah CD4” dalam batas-batas normal pada kisaran 500-1000 sel per milimeter kubik darah, sehingga seseorang mampu mempertahankan diri dari komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan HIV/AIDS khususnya mencegah terjadinya infeksi oportunistik.

Jumlah Sel CD4 akan menentukan kapan seorang ODHA harus memulai pengobatan. Penghitungan jumlah sel CD4 menjadi bagian penting dalam pengobatan: Memulai dan follow-up nya.
Jumlah sel CD4 dihitung dalam milimeter kubik darah, bisa manual dengan mikroskop atau otomatis dengan cytometer. Angka normal bervariasi, ada yang menyebut 600-1200; 500-1000; 500-1500 dan 1400-1500 per mm kubik darah. Dapat disimpulkan bahwa angka normal adalah di atas 500 per mm kubik darah. Makin tinggi jumlah sel CD4 berarti makin baik sistem imun seseorang. Sebaliknya makin rendah jumlah sel CD4 berarti makin rendah daya tahan tubuh orang tersebut
Karena jumlah CD4 penting untuk menunjukkan kekuatan sistem kekebalan tubuh, diusulkan agar seseorang melakukan tes CD4 setiap 3-6 bulan.
Hasil tes dapat berubah-ubah, tergantung pada jam berapa contoh darah diambil, kelelahan, dan stres. Sebaiknya contoh darah kita diambil pada jam yang sama setiap kali dites CD4, dan juga selalu memakai laboratorium yang sama.
Infeksi lain dapat sangat berpengaruh pada jumlah CD4. Jika tubuh kita menyerang infeksi, jumlah sel darah putih (limfosit) naik. Jumlah CD4 juga naik. Vaksinasi dapat berdampak serupa. Kalau akan melakukan tes CD4, sebaiknya kita menunggu dua minggu setelah pulih dari infeksi atau setelah vaksinasi.
Karena jumlah CD4 begitu berubah-ubah, kadang lebih cocok kita lihat persentase sel CD4. Jika hasil tes melaporkan CD4% = 34%, ini berarti 34% limfosit kita adalah sel CD4. Persentase ini lebih stabil dibandingkan jumlah sel CD4 mutlak. Angka normal berkisar antara 30-60%. Setiap laboratorium mempunyai kisaran yang berbeda. Belum ada pedoman untuk keputusan pengobatan berdasarkan CD4%, kecuali untuk anak berusia di bawah lima tahun.
Jumlah CD4 mutlak di bawah 200 menunjukkan kerusakan yang berat pada sistem kekebalan tubuh. 

Terapi HIV/AIDS Dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage

Tahitian Noni Sebagai= Antivirus → menghambat enzim peptidase HIV-1.

Tahitian Noni Sebagai= Imunomodulator : meningkatkan fagositosis dan sitotoksis → atasi infeksi oportunistik (bakteri, jamur dan virus)

Tahitian Noni Sebagai= Meningkatkan energy dan reorganisasi sel
Paling dominan,85% HIV menular melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan pasangan yang terinfeksi HIV.
Cairan tubuh yang potensial menjadi media penularan HIV adalah : darah, air mani dan cairan vagina
Tropisma virus : virus dapat mengenal dan menempel pada sel jaringan tertentu : HIV pada CD4 yang terdapat pada gejala.

Tahitian Noni Bioactive Beverage dengan kandungan iridoid yang utama memiliki efek :
  1. Memperbaiki sel-sel yang rusak, meningkatkan energi dan reorganisasi sel.
  2. Menghambat enzim peptidase HIV-1 (enzim peptidase diperlukan oleh HIV untuk replikasi).
  3. Imunomodulator: meningkatkan fagositosis dan sitotoksis → atasi infeksi oportunistik (bakteri, Jamur dan virus).

