Efek Blog

Saturday 22 August 2015

Jual Rumah di Pekanbaru

Rumah bergaya klasik eropa type 120, luas tanah 211m2, kamar tidur 3, kamar mandi 3, ruang tamu 1, ruang keluarga 1, dapur, carport, sumur bor, pagar.
Jakan Lobak Perum Villa Zamrud Blok Safir Pekanbaru. Harga 700 juta nego.

Wednesday 25 February 2015

Obat Herbal Tuna Grahita-Down Syndrom (Testimoni)

Nama saya Ricky Anggriawan, asal dari Pekanbaru, berumur 25 tahun. Terlahir kurang sempurna dan mengalami cacat mental atau disebut juga Tuna Grahita. Walau begitu saya dibesarkan dan diasuh dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tua saya hingga menjadi dewasa sampai saat ini.

Dahulu aktifitas yang saya lakukan banyak dibantu oleh kedua orang tua dan saudara saya, karena kekurangan yang saya alami. Pada bulan Juli 2010 saya diperkenalkan dan diberikan Tahitian Noni Bioactive Beverage oleh orang tua saya dan saya konsumsi 2 kali sehari kurang lebih 200cc. Sejak saat itu saya merasa lebih segar dan percaya diri. Kekurangan yang ada pada diri saya mulai teratasi. Sekarang saya sudah bisa pakai handphone, kirim gambar dan yang luar biasa sekarang saya sudah bisa mengemudikan sepeda motor!! Terima kasih Tuhan Yesus!! Atas berkat TNBB saya sudah bisa beraktifitas sendiri dan lebih percaya diri.
 

Obat Herbal Endometriosis- si Pencuri Kehamilan

Endometriosis bisa menyebabkan infertilitas karena berbagai keadaan berikut :
a. Fase folikular penderita endometriosis lebih singkat, kadar estradiol lebih rendah, dan nilai puncak produksi LH berkurang, folikel cenderung berukuran lebih kecil.
b. Kegagalan pelepasan sel telur dari ovarium.
c. Sistem kekebalan endometriosis menurun, bisa mengakibatkan infertilitas.
d. Akibat pengaruh prostaglandin, tuba menjadi kaku dan tidak dapat mengambil sel telur yang dihasilkan ovarium serta terjadi penolakan perlekatan janin dalam rahim. Selain itu gerakan sperma juga berkurang sehingga mempengaruhi kemampuannya menembus sel telur.

Kista endometriosis mengganggu kesuburan karena secara mekanik dapat mengakibatkan perlengketan-perlengketan. Adanya perlengketan menyebabkan proses ovum pick-up (lepasnya sel telur yang sudah matang) sehingga sulit ditangkap fimbriae (ujung tuba falopi). Akibatnya, pembuahan sulit terjadi.

Selain itu, adanya kista endometriosis secara imunologis kesuburan juga terhambat karena timbulnya reaksi-reaksi kekebalan mengganggu fungsi sel telur, sperma, dan embrio secara alami. Jika dibiarkan, endometriosis akan semakin berat dan umumnya perempuan susah hamil.

Uji Klinis : AGE's terkait dengan Penyakit Hipertensi dan Kardiovaskular (Publikasi Medis)

Peran Produk AGE dalam Hipertensi dan Risiko Kardiovascular pada Studi Manusia
Turunan reaktif non enzymatic antara gula dan protein lewat kondensasi atau lipid (lemak) dan asam nukleat yang berkaitan dengan gula pereduksi, akan membentuk kelompok heterogen adduct permanen yang disebut ADVANCE GLYCATION END PRODUCTs (AGEs). Sejumlah penelitian telah menyelidiki peran AGEs dalam diabetes, namun peran terhadap hipertensi dan sistem kardiovaskular kurang intensif diselidiki dalam studi klinis. 
 
 
 
Ulasan ini merangkum data klinis pada AGEs dan tindakan terhadap reseptor AGEs (RAGE) sehubungan dengan tekanan darah dan penyakit pembuluh darah untuk meperbarui penatalaksanaan pada gangguan yang sangat penting ini. Singkatnya, data klinis pada ikatan AGE-RAGE saat ini tidak memberikan cukup bukti bahwa ikatan ini dapat memicu terjadinya hipertensi tetapi berperan dalam penyakit pembuluh darah (cardiovacular), termasuk sirkulasi makro dan mikro. 
 
 Penyebab potensial, seperti deposisi lokal (pengerasan/ pengkristalan setempat) atau masalah jalur sinyal masih dibahas dalam konteks literatur. Akhirnya, beberapa studi intervensi dalam penelitian ini bisa dikumpulkan untuk bisa menjadi pijakan ke depan dalam penelitian lain berkaitan dengan AGEs dan penyakit pembuluh darah lain. Data hewan secara eksplisit dikecualikan untuk memperkuat fokus klinis dan meningkatkan relevansi untuk dokter.





Dikutip dari : Buku Kompilasi Morinda

Uji Coba Klinis Tahitian Noni Bioactive Beverage

Pengertian Uji Klinis
Uji Klinis adalah suatu penelitian untuk menilai potensi manfaat, keamanan dan kerja suatu senyawa atau obat dalam tubuh manusia.
Design Penelitian Pada Manusia
Dibandingkan pada penelitian laboratorium maupun pada hewan percobaan, yang hanya bisa menunjukkan potensi aksi suatu obat pada manusia. Uji klinis pada manusia sesungguhnya mendemonstrasikan kerja sesungguhnya suatu senyawa dan obat pada manusia.

Uji Klinis pada manusia khususnya dianggap SAH jika uji klinis ini didesign dengan metode buta ganda dan terkontrol plasebo (double blind placebo control). Hal ini berarti bahwa, tidak seorangpun yang terlibat dalam penelitian ini (baik subyek penelitian, peneliti maupun tim risetnya) yang tahu treatment apakah yang diterima oleh pasien hingga penelitian lengkap dan berakhir.

Sebagai tambahan, uji klinis pada manusia akan lebih bermakna jika hal ini dikaji juga oleh peneliti independent. Semua jurnal kesehatan dan ilmiah yang telah dipublikasikan hanya penelitian- penelitian diatas.

Penelitian dan uji klinis diatas akan dibaca, dikritisi oleh para ilmuan terlatih dalam bidang pebelitian serupa. 

Hal ini memberikan kesempatan untuk meninjau tercukupinya design percobaan dan keabsahan kesimpulan yang ditarik dari pekerjaan penelitian tadi.

Double blind, placebo control, peer reviewed studies merupakan standar baku suatu riset ilmiah.
Menolak Mitos- mitos ORAC

Sungguh banyak produk- produk kesehatan yang menggunakan kata- kata "super juice" atau "sari buah super" dengan membual menggunakan skor ORAC pada kemasan mereka dan literatur pendukungnya. Tes ORAC dibuat oleh National Institute of Health untuk mengukur kandungan anti oksidan dalam suatu makanan atau suatu produk. Akan tetapi, skor ORAC ini dapat disimpangkan untuk alasan- alasan tertentu yang berbeda. 
 
 Masalah utama dengan skor ORAC ini adalah bahwa skor ini hanya menggambarkan kandungan antioksidan dalam suatu produk tanpa bisa menentukan manfaatnya bagi kesehatan manusia, juga hanya berlaku secara laboratoris, sementara efeknya pada kesehatan manusia tetap tidak diketahui.
Dikutip dari : Buku Kompilasi Morinda

Saturday 21 February 2015

obat Herbal untuk Gangguan pada mata/ mata iritasi- Testimoni pada Anak


Tahitian Noni Bioactive Beverage dapat digunakan untuk mata yang mengalami iritasi, mata minus, katarak secara rutin dengan cara meneteskannya didaerah mata, juga dikonsumsi.