Monday 22 September 2014

Pengobatan Alternatif KISTA, MYOMA Dan ENDOMETRIOSIS

Kista adalah sejenis tumor jinak yang terbungkus selaput. Kista dapat berisi cairan kental, udara ataupun nanah. Jumlah wanita yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke hari dan biasanya tidak disertai keluhan atau gejala spesifik. Tetapi kalau sudah semakin besar dan letaknya menggganggu organ lainnya maka penderita akan merasakan keluhan. Kista merupakan tumor jinak tetapi 20-30% kista dapat berpotensi menjadi ganas.
Terbentuknya kista pada ovarium karena gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi. Satu sel telur dalam ovarium wanita setiap bulannya akan mengalami ovulasi dengan mengeluarkan inti sel telur dari folikel untuk kemudian ditangkap serabut fimbria dan ditempatkan di saluran ovarium (tuba falopii) untuk siap dibuahi jika bertemu sperma. Folikel yang sudah kehilangan inti sel telur akan mengalami degenerasi dan hilang dengan terjadinya menstruasi setiap bulannya. Namun ada kalanya proses keluarnya inti sel telur gagal terjadi sehingga gagal berovulasi sehingga dapat terjadi kista.

Begitu juga proses menstruasi yang terjadi tidak secara tuntas akan menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim dan menyebabkan terbentuknya kista.

Jenis Kista
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma).

Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.

Sebagian besar kista tanpa gejala dan diketahui secara kebetulan pada waktu periksa dokter. Menurut pengalaman, diketahuinya menderita kista indung telur biasanya sewaktu periksa check-up atau sewaktu periksa karena sebab lain.

Selain itu juga dapat timbul gejala yang khas untuk kista indung telur dan sangat terkait dengan jenis kista indung telur.

- Kista Fungsional. Sering tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Ia bisa mengecil sendiri dalam waktu 1-3 bulan.

- Kista Dermoid. Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.

- Kista Cokelat (endometrioma). Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.

- Kista Denoma. Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ”beser”.

Dampak Kista, Myoma dan Endometriosis
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Apa perbedaan KISTA, MYOMA dan ENDOMETRIOSIS
Myoma : suatu tumor jinak yang berasal dari otot rahim, karena itu lengkapnya disebut Myoma Uteri. Myoma uteri kebanyakan terjadi pada masa reproduksi dan pembesarannya berkaitan dengan hormon estrogen.

Kista : Tumor berupa kantong yang berisi cairan dan dapat bersifat jinak serta ganas. Kista dan Myoma termasuk jenis tumor yang angka kejadiannya cukup tinggi pada sistem alat reproduksi. Kista Ovarium dan myoma uteri dapat mengganggu proses reproduksi untuk terjadinya kehamilan.

Endometriosis : Jaringan yang semestinya terletak didalam (endo) rahim (metrium), bertumbuh ditempat lain seperti pada lapisan otot rahim, luar rahim, saluran telur, ovarium, usus, kulit.
Jaringan yang berada diluar tempat tetap berfungsi dan berkembang sesaui fluktuasi hormonal dari siklus haid. Hal inilah yang menyebabkannya perih hebat saat haid dan jumlah menstruasi lebih banyak dari biasanya.

Sebagian orang yang mempunyai system imunitas yang rendah sangat rentan terkena endometriosis.

Theurapy TNBB
Preventif
Menghambat radikal bebas, TNBB sebagai super antioksidan
Menghambat enzim Cox-2 (blokir kerusakan DNA)
Mengendalikan tumor suppressor gen, yaitu preventif tahap inisiasi
Membunuh Sel Kanker

TNBB mengandung boaktif :
Damnacanthal : sitotoksik sel kanker dan menghambat proliferasi

Epi Galo Catesin galate (EGCg) : menginduksi apoptosis, dengan cara menghambat kerja enzim NOX sehingga menghentikan proliferasi, apoptosis dengan cara menghambat kerja enzim NOX sehingga sel gagal membelah.