Wednesday 11 February 2015

Obat Herbal Alami Ampuh untuk penyakit Epilepsi-081296033337-Ibu Noni Pekanbaru

Epilepsi atau Ayan adalah penyakit saraf menahun yang menyebabkan kejang-kejang secara berkala. Penyakit ini disebabkan oleh tidak normalnya aktivitas sel otak.

Kejang terjadi ketika ledakan impuls listrik di otak melewati batas normal mereka. Impuls listrik menyebar ke daerah tetangga dan menciptakan “badai listrik” yang tidak terkendali. Impuls listrik dapat ditransmisikan ke otot, menyebabkan berkedut atau kejang.

Suatu gangguan pada sistem syaraf otak manusia karena terjadinya aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak.
International League Against Epilepsy (ILAE) dan International Bureau for Epilepsy (IBE) pada tahun 2005 merumuskan kembali definisi epilepsi yaitu suatu kelainan otak yang ditandai oleh adanya faktor predisposisi yang dapat mencetuskan bangkitan epileptik, perubahan neurobiologis, kognitif, psikologis dan adanya konsekuensi sosial yang diakibatkannya.

Jenis-Jenis / Macam-Macam Tipe Penyakit Epilepsi

1. Epilepsi Umum
a. Epilepsi petit mal adalah epilepsi yang menyebabkan gangguan kesadaran secara tiba-tiba, di mana seseorang menjadi seperti bengong tidak sadar tanpa reaksi apa-apa, dan setelah beberapa saat bisa kembali normal melakukan aktivitas semula.

b. Epilelpsi Grand Mal
Epilepsi grand mal adalah epilepsi yang terjadi secara mendadak, di mana penderitanya hilang kesadaran lalu kejang-kejang dengan napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan buih/busa dari mulut.

c. Epilepsi Myoklonik Juvenil
Epilepsi myoklonik Juvenil adalah epilepsi yang mengakibatkan terjadinya kontraksi singkat pada satu atau beberapa otot mulai dari yang ringan tidak terlihat sampai yang menyentak hebat seperti jatuh tiba-tiba, melemparkan benda yang dipegang tiba-tiba, dan lain sebagainya.


2. Epilepsi Parsial (Sebagian)

a. Epilepsi parsial sederhana adalah epilepsi yang tidak disertai hilang kesadaran dengan gejala kejang-kejang, rasa kesemutan atau rasa kebal di suatu tempat yang berlangsung dalam hitungan menit atau jam.



b. Epilepsi Parsial Kompleks
Epilepsi parsial komplek adalah epilepsi yang disertai gangguan kesadaran yang dimulai dengan gejala parsialis sederhana namun ditambah dengan halusinasi, terganggunya daya ingat, seperti bermimpi, kosong pikiran, dan lain sebagainya. Epilepsi jenis ini bisa menyebabkan penderita melamun, lari tanpa tujuan, berkata-kata sesuatu yang diulang-ulang, dan lain sebagainya (otomatisme).

Penyebab Epilepsi
Ada sekitar 180.000 kasus baru epilepsi setiap tahun. Sekitar 30% terjadi pada anak-anak. Epilepsi paling sering terjadi pada anak-anak dan manula. Sekitar 70% dari semua kasus epilepsi pada orang dewasa dan anak-anak, penyebabnya tidak pernah dapat ditemukan.

a. Pengaruh genetik
Beberapa tipe epilepsi menurun pada keluarga, membuatnya seperti ada keterkaitan dengan genetik.

b. Trauma pada kepala
Kecelakaan mobil atau cedera lain dapat menyebabkan epilepsi.

c. Penyakit medis 
Stroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.

d. Demensia (kemunduran ingatan)
Menyebabkan epilepsi pada orang tua.

e. Cedera sebelum melahirkan
Janin rentan terhadap kerusakan otak karena infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi atau kekurangan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak pada anak. Dua puluh persen kejang-kejang pada anak berhubungan dengan kelumpuhan otak atau tidak normalnya neurological.

f. Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome. 