Antraquinon : menghambat angiogenesis dengan cara menghambat VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) dan BFGF (Basic Fibroflas Growth Factor)

Menghambat proses aromaterase. Aromaterase adalah proses perubahan androgen adrenal menjadi esterogen sehingga kadar armaterase di dalam darah meningkat. Dengan dihambatnya aromaterase, maka kadar esterogen di dalam darah tidak merambat
Memblok reseptor Esterogen, menghambat proliferasi dan memicu apoptosis
Anti Metastase

TNBB mengandung PPT (Polisakarida, Proxeronin, Terpenoid) yang berfungsi :
Menghambat emboli sel-sel kanker
Menghambat interaksi antar sel-sel kanker
Memblok ikatan antar sel-sel kanker
Menghambat MMPs = Extra Celluar Matriks sehingga sel-sel kanker dapat bermetastase. Dengan menghambat MMPs sel kanker tidak dapat bermetastase

Imunomodulator

Mengoptimalkan imunitas tubuh :
Induksi NO dan IFg, fagositosis
Induksi TNF, membunuh sel kanker
Induksi NK (Naturak Killer) dan sel limfosit T, sitolitik sel kanker
Produksi liposakarida, meningkatkan respon imun

Memulihkan fungsi dan Struktur Sel
TNBB mengandung Proxeronin = iridoid aglikon
Memulihkan fungsi dan struktur sel dengan cara mengaktifkan dan meningkatkan fungsi berbagai protein seluler.
Bersama dengan antioksidan menghambat proses mutagenesis dan karsinogenesis.

Manfaat TNBB PADA KISTA, MYOMA dan ENDOMETRIOSIS
Tahitian Noni Bioactive Beverage bermanfaat untuk ketiga kasus pada wanita tersebut yang utama adalah :
TNBB dapat meningkatkan system imunitas tubuh karena TNBB mengandung bioactive antraquinon dan terpenoid compund (betacarotene)

TNBB dapat menghambat radikal bebas karena TNBB berperan sebagai super antioksidan
TNBB dapat menghambat proses aromaterase. Aromaterasw adalah proses perubahan androgen adrenal menjadi estrogen sehibgga kadar estrogen didalam darah meningkat. Dengan dihambatnya proses aromaterase, maka kadar estrogen di dalam darah tidak meningkat.

TNBB menandung iridoid Aglikon yang dapat memulihkan fungsi dan struktur sel dengan cara menaktifkan dan meningkatkan fungsi berbagai protein seluler.


  

  

http://khasiattahitiannonijuice.blogspot.com/search/label/Join%20Bisnis%20And%20Member

Tuesday 9 September 2014

Resi Pengiriman Paket Tahitian Noni Bioactive Beverage ke Lubuk Linggau-Sumatera Selatan



Pasien mengalami Hipertensi kronis, sekarang mengalami komplikasi gangguan pada ginjal dan Anemia  (kurang darah).

Thursday 4 September 2014

Pola Buang Air Besar (BAB) dan Kecil (BAK) yang Normal pada Bayi

Bunda yang masih memiliki anak satu, pasti sangat bingung bila Bayinya tidak BAB beberapa hari. Nach....ini info bagus buat bunda mengenai frekuensi normal BAB dan BAK pada bayi.Bagi bunda yang sudah berpengalaman, ada baiknya juga bunda melihat frekuensi normal BAB dan BAK bayi, karena terkadang kita sering bertumpu pada pengalaman walaupun seringkali pengalaman tidak sesuai dengan keilmuannya.

Setiap bayi mengalami pola buang air kecil dan besar yang berbeda-beda hal ini dikarenakan berbedanya pola makan pada bayi. Bayi berusia 3 bulan setiap satu jam kemungkinan akan sering buang air kecil daripada bayi diatas usianya. Bersamaan dengan bertambahnya usia bayi, pada usia bayi 12 bulan waktu buang air kecilnya akan bertambah hingga 2-3 jam.

Frekuensi buang air besar (BAB) dan kecil (BAK) bayi berkaitan erat dengan asupan yang masuk. Buktinya, antara bayi yang mendapat ASI dan tidak, berbeda pula frekuensi pup dan pipisnya.

Yang harus diwaspadai adalah jika bayi anda mengalami kasus seperti ini :

1. Dalam kurun waktu 24 jam buang air kecil si bayi kurang dari 3 kali.
2. Warna dari urine menjadi pucat.
3. Pada urinenya terlihat ada darah.
4. Setiap kali buang air kecil si bayi tampak seperti kesakitan.