Faktor risiko terkena Epilepsi
Faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko epilepsi adalah :
a. Usia
Epilepsi biasanya terjadi pada masa awal usia anak-anak dan setelah usia 65 tahun, tapi kondisi yang sama dapat terjadi pada usia berapapun.

b. Jenis kelamin
Lelaki lebih berisiko terkena epilepsi daripada wanita.

c. Catatan keluarga
Jika anda memiliki catatan epilepsi dalam keluarga, anda mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami kejang-kejang.

d. Cedera kepala
Cedera ini bertanggung jawab pada banyak kasus epilepsi. Anda dapat mengurangi risikonya dengan selalu menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil dan menggunakan helm ketika mengendarai motor, bermain ski, bersepeda atau melakukan aktifitas lain yang berisiko terkena cedera kepala.

e. Stroke dan penyakit vaskular lain
Ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang memicu epilepsi. Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut, termasuk adalah batasi untuk mengkonsumsi alkohol dan hindari rokok, makan makanan yang sehat dan selalu berolahraga.

f. Infeksi pada otak
Infeksi seperti meningitis, menyebabkan peradangan pada otak atau tulang belakang dan menyebabkan peningkatan risiko terkena epilepsi.

g. Kejang-kejang berkepanjangan pada saat anak-anak
Demam tinggi pada saat anak-anak dalam waktu yang lama terkadang dikaitkan dengan kejang-kejang untuk waktu yang lama dan epilepsi pada saat nanti. Khususnya untuk mereka dengan catatan sejarah keluarga dengan epilepsi.

Gejala kejang-kejang yang muncul dapat bervariasi. Beberapa orang dengan penyakit epilepsi pada saat mengalami kejang-kejang memiliki pandangan yang kosong. Kejang-kejang ringan membutuhkan pengobatan, karena itu bisa berbahaya bila terjadi ketika melakukan aktivitas seperti menyetir atau berenang.

Pertolongan Pada Penderita Epilepsi :
Apa yang harus anda lakukan apabila di sekitar anda ada orang yang mengalami epilepsi yang disertai hilangnya kesadaran :
1. Segera amankan penderita dengan mengamankan dari benda-benda berbahaya, mengamankan dari benturan (terutama bagian kepala), dan lain sebagainya.

2. Rebahkan dengan kepala miring ke samping agar lidah penderita tidak menutupi jalan pernapasan dan longgarkan baju yang terlalu ketat agar penderita mudah bergerak dan bernapas.

3. Biarkan penderita bergerak semaunya dan jangan meletekkan apa-apa pada mulut penderita. Gigi penderita epilepsi bisa patah jika pada mulut penderita dimasukkan benda-benda keras serta bisa menutupi jalan pernapasannya.

4. Biarkan penderita istirahat karena setelah kejadian penderita akan bingung dan lelah. Laporkan kepada orang-orang di sekitar atau yang berwenang agar dilanjutkan dengan menghubungi keluarga/kerabat atau dokter. Jika penderita cidera atau terjadi serangan susulan terus menerus segera bawa ke dokter, puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat. 

Dampak Penyakit Epilepsi
Ada beberapa masalah umum dan dampak yang dihadapi oleh penyandang epilepsi. Dampak yang dapat didapat oleh penyandang epilepsi salah satunya berhubungan dengan tingkat IQ. Ditemukan bahwa tingkat IQ pada penderita epilepsi secara umum berada di bawah tingkat rata-rata. Bagi seorang anak, kemunculan penyakit epilepsi pada usia dini (awal) dapat menyebabkan kesulitan saat bersekolah, dan juga nilai yang rendah pada IQ verbal. Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan otak. Mengenai masalah yang dihadapi penyandang epilepsi meliputi masalah hubungan interpersonal, masalah di dalam pekerjaan dan keuangan, dan masalah perawatan medis. Pada masalah hubungan interpersonal pada penyandang dengan adanya penyakit epilepsi maka dampak yang akan ditimbulkannya adalah menurunnya kepercayaan diri individu dalam lingkungan sosial dan naiknya kesulitan-kesulitan perilaku, khususnya dalam menjalin hubungan. Selain itu, resiko akibat kejang yang dialami penderita epilepsi membatasi kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya saat menyetir kendaraan. Saat kejang penderita dapat kehilangan kesadaran yang akan membahayakan jika melakukan aktivitas tertentu. 