Usia
Frekuensi  Normal
BAK
BAB
0-6 Bulan:
Pada bayi sehat pipis bisa sampai 10 kali dan BAB-nya akan lebih sering sekitar 6 sampai 8 kali, hal tersebut disebabkan penyerapan saluran cernanya sedang berdaptasi.
Bayi yang meminum ASI alami akan berbeda dengan susu formula. ASI sangat mudah dicerna maka bayi akan lebih sering BAB dan pipis.

Hingga usia 3 bulan, biasanya bayi akan BAK setiap jam. Selanjutnya, hingga ia berusia 12 bulan, selang waktunya akan bertambah menjadi setiap 2-3 jam.
BAK tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Jika lebih dari itu oke-oke saja. Kecuali bila pipisnya sangat sering (lebih dari 10 kali/hari) atau jarang sama sekali. Dalam artian selama tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau bayi menjadi lesu dan rewel, tak perlu terlalu mempermasalahkannya. Apalagi sampai khawatir bayi terkena diabetes militus karena DM pada anak, apalagi bayi sangat jarang terjadi.
Namun waspadai bila frekuensi BAK bayi jarang/menjadi jarang. Misalnya, satu hari hanya sekali padahal biasanya bisa 4 kali. Atau sejak lahir si kecil memang jarang pipis padahal asupan cairannya mencukupi. Beberapa penyebab frekuensi BAK yang jarang adalah:
-    Bayi mengalami kekurangan cairan. Ini bisa karena ibu yang menyusui kurang banyak minum atau bayi sedang mengalami muntah-muntah atau berkeringat berlebihan. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan banyak memberi asupan cairan pada bayi. Ibu menyusui, misalnya, mesti banyak minum. Namun untuk kasus muntah-muntah, sebaiknya bayi segera dibawa ke dokter untuk mencari penyebabnya dan mencegahnya dari dehidrasi.
-    Pada bayi laki-laki, coba perhatikan ujung kulupnya apakah terlihat kecil atau tidak. Bila ya, bisa jadi ia mengalami phymosis (ujung kulup kecil) sehingga menyebabkannya jarang BAK. Sebagai solusi biasanya dokter akan melakukan pembesaran dengan cara sunat. Kondisi ini perlu diatasi segera karena jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing bayi.
-    Sukar pipis pada bayi perempuan bisa disebabkan infeksi pada organ intimnya meski bisa juga BAK-nya justru jadi lebih sering. Sebagai pecegahan, sehabis BAK, lubang kencing dan daerah sekitarnya mesti langsung dibersihkan. Sisa air seni bisa mengendap di lipatan-lipatan sekitar kelaminnya dan menimbulkan infeksi. Perha-tikan juga teknik menceboki. Jangan menceboki dari arah belakang ke depan namun dari depan kebelakang. Ini dimaksudkan agar kotoran dari anus tidak terbawa ke vagina.
ASI Ekslusif
Sehari 1-7 kali atau bahkan hanya 1-2 hari sekali. Dengan catatan berat badan bayi terus bertambah sesuai grafik normal yang tertera pada Kartu Menuju Sehat/KMS. Jika yang terjadi sebaliknya, si kecil harus menjalani pemeriksaan dokter.
Biasanya dokter akan melihat kondisi perut bayi, kembung atau tidak, keadaan feses, berat badan, dan tumbuh kembang bayi.
Beberapa kemungkinan penyebab bayi jarang BAB adalah :
-     Faktor makanan ibu. Misal, ibu menyusui sedang mengonsumsi obat-obatan/jamu. Akibatnya bayi yang memperoleh asupan makanan dari ASI ibu ikut “merasakan” dampak obat itu. Asal tahu saja, beberapa obat/jamu bisa membuat gerak/kerja usus menjadi lambat. Kondisi ini yang pada akhirnya membuat bayi mengalami sembelit.
-     Masalah pada sistem pencernaan bayi. Misal, ususnya tersumbat atau melintir.
-     Lebih dari 7 kali sehari. Frekuensi BAB yang lebih sering dari biasanya dapat disebabkan faktor makanan ibu. Contoh, ibu menyusui yang mengonsumi makanan pedas atau makan yang mengandung serat tinggi dapat membuat bayinya jadi lebih sering pup.
Frekuensi BAB bayi yang mendapat ASI eksklusif masih bisa ditoleransi hingga 10 hari. Frekuensi ini sangat dipengaruhi pergerakan makanan dari mulut ke anus yang semakin ke bawah semakin melambat. Waktu transit makanan di dalam perut sampai kembali keluar, pada bayi usia 1-3 bulan lamanya sekitar 8,5 jam. Lantaran itulah frekuensi BAB bayi usia ini paling lama bisa mencapai 4-6 kali sehari.
Tidak ASI Ekslusif
Frekuensi BAB yang normal:
-     Sekitar 3-4 kali sehari sampai hanya 1-2 hari sekali. Kenapa frekuensi BAB-nya lebih jarang dari bayi yang menyusu ASI? ASIseperti diketahui sangat mudah dicerna oleh bayi. Namun tidak begitu dengan susu formula yang lebih sulit dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan bayi. Inilah yang menyebabkan kenapa bayi yang menyusu ASI jarang mengalami kegemukan, sementara “bayi susu formula” kerap kelebihan berat badan.
Frekuensi BAB yang tidak normal:
-     Bila feses bayi encer dan frekuensinya lebih dari 10 kali per hari disertai penurunan berat badan.
Bayi Diatas 6 Bulan

Frekuensi BAB normal :
-     Biasanya 3-4 kali sehari atau 2 hari sekali. Setelah anak menginjak 4 tahun, frekuensi BAB-nya sudah seperti orangtuanya, yakni satu sampai dua kali sehari.
Pada bayi 4-24 bulan, waktu transit makanannya bertambah menjadi 16 jam dan pada usia 3-13 tahun waktunya mencapai 26 jam. Barulah pada saat dewasa menjadi 48 jam. Ini menjawab mengapa frekuensi BAB bayi yang sebelumnya lancar menjadi makin jarang.
Dengan adanya waktu transit yang lebih panjang, proses penyerapan zat-zat makanan jadi lebih optimal. Makanan yang masuk ke dalam usus halus setelah diproses dalam bentuk encer kemudian akan masuk ke usus besar. Nah, selama berproses di usus besar sampai ke anus, di situ terjadi kembali penyerapan (reabsorbsi). Pada akhirnya terkumpullah sisa penyerapan makanan dalam bentuk tinja dengan konsistensi agak padat namun tetap lunak dengan warna antara kuning, cokelat atau agak kehijauan.

Frekuensi BAB tidak normal:
-     Lebih dari 4 kali sehari disertai gejala-gejala lain. Misalnya, bayi BAB sampai 6 kali sehari. Ini bisa dijadikan alarm bagi orangtua bahwa kondisi si kecil sedang tidak sehat. Coba perhatikan apakah bayi juga rewel atau gelisah ? Jika ya, kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres pada pencernaannya. Untuk menelusuri penyebabnya, ingat-ingat apa menu makanannya hari itu hingga 2 hari sebelumnya; apakah terlalu banyak serat? Terlalu banyak diberi buah/sayuran mungkin. Bayi yang terlalu banyak mengonsumsi serat berpotensi untuk lebih sering BAB dan akhirnya menjadi kurus. Sebab apa yang dikonsumsinya lebih banyak yang dikeluarkan ketimbang yang diserap.
Dua kali dalam kurun waktu tujuh hari atau kurang. Kemungkinan bayi mengalami konstipasi/sembelit atau pemampatan feses di usus besar. Hati-hati, jika feses yang keras membuat anusnya luka dan si kecil mengalami trauma sehingga enggan untuk buang air besar yang berikutnya.


Feses berwarna abu-abu menandakan bayi terlalu banyak mengkonsumsi zat besi.