Dampak lain epilepsi adalah terhadap psikologis penderitanya. Jika serangan terjadi di muka umum, penderita mungkin akan mengalami rasa malu atau rendah diri yang juga berefek pada pada teman dan keluarganya. Selain masalah kepercayaan diri, masalah perilaku agresif juga menjadi masalah dalam menjalin hubungan interpersonal. Kesulitan lain dalam hubungan interpersonal yang menjadi masalah antara lain karena cemas dalam situasi sosial, ketidakpercayaan dengan orang lain, dan terutama karena kekhasan dalam arti perilakunya yang terlihat dalam berhubungan dengan orang lain. Selain itu, epilepsi memang dapat juga terkait atau menyebabkan perubahan emosi yang kompleks yang dapat mengubah perilaku dan kepribadian, menjadi sulit mengendalikan emosi, mudah tersinggung, kehilangan kepekaan terhadap lingkungan, menjadi egosentris atau menarik diri dari lingkungan.

Dalam masalah pekerjaan dan keuangan, pada umumnya, masalah yang datang bertolak pada serangan kejang yang sering menimpa ketika mereka menjalankan pekerjaan. Sehingga karena alasan serangan inilah maka mereka sulit dalam diterima bekerja yang berujung pada kondisi keuangan yang tidak mencukupi. Sedangkan pada masalah perawatan medis, masalah ini timbul karena belum banyaknya tenaga ahli yang memiliki kemampuan yang sesuai untuk menangani masalah epilepsi, sehingga sulit bagi penyandang untuk menemukan tenaga ahli yang sesuai. Obat-obatan yang digunakan untuk menunda atau mengurangi datangnya serangan juga tidak murah, sehingga menyulitkan sebagian penyandang epilepsi.

Epilepsi di masa dewasa muda, terkait dengan masalah-masalah penyesuaian diri, penerimaan diri, dan coping terhadap bagaimana individu menghadapi keadaan dirinya. Selain itu, yang menjadi tantangan besar bagi penyandang epilepsi di masa dewasa muda ini adalah bagaimana ia terlibat dalam suatu komunitas masyarakat. Bagi penyandang epilepsi, perawatan yang dapat dilakukan disamping secara medis berupa pengobatan juga melalui sisi psikologis. Bantuan psikologis dapat diberikan berupa perhatian dan pemenuhan kebutuhan penyandang. Berbagai bantuan ini disebut dukungan sosial terhadap penyandang epilepsi. Dukungan sosial dapat berpengaruh besar dalam mengatasi masalah bagi individu penyandang epilepsi.

Obat Tradisional Tahitian Noni Bioactive Beverage 
untuk Epilepsi

Tahitian Noni Bioactive Beverage memiliki FITOKIMIAWI yang terdiri dari :
- Turunan acetyl
- Alkaloid
- Organik Nittrogen
- Enzimatik
- Vitamin


Tujuan Terapi Tahitian Noni Bioactive beverage terhadap penyakit Epilepsi adalah : mencapai keseimbangan Neurotransmitter GABA di otak :
a. Perbaikan struktur sel
b. Regenerasi sel otak
c. Peningkatan aktivita neurotransmitter
d. Menormalkan fungsi neuron
Kandungan asam amino pada Tahitian Noni :
- Arginin merupakan sumber energi otak
- Aspartat merupakan neurotransmitter pada metabolisme otak
- Histidin melawan STRESS dan KECEMASAN
- Sintesa kolage : Perbaikan Myelin dan Optimalisasi impuls syaraf