Kondisi feses bayi tidak selalu sama setiap harinya. Perubahan ini tergantung pada kondisi dan kesehatan si kecil. Karena itu saat mendapati feses bayi yang “mencurigakan”, salah satu hal yang bisa dilakukan orangtua adalah melakukan observasi menu makanan yang dikonsumsi bayi, tak hanya dalam satu hari tapi juga 2 hari sebelumnya. Kenapa? Sebab gerak usus pada bayi yang normal adalah selama 24 sampai 36 jam. Jadi, makanan yang dikonsumsi bayi sekarang akan keluar 24 atau 36 jam kemudian.

Tuesday 2 September 2014

Obat Herbal Hypothyroid dan Kista (Testimoni Cornelia Fatila Minarto)

Pertemuannya dengan Tahitian Noni Juice, September 2006 lalu membuat 13 kista yang bersarang pada kelenjar hormon Cornelia Fatila Minarto, 39 tahun, yang tinggal 10% berangsur membaik. Bahkan dalam waktu sebulan, 5 buah kistanya hilang dan mengecil, stamina yang selama ini menurun lambat laun kembali prima.
Program untuk memiliki keturunan, membuat 90% kelenjar hormon Fatila harus diangkat oleh tim dokter Singapura pada 1997 silam. Karena Hypertiroid yang ia derita, membuatnya kesulitan mendapatkan keturunan. “Benar saja, setelah 2 bulan operasi, saya langsung hamil,” ceritanya.
Empat tahun kemudian Fatilia dan suaminya berencana memiliki keturunan lagi. Sayang rencana itu tidak direstui dokter karena Fatila mengidap Hypotyroid atau produksi kelenjar hormon di bawah batas normal telah menyerangnya. Bahkan pada kelenjar hormonnya dipenuhi 13 kista. “Dokter menyarankan untuk mengangkat kelenjar hormon saya 3 bulan lagi,”katanya.
Sekembalinya dari Singapura sambil menunggu proses operasi, seorang rekan menawarkan Tahitian Noni Juice kepadanya. “Siapa tahu Jus TAHITIAN NONI ™ bisa meminimalisir penyakit saya, ” Imbuh Fatila.

Ketika pemeriksaan tiba, Fatila dan tim dokter Singapura terperanjat melihat hasil pemeriksaan. Enam dari 13 kistanya sudah hilang, dan kista yang masih ada semakin mengecil. Akhirnya, tindakan operasi pengangkatan kelenjar hormon dibatalkan. Fatila diminta kembali enam bulan berikutnya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mengetahui bahwa Jus TAHITIAN NONI ™ membantu memulihkan kondisinya, Fatila menaikkan dosisnya dari 30 ml pagi dan 60 ml malam menjadi 100 ml pagi dan 100 ml malam. Hasilnya, kistanya semakin berkurang makin mengecil. “Jus TAHITIAN NONI ™ telah membantu meminimalisir penderitaan saya,” yakin Farila.

Monday 1 September 2014

Menghitung Masa Subur




Cara berikut adalah cara termudah dan mendekati ketepatan diatas 90 % lengkap dengan tabel, sebagai berikut :

Tabel berikut Perhitungan Masa Subur Wanita
Siklus Menstruasi
Ovulasi (Masa Puncak Subur)
Periode Masa Subur
22
Hari ke-8
Hari ke- 7-9
23
Hari ke-9
Hari ke-8-10
24
Hari ke-10
Hari ke-9-11
25
Hari ke-11
Hari ke 10-12
26
Hari ke-12
Hari ke-11-13
27
Hari ke-13
Hari ke-12-14
28
Hari ke-14
Hari ke-13-15
29
Hari ke-15
Hari ke-14-16
30
Hari ke-16
Hari ke-15-17
31
Hari ke-17
Hari ke-16-18
32
Hari ke-18
Hari ke-17-19
33
Hari Ke-19
Hari ke-18-20
34
Hari ke- 20
Hari ke-19-21
35
Hari ke- 21
Hari ke- 20-22
36
Hari ke- 22
Hari ke- 21- 23